Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis geokimia air tanah di Kecamatan Lhoong dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar Jannah, Raudhatul; Rusydy, Ibnu; Sartika*, Dewi; Muhni, Akmal
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 4 (2024): December 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i4.36726

Abstract

Kecamatan Lhoong merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Peta geologi pada kecamatan ini masih mengandalkan peta geologi regional Lembar Banda Aceh dan belum ada pembaharuan hingga saat penelitian ini dilakukan. Selain itu, daerah penelitian merupakan daerah yang dekat dengan batugamping dan masyarakat pada daerah tersebut masih menggunakan air sumur dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui kondisi geologi terbaru pada daerah penelitian, dan untuk mengetahui kondisi geokimia air tanah serta ketinggian muka air tanah pada daerah penelitian. Metode pemetaan geologi yang dilakukan berupa kegiatan mengamati singkapan dan pengamatan geomorfologi pada daerah penelitian. Sedangkan untuk mengetahui kualitas air tanah dilakukan pengujian sifat kimia antara lain TDS, DHL, pH serta anion dan kation yang dilakukan pada Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Aceh dan pada UPTD Laboratorium Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh. Selain menguji geokimia air tanah pada daerah penelitian, juga dilakukan pengukuran terhadap ketinggian muka air tanah pada daerah penelitian pada 18 sumur pantau yang terdapat pada daerah penelitian. Dari kegiatan pemetaan geologi didapatkan hasil berupa geomorfologi yang dijumpai pada daerah ini terdiri dari tiga bentuklahan yaitu bentuklahan asal karst, bentuklahan asal vulkanik, dan bentuklahan berdasarkan ketinggian dan kemiringan lereng. Tatanan geologi pada daerah penelitian ini terdiri dari lima litologi batuan yaitu, endapan aluvium, batugamping, granodiorit, diorit dan basalt. Dari kegiatan penelitian air tanah pada daerah penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa air tanah pada daerah ini aman untuk digunakan oleh masyarakat dengan nilai hasil pengujian TDS berkisar antara 34ppm - 116ppm, nilai hasil pengujian DHL berkisar antara 71s/cm - 231 s/cm. namun untuk nilai derajat keasaman (pH) berkisar antara 8,5 9,1 yang menunjukkan bahwa sampel air pada daerah penelitian memiliki derajat keasaman dari normal hingga basa. Hasil dari analisis geokimia air tanah yang diplot kedalam diagram sstiff dan diagram piper. Dari 5 sampel air tanah yang diambil sebanyak 4 sampel diantaranya yaitu sampel 1, 3, 4, dan 5 merupakan fasies air tanah magnesium bikarbonat (MgHCo3). Sedangkan sampel 2 merupakan faises air tanah campuran. Hasil akhir dari penelitian ini berupa peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi, peta arah aliran air tanah, dan peta kedalaman muka air tanah.
Analisis geomorfologi menggunakan metode analytic hierarchy process (AHP) dan weighted overlay Jannah, Putri Bahniar; Sartika*, Dewi; Hapsari, Tika; Zahratunnisa, Zahratunnisa; Rangkuti, Nazla Syafitri
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i3.36749

Abstract

Permukiman merupakan suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat dalam sebuah kampung karena permukiman adalah tempat tinggal untuk berlindung dan berinteraksi sosial. Perencanaan lahan permukiman yang tidak tepat dapat mengakibatkan terjadinya bencana. Lokasi penelitian berada di wilayah Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar dan termasuk ke daerah transisi antara gunung api dan laut yang sewaktu-waktu bisa mendatangkan bencana alam seperti tsunami, letusan gunung api, longsor, banjir, dan abrasi. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pada daerah tersebut yang sesuai untuk dijadikan lahan permukiman. Penelitian awal difokuskan pada kajian tataguna lahan permukiman berdasarkan metode analytic hierarchy process (AHP) dan weighted overlay di ArcGIS. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan geologi secara mendetail dan menganalisa tataguna lahan untuk permukiman. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini antara lain: pertama, satuan geomorfologi lokasi penelitian terbagi menjadi empat yaitu satuan geomorfologi dataran rendah, satuan geomorfologi dataran rendah pedalaman, satuan geomorfologi perbukitan rendah, dan sungai. Kedua, satuan batuan lokasi penelitian terbagi menjadi empat satuan dari tua ke muda yaitu satuan batupasir, satuan tuf jatuhan piroklastik, satuan guguran lava, dan satuan endapan aluvium. Ketiga, zona rekomendasi tataguna lahan permukiman terbagi menjadi tiga yaitu zona layak, zona kurang layak, dan zona tidak layak.
Analisis kerentanan airtanah terhadap kontaminan menggunakan metode DRASTIC di Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh Sarah, Siti; Rifqan, Rifqan; Putra, Hidayat Syah; Adrian, Fahri; Sartika*, Dewi
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 2 (2024): June 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i2.36742

