Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KETIDAKJUJURAN AKADEMIK PADA MAHASISWA CALON GURU KEJURUAN BIDANG TEKNIK MESIN Hendra Setyawan; Muhammad Akhyar; Indah Widiastuti
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan Vol 14, No 2 (2021): JIPTEK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jiptek.v14i2.51789

Abstract

Ketidakjujuran akademis dianggap sebagai salah satu perilaku tidak terpuji yang merusak karakter peserta didik. Mengingat peran penting guru dalam mencegah terjadinya kecurangan dalam proses pembelajaran, program pendidikan calon guru diharapkan memiliki lingkungan yang kondusif untuk menegakkan integritas akademik.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis indikasi, penyebab, serta solusi yang tepat untuk mengatasi ketidakjujuran akademik mahasiswa calon guru, terutama dibidang kejuruan teknik mesin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan disalah satu lembaga pendidik tenaga kependidikan pada sebuah universitas negeri di Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument survey dengan responden sejumlah xxx mahasiswa. Validitas dan reliabilitas data menggunakan bantuan suatu perangkat lunak pengolah data statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indikasi ketidakjujuran akademik mahasiswa teknik kejuruan adalah sebanyak 92,3 % pernah terlibat bekerjasama ketika mengerjakan tugas, sebanyak 91,5% pernah terlibat bekerjasama ketika ujian, sebanyak 85,5 % pernah terlibat copy paste tugas, sebanyak 98,3 % pernah terlibat tidak melaporkan kecurangan dikelas, membuka telepon genggam untuk browsing selama ujian, dan presensi palsu. Penyebab ketidakjujuran akademik mahasiswa teknik kejuruan adalah belum siap menghadapi ujian, soal ujian dan tugas yang berat, kurang tegasnya pengawas, mayoritas mahasiswa melakukannya, tidak adanya aturan dan hukuman yang tegas. Solusi untuk mengatasi ketidakjujuran akademik mahasiswa teknik kejuruan adalah adanya teguran pada saat melanggar, mempertegas pengawas, membuat mayoritas mahasiswa berhenti melakukan kecurangan, menegaskan aturan dan hukuman, membuat situasi kelas tidak memungkinkan untuk berbuat kecurangan, memastikan kesiapan mahasiswa menghadapi ujian, larangan membawa telepon genggamsaat ujian dan memberi jarak tempat duduk saat ujian berlangsung. Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk upaya penanganan dan pencegahan ketidakjujuran akademik pada pendidikan guru secara umum.
A Comprehensive Review of the Corrosion Behavior in Dissimilar aluminum alloys Welding of AA5xxx and AA6xxx Setyawan, Hendra; Fahlovi, Oldy; Kurnia, Ganjar; Rasyda, Thriska Dewi Umi
International Journal of Mechanics, Energy Engineering and Applied Science (IJMEAS) Vol. 3 No. 1 (2025): IJMEAS - January
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijmeas.v3i1.331

Abstract

Dissimilar aluminum alloys welding between AA5xxx and AA6xxx presents significant challenges due toifferences in chemical composition, thermal properties, and electrochemical potential, all of which impact the corrosion resistance of the welded joints. AA5xxx alloys are well-known for their excellent corrosion resistance, particularly in marine environments, while AA6xxx alloys exhibit superior mechanical strength. This study provides a comprehensive investigation into the influence of various welding techniques—such as Gas Metal Arc Welding , Gas Tungsten Arc Welding , Laser Arc Welding, Laser Beam Welding, and Friction Stir Welding on the corrosion behavior of dissimilar joints between AA5xxx and AA6xxx. Each welding process induces distinct microstructural changes within the Fusion Zone and Heat-Affected Zone, which subsequently affect the joint's susceptibility to various corrosion mechanisms, including galvanic corrosion, intergranular corrosion, pitting corrosion, intermetallic corrosion, and stress corrosion cracking (SCC). Additionally, the difference in thermal expansion coefficients between AA5xxx and AA6xxx can generate residual stresses at the joint, exacerbating the risk of corrosion. This paper also explores mitigation strategies, including the optimization of welding parameters, the application of post-weld heat treatment, and the use of anticorrosive films through protective coatings to enhance corrosion resistance and extend the service life of the welded structures. The findings from this research offer comprehensive insights into the corrosion mechanisms in dissimilar alloys welding between AA5xxx-AA6xxx joints, providing practical guidance for optimizing welding processes. This paper aims to support the long-term performance of AA6xxx and AA5xxx aluminum alloy structures, particularly in critical industrial applications and environments demanding high corrosion resistance.
Perancangan Mesin Pembelah Bambu dengan Pisau Portabel untuk Kapasitas 500 Bambu per Jam Ganjar Kurnia; Fahlovi, Oldy; Setyawan, Hendra
Virtual of Mechanical Engineering Article Vol 10 No 1 (2025): V-MAC
Publisher : Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/v-mac.v10i1.5091

