Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN SILIKA SEBAGAI MATERIAL MEMBRAN FILTRASI UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI WARNA LIMBAH CAIR BATIK Noven pramitasari; Alia Damayanti
Purifikasi Vol 17 No 1 (2017): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v17.i1.45

Abstract

Pembuangan limbah cair industri yang tidak sesuai dengan baku mutu secara langsung ke badan air dapat menyebabkan pencemaran. Salah satu industri yang menghasilkan limbah cair adalah industri batik. Industri batik yang merupakan bagian dari industri tekstil yang memiliki konsentrasi warna yang memerlukan pengolahan sebelum dibuang ke badan air. Salah satu teknologi pengolahan adalah menggunakan membran filtrasi. Untuk memperkecil biaya pembuatan membran dan meningkatkan masa pakai membran filrasi maka digunakan zeolit dan silika sebagai bahan pembuat membran. Pengujian membran dilakukan dengan reaktor cross flow untuk meminimalkan biaya operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perbandingan massa penambahan silika, kecepatan centrifuge dan konsentrasi limbah cair untuk menurunkan konsentrasi warna pada limbah cair batik dengan mengukur nilai rejeksi terhadap konsentrasi warna. Nilai rejeksi membran terhadap konsentrasi warna adalah sebesar 92,68%. Nilai rejeksi terbesar didapatkan dari membran dengan massa penambahan silika 3%, kecepatan centrifuge 600 RPM dan konsentrasi limbah cair 100%.
ANALISIS PENGARUH ADSORBEN LIMBAH KULIT KOPI PERTANIAN JEMBER PADA PROSES ADSORPSI LOGAM TEMBAGA (Cu) Noven Pramitasari; Yeny Dhokhikah; Yuliana Sukarmawati; Audiananti Meganandi Kartini
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 7, No 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v7i1.10817

Abstract

Suatu aktivitas industri termasuk industri pertanian dapat menimbulkan dampak, baik dampak positif ataupun negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas industri adalah permasalahan limbah padat yang dihasilkan. Salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh industri pertanian adalah kulit kopi. Penelitian ini merupakan penelitian awal dalam pemanfaatan limbah padat industri pertanian yang ada di Kabupaten Jember sebagai material adsorben untuk menyerap limbah cair yang mengandung logam berat Cu. Limbah padat yang digunakan sebagai adsorben adalah limbah kulit kopi.  Adsorben dari kulit kopi merupakan salah satu material potensial yang dapat dikembangkan dan telah terbukti dapat menyerap logam berat. Terdapat dua tahapan dalam penelitian ini yaitu tahap adsorpsi dan tahap uji Unvariate Two Way Anova menggunakan bantuan software SPSS. Pada tahap adsorpsi, dilakukan proses adsorpsi dengan waktu kontak 30, 60, dan 90 menit, dan kecepatan pengadukan 100, 200, dan 300 RPM. Pada tahap uji Unvariate Two Way Anova, data yang dihasilkan terlebih dahulu harus memenuhi uji prasyarat sebagai data terlebih dahulu diuji dengan uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov sedangkan uji homogenitas menggunakan levene test. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan uji Unvariate Two Way Anova dan uji pos hoc. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adsorben dari limbah kulit kopi, dan menganalisis pengaruh waktu kontak dan kecepatan pengadukan pada proses adsorpsi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa (1) proses adsorpsi logam tembaga (Cu) menggunakan adserben yang terbuat dari limbah kulit kopi terbukti dapat menurunkan konsentrasi Cu, dan (2) terdapat pengaruh yang signifikan pada semua variabel waktu kontak dan kecepatan pengadukan kecuali antara kecepatan pengadukan 100 RPM dan 300 RPM. Kata kunci: Adsorben, adsorpsi, anova, Cu, kopi. The industrial activity including the agricultural industry can have an impact, both positive and negative impacts. One of the negative impacts caused by industrial activities is the problem of solid waste produced. One of the solid wastes produced by the agricultural industry is coffee skin. This research is an initial study in the utilization of agricultural industrial solid waste in Jember Regency as an adsorbent material to absorb liquid waste containing heavy metals Cu. Solid waste that is used as an adsorbent is coffee skin waste. Coffee skin adsorbent is one of the potential materials that can be developed and has been proven to absorb heavy metals. There are two steps in this research, namely the adsorption stage and the Unvariate Two Way Anova test using SPSS. In the adsorption stage, the adsorption process is carried out with contact times of 30, 60 and 90 minutes, and stirring speeds of 100, 200, and 300 RPM. In the Unvariate Two Way Anova test, the data generated must first fulfill the prerequisite test as the data is first tested by normality and homogeneity test. The normality test uses the Kolmogorov Smirnov while the homogeneity test uses the levene test. After that, it was followed by the Unvariate Two Way Anova test and the post hoc test. This study aims to analyze Cu adsorption process using adsorbents from coffee skin waste, and analyze the effect of contact time and stirring speed on the adsorption process. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that (1) Cu adsorption process using adserbens made from coffee skin waste has been proven to reduce Cu concentration, and (2) there is a significant effect on all contact time variables and stirring speeds except between stirring speed of 100 RPM and 300 RPM. Keywords: Adsorbent, adsorption, anova, coffee, Cu.
Efektivitas Penyisihan Kadar BOD Limbah Cair Pengolahan Ikan Menggunakan Tanaman Melati Air (Echinodorus Palaefolius) dengan Sistem SSFCWS Desanty Prihastya Ningrum; Noven Pramitasari; Yeny Dhokhikah
Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL) Vol 7 No 1 (2022): Media Ilmiah Teknik Lingkungan (MITL)
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mitl.v7i1.3140

