Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KACANG KEDELAI DAN KERSEN (Muntingia calabura L.) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN Nata De Munti Mochamad Herdi Nurzaman
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.145

Abstract

Indonesia terkenal dengan makanan tempe dengan bahan kacang kedelai. Semakin banyaknya kacang kedelai yang diolah untuk produksi tempe maka makin banyak limbah kulit kacang kedelai yang dihasilkan, tidak  adanya sistem penanganan terhadap limbah yang dihasilkan merupakan tantangan bagi akademisi untuk mengolah limbah tersebut menjadi bahan yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Kersen selama ini pemanfaatannya belum optimal, buah kersen yang mempunyai rasa manis hanya dimakan ataupun dibiarkan begitu saja sampai membusuk di atas pohon. Kulit kacang kedelai masih memiliki kandungan protein didestruksi dengan H2SO4 dan K2SO4 menjadi amonium sulfat sebagai sumber nitrogen dan diuji kadar nitrogen nya dengan metode Kjeldahl. Kersen memiliki kandungan karbohidrat diinvertasi menjadi glukosa dan diuji kadar gula nya dengan metode Luff Schoorl. Nitrogen dan karbon digunakan untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum dalam pembentukan selulosa nata. Tujuan dari penelitian ini yakni memanfaatkan limbah kulit kacang kedelai dan kersen sebagai bahan baku pembuatan Nata De Munti. Metode yang digunakan yakni dengan mencampurkan 30 ml ekstrak buah kersen dan 2 gram ammonium sulfat hasil destruksi dengan penambahan konsentrasi inokulum 30%, 35% dan 40% dan dihasilkan produk Nata de Munti. Hasil penelitian untuk angka lempeng total nata dengan penambahan konsentrasi 30%, 35% dan 40% adalah 12,23 x 102 cfu/ gram, 12,59 x 102 cfu/ gram, 12,89 x 102 cfu/ gram. Kadar serat kasar nata dengan penambahan konsentrasi inokulum 30%, 35% dan 40% adalah 1,312%, 1,627%, dan 1,987%. Penambahan variasi inokulum berpengaruh pada ketebalan nata, semakin besar penambahan inokulum maka nata yang terbentuk akan semakin tebal. Kata kunci : limbah kulit kacang kedelai, buah kersen dan Nata de Munti
Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Penyakit Diare dengan Mencuci Tangan yang Benar di Desa Sukamenak Kabupaten Tasikmalaya Salsabila Adlina; Mochamad Herdi Nurzaman; Susanti Susanti; Adila Awaludin
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1243

Abstract

Diare menjadi salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh masyarakat Indonesia terutama di Kabupaten Tasikmalaya. Data dinas kesehatan Jawa Barat tahun 2021 terdapat 9686 orang yang mengalami penyakit diare, baik dewasa maupun anak-anak. Jumlah kejadian penyakit diare disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya karena rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan. Mencuci tangan menjadi salah satu tindakan untuk mencegah terjadinya penyakit diare. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai PHBS dengan cara mencuci tangan dalam upaya pencegahan diare. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi mengenai cuci tangan yang baik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi. Tingkat pemahaman peserta memberikan hasil yang cukup optimal dengan menilai dari hasil pre-test dan post-test.
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DENGAN BUAH LADA HITAM (Piper nigri L.) PADA TIKUS WISTAR Mochamad Herdi Nurzaman; Adila Awaludin; Salsabila Adlina
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1589

