Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Makna Ganda Menggunakan Pendekatan Semiotik Saussure dalam Mengkritik Cerpen Pantura Karya Danarto Syahputri, Sri; Saragi, Tasya Amelia; Hutabarat, Sani; Silitonga, Erika Cyntia P.; Siburian, Mieke Angelika; Zafira, Putri Alicya; Sipayung, Atika Wasilah
eScience Humanity Journal Vol 5 No 2 (2025): eSience Humanity vol 5.2. May 2025
Publisher : Asosiasi Ide Bahasa Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37296/esci.v5i2.271

Abstract

This study aims to analyze the meaning implied in the short story Pantura by Danarto through semiotics approach Ferdinand de Saussure. Short stories as imaginative literary works contain messages of life conveyed through connotative language that often cannot be understood literally. In short stories Pantura, Danarto convey a variety of spiritual and social values through symbols and linguistic signs that are full of meaning. This study uses descriptive qualitative methods with a case study approach to reveal the double meaning of the symbols used in the short story. Saussure's semiotic theory of sign as the result of the relationship between signifier and signified became fundamental in analysis. The results showed that the Pantura short story not only describes the flood disaster physically, but also a metaphor of a small apocalypse in life, a spiritual test, and a form of reflection on the social conditions of the community. The character “I” in the short story shows the attitude of firm faith and sincerity in accepting fate, which is inversely proportional to the attitude of modern society which tends to blame the situation when facing a disaster. Symbols such as weather, floods, rafts, and money are used to represent inner conflict, sincerity, and the wonders of God in people's lives. This research contributes to the study of literature by showing that the semiotic approach is able to reveal the depth of meaning in literary works, as well as being a reflection tool for readers to understand spiritual and human values in the current social context. Thus, this study enriches the reader's perspective in appreciating and interpreting literary works in greater depth.
Kritik Sosial Puisi “Sia-Sia” Karya Chairil Anwar Dengan Pendekatan Feminisme Hartati, Difa; Amelia, Regita; Nanda, Sabrina Pramesuary Dwi; Sulistyani, Shiwi; Harahap, Syarafina; Nazra, Yulisin; Sipayung, Atika Wasilah
eScience Humanity Journal Vol 5 No 2 (2025): eSience Humanity vol 5.2. May 2025
Publisher : Asosiasi Ide Bahasa Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37296/esci.v5i2.279

Abstract

This article analyzes the poem “Sia-Sia” by Chairil Anwar through a feminist literary approach to explore the representation of women and the inequality of gender relations depicted in the poem. The research employs a descriptive qualitative method with content analysis techniques focused on close reading of the text. The primary data source is the poem “Sia-Sia”, which is interpreted using feminist theories, particularly existentialist feminism that highlights how women are marginalized within patriarchal systems. The analysis reveals that the female figure is portrayed as someone who sacrifices and gives everything, only to be rejected without clear reason, while the male figure holds the dominant role in deciding the course of the relationship. This dynamic reflects emotional dominance and unequal power relations, where the woman remains in a subordinate and powerless position. This study contributes to Indonesian literary criticism by offering a new interpretative perspective on Chairil Anwar’s work and enriching feminist literary discourse by demonstrating how literature can reflect and critique social structures that marginalize women.
Analisis Kritik Sastra Pada Prosa Fiksi Novel “Siti Nurbaya” Karya Marah Rusli Ramadani, Alvi Syahri; Siahaan, Wulan Dian Sari Br; Lubis, Irgi Fahrezi; Regar, Sarah Kiristiyani Br; Tarigan, Gizka Febrianka; Sipayung, Atika Wasilah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28327

Abstract

Sastra Indonesia mengalami perkembangan yang dinamis sejak kemunculannya pada tahun 1920. Perkembangan ini tidak dapat dilepaskan dari konsep periodisasi dan angkatan sastra yang menjadi landasan utama dalam penulisan sejarah sastra. Menurut Wellek (1968), periode sastra merupakan kurun waktu yang ditandai oleh dominasi norma, standar, dan konvensi sastra tertentu yang dapat ditelusuri kemunculan, penyebaran, keberagaman, integrasi, dan kemundurannya. Angkatan sastra, sebagai representasi dari para sastrawan yang hidup dan berkarya dalam periode yang sama, mencerminkan semangat zaman yang membentuk ide dan gagasan bersama di antara mereka. Artikel ini mengkaji pentingnya pemahaman periodisasi dan angkatan dalam konstruksi sejarah sastra Indonesia, serta menunjukkan bahwa perkembangan sastra tidak bersifat linear melainkan saling tumpang tindih antara satu periode dengan yang lainnya. Dengan pendekatan ini, diharapkan pembaca dapat memahami dinamika kesusastraan Indonesia sebagai proses historis yang kompleks dan terus berkembang.
Puisi Lewat Nada: Kajian Apresiasi dan Kritik Sastra terhadap Musikalisasi Puisi “Selat Melaka” oleh SMA Negeri 1 Binjai Helmi, Muthia Ayyuni; Arezsya, Rahma Andien; Billa, Salma Nursyah; Andini, Resti; Siburian, Djogi Hot Jonathan; Sipayung, Atika Wasilah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28992

Abstract

Musikalisasi puisi merupakan transformasi karya sastra yang memadukan unsur musik dan vokal sebagai media interpretasi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apresiasi dan kritik sastra terhadap musikalisasi puisi “Selat Melaka” karya siswa SMAN 1 Binjai. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan observasi video pertunjukan dan analisis menggunakan teori apresiasi sastra. Hasil analisis menunjukkan bahwa pertunjukan berhasil membangun suasana kontemplatif melalui pemilihan instrumen biola dan gitar akustik dengan tempo lambat yang selaras dengan tema puisi. Namun, terdapat kekurangan pada dinamika musik yang monoton, artikulasi vokal yang kurang jelas, ekspresi visual yang minim, ketidakseimbangan audio, dan pemilihan latar visual yang kurang sesuai dengan tema budaya maritim. Penelitian ini menyimpulkan bahwa musikalisasi puisi ini menunjukkan potensi yang besar sebagai media apresiasi sastra kreatif di lingkungan pendidikan, namun memerlukan pembinaan lebih lanjut dalam aspek pemahaman teknis, ekspresif, dan kultural untuk mengoptimalkan penyampaian makna puisi.