Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU MENGGUNAKAN TANAMAN KENAF (Hibiscus cannabinus L.) UNTUK MENURUNKAN KADAR AMONIUM DAN BOD PADA BED EVAPOTRANSPIRASI Sarwoko Mangkoedihardjo; Firda Lutfiatul Fitria
Purifikasi Vol 16 No 2 (2016): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v16.i2.39

Abstract

Industri tahu merupakan salah satu penghasil limbah cair apabila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan permasalahan lingkungan. Fitotretmen adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan tumbuhan untuk mengurangi polutan zat pencemar organik maupun anorganik di dalam tanah, sedimen, atau air. Tanaman kenaf (Hibiscus cannabinusL.) dapat digunakan dalam proses fitotretmen karena mampu mengurangi zat pencemar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penurunan kadar amonium dan BOD menggunakan tanaman kenaf untuk pengolahan limbah cair tahu. Penelitian ini menggunakan bed evapotranspirasi dengan sistem batch. Variabel yang digunakan adalah varietas jenis tanaman kenaf (KR 12 dan KR 15) dan konsentrasi limbah cair tahu 75% dan 50% (kadar amonium sama). Penelitian ini dilakukan selama 28 hari. Efisiensi removal tertinggi untuk penurunan kadar amonium pada adalah Kenaf 15 limbah cair tahu 50% adalah 99,58% (42,093 mg/L menjadi 0,178 mg/L). Efisiensi removal tertinggi untuk penurunan kadar BOD adalah Kenaf 15 limbah cair tahu 75% yaitu 96,59% (3371,25 menjadi 115,03 mg/L).
Pelatihan Pengolahan Limbah Rumput Laut Menggunakan Rotary Drum Composter Selvi Ariyunita; Yeny Dhokhikah; Firda Lutfiatul Fitria
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.5219

Abstract

Limbah rumput laut yang dihasilkan dari proses produksi pupuk organik cair (POC) seringkali ditimbun dan dibuang secara langsung sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan berupa bau yang tidak sedap serta mengganggu estetika. Di sisi lain, limbah rumput laut tersebut masih mengandung mikronutrien yang masih dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi. Sasaran kegiatan ini adalah pemilik, karyawan serta masyarakat sekitar home industry POC di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.Pengolahan limbah rumput laut dilakukan dengan metode komposting menggunakan rotary drum composter. Kegiatan ini memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumput laut menjadi varian produk pupuk organik. Pihak mitra mengharapkan adanya keberlanjutan program untuk mengelola limbah lain yang merupakan hasil samping proses pembuatan POC.Masyarakat sekitar home industry juga merasakan manfaat melalui peningkatan pemahaman terkait pengelolaan sampah di skala rumah tangga.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ANGGOTA ASOSIASI KERAJINAN BATIK DI KABUPATEN JEMBER, JAWA TIMUR TENTANG PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI BATIK Yeny Dhokhikah; Noven Pramitasari; Firda Lutfiatul Fitria; Siti Rozaimah Sheikh Abdullah
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 1, Nomor 2, Juli 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.724 KB) | DOI: 10.25105/juara.v1i2.7398

Abstract

Industri batik di Indonesia merupakan industri dengan kategori industri skala besar, menengah, kecil, dan bahkan home industry atau skala rumah tangga. Selain memberikan manfaat secara ekonomi, industri batik juga menimbulkan dampak berupa dihasilkannya air limbah dari proses produksinya. Air limbah batik yang dihasilkan umumnya berasal dari proses pewarnaan, pencucian dan pelepasan malam. Limbah tersebut umumnya mengandung zat-zat pencemar yang kadarnya melebihi baku mutu. Salah satu zat pencemar pada limbah batik adalah zat warna. Zat warna pada air limbah batik dihasilkan dari sisa bahan pewarna pada proses pencucian dan pembilasan kain batik. Bahan pewarna yang biasa digunakan adalah bahan pewarna sintetik karena mudah menghasilkan warna-warna yang cerah. Bahan pewarna ini selain meningkatkan turbiditas air juga mengadung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perajin batik untuk mengolah air limbah batik yang dihasilkan sampai memenuhi baku mutu buangan limbah yang diperbolehkan untuk dibuang ke lingkungan. Adapun metode pelaksanaan kegiatannya adalah dengan memberikan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman anggota Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) Kabupaten Jember berupa pemaparan metode dan contoh instalasi pengolahan air limbah batik.
Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Eco-enzyme Kartini, Audiananti Meganandi; Pramitasari, Noven; Fitria, Firda Lutfiatul; Al Banna, Hasan; Pramesti, Diajeng Hayu; Purba, Aldo Rianda; Aunillah, Nuni
PEKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/pekat.v3i2.40