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan tanaman tradisional dengan kandungan utamanya adalah kurkuminoid yang berkhasiat hepatoprotektor. Penyerapan kurkuminoid yang buruk dapat ditingkatkan dengan piperin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hepatoprotektor kombinasi rimpang temulawak dengan buah lada hitam dalam bentuk kapsul yang terdiri dari temulawak/lada hitam (1520mg/40mg). Efek hepatoprotektor diuji pada tikus Wistar jantan yang diinduksi kerusakan hati dengan obat TB (isoniazid dan rifampisin). Dua dosis kombinasi yang diuji yaitu ekivalen dengan 2 Kapsul temulawak/lada hitam (TLH1) dan 3 kapsul temulawak/lada hitam (TLH2) masing-masing kombinasi simplisia uji tersebut. Hasil menunjukkan temulawak dan kombinasinya (TLH1 dan TLH2) mulai mencegah kerusakan hati pada pemberian hari ke-14 yang terlihat dari aktivitas ALT. Dilihat dari kadar albumin, temulawak maupun kombinasinya dapat memperbaiki kerusakan hati mulai hari ke-7 pemberian. Secara umum kombinasi lebih berpotensi mencegah dan mengobati kerusakan hati dibandingkan tanpa kombinasi.
Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) Pembuatan Soap Paper Antibakteri Untuk Mencegah Bakteri Penyebab Diare di Desa Sukamenak Adlina, Salsabila; Susanti, Susanti; Nurzaman, Mochamad Herdi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i1.639

Abstract

Paper soap merupakan sabun cuci tangan kertas (Handsoap paper) menjadi salah satu inovasi dari sediaan sabun cuci tangan yang dimodifikasi dengan cara mencampurkan sabun cair pada kertas tipis (water soluble paper) untuk memudahkan dalam pelaksanaan PHBS. Pengembangan teknologi menjadi sediaan sabun kertas (paper soap) dilakukan untuk mencegah bakteri penyebab diare yang diakibatkan oleh Salmonella, Escherichia coli, Campylobacter, dan Shigella. Teknologi Tepat Guna (TTG) paper soap menjadi teknologi sederhana yang sesuai untuk memudahkan penggunaan sabun cuci tangan bagi masyarakat dan menjawab permasalahan masyarakat untuk mencegah bakteri penyebab diare supaya dapat taat dalam menerapkan PHBS di lingkungan Desa Sukamenak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kombinasi antara ceramah, diskusi dan praktik. Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan menghasilkan peningkatan dengan presentase sebesar 97,5% dilihat hasil pre-test dan post-test. Paper soap is paper hand washing soap which is one of the innovations in preparing hand washing soap which is modified by mixing liquid soap in thin paper (water soluble paper) to make it easier to implement PHBS. The development of technology to produce paper soap was carried out to prevent diarrhea-causing bacteria caused by Salmonella, Escherichia coli, Campylobacter and Shigella. Appropriate Technology paper soap is a simple technology that is suitable to facilitate the use of hand washing soap for the community and answer community problems to prevent bacteria that cause diarrhea so that they can comply with implementing PHBS in the Sukamenak Village environment. The method used in this activity is a combination of lecture, discussion and practice. Participants' understanding of the material presented resulted in an increase in the percentage of 97.5% seen from the pre-test and post-test results.
Aktivitas Hepatoprotektor Kombinasi Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) dan Buah Lada Hitam (Piper nigri L.) pada Tikus Wistar Diinduksi Parasetamol: Hepatoprotective Activity of Combination of Turmeric Rhizome Extract (Curcuma longa L.) and Black Pepper Fruit (Piper nigri L.) in Wistar Rats Induced by Paracetamol Mochamad Herdi Nurzaman; Adila Awaludin; Aditya Kuncoro; Euis Asrinawangsih
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 4 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i4.2197

