This study aims to increase the hepatoprotective activity of turmeric-black pepper combination. Animals grouped into 6 groups. Normal control and negative control (paracetamol/PCT) administered Na-CMC 1%, positive control (silymarin) 50 mg/Kg b.w, turmeric group administered 200 mg/Kg b.w., turmeric-black pepper 200 mg/Kg b.w. and 20 mg/Kg b.w. (KLH1), turmeric-black pepper 300 mg/Kg b.w. and 20 mg/Kg b.w. (KLH2) administered daily for 7 days. In addition to normal control, PCT induction was administered with 3 g/Kg b.w. After 48 hours the rats sacrificed and blood serum was collected. Alanine transminase (ALT) showed a significant decrease (p<0.001) with percent inhibition levels of turmeric 29.92%, KLH1 33.62%, KLH2 35.55%, silymarin 44.19% and aspartate transaminase (AST) (p<0.01) turmeric, KLH1 and (p<0.001) KLH2, silymarin with percent inhibition of turmeric 36.11%, KLH1 39.30%, KLH2 43.16% and silymarin 47.83%. Total protein levels increased significantly (p<0.001) with a percent increase in turmeric levels of 41.96%, KLH1 51.51%, KLH2 73.62%, silymarin 81.41% and albumin with a percent increase in turmeric 5%, significantly different (p<0.05) KLH1 7.67%, KLH2 8.33% and (p<0.01) silymarin 11.67%. All parameters compared to the negative group. The turmeric-black pepper has more potential to protect against liver damage than the pure extract. Keywords: paracetamol. turmeric, black paper, hepatoprotective Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas hepatoprotektor kombinasi kunyit-lada hitam. Hewan dikelompokan menjadi 6 kelompok. Kontrol normal dan control negatif (parasetamol/PCT) diberikan Na-CMC 1%, kontrol positif (silimarin) 50 mg/Kgbb, kelompok kunyit diberikan 200 mg/Kg bb, kombinasi kunyit-lada hitam 200 mg/Kg bb dan 20 mg/Kgbb (KLH1), kunyit-lada hitam 300 mg/Kgbb dan 20 mg/Kgbb (KLH2) diberikan satu kali sehari selama 7 hari. Pada hari ke-7 selain kontrol normal diberikan induksi PCT dengan dosis 3 g/Kgbb. Setelah 48 jam tikus dikorbankan dan diambil serum darah. Parameter alanin transminase (ALT) menunjukan penurunan signifikan (p<0,001) dengan persentasi kadar inhibisi kunyit 29,92%, KLH1 33,62%, KLH2 35,55%, silimarin 44,19% dan parameter aspartat transaminase (AST) (p<0,01) kunyit, KLH1 dan (p<0,001) KLH2, silimarin dengan persentasi inhibisi kunyit 36,11%, KLH1 39,30%, KLH2 43,16% dan silimarin 47,83%. Total protein mengalami peningkatan kadar signifikan (p<0,001) dengan persentasi peningkatan kadar kunyit 41,96%, KLH1 51,51%, KLH2 73,62%, silimarin 81,41% dan albumin dengan persentasi kenaikan kunyit 5%, berbeda signifikan (p<0,05) KLH1 7,67%, KLH2 8,33% dan (p<0,01) silimarin 11,67% semua parameter dibandingkan dengan kelompok negatif. Kombinasi kunyit-lada hitam lebih berpotensi untuk mencegah kerusakan hati dibandingkan dengan ekstrak murninya. Kata Kunci: parasetamol, kunyit, lada hitam, hepatoprotektor