Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Formulasi Salep Ekstrak Daun Mangrove (Rhizophora Mucronata Lamk) Sebagai Antibakteri Staphylococcus Aureus Kurnia, Atika Resti; Rochmah, Nikmah Nuur; Pangesti, Ira
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6, Nomor 1, Mei 2024
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v6i1.2

Abstract

Infeksi kulit akibat bakteri Staphylococcus aureus dapat menimbulkan berbagai kondisi seperti peradangan, jerawat, nekrosis, pembentukan abses, dan infeksi folikel rambut. Daun mangrove (Rhizophora mucronata Lamk) memiliki kandungan metabolit sekunder seperti tanin, flavonoid, alkaloid, saponin dan fenol yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan membuat salep dari ekstrak daun mangrove (Rizhophora mucronata Lamk) dengan formulasi modifikasi yang memenuhi persyaratan uji mutu fisik, serta menghambat pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus aureus. Ekstraksi yang dilakukan dengan menggunakan metode maserasi dan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran (well) pada konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% dengan gentamicin 1% sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep daun mangrove (Rhizophora mucronata Lamk) memenuhi persyaratan uji mutu fisik, termasuk uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, stabilitas, hedonik dan iritasi. Uji antibakteri menunjukkan bahwa salep dengan ekstrak daun mangrove (Rhizophora mucronata Lamk) pada konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% dapat menghambat dari pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter rata-rata 6,4 mm, 8,4 mm, 7,3 mm serta 8 mm.
FORMULASI DAN EVALUASI SELF NANO EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SNEDDS) EKSTRAK UMBI WORTEL SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli: FORMULASI DAN EVALUASI SNEDDS EKSTRAK UMBI WORTEL SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli Ade rohidin, Dani; Isusilaningtyas, Elisa; Pangesti, Ira
SAINS INDONESIANA Vol. 1 No. 2 (2023): Vol. 1, No. 2 Edisi April 2023
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wortel mengandung senyawa flavonoid, tannin, dan saponin yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Perkembangan teknologi formulasi diperlukan untuk meningkatkan aktivitas antibakteri. Ekstrak umbi wortel memiliki sifat tidak larut dalam air dan bioavaibilitasnya rendah. Formulasi SNEDDS (Self Nano Emulsifying Drug Delivery System) dengan metode simplex lattice design, diharapkan mampu meningkatkan bioavailabilitas dan aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum SNEDDS ekstrak umbi wortel dengan komposisi minyak, surfaktan, dan kosurfaktan. Karakterisasi SNEDDS dilakukan dengan uji drug loading, uji turbiditas, uji solubilitas, dan uji stabilitas. Evaluasi SNEDDS dilakukan dengan uji droplet size, potensial zeta, emulsification time, uji organoleptis, uji pH, uji viskositas dan uji disolusi. Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap eschercihia coli dengan tiga perlakuan berbeda, SNEDDS ekstrak umbi wortel, ekstrak umbi wortel. dan SNEDDS murni dengan 3 kali replikasi pada konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Ciprofloxacin 20 mg/mL sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Formula optimum yang digunakan yaitu tween 80 (5) : PEG 400 (1) dan minyak cucut botol (1). Karakteristik SNEDDS ekstrak umbi wortel yang diperoleh berupa ukuran tetesan dengan rata-rata 15,00 nm, PI 0,261, zeta potensial -25,15 mV, emulsification time 26,4 detik dan transmitan 99,49%. Uji fisik SNEDDS ekstrak umbi wortel yang dihasilkan jernih berwarna kuning, pH 7,01, viskositas 326 cps, disolusi SNEDDS ekstrak umbi wortel pada menit ke-60 terdisolusi 73,59%. Pengujian aktivitas antibakteri SNEDDS ekstrak umbi wortel dengan konsentrasi 20% menghasilkan 9,8mm, ekstrak umbi wortel murni 20% menghasilkan 5,6mm, SNEDDS murni 7,8mm dan kontrol positif 35,50mm.
Perbedaan Hasil Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler Metode Genexpert dengan Sampel Ludah dan Dahak pada Pasien Terduga Tuberkulosis di Puskesmas Wanareja I Cilacap Retno, Retno; Puspodewi, Dini; Pangesti, Ira
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20551