Abstract

This study aims to increase the hepatoprotective activity of turmeric-black pepper combination. Animals grouped into 6 groups. Normal control and negative control (paracetamol/PCT) administered Na-CMC 1%, positive control (silymarin) 50 mg/Kg b.w, turmeric group administered 200 mg/Kg b.w., turmeric-black pepper 200 mg/Kg b.w. and 20 mg/Kg b.w. (KLH1), turmeric-black pepper 300 mg/Kg b.w. and 20 mg/Kg b.w. (KLH2) administered daily for 7 days. In addition to normal control, PCT induction was administered with 3 g/Kg b.w. After 48 hours the rats sacrificed and blood serum was collected. Alanine transminase (ALT) showed a significant decrease (p<0.001) with percent inhibition levels of turmeric 29.92%, KLH1 33.62%, KLH2 35.55%, silymarin 44.19% and aspartate transaminase (AST) (p<0.01) turmeric, KLH1 and (p<0.001) KLH2, silymarin with percent inhibition of turmeric 36.11%, KLH1 39.30%, KLH2 43.16% and silymarin 47.83%. Total protein levels increased significantly (p<0.001) with a percent increase in turmeric levels of 41.96%, KLH1 51.51%, KLH2 73.62%, silymarin 81.41% and albumin with a percent increase in turmeric 5%, significantly different (p<0.05) KLH1 7.67%, KLH2 8.33% and (p<0.01) silymarin 11.67%. All parameters compared to the negative group. The turmeric-black pepper has more potential to protect against liver damage than the pure extract. Keywords:          paracetamol. turmeric, black paper, hepatoprotective   Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas hepatoprotektor kombinasi kunyit-lada hitam. Hewan dikelompokan menjadi 6 kelompok. Kontrol normal dan control negatif (parasetamol/PCT) diberikan Na-CMC 1%, kontrol positif (silimarin) 50 mg/Kgbb, kelompok kunyit diberikan 200 mg/Kg bb, kombinasi kunyit-lada hitam 200 mg/Kg bb dan 20 mg/Kgbb (KLH1), kunyit-lada hitam 300 mg/Kgbb dan 20 mg/Kgbb (KLH2) diberikan satu kali sehari selama 7 hari. Pada hari ke-7 selain kontrol normal diberikan induksi PCT dengan dosis 3 g/Kgbb. Setelah 48 jam tikus dikorbankan dan diambil serum darah. Parameter alanin transminase (ALT) menunjukan penurunan signifikan (p<0,001) dengan persentasi kadar inhibisi kunyit 29,92%, KLH1 33,62%, KLH2 35,55%, silimarin 44,19% dan parameter aspartat transaminase (AST) (p<0,01) kunyit, KLH1 dan (p<0,001) KLH2, silimarin dengan persentasi inhibisi kunyit 36,11%, KLH1 39,30%, KLH2 43,16% dan silimarin 47,83%. Total protein mengalami peningkatan kadar signifikan (p<0,001) dengan persentasi peningkatan kadar kunyit 41,96%, KLH1 51,51%, KLH2 73,62%, silimarin 81,41% dan albumin dengan persentasi kenaikan kunyit 5%, berbeda signifikan (p<0,05) KLH1 7,67%, KLH2 8,33% dan (p<0,01) silimarin 11,67% semua parameter dibandingkan dengan kelompok negatif. Kombinasi kunyit-lada hitam lebih berpotensi untuk mencegah kerusakan hati dibandingkan dengan ekstrak murninya. Kata Kunci:         parasetamol, kunyit, lada hitam, hepatoprotektor
Edukasi Pemanfaatan Pangan Lokal Kaya Besi untuk Pencegahan Anemia Remaja Putri Hidayanti, Lilik; Puspareni, Luh Desi; Andang, Asep; Nurzaman, Mochamad Herdi
Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) Vol. 5 No. 01 (2024): IJCDH Vol 05 No 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijcdh.v5i01.8573

Abstract

Pola makan remaja putri yang merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia sangat tergantung pada keluarga. Peningkatan pengetahuan keluarga yang memiliki remaja putri tentang pangan lokal kaya zat besi diperlukan agar remaja putri terhindar dari anemia. Tujuan kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan keluarga yang memiliki remaja putri tentang pangan lokal kaya besi untuk mencegah kejadian anemia pada remaja putri. Peserta kegiatan sebanyak 100 keluarga yang tinggal di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, edukasi dan evaluasi. Perencanaan untuk mendapatkan kesepakatan jadwal, peserta dan tempat kegiatan. Edukasi berupa penyampaian materi dan diskusi, sedangkan evaluasi dilakukan dengan menganalisis perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan rata-rata umur peserta 45 tahun dan lebih dari separuh nya tidak bekerja (57%). Rata-rata skor pengetahuan sebelum edukasi sebesar 3,55 meningkat menjadi 6,46 setelah pemberian edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan skor pengetahuan peserta sebesar 2,91. Evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan adanya perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan edukasi dengan p=0,000. Pemberian edukasi pangan lokal kaya zat besi mampu meningkatkan pengetahuan peserta sehinggai dapat dijadikan langkah awal untuk meningkatkan asupan pangan kaya zat besi pada keluarga yang memiliki remaja putri.
Hubungan Penggunaan Kombinasi Antihipertensi Dengan Luaran Neonatal pada Pasien Preeklamsia Awaludin, Adila; Nurzaman, Mochamad Herdi; Annisa; Herdianti, Nita
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 5 No. 2 (2023): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v5i2.6072

