Kecamatan Lhoong merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Peta geologi pada kecamatan ini masih mengandalkan peta geologi regional Lembar Banda Aceh dan belum ada pembaharuan hingga saat penelitian ini dilakukan. Selain itu, daerah penelitian merupakan daerah yang dekat dengan batugamping dan masyarakat pada daerah tersebut masih menggunakan air sumur dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui kondisi geologi terbaru pada daerah penelitian, dan untuk mengetahui kondisi geokimia air tanah serta ketinggian muka air tanah pada daerah penelitian. Metode pemetaan geologi yang dilakukan berupa kegiatan mengamati singkapan dan pengamatan geomorfologi pada daerah penelitian. Sedangkan untuk mengetahui kualitas air tanah dilakukan pengujian sifat kimia antara lain TDS, DHL, pH serta anion dan kation yang dilakukan pada Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Aceh dan pada UPTD Laboratorium Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh. Selain menguji geokimia air tanah pada daerah penelitian, juga dilakukan pengukuran terhadap ketinggian muka air tanah pada daerah penelitian pada 18 sumur pantau yang terdapat pada daerah penelitian. Dari kegiatan pemetaan geologi didapatkan hasil berupa geomorfologi yang dijumpai pada daerah ini terdiri dari tiga bentuklahan yaitu bentuklahan asal karst, bentuklahan asal vulkanik, dan bentuklahan berdasarkan ketinggian dan kemiringan lereng. Tatanan geologi pada daerah penelitian ini terdiri dari lima litologi batuan yaitu, endapan aluvium, batugamping, granodiorit, diorit dan basalt. Dari kegiatan penelitian air tanah pada daerah penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa air tanah pada daerah ini aman untuk digunakan oleh masyarakat dengan nilai hasil pengujian TDS berkisar antara 34ppm - 116ppm, nilai hasil pengujian DHL berkisar antara 71s/cm - 231 s/cm. namun untuk nilai derajat keasaman (pH) berkisar antara 8,5 9,1 yang menunjukkan bahwa sampel air pada daerah penelitian memiliki derajat keasaman dari normal hingga basa. Hasil dari analisis geokimia air tanah yang diplot kedalam diagram sstiff dan diagram piper. Dari 5 sampel air tanah yang diambil sebanyak 4 sampel diantaranya yaitu sampel 1, 3, 4, dan 5 merupakan fasies air tanah magnesium bikarbonat (MgHCo3). Sedangkan sampel 2 merupakan faises air tanah campuran. Hasil akhir dari penelitian ini berupa peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi, peta arah aliran air tanah, dan peta kedalaman muka air tanah.