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). The methods currently used in the diagnosis of TB cannot meet the requirements due to their low sensitivity. Molecular Rapid Tests (TCM) can produce different results because they require the doctor's accuracy in examining the results. One of the fastest methods available for diagnosis is the GeneXpert MTB/RIF test. GeneXpert is able to detect Mycobacterium tuberculosis that is resistant to Rifampicin. The use of the GeneXpert method can use saliva or sputum samples. The purpose of this study was to determine the difference in the results of the molecular rapid test using the Genexpert method with saliva and sputum samples in suspected tuberculosis patients. The research method used comparative research. A sample of 44 saliva and sputum samples in suspected tuberculosis patients at the Wanareja I Health Center. Data analysis using the chi square test. The results showed that there was a difference in the results of the molecular rapid test using the Genexpert method with saliva and sputum samples in suspected tuberculosis patients (pv = 0.000).
Correlation between Hematocrit and Platelet Counts in Dengue Hemorrhagic Fever Patients: A Study at Emanuel Hospital, Banjarnegara Pancawati, Yulina; Pangesti, Ira; Nugroho, Yusuf Eko
Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science Vol 6 No 2: Oktober 2025
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53699/joimedlabs.v6i2.312

Abstract

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus and transmitted by Aedes aegypti mosquitoes. Without prompt management, DHF can lead to severe complications and death. The World Health Organization (WHO) identifies thrombocytopenia and increased hematocrit as key diagnostic parameters for DHF. Objectives: This study aimed to assess the correlation between hematocrit levels and platelet counts in patients with Dengue Hemorrhagic Fever at Emanuel Hospital, Banjarnegara. Materials and Methods: This cross-sectional study used secondary data from the hospital’s Electronic Medical Records (EMR) and Laboratory Information System (LIS). Statistical analysis was performed using Pearson’s correlation test. Results: The analysis showed a significant negative correlation between hematocrit and platelet counts in DHF patients (r = –0.760, p < 0.001). Conclusions: The findings indicate that an increase in hematocrit is associated with a decrease in platelet counts, emphasizing the importance of simultaneous monitoring of both parameters in the clinical management of DHF. This study contributes to local epidemiological data and underscores the potential of these laboratory indicators as practical tools for assessing disease severity.
EVALUASI SIFAT FISIK EMULSI KOMBINASI KARAGENAN DAN MINYAK HATI IKAN CUCUT BOTOL PESISIR CILACAP Utami, Tri Fitri Yana; Nurrahman, Asep; Pangesti, Ira
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v1i2.115

Abstract

Rumput laut dikenal memiliki banyak manfaat pada bidang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik sediaan emulsi kombinasi karagenan dan minyak hati ikan cucut botol pesisir Cilacap. Target khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik sediaan emulsi kombinasi karagenan dan minyak hati ikan cucut botol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium Kimia STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap. Kegiatan ini dimulai dengan melakukan pembuatan tepung karagenan rumput laut (Eucheuma sp.). Selanjutnya dibuat sediaan emulsi formulasi A, formulasi B dan formulasi C, dengan variasi dosis kombinasi karagenan rumput laut (Eucheuma sp.) dan minyak hati ikan cucut. Pada tahap terakhir dalam penelitian ini adalah pengujian sediaan emulsi , yaitu uji organoleptis, uji pH, penentuan bobot jenis, uji viskositas, dan uji stabilitas sediaan (cycling test, uji sentrifugasi, suhu tinggi, suhu kamar, dan suhu rendah). Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan sediaan emulsi dengan sifat fisik dan stabilitas sediaan yang baik.
PENURUNAN KADAR ION TEMBAGA (CU2+) PADA KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) MENGGUNAKAN SARI BUAH NANAS (ANANAS COMOSUS (L.) MERR.) Faizal, Imam Agus; Pangesti, Ira; Purwati, Rina
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v1i2.120