Abstract

Secara administratif lokasi penelitian terletak di Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh berada pada koordinat 965839.10 sampai 97124.86 BT dan 5953.69 sampai 51236.50 LU dengan luas area 25 km2. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi kerentanan airtanah dengan metode DRASTIC, metode ini merupakan metode pembobotan berdasarkan beberapa parameter, yaitu: kedalaman muka airtanah (D), jumlah recharge (R), jenis akuifer (A), tekstur tanah (S), kemiringan lereng (T), jenis zona tak jenuh air (I), dan konduktivitas hidrolik (C). Hasil analisis kerentanan airtanah dengan metode DRASTIC berdasarkan peta parameter di lokasi penelitian didapatkan empat tingkatan kerentanan yaitu kerentanan sangat rendah dengan skor 86-100, kerentanan rendah dengan skor 100-120, kerentanan sedang dengan skor 121-140 dan kerentanan tinggi dengan skor 141-148.
Analisis kerentanan airtanah terhadap pencemaran menggunakan metode GOD (groundwater occurrence, overlaying lithology and depth of groundwater) di daerah Sawang, Kabupaten Aceh Utara Haerati, Dwi; Sartika*, Dewi; Akbar, Muhammad Arief; Muhni, Akmal
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 1 (2024): March 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i1.36753

Abstract

Lokasi penelitian berada di daerah Sawang dan sekitarnya Kabupaten Aceh Utara dengan posisi geografis antara 965736.68 sampai 97023.15 Bujur Timur dan 51141.49 sampai 51419.78 Lintang Utara. Merujuk pada geologi regional, lokasi penelitian tediri dari formasi Julurayeu (QTjr), formasi Idi (Qpi) dan formasi endapan permukaan tanpa nama (Qh) dengan jenis lapisan batuan penyusun daerah tersebut merupakan endapan permukaan, batuan sedimen dan vulkan (Keats dkk, 1981). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi permukaan dan tingkat kerentanan airtanah terhadap pencemaran menggunakan Metode GOD (Groundwater occurrence, Overlaying lithology and Depth of groundwater) di lokasi penelitian. Metode GOD dilakukan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu jenis litologi akuifer, jenis litologi akuitar dan kedalaman muka airtanah serta melakukan validasi kandungan Nitrat dalam airtanah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kondisi litologi terdiri atas endapan lempung, satuan batupasir Idi, satuan batupasir karbonatan dan satuan batupasir Julurayeu. Hasil analisis kerentanan airtanah menggunakan Metode GOD menunjukkan bahwa lokasi penelitian masuk ke dalam kategori kerentanan rendah (low) dengan skor sebesar 0,16 hingga 0,25. Hasil uji laboratorium kandungan Nitrat di lokasi penelitian menunjukkan angka aman dan layak digunakan berdasarkan standar baku mutu air minum menurut PERMENKES No. 492/Menkes/Per/IV/2010 di bawah 10 mg/L.
Analisis lingkungan pengendapan di Kecamatan Darul Kamal dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Imaduddin, Imaduddin; Sartika*, Dewi; Adrian, Fahri; Putra, Hidayat Syah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30757

Abstract

Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi di lapangan mengenai kondisi permukaan bumi dengan menggabungkan beberapa peta yang berkaitan dengan sejarah pengendapan dari suatu wilayah seperti peta persebaran batuan, peta geomorfologi dan data-data stratigrafi. Formasi dan anggota formasi batuan yang ditemukan di Kecamatan Darul Kamal dan Sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh diantaranya adalah Anggota Formasi Terumbu (Murlr), Formasi Indrapuri (Qpin) dan Aluvium (Qh). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kondisi geologi permukaan pada daerah penelitian, untuk mengetahui proses pengendapan pada daerah penelitian, dan untuk mengetahui persebaran lingkungan pengendapan pada daerah penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer dan sekunder. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode geologi seperti pemetaan geologi, data litologi dan metode analisis petrografi yang dilakukan dengan mengamati sayatan tipis batuan (thin section). Kondisi litologi di daerah penelitian terdiri dari satuan endapan lempung, satuan pasir konglomeratan, satuan pasir gampingan, satuan batugamping, dan satuan batu rijang. Berdasarkan analisis megaskopis dan petrografi, sebaran lingkungan pengendapan pada bagian utara daerah penelitian berupa lingkungan dataran banjir. Sedangkan pada bagian selatan terbagi atas lingkungan sungai, lingkungan pasang surut air laut, lingkungan fore reef, lingkungan reef crest, lingkungan back reef, lingkungan reef front, dan lingkungan laut dalam (abisal). Hasil akhir dari penelitian disajikan dalam bentuk peta dengan skala 1:12.500 berupa peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi, dan peta persebaran lingkungan pengendapan.