Dari, Ni Putu Desy Ratna Wulan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan Kesehatan pada Hipertensi Berbasis Perawatan Jangka Panjang Suantika, Putu Inge Ruth; Sutini, Ni Kadek; Indrayani, Ni Luh Dwi; Dari, Ni Putu Desy Ratna Wulan; Megawati, Putu Vera; ArizonaVallentino, I Gede Rendy; Syukri, Muhammad
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.19518

Abstract

ABSTRAK Hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat. Pengelolaan hipertensi memerlukan pendekatan komprehensif, termasuk intervensi nonfarmakologis seperti senam hipertensi berbasis perawatan jangka panjang. Dalam hal ini, pendekatan Interprofessional Education (IPE) dan Interprofessional Collaboration (IPC) berperan penting dalam memastikan kolaborasi yang efektif antarprofesi kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan edukasi kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi, keterampilan melaksanakan senam hipertensi secara mandiri, serta memperkuat kerja sama lintas profesi melalui IPE dan IPC. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan menggunakan media power point, leaflet, dan video senam, serta evaluasi pengetahuan peserta dengan pre-test dan post-test. Pelaksanaan mengintegrasikan prinsip IPE dan IPC dalam pendekatannya. Terdapat peningkatan pengetahuan lansia terhadap hipertensi yang ditunjukkan dari hasil post test lebih tinggi daripada skor pre test. Lansia juga mampu melakukan senam hipertensi secara mandiri dengan panduan video, didukung oleh kerja tim yang kolaboratif antarprofesi. Penyuluhan berbasis media edukasi dengan pendekatan IPE dan IPC efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan hipertensi.. Kata Kunci: Hipertensi, IPE, IPC, Edukasi, Perawatan Jangka Panjang  ABSTRACT Hypertension is one of the most significant global health problems, with an increasing prevalence each year. Managing hypertension requires a comprehensive approach, including nonpharmacological interventions such as long-term hypertension exercise programs. In this context, Interprofessional Education (IPE) and Interprofessional Collaboration (IPC) play a crucial role in ensuring effective collaboration among healthcare professionals to improve service quality and community education. The aims is to enhance community knowledge about hypertension, develop skills in independently performing hypertension exercises, and strengthen interprofessional collaboration through IPE and IPC. The program was conducted through health education using power point presentations, leaflets, and exercise videos. Pre-test and post-test evaluations were used to measure participants’ knowledge. The implementation incorporated IPE and IPC principles in its approach. There was an increase in the elderly's knowledge about hypertension, as indicated by the post-test results being higher than the pre-test scores.. Participants were also able to independently perform hypertension exercises guided by educational videos, supported by effective interprofessional team collaboration. Health education using interactive media, supported by IPE and IPC approaches, effectively improved community knowledge and skills in hypertension management.. Keywords: Hypertension, IPE, IPC, Health Education, Long-Term Care.
Hubungan Rasionalitas Antibiotik Terhadap Outcome Klinik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Infeksi Saluran Kemih di Sebuah Rumah Sakit Badung Bali Pratama, I Putu Yuda; Ratnasari, Pande Made Desy; Dari, Ni Putu Desy Ratna Wulan; Angelina, Ni Putu Amara
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.685

Abstract

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) rentan mengalami infeksi salah satunya Infeksi Saluran Kemih (ISK). Antibiotik menjadi pilihan terapi utama yang harus diberikan secara rasional untuk mencegah kondisi penyakit yang semakin memburuk. Temuan menunjukkan, rasionalitas penggunaan antibiotik ISK di Indonesia tidak mencapai 100%. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan rasionalitas penggunaan antibiotik untuk ISK dengan outcome klinik pasien. Penelitian ini dilakukan secara observasional cross-sectional pada periode Januari 2023-Juli 2024. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan teknik purposive sampling menggunakan catatan pengambilan data pada rekam medik. Kriteria inklusi meliputi pasien DMT2 dengan ISK yang menjalani terapi rawat jalan atau inap, mendapatkan terapi antidiabetik dan antibiotik serta data rekam medik lengkap. Kriteria eksklusi yaitu memperoleh antibiotik pada waktu <24 jam (rawat jalan), atau <72 jam (rawat inap). Kajian rasionalitas penggunaan antibiotik dianalisis menggunakan metode Gyssens berdasarkan pedoman terapi, dikategorikan menjadi rasional dan tidak rasional. Outcome klinik dikategorikan menjadi membaik dan tidak membaik. Hubungan rasionalitas dengan outcome klinik diuji dengan Kendall’s-Tau b. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 86 responden yang terdiri 75 pasien rawat jalan dan 11 pasien rawat inap. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional ditemukan pada beberapa kategori, yaitu IVa (17,83%), IVc (25,97%), IVd (26,74%), IIIa (4,26%), IIIb (10,85%), IIa (9,69%), dan IIb (3,49%) pada pasien rawat jalan, serta kategori IVa (20,59%), IVc (20,59%), IVd (20,59%), IIIa (2,94%), IIIb (20,59%), dan IIb (5,88%) pada pasien rawat inap. Jenis antibiotik yang paling sering digunakan adalah sefiksim (50,67%) Terdapat hubungan signifikan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dan outcome klinis pada pasien rawat jalan (p=0,018; r=-0,237) dan pasien rawat inap (p=0,040; r=0,592). Temuan ini mengindikasikan penggunaan antibiotik secara rasional berperan penting dalam meningkatkan perbaikan outcome klinis pasien.