Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mencegah praktik pelanggaran Pilkada melalui penguatan pemahaman pemuda sadar demokrasi pada siswa SMAN Unggulan 1 Indralaya Utara Djunaidi, Djunaidi; Khairunnas, Khairunnas; Rafinzar, Rahmat; Syafe'i, Akhmad; Saputri, Efrilia Wanda
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29895

Abstract

Abstrak Pemilih pemula menjadi perhatian utama aktor politik menjelang Pemilu 2024. Kesiapan siswa SMA sebagai pemilih pemula menjadi isu penting mengingat peran mereka sebagai objek politik dalam Pilkada mendatang. Oleh karena itu, diperlukan penguatan pemahaman tentang demokrasi guna membentuk generasi muda yang cerdas dalam berpartisipasi politik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi politik siswa terkait Pilkada. Metode pelaksanaan berupa pendampingan melalui pemberian materi dan diskusi. Hasil kegiatan terdiri dari dua tahapan utama. Pertama, penyampaian materi dan diskusi untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai demokrasi dan Pilkada. Kedua, evaluasi kegiatan dilakukan melalui pretest dan post-test menggunakan kuesioner. Kegiatan ini melibatkan dosen, mahasiswa, kepala sekolah, guru pengampu, dan 30 siswa SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara. Sebelum kegiatan rata-rata pemahaman siswa didik sebesar 35,93% sedangkan setelah kegiatan menjadi meningkat 96,99%. Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan siswa sebagai pemilih pemula semakin meningkat, baik dalam memahami aturan Pilkada maupun dalam membangun kesadaran politik yang bertanggung jawab. Kata Kunci: pilkada; demokrasi; pemilih pemula. Abstract First-time voters have become a primary focus for political actors ahead of the 2024 elections. The readiness of high school students as first-time voters has become an important issue considering their role as political subjects in the upcoming regional elections. Therefore, it is necessary to strengthen the understanding of democracy to shape a generation of young people who are intelligent in political participation. This community service activity aims to enhance students' political literacy regarding local elections. The implementation method involves mentoring through the provision of materials and discussions. The results of the activity consist of two main stages. First, delivering material and discussions to enhance students' understanding of democracy and local elections. Second, the evaluation of the activities was conducted through pretests and post-tests using questionnaires. This activity involved lecturers, students, school principals, supervising teachers, and 30 students from SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara. Before the activity, the average understanding of students was 35,93%  while after the activity it increased to 96,99%.This shows that the readiness of students as first-time voters is increasing, both in understanding the rules of the regional elections and in building responsible political awareness. Keywords: regional elections; democracy, first-time voters.
Peningkatan Kesadaran Kebangsaan Bagi Pemuda Desa Sungai Rengas I melalui Bedah Film Jenderal Soedirman Nadjib , Abdul; Suleman, Zulfikri; Khairunnas; Rafinzar, Rahmat; Istiqoma; Saputri, Efrilia Wanda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JPMI - Agustus 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3724

Abstract

Generasi muda Indonesia menghadapi krisis identitas dan memudarnya nilai kebangsaan akibat pengaruh globalisasi dan budaya asing. Untuk menjawab tantangan ini, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sriwijaya bersama Karang Taruna Desa Sungai Rengas I melaksanakan kegiatan pemutaran dan diskusi film bertema kepahlawanan, dengan fokus pada film “Jenderal Soedirman.” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebangsaan pemuda melalui pemutaran dan diskusi film Jenderal Soedirman. Metode pelaksanaan mencakup empat tahapan, yaitu pre-test, bedah film, penyampaian materi dan diskusi, dan post-test. Peserta sebanyak 30 pemuda Karang Taruna Desa Rengas I. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dari 71% menjadi 100%. Dampak kegiatan terlihat dari meningkatnya pemahaman dan partisipasi generasi muda dalam kegiatan kebangsaan.
INOVASI DIGITAL DALAM PEMBERDAYAAN UMKM: IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY PADA PRODUK KUE BASAH KHAS PALEMBANG Putri, Aulia Utami; Imania, Katriza; Rahmawati, Annisa; Saputri, Efrilia Wanda; Fathiyah, Nabila Trisya
Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 Nomor 3 November 2025
Publisher : LPPM Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/mahajana.v6i3.6884

Abstract

Palembang is known for its variety of traditional culinary products, including kue basah (traditional wet cakes), which serve both as a cultural identity and an economic opportunity for micro, small, and medium enterprises (MSMEs). One of the main challenges faced by these MSMEs is low brand recall and brand recognition, particularly among younger consumers who rely on digital media as a reference for purchases. This community service activity aimed to empower kue basah MSMEs through digital innovation by implementing an interactive catalog based on Augmented Reality (AR) as a marketing strategy. The activity employed a participatory approach, including partner situation analysis, AR catalog design, product photography and AR training, and evaluation through pre-tests and post-tests. The training involved the owner and employees of MSMEs Bunda Rayya as well as members of the South Sumatra Cake and Culinary Entrepreneurs Association (Aspenku). The AR catalog enabled consumers to explore 3D product visuals, descriptions, and additional information interactively. Evaluation results showed an increase in the participants’ average score from 62 to 79, with paired t-test analysis indicating a highly significant difference (t(9) = 3.28; p < 0.01), demonstrating the effectiveness of the training in improving product photography skills and AR utilization. This activity enhanced MSMEs’ capacity for digital promotion, strengthened the cultural identity of Palembang’s culinary heritage, fostered consumer engagement, and expanded market opportunities. These findings provide a foundation for the development of sustainable empowerment programs and the replication of digital innovation in other traditional culinary MSMEs.