Abstract

Limbah cair pengolahan ikan merupakan limbah yang mengandung bahan organik dari kegiatan pengolahan ikan yang berpotensi mencemari lingkungan apabila limbah yang dihasilkan tidak diolah secara baik dan benar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi penyisihan kadar BOD dengan fitotreatment menggunakan tanaman melati air (Echinodorus palaefolius), dan pengaruh jumlah tanaman terhadap kadar BOD limbah cair pengolahan ikan. Pengambilan sampel dilakukan di industri pengolahan ikan yang terdapat di Pasuruan, Jawa Timur. Tahapan penelitian dimulai dari penelitian pendahuluan, proses fitotreatment, dan analisis data menggunakan Anova Dua Arah. Aklimatisasi tanaman dengan konsentrasi limbah cair pengolahan ikan 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dengan tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) bertahap selama 18 hari. Fitotreatment dilakukan menggunakan konsentrasi limbah 75% selama 20 hari untuk mengetahui penurunan kadar BOD. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) mampu menyerap bahan organik dalam limbah cair pengolahan dengan efisiensi penyisihan BOD sebesar 77%. Adapun hasil uji statistik yang dilakukan menunjukkan bahwa berat tanaman melati air (Echinodorus palaefolius) berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar BOD.
EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND Alfiani Nur Kholisah; Noven Pramitasari; Audiananti Meganandi Kartini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol 14 No 1 (2022): Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.441 KB) | DOI: 10.33005/envirotek.v14i1.188

Abstract

The tofu industry in Indonesia is growing very rapidly due to the high public demand for tofu.. Most of the tofu industries in Indonesia are household-scale industries that are not equipped with waste treatment so that processing is needed, one of which is Phyto-treatment. In this research, tofu wastewater treatment is carried out using a water bamboo plant (Equisetum hyemale) through a sub-surface flow constructed wetland system. This study aims to eliminate the levels of organic pollutants in the tofu wastewater which can be seen from the levels of BOD (biological oxygen demand) and to determine the effect of the number of plants and the type of media on the BOD levels. The test was Phyto-treatment carried out for 20 days with a residence time of BOD testing on days 5, 10, 15, and 20. Based on the results of the study, the efficiency of removing BOD levels on day 20 in the X1Y1, X2Y1, X1Y2, and X2Y2 reactors was 40.93%, 79.10%, 26.53%, and 53.61%, respectively. The efficiency of removal of the highest BOD levels was found in the X2Y1 Reaktor. Meanwhile, based on the results of statistical tests using two-way ANOVA, it can be concluded that the number of plants and the type of media had a significant effect on the BOD levels
PENINGKATAN PENGETAHUAN ANGGOTA ASOSIASI KERAJINAN BATIK DI KABUPATEN JEMBER, JAWA TIMUR TENTANG PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI BATIK Yeny Dhokhikah; Noven Pramitasari; Firda Lutfiatul Fitria; Siti Rozaimah Sheikh Abdullah
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 1, Nomor 2, Juli 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.724 KB) | DOI: 10.25105/juara.v1i2.7398

