Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI HIMPUNAN Sarah, Siti; Manurung, Sri Lestari; Lubis, Nazwah Indri Agista; Munthe, Tiolina Maria
AL KHAWARIZMI: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2025): VOL 5 NO 2
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/kjpm.v5i2.3533

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VIII dalam memahami materi kumpulan. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan instrumen berupa tes tertulis dan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa kelas VIII, dengan tiga siswa dipilih sebagai sampel berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Salam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi mampu memenuhi empat dari enam indikator berpikir aljabar, seperti generalisasi, abstraksi, berpikir dinamis, dan pemodelan. Sementara itu, siswa dengan kemampuan sedang hanya mencapai dua indikator, yaitu pemodelan dan berpikir dinamis. Siswa dengan kemampuan rendah hanya memenuhi satu indikator, yaitu generalisasi, dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dengan benar. Kesimpulannya, pemahaman konsep perkumpulan sangat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa. Untuk meningkatkan pemahaman siswa, diperlukan strategi pembelajaran yang lebih inovatif, seperti memanfaatkan visualisasi dan solusi pemecahan masalah. Kata Kunci: berpikir aljabar, himpunan, kemampuan siswa, pembelajaran matematika. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VIII dalam memahami materi himpunan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan instrumen berupa tes tertulis dan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari 32 siswa kelas VIII, dengan tiga siswa dipilih sebagai sampel berdasarkan tingkat kemampuannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan tinggi mampu memenuhi empat dari enam indikator berpikir aljabar, seperti generalisasi, abstraksi, berpikir dinamis, dan pemodelan. Sementara itu, siswa dengan kemampuan sedang hanya mencapai dua indikator, yaitu pemodelan dan berpikir dinamis. Siswa dengan kemampuan rendah hanya memenuhi satu indikator, yaitu generalisasi, dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dengan benar. Simpulannya, pemahaman konsep himpunan sangat memengaruhi kemampuan berpikir aljabar siswa. Untuk meningkatkan pemahaman siswa, diperlukan strategi pembelajaran yang lebih inovatif, seperti memanfaatkan pendekatan visualisasi dan pemecahan masalah. Kata kunci: berpikir aljabar, himpunan, kemampuan siswa, pembelajaran matematika.
Analisis Kesalahan Siswa dalam Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Dua Variabel: Perspektif Teori Polya Siregar, Budi Halomoan; Turnip, Leonardo; Simanjuntak, Rosi Ade Putri; Lubis, Nazwah Indri Agista; Tanjung, July Yanty; Manurung, Hendra Cahyadi; Munthe, Tiolina Maria; Berutu, Jhosua
JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 4 No. 4 (2024): JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jagomipa.v4i4.946

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika, khususnya pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP HKBP Pardamean Medan pada tahun akademik 2024–2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui pencatatan pertanyaan yang diajukan siswa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata kompetensi siswa untuk indikator memahami masalah adalah 35%, indikator menguraikan pemecahan masalah mencapai 22,85%, indikator eksekusi rencana penyelesaian mencapai 22,85%, dan indikator terakhir yaitu meninjau ulang penyelesaian mencapai 21,42%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kemahiran siswa dalam berbagai indikator pemecahan masalah tergolong dalam kategori cukup. Semua hal dipertimbangkan, kompetensi siswa untuk memecahkan teka-teki matematika dapat dinilai sederhana.