Abstract

Sampah organik seringkali dinilai tidak memiliki manfaat yang menguntungkan bagi masyarakat, karena pada kenyataannya banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa sampah ini dapat menjadi sampah yang ramah lingkungan dan bermanfaat jika dapat diolah dengan tepat. Salah satu masyarakat yang belum memiliki pengetahuan tentang pengolahan sampah organik menjadi produk yang lebih berguna dan ramah lingkungan adalah masyarakat di Desa Sabrang Kabupaten Jember. Desa yang memiliki jumlah penduduk mencapai 17.556 jiwa ini belum memanfaatkan limbah organik dari aktivitas rumah tangga dengan baik. Oleh karena itu, Tim Pengabdian yang berasal dari dosen dan mahasiswa Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Jember melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sabrang yaitu dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah organik tersebut menjadi produk yang lebih berguna yaitu menjadi eco enzyme.Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi eco enzyme dan melatih ibu-ibu PKK dan Posyandu di Desa Sabrang untuk membuat eco enzyme dari sampah rumah tangga Pengolahan sampah melalui pembuatan eco enzyme merupakan implementasi dari zero waste sampah organik skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan bahan baku pembuatan sebagian besar berasal dari sampah rumah tangga seperti sampah sisa sayur, buah, makanan, air, dan gula selain gula putih. Adapun tahapan kegiatan pengabdian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: tahap identifikasi, sosialisasi kepada masyaarakat, pelatihan program eco enzyme, monitoring progress, dan tahap akhir yaitu evaluasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sabrang dengan peserta berasal dari ibu-ibu PKK dan Posyandu sebanyak 15 orang. Pelaksanaan kegiatan ini telah berhasil memberikan pemahaman kepada peserta tentang pengolahan sampah organik menjadi bahan yang lebih bermanfaat, serta telah menghasilkan produk berupa eco enzyme yang memiliki aroma asam dengan nilai pH 3,6 dimana nilai tersebut menunjukkan kategori yang baik untuk standart cairan eco enzyme. Produk eco enzyme yang telah  berhasil diproduksi diharapkan dapat dikomersialisasi dengan fasilitator perangkat Desa Sabrang agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakan Desa Sabrang. Kata Kunci: eco enzyme, sampah organik, pengolahan
Pengolahan Limbah Industri Tahu dengan Tanaman Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) untuk Menurunkan Kadar Nitrat (Utilization of Kenaf Plant (Hibiscus cannabinus L.) to Reduce Nitrate Levels in Tofu Industrial Wastewater) Fitria, Firda Lutfiatul
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i3.78601

