Transformasi digital telah mempercepat perubahan dalam dinamika dunia kerja, termasuk pergeseran struktur demografis tenaga kerja yang kini didominasi oleh Generasi Z. Generasi ini menunjukkan karakteristik komunikasi yang berbeda dibanding generasi sebelumnya, seperti preferensi terhadap media digital, komunikasi terbuka, serta kebutuhan akan makna dan partisipasi aktif dalam lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran komunikasi dalam program pengembangan karyawan (employee development) di PT Unilever dalam merespons dominasi Gen Z. Pendekatan kualitatif digunakan melalui studi literatur dan analisis konteks organisasi, dengan fokus pada persepsi Gen Z terhadap efektivitas komunikasi internal yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi memainkan peran strategis tidak hanya sebagai penyampai informasi pelatihan, tetapi juga sebagai instrumen motivasi, keterlibatan, dan pembentukan budaya organisasi. Gen Z cenderung menolak komunikasi yang bersifat satu arah, birokratis, dan berbasis teks. Sebaliknya, mereka mengapresiasi pendekatan yang kolaboratif, dialogis, dan memanfaatkan media digital interaktif seperti platform kolaboratif, video singkat, dan ruang diskusi daring. Ketidaksesuaian gaya komunikasi antargenerasi juga ditemukan sebagai kendala utama dalam keberhasilan program pengembangan karyawan. Oleh karena itu, organisasi perlu mereformulasi strategi komunikasi internalnya agar lebih adaptif terhadap ekspektasi generasi muda yang mengutamakan kecepatan, transparansi, serta keterlibatan emosional dalam proses pembelajaran dan pengembangan karier. Penelitian ini menegaskan urgensi transformasi komunikasi organisasi sebagai fondasi bagi pengembangan sumber daya manusia yang inklusif dan berkelanjutan di era kerja multigenerasi.