Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Literatur dengan Pendekatan Scoping Review: Tren Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar A. Muh. Ali
GENIUS: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3 No 1 (2025): GENIUS: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : CV. Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/gjipp.v3i1.228

Abstract

Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) semakin pesat dan mulai diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Di jenjang sekolah dasar, integrasi AI berpotensi mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan. Namun, pemanfaatannya masih belum merata dan belum banyak diteliti secara mendalam. Diperlukan pemetaan tren penggunaan AI di sekolah dasar untuk mengetahui sejauh mana teknologi ini dimanfaatkan serta dampaknya terhadap proses belajar mengajar. Dengan menggunakan metode scoping review, studi ini mengidentifikasi, menganalisis, dan menyintesis literatur yang relevan dalam rentang waktu tahun 2015 hingga 2025. Sumber data diperoleh dari berbagai basis data seperti Google Scholar menggunakan kata kunci yang mencakup istilah "Artificial Intelligence dan sekolah dasar". Proses seleksi dilakukan berdasarkan kriteria inklusi seperti fokus pada jenjang pendidikan dasar, penggunaan teknologi berbasis AI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis terhadap 10 artikel yang lolos seleksi menunjukkan bahwa teknologi AI yang paling banyak digunakan di sekolah dasar meliputi chatbot edukatif, dan aplikasi pembelajaran berbasis machine learning. Pemanfaatan AI terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar, keterlibatan siswa, serta membantu guru dalam menyusun perangkat ajar dan melakukan evaluasi
Pemanfaatan Modul Akademik Perspektif Global sebagai Referensi Pembelajaran di Sekolah melalui Media Sosial A. Muh. Ali; Musi, Muhammad Akil; Muh. Faisal; Pagarra, Hamzah; Aras, Latri
PANRITA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): April 2025
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/jcs.v3i1.3816

Abstract

Globalisasi dan perubahan pesat dalam dunia pendidikan menuntut guru untuk memperkenalkan perspektif global dalam pembelajaran di sekolah. Namun, keterbatasan akses terhadap modul yang relevan menjadi tantangan bagi banyak guru dalam mengintegrasikan isu-isu global ke dalam proses belajar mengajar. Artikel ini bertujuan untuk mendiseminasikan modul akademik Perspektif Global berbasis Project-Based Learning (PBL) dan Studi Kasus yang awalnya dikembangkan untuk mahasiswa, sebagai referensi pembelajaran bagi guru melalui media sosial. Kegiatan pengabdian ini memanfaatkan platform digital seperti Telegram dan WhatsApp, untuk menyebarkan materi pembelajaran yang bersifat terbuka dan aplikatif. Harapannya, dengan distribusi modul ini, para guru dapat mengakses sumber belajar yang dapat memperkaya wawasan global mereka dan diterapkan dalam konteks pendidikan di sekolah. Diseminasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih kontekstual dan responsif terhadap tantangan global. Melalui pengabdian ini, diharapkan terjadi peningkatan pemahaman dan kemampuan guru dalam menyampaikan pembelajaran dengan perspektif global yang lebih luas.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LAB SEBAGAI ALAT INTERAKTIF DALAM MENINGKATKAN LITERASI SAINS DI SEKOLAH DASAR Muhammad Irfan; Muhammad Nur Abdullah; Rizah Putrawan; A. Muh. Ali
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Terbit
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.35222

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of using Virtual Labs as an interactive tool to improve scientific literacy among elementary school students. The background of this research stems from the limited availability of real laboratories in elementary schools and the dominance of conventional teaching methods, which make it difficult for students to understand abstract science concepts. The research employed a mixed-method approach involving fourth-grade students at Bukit Baruga Antang Elementary School in Makassar. Quantitative data were collected through a scientific literacy questionnaire covering aspects of concept understanding, application of science, process skills, and attitudes toward science. Meanwhile, qualitative data were obtained through observations, interviews, and field notes. The findings revealed that the students’ average scientific literacy score was categorized as very high (M = 3.64), with a Customer Satisfaction Score (CSAT) of 99.09%. Students reported feeling more engaged, confident, and capable of understanding science concepts more easily when using Virtual Labs. Qualitative analysis also showed that Virtual Labs facilitated more meaningful, interactive, and engaging learning, although challenges remained in terms of device limitations and internet access. Thus, it can be concluded that Virtual Labs are effective as interactive learning media to enhance elementary students’ scientific literacy, while also offering teachers an alternative solution for teaching abstract science materials.
Tren Pengajaran Guru pada Pelajaran Tematik di Sosial Media, Analisis Bibliometrik N Vivo 12 A. Muh. Ali; Nurul Jamiah Sidiq; Sakmawati; Henri
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7873

Abstract

Media sosial menjadi platform utama bagi guru dalam berbagi dan mendapatkan inspirasi terkait pembelajaran tematik di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan menganalisis materi ajar dan strategi pembelajaran tematik yang dibagikan di dunia maya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru aktif menggunakan media sosial, terutama Facebook, untuk berbagi materi ajar dan strategi pengajaran. Materi ajar tematik paling sering dibagikan, sementara strategi efektif melibatkan interaksi langsung dengan siswa. Namun, terdapat tantangan seperti hambatan teknis dan akses teknologi yang tidak merata. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman lebih baik tentang pembelajaran di dunia maya dapat mendukung pengembangan pendidikan dasar yang inklusif dan efektif. Dengan memahami materi dan strategi pengajaran yang relevan, pendidik serta pembuat kebijakan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan membantu guru menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-EFFICACY AND SPEAKING ANXIETY AMONG PGSD STUDENTS IN ASSISTING ENGLISH SPEAKING LESSONS AT THE ELEMENTARY LEVEL Rifhani Handayani L; Faidah Yusuf; A. Muh. Ali
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 04 (2025): Volume 10 No. 04 Desember 2025 Terbit
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i04.35325

Abstract

This study investigated the relationship between self-efficacy and speaking anxiety among students of the Primary School Teacher Education (PGSD) program in assisting English speaking lessons at the elementary level. Employing a quantitative correlational design, data were collected from 83 students of the 2023 PGSD cohort at Universitas Negeri Makassar, selected through simple random sampling using Slovin’s formula. Two validated instruments were used: the Self-Efficacy Scale and the Speaking Anxiety Scale, both showing good reliability (α = .82 and .79). Data analysis involved descriptive statistics, Pearson’s correlation, and Kendall’s tau-b. The findings revealed a significant negative correlation between self-efficacy and speaking anxiety (r = –.290, p = .008; τ = –.252, p = .002), indicating that students with higher self-efficacy tended to experience lower levels of speaking anxiety. These results emphasize the critical role of affective factors in pre-service teacher preparation, particularly within structured programs such as Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan (AMSD), Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1, and PLP 2, where PGSD students serve as teaching assistants. The study suggests that pedagogical strategies such as microteaching, peer collaboration, and reflective practice may enhance self-efficacy and reduce speaking anxiety, thereby improving pre-service teachers’ readiness to support English speaking instruction at the elementary level.