Abstract

Industri batik di Indonesia merupakan industri dengan kategori industri skala besar, menengah, kecil, dan bahkan home industry atau skala rumah tangga. Selain memberikan manfaat secara ekonomi, industri batik juga menimbulkan dampak berupa dihasilkannya air limbah dari proses produksinya. Air limbah batik yang dihasilkan umumnya berasal dari proses pewarnaan, pencucian dan pelepasan malam. Limbah tersebut umumnya mengandung zat-zat pencemar yang kadarnya melebihi baku mutu. Salah satu zat pencemar pada limbah batik adalah zat warna. Zat warna pada air limbah batik dihasilkan dari sisa bahan pewarna pada proses pencucian dan pembilasan kain batik. Bahan pewarna yang biasa digunakan adalah bahan pewarna sintetik karena mudah menghasilkan warna-warna yang cerah. Bahan pewarna ini selain meningkatkan turbiditas air juga mengadung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perajin batik untuk mengolah air limbah batik yang dihasilkan sampai memenuhi baku mutu buangan limbah yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan. Adapun metode pelaksanaan kegiatannya adalah dengan memberikan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman anggota Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) Kabupaten Jember berupa pemaparan metode dan contoh instalasi pengolahan air limbah batik.
EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 PADA INDUSTRI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI PT.X Bagas Dwiky Hardiyanto; Audiananti Meganandi Kartini; Noven Pramitasari
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 8, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v8i2.14913

Abstract

ABSTRAKPT X merupakan salah satu industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang pada proses produksinya menghasilkan limbah B3. Berdasarkan karakteristik dan sifat limbah B3, maka limbah B3 memerlukan pengelolaan yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan limbah B3, mengevaluasi pengelolaan limbah B3, menganalisis kinerja sistem pengelolaan limbah B3, dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap sistem pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Evaluasi dilakukan untuk membandingkan kondisi eksisting pengelolaan limbah B3 dengan metode skoring skala Guttman. Penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan format neraca limbah B3. Hasil evaluasi dengan skala Guttman menunjukan persentase kesesuain pengelolaan limbah B3 sebesar 34% dengan kategori “Buruk” dan penilaian pada neraca limbah B3 telah melaksaanakan ketaatan pengelolaan sebesar 93%. Berdasarkan penilaian tersebut, maka PT X harus melakukan upaya perbaikan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.Kata Kunci: Evaluasi, Limbah B3, Neraca limbah B3, PT X, Skala Guttman.                                                                ABSTRACTPT X is a bottled drinking water (AMDK) industry which in its production process produces hazardous and toxic waste. Based on the characteristics and nature of hazardous and toxic waste, waste requires good management in accordance with applicable regulations. This study aims to determine the existing condition of hazardous and toxic waste management, evaluate hazardous and toxic waste management, analyze the performance of the hazardous and toxic waste management system, and provide recommendations for improvements to the hazardous and toxic waste management system in accordance with applicable regulations. The evaluation was conducted to compare the existing condition of hazardous and toxic waste management with the Guttman scale scoring method. hazardous and toxic waste management performance assessment is carried out based on the hazardous and toxic waste balance format. The results of the evaluation with the Guttman scale show the percentage of hazardous and toxic waste management compliance is 34% with the "poor" category and the assessment on the hazardous and toxic waste balance has implemented management compliance of 93%. Based on this assessment, PT X must make efforts to improve hazardous and toxic waste management in accordance with applicable regulations. Keywords: Balance, Guttman Scale, Hazardous and Toxic Waste, PT X.
PENGARUH AERASI TERHADAP PENURUNAN KADAR COD LIMBAH CAIR LAUNDRY PADA PROSES FITOTREATMENT MENGGUNAKAN TANAMAN ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) M. Faizal Rahmawan; Noven Pramitasari; Audiananti Meganandi Kartini
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Layanan cuci pakaian ataupun lebih dikenal dengan laundry disaat ini tumbuh dimana-mana, paling utama di wilayah pemukiman. Limbah cair yang dihasilkan mengandung zat pencemar yang dapat dilihat dari parameter pencemar misalnya kadar Chemical Oxygen Demand (COD). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas jenis pengolahan dengan lama waktu tinggal dalam menurunkan kadar COD limbah cair laundry, serta pengaruh jenis pengolahan dan waktu tinggal terhadap kadar COD. Jenis pengolahan yang digunakan adalah aerasi, fitotreatment dan kombinasi fito-aerasi dengan menggunakan reaktor batch. Tahap penelitian yang dilakukan dimulai dari penelitian pendahuluan, aklimatisasi tanaman eceng gondok, range finding test, pengolahan limbah cair laundry, dan analisis statistik menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi penyisihan COD pada reaktor aerasi, fitotreatment, dan fito-aerasi masing-masing sebesar 60,74%, 24,65%, dan 79,46%. Efisiensi penyisihan paling besar terjadi di reaktor fito-aerasi.  Hal ini karena proses aerasi dapat meningkatkan kandungan dissolved oxygen di limbah laundry lebih besar. Kandungan dissolved oxygen ini digunakan oleh mikroorganisme yang ada di akar tanaman eceng gondok untuk membatu proses degradasi polutan organik limbah cair laundry. Adapun hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa jenis pengolahan dan waktu tinggal berpengaruh signifinkan terhadap kadar COD. Kata kunci: Aerasi, COD, Fitotreatment, Laundry, Limbah
EFISIENSI PENYISIHAN KADAR BOD PADA LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN BAMBU AIR DENGAN SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND Noven Pramitasari; Alfiani Nur Kholisah; Audiananti Meganandi Kartini
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 14 No. 1 (2022): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v14i1.188