Abstract

Hipertensi selama kehamilan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi maternal. Preeklamsia merupakan komplikasi yang umumnya paling sering terjadi selama masa kehamilan. Komplikasi pada masa kehamilan berdampak pada pemburukan luaran neonatal. Manajemen terapi yang tepat pada pasien preeklamsia dihubungkan dengan luaran neonatal yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penggunaan antihipertensi pada pasien preeklamsia pada fasilitas kesehatan sekunder di Tasikmalaya dan menilai hubungan antara pemberian kombinasi antihipertensi dengan luaran neonatal yang dihasilkan. Penelitian ini merupakan studi multisenter menggunakan desain potong lintang secara retrospektif dari Juli 2018-Juni 2023. Selama periode penelitian didapat 88 pasien bersalin dengan diagnosa preeklamsia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metildopa, nifedipin, dan amlodipin merupakan antihipertensi yang digunakan pada populasi studi dimana kombinasi antihipertensi yang digunakan diantaranya adalah kombinasi amlodipin dengan metildopa atau nifedipin dengan metildopa. Pada populasi studi, metildopa merupakan antihipertensi yang paling sering digunakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan kombinasi antihipertensi dengan luaran neonatal. Namun, pasien dengan terapi kombinasi antihipertensi memiliki prevalensi lebih tinggi untuk luaran neonatal yang tidak diinginkan. Hypertension during pregnancy increases the risk of maternal complications. Preeclampsia is the most common complication that appears during pregnancy. Complications during pregnancy had a poor impact on neonatal outcomes. Appropriate therapy management in preeclampsia patients is suggested to improve neonatal outcomes. This study aimed to describe the use of antihypertensives in preeclampsia in Tasikmalaya and assess the association between the combination of antihypertensives with neonatal outcomes. This was a multi-center study with a cross-sectional design retrospectively from July 2018 to June 2023. In the study period, 88 maternal deliveries with preeclampsia met the inclusion and exclusion criteria. Methyldopa, nifedipine, and amlodipine were used in the study population whereas amlodipine with metildopa or nifedipine with metildopa were the option of antihypertensive combination. In the study population, metildopa was the most frequently used antihypertensive. The analysis results showed there was no association between using a combination of antihypertensives and neonatal outcomes. However, patients treated with combination antihypertensive had a higher prevalence of unfavorable neonatal outcomes.
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DENGAN BUAH LADA HITAM (Piper nigri L.) PADA TIKUS WISTAR Mochamad Herdi Nurzaman; Adila Awaludin; Salsabila Adlina
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1589