Abstract

Tambak Lorok Tanjung Mas Semarang merupakan kawasan aktivitas industri pabrik yang berpotensi meningkatkan konsentrasi logam berat seperti ion tembaga. Logam ini sangat berbahaya bagi konsumen kerang darah, paparan ion tembaga pada manusia dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia. Buah nanas mengandung senyawa kimia asam sitrat berfungsi sebagai sekuestran yang memiliki sifat pengikat logam sehingga dapat menurunkan kadar logam berat. Tujuan penelitian untuk menentukan optimasi panjang gelombang dan waktu kestabilan, menetapkan konsentrasi kadar awal Cu2+ dan kadar akhir Cu2+, menentukan prosentase penurunan, dan menganalisis pengaruh variasi konsentrasi dan lama perendaman. Objek penelitian adalah kerang darah. Metode penelitian adalah eksperimen murni. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Januari sampai September 2015. Variabel yang diamati adalah penurunan kadar ion tembaga sebagai variabel terikat, sedangkan variabel bebas yaitu konsentrasi sari nanas (50% v/v, 75% v/v dan 100% v/v), serta lamanya perendaman (30, 60, 90 menit). Hasil penelitian adalah panjang gelombang dan waktu kestabilan optimum untuk pembacaan spektrofotometer adalah 460 nm dan 10 menit. Uji kualitatif diperoleh hasil positif Cu2+. Variasi konsentrasi dan lama perendaman sari buah nanas dalam menurunkan kadar ion tembaga. Variasi konsentrasi dan lama perendaman sari buah nanas untuk menurunkan kadar ion tembaga tertinggi adalah 100% v/v selama 90 menit sebanyak 63,93 ± 0,00%. Uji Kruskall wallis diperoleh nilai P< 0,004 sehingga H0 ditolak Ha diterima berarti ada pengaruh perbedaan variasi konsentrasi sari buah nanas dan lama perendaman terhadap penurunan kadar ion tembaga pada kerang darah
Pemanfaatan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Untuk Menurunkan Kadar Logam Cu Pada Ikan Belanak (Chelon subviridis). Pangesti, Ira; Nugroho, Yusuf Eko; Faizal, Imam Agus; Utami, Tri Fitri Yana; Priyanto, Anggih
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, November 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v2i1.161

Abstract

Perairan estuari Sungai di Kabupaten Cilacap merupakan daerah zona transisi antara daratan dan lautan, sehingga memiliki nilai strategis untuk dilakukan pemanfaatan secara ekonomi dan ekologi dan menjadi daerah yang dimanfaatkan pada berbagai kegiatan industri yang menyebabkan masuknya cemaran seperti logam berat Cu kedaging biota laut seperti ikan belanak, Nilai baku mutu logam Cu yang ditetapkan oleh FAO/WHO yaitu sebesar 1,0 mg/kg. Logam berat dapat diturunkan kadarnya dengan zat yang bersifat sekuestran salah satunya adalah asam sitrat yang berada pada buah belimbing wuluh, hal ini yang akan menyebabkan logam kehilangan sifat ion pada logam berat sehingga dapat mengurangi daya toksisitas logam tersebut. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Objek penelitian adalah daging ikan belanak yang di rendam dengan sari belimbing wuluh konsentrasi 25% dan variasi lama perendaman yaitu 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Hasil penelitian yaitu Kadar Cu awal 1,64 mg/kg. Prosentase penurunan pada 15 menit 29,7%, 30 menit 57,2% dan 45 menit 75,3%. Lama perendaman yang paling efektif untuk menurunkan kadar Cu pada daging ikan belanak yaitu selama 45 menit sebesar 75,3%. Terdapat pengaruh lama perendaman terhadap penurunan kadar Cu pada daging ikan belanak.
Identifikasi Faktor Nutrisi Terhadap Potensi Anemia Di Wilayah Cilacap Pangesti, Ira; Nugroho, Yusuf Eko; Nurwahidah, Andi Tenri
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 3 No. 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v3i2.327