Abstract

Industri tahu di Indonesia berkembang sangat pesat dikarenakan tingginya permintaan masyarakat terhadap tahu. Tingginya permintaan terhadap tahu tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya produksi tahu yang mengakibatkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Sebagian besar industri tahu di Indonesia adalah industri skala rumah tangga yang tidak dilengkapi pengolahan limbah sehingga diperlukan pengolahan, salah satunya dengan phyto-treatment. Pada penelitian ini pengolahan limbah cair tahu dilakukan dengan menggunakan tanaman bambu air (Equisetum hyemale) melalui sistem sub surface flow constructed wetland. Penelitian ini bertujuan untuk menyisihkan kadar pencemar organik pada limbah cair tahu yang dapat dilihat dari kadar BOD (biological oxygen deman), serta mengetahui pengaruh jumlah tanaman dan jenis media terhadap kadar BOD. Adapun variabel bebas pada penelitian ini yaitu jumlah tanaman dan jenis media. Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah aklimatisasi, pretreatment dan range finding test. Phyto-treatment dilakukan selama 20 hari dengan waktu tinggal pengujian BOD pada hari ke 5, 10, 15 dan 20. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan efisiensi penyisihan kadar BOD pada hari ke 20 di Reaktor X1Y1, X2Y1, X1Y2, dan X2Y2 masing-masing sebesar 40,93%, 79,10%, 26,53%, dan 53,61%. Efisiensi penyisian kadar BOD paling besar terdapat pada Reaktor X2Y1 yaitu menggunakan 70 batang tanaman dan jenis media tanah dan kerikil. Adapun berdasarkan hasil uji statistik menggunakan anova dua arah dapat disimpulkan bahwa jumlah tanaman dan jenis media berpengaruh signifikan terhadap kadar BOD.
Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Eco-enzyme Kartini, Audiananti Meganandi; Pramitasari, Noven; Fitria, Firda Lutfiatul; Al Banna, Hasan; Pramesti, Diajeng Hayu; Purba, Aldo Rianda; Aunillah, Nuni
PEKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/pekat.v3i2.40