Abstract

Industri bambu memiliki peran penting dalam mendukung usaha kecil, namun proses pembelahan bambu secara manual masih menjadi kendala utama yang menghambat produktivitas dan berisiko terhadap keselamatan pekerja. Mesin pembelah bambu yang tersedia di pasaran saat ini cenderung mahal dan sulit dijangkau oleh produsen skala kecil, sehingga diperlukan alternatif yang lebih terjangkau dan efisien. Penelitian ini merancang dan mengembangkan mesin pembelah bambu yang ringkas untuk meningkatkan produktivitas dan keselamatan bagi usaha kecil. Mesin ini menggunakan motor berdaya 1 hp dan dilengkapi lima bilah pisau untuk membelah bambu selebar 3 cm menjadi empat bagian seragam berukuran 6x6x200 mm. Sistem transmisinya terdiri dari motor, reduktor, sproket dan rantai, serta pulley dan sabuk untuk memastikan operasi yang stabil dan andal. Solusi yang diusulkan ini menawarkan alternatif yang lebih hemat biaya dan efisien dibandingkan metode manual, sekaligus meningkatkan keselamatan kerja dan skalabilitas dalam pengolahan bambu. Studi ini menekankan pentingnya mekanisasi berbiaya rendah dalam mendorong inovasi dan keberlanjutan di industri bambu skala kecil.
PENGARUH HEAT TREATMENT T6 TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN CORROSION RESSISTANCE PADA DISSIMILAR MATERIALS WELDING ANTARA AA5083-H112 DAN AA6063 Setyawan, Hendra; Fitri, Triani Aulya; Fahlovi, Oldy; Alfarizi, Tito; kurnia, Ganjar
Device Vol 15 No 1 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v15i1.9245

Abstract

Paduan aluminium AA5083-H112 dan AA6063 banyak digunakan dalam transportasi darat, laut, dan udara karena sifatnya yang ringan, tahan korosi, mudah dibentuk, dan mudah dilas. Proses penyambungan umumnya dilakukan dengan Gas Metal Arc Welding (GMAW), namun pengelasan dapat memengaruhi struktur mikro, sifat mekanik, dan ketahanan korosi sambungan. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh perlakuan panas T6 terhadap struktur mikro dan ketahanan korosi sambungan las dissimilar material antara AA5083-H112 dan AA6063. Perlakuan T6 terdiri dari solution treatment pada 540 °C selama 6 jam, quenching air, dan artificial aging pada 158 °C, 200 °C, dan 230 °C selama 6 jam. Uji korosi dilakukan dengan metode potensiodinamik sesuai ASTM G102. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan T6 meningkatkan ketahanan korosi secara signifikan. Variasi suhu aging tidak memberikan pengaruh berarti, begitu pula letak fasa β. Namun, kemunculan dan jenis fasa β presipitat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan korosi sambungan
Optimization of plunger geometry and stroke settings on hydraulic performance of diaphragm metering pumps Muhammad Luthfi Sonjaya; Hendra Setyawan; Jhordan Ritonga; Alfan Sarifudin; Dennis Farina Nury
Jurnal Polimesin Vol 23, No 4 (2025): August
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v23i4.7308

Abstract

This study examines the influence of plunger diameter and stroke length on the performance of a hydraulic diaphragm metering pump, focusing on two key indicators: discharge pressure and flow rate. Experiments were conducted with five plunger diameters (7.90–9.00 mm) and three-stroke settings (100%, 75%, and 50%), validated in accordance with API 675 standards. Results show that each 1 mm increase in plunger diameter produced a consistent rise in flow rate across all stroke settings. Linear regression analysis revealed strong correlations, with flow rate increments of 67.54 mL/min per mm at 100% stroke, 60.78 mL/min per mm at 75% stroke, and 25.34 mL/min per mm at 50% stroke. High coefficients of determination (R²) confirm the robustness and predictive accuracy of these models. In addition to regression analysis, a two-way ANOVA was performed to statistically evaluate the effects of plunger diameter and stroke length, as well as their interaction, on pump performance. The ANOVA results confirmed that both parameters significantly affected flow rate (p 0.05), while discharge pressure was largely unaffected by stroke variation. The optimal configuration was achieved at a plunger diameter of 8.00 mm and 100% stroke, delivering performance that meets API 675 requirements. Importantly, this study proposes a novel validation framework for hydraulic diaphragm metering pumps based on API 675—a gap not fully addressed in prior research. These findings provide practical guidance for improving the efficiency and reliability of pump systems through optimized geometric and operational parameters.