Abstract

Tofu industry waste is rich in nutrients so it can pollute the environment if there is no processing or remediation of soil contaminated by tofu waste. One technology that can be used is phytoremediation, which uses plants to reduce organic and inorganic pollutants in soil, sediment or water. Kenaf plants (Hibiscus cannabinus L.) have the ability to reduce pollutants so they can be used in the phytoremediation process. This research uses bed evapotranspiration with a batch system to measure the reduction in nitrate levels. The variables used in this research were kenaf plant varieties (KR 12 and KR 15), age (30 days and 45 days) and tofu wastewater concentrations of 50% and 75%. The results of pH observations on day 3 ranged from 7.1 - 7.7. Nitrate analysis observations were carried out every 7 days for 28 days. It is known from research results that kenaf 15 plants aged 45 days have the highest removal efficiency.
Pemanfaatan Limbah Peternakan Menjadi Biogas di Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember Kartini, Audiananti Meganandi; Fitria, Firda Lutfiatul; Pramitasari, Noven; Al Banna, Hasan; Purnagusti, Yangga; Pambudi, Junan Cahyo; Wicaksono, Ega Fajar
AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Divisi Riset, Lembaga Mitra Solusi Teknologi Informasi (L-MSTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59431/ajad.v5i1.429

Abstract

Sabrang Village is one of the villages in Ambulu sub-district, Jember Regency, the majority of the population make a living as farmers and ranchers.  Animals that are farmed are cows. Manure waste from cattle in Sabrang Village has not been managed and utilized properly, so if it can be managed properly, it will be able to improve the welfare of the people in the village.  This is in line with the Community Service Team program on livestock waste management and treatment to reduce environmental pollution. One that supports this program is to process livestock manure waste into something useful, one of which is an alternative fuel such as biogas. Therefore, it is necessary to increase public insight into the utilization of livestock manure waste into biogas.  This can later meet people's needs for fuel that will be useful for their lives later.
Transforming Tofu Wastewater into Sustainable Organic Fertilizer: A Fermentation Approach with EM4 and Coconut Water Pungut; Putri, Hrismalia Octavianindhita; Al Kholif, Muhammad; Fitria, Firda Lutfiatul
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 9 No. 2 (2025): June
Publisher : Magister Program of Material Science, Graduate School of Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26554/ijems.2025.9.2.79-86

Abstract

This growing need for sustainable agriculture has made using recycled waste material in plant cultivation a significant area of research. The tofu industry, as a leading producer of nitrogen (N), phosphorus (P), and potassium (K)-rich wastewater, is a valuable substrate resource for microbial fermentation. The application of solid-state fermentation using EM4 with coconut water under aerobic and anaerobic processes works towards acidification of DM, increasing bioavailable nutrients and minimizing environmental implications from untreated wastewater discharge. This study determined the feasibility of fermenting tofu wastewater with coconut water and EM4 to produce liquid organic fertilizer and analyzed the product’s N, P2O5, K2O, C-organic, and C/N ratio. Fermentation occurred at 4:1 of tofu wastewater: fermentation materials, with EM4 concentrations of 10%, 25%, and 50% under anaerobic conditions for 14 days. The fertilizer produced was analyzed and compared with liquid organic health fertilizer according to nonstandard percent by Minister of Agriculture no. 70/Permentan/SR.140/10/2011. Results showed that fermentation increased tofu wastewater’s protein and amino acid contents. The highest nitrogen content (3.09 ± 0.023%) was obtained by treatment C (50% EM4), meeting standard requirements (3-6% N). The K2Oconcentration of treatment C peaked at 3.28 ± 0.025% (K2O) within the acceptable range (3-6% K2O). The C-organic content in treatment C reached 10.5 ± 0.094%, exceeding the minimum quality (6%). The P2O5 contents never exceeded the maximum limit (2.22 ± 0.0057%). Although it indicates a rapid-acting fertilizer, the C/N ratio remained low for all treatments.
Pelatihan Pengolahan Limbah Rumput Laut Menggunakan Rotary Drum Composter Ariyunita, Selvi; Dhokhikah, Yeny; Fitria, Firda Lutfiatul
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.5219