Abstract

Sampah organik seringkali dinilai tidak memiliki manfaat yang menguntungkan bagi masyarakat, karena pada kenyataannya banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa sampah ini dapat menjadi sampah yang ramah lingkungan dan bermanfaat jika dapat diolah dengan tepat. Salah satu masyarakat yang belum memiliki pengetahuan tentang pengolahan sampah organik menjadi produk yang lebih berguna dan ramah lingkungan adalah masyarakat di Desa Sabrang Kabupaten Jember. Desa yang memiliki jumlah penduduk mencapai 17.556 jiwa ini belum memanfaatkan limbah organik dari aktivitas rumah tangga dengan baik. Oleh karena itu, Tim Pengabdian yang berasal dari dosen dan mahasiswa Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Jember melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sabrang yaitu dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah organik tersebut menjadi produk yang lebih berguna yaitu menjadi eco enzyme.Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi eco enzyme dan melatih ibu-ibu PKK dan Posyandu di Desa Sabrang untuk membuat eco enzyme dari sampah rumah tangga Pengolahan sampah melalui pembuatan eco enzyme merupakan implementasi dari zero waste sampah organik skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan bahan baku pembuatan sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga seperti sampah sisa sayur, buah, makanan, air, dan gula selain gula putih. Adapun tahapan kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap identifikasi, sosialisasi kepada masyaarakat, pelatihan program eco enzyme, monitoring progress, dan tahap akhir yaitu evaluasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sabrang dengan peserta berasal dari ibu-ibu PKK dan Posyandu sebanyak 15 orang. Pelaksanaan kegiatan ini telah berhasil memberikan pemahaman kepada peserta tentang pengolahan sampah organik menjadi bahan yang lebih bermanfaat, serta telah menghasilkan produk berupa eco enzyme yang memiliki aroma asam dengan nilai pH 3,6 dimana nilai tersebut menunjukkan kategori yang baik untuk standart cairan eco enzyme. Produk eco enzyme yang telah  berhasil diproduksi diharapkan dapat dikomersialisasi dengan fasilitator perangkat Desa Sabrang agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakan Desa Sabrang. Kata Kunci: eco enzyme, sampah organik, pengolahan
Dosis Koagulan Optimum pada Proses Koagulasi Flokulasi Menggunakan Koagulan Serbuk Biji Hanjeli dalam Menurunkan Kekeruhan Febrianti, Melinda; Pramitasari, Noven; Kartini, Audiananti Meganandi
Dampak Vol 20, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.20.1.1-7.2023

Abstract

One of the methods in post-disaster water treatment is coagulation-flocculation. Hanjeli seeds are a natural coagulant material that can be used. This study was conducted to determine the effect of the dose of hanjeli seed powder coagulants and pH in reducing turbidity in the coagulation-flocculation process in water. Initial turbidity (50 and 75 NTU) and pH of artificial raw water (8,9), the number of water samples is 200 ml, the coagulation speed is 50 rpm for 90 seconds, and the flocculation is 50 rpm for 25 minutes, and the deposition is 60 minutes. Influence analysis is using R Studio software. The method in the process of making natural coagulants from Hanjeli seeds is Sun Drying, and it is sifted with 80 mesh. The coagulant of hanjeli seed powder can reduce turbidity in water with the highest elimination efficiency value of 96%, whose final turbidity value is 3.74 NTU. The optimum dose is obtained at 300 ppm, while the optimum pH is 4. Keywords: coagulation, dose, flocculation, hanjeli, turbidity  ABSTRAK Salah satu metode dalam pengolahan air pascabencana adalah koagulasi flokulasi. Biji Hanjeli merupakan bahan koagulan alami yang dapat digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis koagulan serbuk biji hanjeli dan pH dalam menurunkan kekeruhan pada proses koagulasi-flokulasi dalam air. Kekeruhan awal (50 dan 75 NTU) dan pH air baku buatan (8,9), jumlah sampel air 200 ml, kecepatan koagulasi 50 rpm selama 90 detik, dan flokulasi 50 rpm selama 25 menit, dan pengendapan adalah 60 menit. Analisis pengaruh menggunakan software R Studio. Metode dalam proses pembuatan koagulan alami dari biji Hanjeli ini adalah Sun Drying, dan diayak dengan ukuran 80 mesh. Koagulan bubuk biji hanjeli dapat menurunkan kekeruhan pada air dengan nilai efisiensi penyisihan tertinggi sebesar 96%, dengan nilai kekeruhan akhir sebesar 3,74 NTU. Dosis optimum diperoleh pada 300 ppm, sedangkan pH optimum adalah 4. Kata kunci: koagulasi, dosis, flokulasi, hanjeli, kekeruhan