Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Exploration of secondary metabolite profile in the n-hexane fraction of Rhizophora mucronata, Avicennia marina, and Sonneratia alba Maziya, Raehanul; Permatasari, Lina; Deccati, Rizqa Fersiyana; Muliasari, Handa; Rahman, Fania; Annas, Zulfiana Fatianingrum; Sammanta, Rahula Vijja
Acta Chimica Asiana Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : The Indonesian Chemical Society, Chapter Nusa Tenggara and The University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/aca.v8i1.231

Abstract

Indonesia is a maritime and archipelagic country with an ocean area of almost two-thirds of its total area, with a coastline stretching 99.123 km from Sabang to Merauke. According to Indonesian Law Number 1 of 2014, it is mentioned that one of the most important biological resources of the coast is mangroves. Some mangrove species commonly found on Lombok Island are Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, and Avicennia marina. However, there has not been much exploration of the compound content in these mangroves. Therefore, this study aimed to identify the secondary metabolites of the n-hexane fraction of the three mangrove species using Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). The leaves of each mangrove species were extracted by sonication method using 96% ethanol solvent, followed by multistage fractionation using n-hexane and water. GC-MS analyzed the n-hexane fraction of each mangrove species. The GC-MS analysis revealed that in the n-hexane fraction of mangrove leaves Rhizophora mucronata and Avicennia marina there were 10 compounds, while Sonneratia alba obtained five compounds. The compounds with the highest intensity in the n-hexane fraction of mangrove leaves of Rhizophora mucronata, Sonneratia alba, and Avicennia marina were squalene (41.71%), ethyl oleate (87.53%), and ethyl oleate (44.02%), respectively. Squalene was reported to have antioxidant and anticancer activities. The ethyl oleate was reported to have bactericidal activity on gram-positive and negative bacteria. The three types of mangrove leaves can be an alternative source of medicine
STUDI PEMANFAATAN ANTIBODI MONOKLONAL SEBAGAI TERAPI DAN DIAGNOSIS PADA PASIEN : ARTIKEL REVIEW Yuningsih, Rizma Kurniawati; Attaya, Kalisa; Yustitia, Nur Tahany; Maziya, Raehanul; Utari, Widi Gustita; Listyacahyani, Anggit
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45406

Abstract

Antibodi monoklonal adalah protein yang diproduksi dari satu klon sel dan diklasifikasikan ke dalam empat jenis: murine, chimeric, humanized, dan antibodi manusia. Artikel ini bertujuan untuk meninjau pemanfaatan antibodi monoklonal dalam terapi dan diagnosis berbagai penyakit. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review dari 13 artikel ilmiah yang diperoleh melalui database seperti PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect. Hasil studi menunjukkan bahwa antibodi monoklonal efektif dalam mendiagnosis penyakit menular (seperti MERS-CoV, TBC, malaria, zika, schistosomiasis) dan tidak menular (seperti penyakit Parkinson dan Alzheimer), dengan memanfaatkan interaksi spesifik antara antibodi-antigen melalui teknik seperti ELISA dan imunokromatografi. Sebagai terapi, antibodi ini digunakan untuk menangani berbagai penyakit seperti Alzheimer, asma, migrain vestibular, sepsis, HIV-1, rheumatoid arthritis, dan penyakit mata. Beberapa antibodi bekerja dengan mengikat target seperti amiloid, IL-13, CGRP, atau TNF-α untuk memodulasi respons imun dan mengurangi gejala penyakit. Efektivitas dan spesifisitas tinggi dari antibodi monoklonal menjadikannya alat penting dalam bidang kedokteran modern, baik dalam mendiagnosis secara akurat maupun memberikan terapi yang ditargetkan dengan efek samping minimal.
PEMBUATAN COOKIES DAUN MANGROVE (Rhizophora mucronata) DALAM UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATAN TANAMAN MANGROVE Attaya, Kalisa; Maziya, Raehanul; Amalia, Marshanda Fitri; Bulkis, Nanda; Sutanti, Baiq Novia Rahmadita; Permatasari, Lina
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.6150

