Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rasionalitas Ketercapaian Swasembada Daging 2026 Berdasarkan Analisis Tren dan Peramalan Produksi Daging Sapi-Kerbau Berbasis Data Badan Pusat Statistik Syamsi, Afduha Nurus; Kusrianty, Nelly; Sahiman, Kunta Adnan; Ardilla, Yohana Nanita Nansy; Pinandita, Egi Pur; Utami, Putri
Journal of Livestock Science and Production Vol 9, No 1 (2025): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v9i1.9186

Abstract

Indonesia masih perlu meningkatkan produksi daging merah dalam negeri minimal 30% dari kondisi saat ini (60%) untuk mencapai Swasembada Daging Sapi-Kerbau pada Tahun 2026. Data produksi dan konsumsi daging per wilayah dan nasional setiap tahunnya, tersedia pada website Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI). Data tersebut dapat digunakan untuk meramalkan konsumsi dan produksi daging merah hingga Tahun 2026. Artikel bertujuan untuk mengkaji rasionalitas ketercapaian Swasembada Daging Sapi berdasarkan pada data yang tersedia pada website BPS RI (www.bps.go.id). Data konsumsi daging, produksi daging, dan populasi ternak dianalisis dengan analisis tren dan peramalan forcasting sederhana menggunakan Microsoft excel, sedangkan untuk data lainnya disitasi dari berbagai sumber ilmiah dan dijabarkan secara deskriptif. Konsumsi daging merah Tahun 2026 diramalkan mencapai 2,76 Kg/Kapita/Tahun dengan agregat pertumbuhan (2023-2026) sebesar 2,33%/Tahun. Populasi sapi dan kerbau Tahun 2026 diramalkan sebanyak 22.042.784ekor, dengan agregat pertumbuhan (2023-2026) sebesar 1,99%/Tahun. Produksi daging merah Tahun 2026 diramalkan sebanyak 512.087,72ton, dengan agregat pertumbuhan sebesar 0,95%/Tahun. Produksi dibandingkan dengan proyeksi jumlah konsumsi daging merah Tahun 2026 masih akan mengalami devisit hingga 280.627.667,2ton. Kajian menyimpulkan bahwa pencapaian swasembada daging merah (Sapi dan Kerbau) Tahun 2026 belum rasional, ditilik dari data yang dirilis oleh BPS. Pemerintah perlu memastikan data yang sinkron antar lembaga dan juga mengoptimalisasi program peningkatan populasi dan produksi daging melalui integrasi pengembangan balai inseminasi buatan, inseminator, dan peternak, juga mengontrol pemotongan ternak di RPH, distribusi, dan harga daging dipasaran.  
Indikasi Penambahan Air Dalam Susu Segar Peternakan Sapi Perah Rakyat Berdasarkan Titik Beku dan Berat Jenis : Studi Kasus Peternakan Rakyat di Kabupaten Kediri Muarifah, Hanum; Winarti, Atik; Helmi, Muhammad; Ardilla, Yohana Nanita Nansy; Rizkiyah, Sinta Asri; Setiawan, Abim; Fikri, Hidayatulla; Meirantika, R.; Tadzkirah, Laila; Ghozali, Kanaya
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol. 26 No. 1 (2025): TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtapro.2025.026.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemungkinan penambahan air dalam susu sapi perah rakyat di Kabupaten Kediri berdasarkan analisis titik beku dan berat jenis. Materi penelitian yang digunakan adalah susu segar sebanyak 32 sampel yang diambil secara acak dari peternak sapi perah, dan dianalisis menggunakan laktodensimeter untuk berat jenis dan  milk analyzer untuk titik beku serta kadar air tambahan. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata berat jenis susu sebesar 1,027±0,008 g/ cm3 dengan nilai rata-rata titik beku -0,444 ± 0,133°C. Rata-rata penambahan air mencapai 11,05%, dengan nilai maksimum 93% yang mengindikasikan adanya sampel yang hampir seluruhnya adalah air. Sebanyak 14 sampel (43,75%) terindikasi mengalami pemalsuan melalui penambahan air. Praktik ini berpotensi menurunkan kualitas gizi dan meningkatkan kontaminasi mikroba susu. Temuan ini menyoroti urgensi pengawasan mutu di tingkat peternak dan edukasi tentang dampak negatif adulterasi. Penelitian ini diharapkan berkontribusi ilmiah sebagai dasar penguatan sistem kontrol mutu susu rakyat dan menjadi acuan bagi pihak terkait dalam menjaga integritas rantai pasok susu segar.