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan tanaman tradisional dengan kandungan utamanya adalah kurkuminoid yang berkhasiat hepatoprotektor. Penyerapan kurkuminoid yang buruk dapat ditingkatkan dengan piperin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hepatoprotektor kombinasi rimpang temulawak dengan buah lada hitam dalam bentuk kapsul yang terdiri dari temulawak/lada hitam (1520mg/40mg). Efek hepatoprotektor diuji pada tikus Wistar jantan yang diinduksi kerusakan hati dengan obat TB (isoniazid dan rifampisin). Dua dosis kombinasi yang diuji yaitu ekivalen dengan 2 Kapsul temulawak/lada hitam (TLH1) dan 3 kapsul temulawak/lada hitam (TLH2) masing-masing kombinasi simplisia uji tersebut. Hasil menunjukkan temulawak dan kombinasinya (TLH1 dan TLH2) mulai mencegah kerusakan hati pada pemberian hari ke-14 yang terlihat dari aktivitas ALT. Dilihat dari kadar albumin, temulawak maupun kombinasinya dapat memperbaiki kerusakan hati mulai hari ke-7 pemberian. Secara umum kombinasi lebih berpotensi mencegah dan mengobati kerusakan hati dibandingkan tanpa kombinasi.
Analisis Pewarna Sintesis Rhodamin B Dan Logam Berat Pada Pewarna Bibir Yang Beredar Di Kota Tasikmalaya Sonya Nurizki Vikandari; Mochamad Herdi Nurzaman; Euis Asrinawangsih; Salsabila Adlina; Susanti Susanti
Journal on Education Vol 7 No 2 (2025): Journal on Education: Volume 7 Nomor 2 Tahun 2025 In Progress (Januari-Februari 2
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i2.8108

Abstract

Rhodamine B synthetic dye and heavy metal Lead (Pb) are two substances that are harmful to health and are often misused by the cosmetics industry including lip color. The use of Rhodamine B synthetic dyes is strictly prohibited in cosmetics, while for heavy metals Pb has a limit requirement for contamination in cosmetics, which is £ 20 ppm. The purpose of this study was to determine the presence of synthetic dye Rhodamine B and heavy metal Pb in lip color circulating in Tasikmalaya City. The research method used was quantitative analysis using atomic absorption spectrophotometry (AAS) and UV-Vis spectrophotometry. The results obtained from this study, all samples were identified as containing synthetic dye Rhodamine B and identified as containing heavy metal Pb in samples A, C, D, E as much as £ 0.001 ppm and in sample B as much as 0.196 ppm
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM MENGOLAH SAYURAN ‘BON-YUR’ SEBAGAI MAKANAN SEHAT TAMBAHAN Sonya Nurizki Vikandari; Richa Mardianingrum; Adinda Putri Amanda; Mochamad Herdi Nurzaman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27023

Abstract

Abstrak: Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Bodas merupakan kelompok pemberdayaan wanita bidang pertanian yang memiliki permasalahan minimnya pengetahuan terkait pengolahan sayuran hasil panen yang tidak laku dijual. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan KWT dalam mengolah sayuran menjadi makanan sehat tambahan Bon-Yur (abon sayur) sebagai inovasi baru dalam bentuk dan rasa yang berbeda. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu Forum Group Discussion, penyuluhan, pelatihan, monitoring dan evaluasi (pre-test dan post-test). Mitra dalam pengabdian ini yaitu KWT Mawar Bodas yang beranggotakan 25 orang. Hasil kegiatan pengabdian ini terdapat peningkatan pengetahuan mengenai materi pengolahan sayuran dan pentingnya sayuran bagi tubuh sebesar 92,6%, sebesar 100% peserta antusias untuk mengolah sayuran menjadi bon-yur serta sebesar 80% peserta tertarik untuk memproduksi bon-yur. Hal ini menunjukkan bahwa KWT memiliki potensi kreativitas dalam memajukan kesejahteraan ekonomi serta pentingnya pengabdian lanjutan sebagai tindak lanjut pembuatan bon-yur.Abstract: The Mawar Bodas Women Farmers Group (KWT) is a women’s empowerment group in the agricultural sector that has a problem of lack knowledge related to processing harvested vegetables that are not sold. The aim of this community service is to increase the knowledge and skills of KWT in processing vegetables into additional healthy food Bon-Yur (vegetable floss) as a new innovation in different forms and flavors. The methods used in this service are forum group discussion, counseling, training, monitoring, and evaluation (pre-test and post-test). The partner in this service is KWT Mawar Bodas Tasikmalaya, which has 25 members. The result of this service activity shows an increase in knowledge about vegetable processing and importance of vegetables for the body by 92.6%, with 100% of participants were enthusiastic about processing vegetables into bon-yur and 80% of participants were interested in producing bon-yur. This shows that KWT has the potential for creativity in advancing economic welfare and the importance of further service as a follow-up to making bon-yur.