Abstract

An unhealthy lifestyle can lead to increased production of free radicals as a byproduct of metabolism. This condition can be mitigated by antioxidants. Rhizophora mucronata offers various health benefits, including its role as an antioxidant. However, public utilization of Rhizophora mucronata remains limited. To enhance its appeal, Rhizophora mucronata was processed into mangrove leaf cookies, making it more convenient for consumption. The objective of this activity was to optimize the utilization of mangrove plants. The activity was conducted on December 20, 2024, at the Meninting Village Hall, Batulayar Subdistrict, West Lombok Regency, with 20 participants. The implementation method included training sessions comprising the delivery of materials on mangrove plants and the process of making mangrove cookies, followed by hands-on cookie-making training. The participants were highly enthusiastic throughout the program, and the material was well understood, as evidenced by the quiz results provided during the session.
PEMBUATAN COOKIES DAUN MANGROVE (Rhizophora mucronata) DALAM UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATAN TANAMAN MANGROVE Attaya, Kalisa; Maziya, Raehanul; Amalia, Marshanda Fitri; Bulkis, Nanda; Sutanti, Baiq Novia Rahmadita; Permatasari, Lina
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.6150

Abstract

An unhealthy lifestyle can lead to increased production of free radicals as a byproduct of metabolism. This condition can be mitigated by antioxidants. Rhizophora mucronata offers various health benefits, including its role as an antioxidant. However, public utilization of Rhizophora mucronata remains limited. To enhance its appeal, Rhizophora mucronata was processed into mangrove leaf cookies, making it more convenient for consumption. The objective of this activity was to optimize the utilization of mangrove plants. The activity was conducted on December 20, 2024, at the Meninting Village Hall, Batulayar Subdistrict, West Lombok Regency, with 20 participants. The implementation method included training sessions comprising the delivery of materials on mangrove plants and the process of making mangrove cookies, followed by hands-on cookie-making training. The participants were highly enthusiastic throughout the program, and the material was well understood, as evidenced by the quiz results provided during the session.
GAMBARAN PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA DI APOTEK KIMIA FARMA 134 PEJANGGIK Maziya, Raehanul; Dalila, Virga Fathiya; Andanalusia, Mahacita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32538

Abstract

Apotek merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang berfokus pada pelayanan kefarmasian, mulai dari menyediakan hingga mendistribusikan obat-obatan, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik merupakan salah satu apotek yang paling ramai di Kota Mataram. Hal ini menyebabkan Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik menyediakan obat-obatan dalam jumlah banyak agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tingginya jumlah persediaan obat ini menyebabkan angka kejadian obat kadaluarsa di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik menjadi cukup tinggi. Obat yang sudah kadaluarsa tidak dapat dikonsumsi lagi karena dikhawatirkan dapat membahayakan nyawa pasien mengingat obat-obatan tersebut sudah mengalami reaksi degradasi. Untuk itu, perlu dilakukan pengelolaan obat kadaluarsa dengan baik dan benar. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik sudah melakukan pengelolaan obat kadaluarsa sesuai aturan atau tidak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan desain deskriptif eksploratif. Dimana, penulis melakukan pengambilan data secara kualitatif dengan melakukan wawancara terstruktur pada salah satu petugas Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik terkait dengan pengelolaan obat kadaluarsa di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik tidak melakukan pemusnahan obat mandiri melainkan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk melakukan pemusnahan obat. Akan tetapi, Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik sudah melakukan pengelolaan obat sebelum pemusnahan sesuai dengan aturan yang ada.
EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DI APOTEK KIMIA FARMA 134 PEJANGGIK Dalila, Virga Fathiya; Maziya, Raehanul; Andanalusia, Mahacita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32539

Abstract

Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat sebagai garis terdepan dalam distribusi obat-obatan. Guna menjamin mutu pelayanan kefarmasian, perlu adanya standar pelayanan kefarmasian di apotek, termasuk dalam pengelolaan sediaan farmasi khususnya aspek penyimpanan obat. Evaluasi penyimpanan obat bertujuan untuk memastikan bahwa obat disimpan dalam kondisi optimal untuk menjaga mutu dan efektivitasnya. Penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan pendekatan observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah sistem penyimpanan obat di apotek, sedangkan sampel yang digunakan adalah sistem penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dengan checklist standar penyimpanan. Penelitian dilakukan selama periode September hingga November 2023 di Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik. Hasil menunjukkan penyimpanan obat berdasarkan aspek sarana dan prasarana memiliki kategori baik dengan persentase implementasi 83,33% serta penyimpanan obat khusus dan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika tergolong sangat baik dengan masing-masing persentase implementasi 100%. Secara keseluruhan, Apotek Kimia Farma 134 Pejanggik memenuhi standar penyimpanan obat yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek serta dengan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Penyimpanan obat di Apotek Kimia Farma sangat baik dengan sarana prasarana yang tergolong sangat baik serta penyimpanan obat khusus, narkotika dan psikotropika yang sangat baik.