Abstract

Limbah rumput laut yang dihasilkan dari proses produksi pupuk organik cair (POC) seringkali ditimbun dan dibuang secara langsung sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan berupa bau yang tidak sedap serta mengganggu estetika. Di sisi lain, limbah rumput laut tersebut masih mengandung mikronutrien yang masih dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan limbah menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi. Sasaran kegiatan ini adalah pemilik, karyawan serta masyarakat sekitar home industry POC di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.Pengolahan limbah rumput laut dilakukan dengan metode komposting menggunakan rotary drum composter. Kegiatan ini memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumput laut menjadi varian produk pupuk organik. Pihak mitra mengharapkan adanya keberlanjutan program untuk mengelola limbah lain yang merupakan hasil samping proses pembuatan POC.Masyarakat sekitar home industry juga merasakan manfaat melalui peningkatan pemahaman terkait pengelolaan sampah di skala rumah tangga.
Kajian modifikasi permukaan membran mikrofiltrasi Polyvinylidene Fluoride menggunakan Polyvinyl Alcohol: Microfiltration membrane modification of Polyvinylidene Fluoride using Polyvinyl Alcohol Fitria, Firda Lutfiatul; Febianti, Novita; Pradita, Salsabila Nanda; Pramitasari, Noven
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v8i2.53622

Abstract

Abstract Increasing industrial and human populations potentially lead to various types of water contamination and increasing water demand. Membrane technology is a popular technology that is highly efficient in separation processes and is cost-effective for water purification. One membrane technology that is widely applied in industry is microfiltration membranes. Microfiltration membranes can operate at pressures in the range of 0.02 to 0.5 MPa, thus enabling the separation of high molecular weight compounds at low pressure. Polyvinylidene fluoride (PVDF) is a commonly used microfiltration membrane material known for its excellent thermal stability, chemical resistance, and ease of membrane formation. However, PVDF has a hydrophobic structure that has low water flux. The hydrophilicity of the PVDF membrane surface modification is an effective strategy to enhance water flux. This experiment aims to increase the hydrophilicity of the membrane using polyvinyl alcohol (PVA). In this study, surface modification of the PVDF membrane is performed using polyvinyl alcohol (PVA), a hydrophilic substance that enhances the membrane's ability to attract water. The addition of 0.1% PVA yielded the average flux value, achieving 65.7 Lm⁻²·h⁻¹. PVA increases the hydrophilic properties of the PVDF membrane and could be a modification agent for water treatment or purification. Keywords: Flux, Membran Surface Modification, PVDF, PVA Abstrak Populasi manusia dan industri yang meningkat dapat mengakibatkan berbagai jenis pencemaran air dan meningkatkan kebutuhan air. Teknologi membran menjadi teknologi populer dengan tingkat pemisahan efisiensi tinggi serta harga yang relative murah untuk pemurnian air. Salah satu teknologi membran yang diterapkan secara luas di industri adalah membran mikrofiltrasi. Membran mikrofiltrasi dapat beroperasi pada tekanan dengan rentang 0,02 sampai 0,5 MPa, sehingga memungkinkan pemisahan senyawa dengan berat molekul besar bertekanan rendah. Material membran mikrofiltrasi polyvinylidene fluoride (PVDF) merupakan material dengan stabilitas termal, ketahanan terhadap bahan kimia yang baik, serta mudahnya kemampuan pembentukan membran. Namun PVDF merupakan polimer yang memiliki struktur hidrofobik yang membuat membran rentan terhadap fluks rendah. Inovasi peningkatan hidrofilik permukaan membran pada material PVDF merupakan salah satu cara efektif meningkatkan fluks pada membran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hidrofilisitas permukaan membrane PVDF yang berpengaruh terhadap nilai fluks. Modifikasi permukaan membran pada penelitian ini menggunakan Polyvinyl Alcohol (PVA) karena PVA bersifat hidrofilik yang dapat meningkatkan kemampuan membran menarik air. Penambahan 0,1% kadar PVA nilai fluks mencapai 65,7 Lm-2h-1. PVA meningkatkan sifat hidrofilik membrane PVDF dapat menjadi salah satu agen modifikasi untu pengolahan atau pemurnian air. Kata kunci: Fluks, Modifikasi Permukaan Membran, PVDF, PVA.