Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan UKM Herbal Suti Sehati di Sukoharjo, Jawa Tengah melalui Produksi dan Digital Marketing Produk Minyak Atsiri serta Sabun Aromaterapi Varian Kunyit dan Temugiring Ariani, Sri Retno Dwi; Susilowati, Endang; Ulfa, Maria; Safitri, Nadia Indri; Prasetyawati, Azizah Nur; Sholihah, Khoirur Rohmaniatush
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 3 (2025): JAMSI - Mei 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1641

Abstract

Usaha Kecil Menengah (UKM) Suti Sehati bergerak di bidang industri herbal, berlokasi di Nguter Sukoharjo Jateng Indonesia, dengan owner Ibu Suti. Permasalahan UKM Suti Sehati saat ini adalah: 1) UKM berkeinginan memproduksi minyak atsiri dan sabun aromaterapi varian kunyit dan temugiring, tetapi belum memiliki ketrampilan teknik produksi, packaging, labelling dan pemasarannya, 2) UKM perlu pendampingan teknik produksi, packaging, labelling dan pemasaran secara digital pada produk minyak atsiri serta sabun aromaterapi varian kunyit dan temugiring. Metode pemberdayaan UKM yang diterapkan meliputi: observasi, wawancara, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan UKM antara lain, Tim PKM UNS melaksanakan: 1) Pelatihan preparasi rimpang kunyit dan temugiring, 2) Pelatihan desain label, 3) Pelatihan teknik produksi, packaging, labelling dan digital marketing melalui Shopee pada produk minyak atsiri serta sabun aromaterapi varian kunyit dan temugiring, 4) Partisipasi dalam kegiatan pameran di Sukoharjo Expo, 5) Evaluasi pelaksanaan, dan 6) Monitoring keberlanjutan program. Hasil kegiatan menunjukkan terwujudnya keterampilan UKM dalam bidang produksi, packaging, labelling dan digital marketing melalui Shopee terhadap produk minyak atsiri serta sabun aromaterapi varian kunyit dan temugiring. Setelah 3 bulan pemasaran, terjadi peningkatan kuantitas produksi dan pemasaran oleh UKM, sehingga bermuara pada peningkatan penghasilan UKM sebesar 6%/bulan.
Optimization of Chitosan-Based Edible Film with the Addition of Velvet Bean Aqueous Extract and Cinnamon Essential Oil for Antibacterial Packaging Ariani, Sri Retno Dwi; Sholihah, Khoirur Rohmaniatush; Susilowati, Endang; Setyowati, Widiastuti Agustina Eko; Munifah, Ifah; Rohmatun, Tyas Dwi; Safitri, Nadia Indri
Molekul Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2025.20.1.13671

Abstract

ABSTRACT. The current global warming issue has encouraged a lot of research on edible films. The use of edible films has become an international trend and is now essential for our products to compete in the global market. Bioactive compounds from plants can be incorporated into edible films to enhance their biological activity, including their antibacterial properties. This study developed a chitosan-based edible film with the addition of velvet bean aqueous extract (VAE) and cinnamon essential oil (CEO), aiming for high antibacterial activity. The objectives of this study were to isolate and identify the chemical components of CEO, test its antibacterial activity, find the most optimum formulation of a chitosan-based edible film with VAE and CEO in terms of antibacterial activity (Escherichia coli ATCC 25922 and Staphylococcus aureus ATCC 25923), and analyze the physical and morphological properties of the resulting edible film. The research methods included a literature review and laboratory experiments, with procedures involving the isolation and GC-MS-based identification of CEO chemical components, antibacterial activity testing of CEO, optimization of a chitosan-based edible film formulation with the addition of VAE and CEO based on antibacterial activity test against E. coli ATCC 25922 and S. aureus ATCC 25923 (well diffusion method), and characterization of the best film’s physical properties (thickness, tensile strength, elongation, solubility, WVP, and WVTR) and morphological analysis (SEM method). The results of this study were as follows: (a) CEO contained cinnamaldehyde (52.86%) and 2- methoxycinnamaldehyde (47.06%); (b) CEO had very strong antibacterial activity against E. coli ATCC 25922 and S. aureus ATCC 25923, with inhibition zones of 46.28 mm and 47.95 mm, respectively; (c) the most optimal edible film formulation consisted of chitosan with 30.0% VAE and 4.0% CEO, yielding strong antibacterial activity against E. coli ATCC 25922 (15.50 mm inhibition) and S. aureus ATCC 25923 (16.71 mm inhibition), with a thickness of 0.15 mm, tensile strength of 0.32 Mpa, elongation of 0.32%, solubility of 4.89%, WVP of 8.82 g/m2.h), and WVTR of 3.92 g/m.h. Morphological analysis of the edible film showed a relatively flat and smooth surface with minor cracks in some areas. Keywords: antibacterial packaging, chitosan, cinnamon essential oil, edible film, velvet bean aqueous extract
Pemberdayaan UKM Suti Sehati melalui Produksi Sabun Herbal Aromaterapi Varian Kamboja, Sedap Malam, dan Kenanga serta Strategi Pemasarannya melalui Instagram Ariani, Sri Retno Dwi; Ulfa, Maria; Vh, Elfi Susanti; Safitri, Nadia Indri; Salim, Eko Nur; Suryani, Adik Annisa Fitri; Zulkarnaen, Rizmoon Nurul
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2059

Abstract

UKM Suti Sehati merupakan usaha kecil menengah berbasis industri herbal yang berlokasi di Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah. UKM ini menghadapi berbagai permasalahan, antara lain: UKM   sudah memproduksi sabun aromaterapi varian minyak atsiri kunyit dan temugiring dan ingin menambah jenis varian, yaitu varian bunga kamboja, kenanga dan sedap malam; tingginya biaya produksi akibat penggunaan alat distilasi listrik; keterbatasan desain kemasan; labelisasi; dan pemasaran digital; serta belum memahami tata cara perijinan BPOM produk sabun. Guna mengatasi hal tersebut, Tim PKMI-UNS melaksanakan program pemberdayaan melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan partisipatif. Kegiatan meliputi: introduksi alat distilasi minyak atsiri, bahan dan alat pembuatan sabun; pelatihan penggunaan alat distilasi minyak atsiri; produksi sabun aromaterapi beradisi  minyak atsiri bunga kamboja, sedap malam, dan kenanga; desain kemasan berlabel; penyuluhan tata cara perizinan BPOM; serta pemasaran digital melalui Instagram. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan UKM dalam produksi, efisiensi biaya, kualitas kemasan, dan kemampuan promosi digital. Setelah dua bulan, kegiatan ini berdampak pada peningkatan volume produksi dan distribusi, serta peningkatan pendapatan UKM sebesar 2,0% per bulan secara konsisten. Kegiatan ini  berkontribusi pada SDG 1, 3, 5, 8, 9, 12, dan 17 dengan meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi, inovasi berbasis lokal, produksi berkelanjutan, dan kemitraan multipihak.