Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Sawi Putih dari Pasar MMTC Pancing sebagai Pupuk Organik Cair Nurintan; Hetti Melinda Purba; Anas Fela Naibaho; Abdi Eralisasi Harefa; Rusniatri Hasugian; Ipantri Naibaho; Grace Indah Situmeang; Elfayetty Elfayetty; Elsa Kardiana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 3 (2025): MARET 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah organik dari pasar tradisional sering kali tidak dimanfaatkan dengan baik, sehingga berpotensi mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah sawi putih dari Pasar MMTC Pancing menjadi pupuk organik cair (POC) yang berkualitas dengan pH netral. Metode yang digunakan adalah fermentasi anaerob selama satu bulan dengan tambahan EM4, air gula, dan air cucian beras. Pada hari ke-29, pH yang diukur masih asam (pH 4), sehingga dilakukan penyesuaian menggunakan dolomit hingga mencapai pH 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair yang dihasilkan memiliki kandungan organik yang baik dan berpotensi sebagai alternatif pupuk ramah lingkungan. Dengan demikian, pemanfaatan limbah sawi putih dapat menjadi solusi dalam pengelolaan sampah pasar sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan.
Analisis Permukiman dan Aktivitas Masyarakat di Daerah Rel Kereta Api di Sudarso Lingkungan 8, Medan Barat, Sumatera Utara Vita Nurliana; Hetti Melinda Purba; Desty Novry Lianty; Septian Prayogi; Rud Sahanaia Sari Nona
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permukiman di sekitar rel kereta api sering kali berkembang secara tidak terencana dan dihuni oleh masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik permukiman dan aktivitas masyarakat di daerah rel kereta api di Sudarso, Lingkungan 8, Medan Barat, Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan observasi lapangan dan wawancara terhadap warga setempat untuk memahami pola permukiman serta jenis pekerjaan yang dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di kawasan ini mayoritas bekerja di sektor informal seperti perdagangan kaki lima, jasa transportasi, dan pekerjaan serabutan, yang dipengaruhi oleh keterbatasan akses pendidikan serta modal usaha. Selain itu, keberadaan rel kereta api memberikan dampak terhadap pola mobilitas penduduk dan perkembangan ekonomi lokal, tetapi juga menimbulkan permasalahan sosial dan lingkungan, seperti keamanan tempat tinggal dan keterbatasan infrastruktur. Kesimpulannya, pengelolaan kawasan permukiman di sekitar rel kereta api perlu memperhatikan aspek kesejahteraan masyarakat dengan memberikan akses terhadap fasilitas dasar, pelatihan keterampilan, serta kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi lokal.
Mengidentifikasi Tantangan dan Kesulitan Guru dalam Mengajar Mata Pelajaran IPS Kepada Siswa Kelas 7 di MTs Negeri 1 Medan Ahmad Fauzi Sinuraya; Asih Ester E.G Harahap; Desty Novry Lianty; Hetti Melinda Purba; Melani Astika; Shintia Malau; Widya Ningsih; Septian Prayogi
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan kesulitan yang dihadapi guru dalam mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kepada siswa kelas 7 di MTs Negeri 1 Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dan data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan guru-guru IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menghadapi beberapa kendala utama, seperti keterbatasan penguasaan materi karena latar belakang pendidikan yang tidak sepenuhnya sesuai, serta keterbatasan sumber belajar berbasis teknologi yang masih belum merata. Selain itu, kurangnya pelatihan dalam pemanfaatan teknologi turut menjadi hambatan dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan interaktif. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan serta penyediaan sarana teknologi yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran IPS yang lebih efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Peran Pancasila Dalam Membangun Toleransi Beragama di Lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Hetti Melinda Purba; Rusniatri Hasugian; Rud Sahanaia Sari Nona; Ipantri Naibaho; Aprilia Zaeni Rapiah; Ramadhan Fitriani; Julia Ivanna
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pancasila dalam membangun toleransi beragama di lingkungan kampus serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan observasi terhadap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pemahaman yang tinggi terhadap nilai-nilai Pancasila, terutama dalam konteks toleransi beragama. Selain itu, interaksi sosial antar mahasiswa dari berbagai latar belakang agama berjalan secara harmonis, meskipun masih terdapat kecenderungan sebagian mahasiswa untuk lebih nyaman berinteraksi dengan kelompok yang memiliki keyakinan serupa. Hasil observasi juga mengungkap bahwa kegiatan lintas agama di lingkungan kampus, seperti perayaan keagamaan bersama dan seminar kebhinekaan, menjadi wadah efektif dalam memperkuat sikap toleransi di antara mahasiswa. Namun, tantangan yang dihadapi dalam penerapan toleransi beragama meliputi adanya stereotip dan prasangka terhadap kelompok agama tertentu serta pengaruh negatif dari media sosial yang dapat memperkeruh hubungan antar umat beragama. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih inklusif, seperti penyelenggaraan dialog antaragama dan program literasi digital, untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan akademik.