Abstract

Logam ion tembaga (Cu) yang dapat mengakibatkan hemolisis pada darah akibat dari keracunan. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen, pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mekanisme hemostasis. Tembaga (Cu) dalam dosis tinggi dapat meyebabkan gejala GI, SSP, ginjal, hati, muntaber, pusing kepala, lemah, anemia, kramp, konvulsi, shock, koma, dan dapat meninggal. Gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung. Gejala lemah, letih, lesu, lelah, lunglai atau yang biasa disebut 5L juga merupakan salah satu gejala Anemia. Gejala yang lain adalah mata berkunang-kunang, berkurangnya daya konsentrasi dan menurunnya daya tahan tubuh Pada lansia penderita anemia berbagai penyakit lebih mudah timbul dan penyembuhan penyakit lebih mudah timbul dan penyembuhanya akan semakin lama. Prevalensi anemia adalah sekitar 8-44%, dengan prevalensi tertinggi pada laki-laki usia 85 tahun atau lebih. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Objek penelitian adalah lansia di wilayah Cilacap. Hasil penelitian yaitu gejala anemia yang di alami paling banyak di sebabkan karena memang adanya penyakit penyerta sebelumnya.
Analisa Kebutuhan Nutrisi Balita Wilayah Cilacap (Ditinjau Dari Aspek Imunologi) Nugroho, Yusuf Eko; Rusana; Pangesti, Ira
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 3 No. 2 (2021): Volume 3, Nomor 2, November 2021
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v3i2.329

Abstract

Nutrisi menjadi salah satu faktor penentu sistem kekebalan tubuh atau yang dikenal dengan imunonutrisi. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian single case riset. penelitian ini akan dilakukan di posyandu di Cialcap selama 2 bulan dengan usia 6-24 bulan. Hasil penelitian didapatkan data sebanyak 39 responden dengan metode kuesioner. Variable yang diamati adalah ausupan Karbohidrat, Lemak, Protein, Buah, Sayur. MPASI, ASI. Diperoleh data bahwa 97.4% balita sudah diberikan karbohidrat dalam bentuk nasi, sedangkan 1 balita atau 2.6% diberikan karbohidrat dalam bentuk yang lainnya. sebanyak 71.8% balita mendapatkan lemak dari minyak goring, 17.9% dari mentega dan 10.3% belum mendapatkan tambahan lemak. 97.4% mengkonsumsi protein baik nabati dan protein hewani. Sedangkan 2.6% belum mengkonsumsi keduanya. 97.4% mengkonsumsi buah dan sayur. Sedangkan 2.6% belum mengkonsumsi buah dan sayur. 76.9% balita mengkonsumsi ASI eksklusif dan 23.1% konsumsi ASI dan susu formula (kombinasi). konsumsi makananan pendamping asi yang buatan sendiri (homemade) sebesar 71.8%. sedangkan 28.2% mengkonsumsi bubur instan.
Hubungan Jumlah Trombosit dan Leukosit pada Pasien Dewasa Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Terhadap Lama Rawat Inap di RSI Fatimah Cilacap Bulan Februari- Maret 2022 Agustin, Afrida Chesarani; Nugroho, Yusuf Eko; Pangesti, Ira
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5, Nomor 2, November 2023
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i2.320

Abstract

DBD tersebar luas di daerah tropis dan sering menimbulklan kejadian luar biasa (KLB). Angka kejadian penyakit DBD yang terus meningkat dapat menjadi ancaman besar pada kesehatan masyarakat, hal ini dapat meningkatkan angka rawat inap di rumah sakit. Menurut data BPS Jateng pada 2021 di dapatkan angka kkesakitan DBD per 100.000 penduduk Kabupaten Cilacap tertinggi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 36,10. Kriteria laboratoris untuk dengue yaitu trombositopenia dan leukopenia serta didukung dengan IgG dan IgM positif pada tes serologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan jumlah trombosit dan leukosit pada pasien dewasa dengan DBD terhadap lama rawat inap. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek pada penelitian ini dipilih menggunakan random sampling pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022 didapatkan 64 subjek pasien rawat inap dewasa. Berdasarkan analisis bivariat dengan SPSS 25.0 didapatkan hasil terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan leukosit terhadap lama rawat inap pasien DBD dewasa dengan nilai signifikansi p=0,020 untuk variabel jumlah trombosit, dan didapatkan nilai signifikansi sebesar p=0,001untuk variabel jumlah leukosit. Jumlah trombosit dan leukosit memiliki hubungann terhadap lama rawat inap pada pasien dewasa dengan DBD di RSI Fatimah Cilacap bulan Februari-Maret 2022.