Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SUSTAINABLE TOURISM DESTINATION MARKETING STRATEGY IN THE DIGITAL ERA Sukardi, Ni Wayan; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
International Journal of Social Science Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v5i1.10123

Abstract

Tourism destination marketing plays a very crucial role in increasing the number of tourist visits. In this fast-paced digital era, effective promotion is the key to attracting domestic and international tourists. Thus, every tourist destination needs the right marketing strategy to compete in the increasingly competitive global market. The development of digital technology has had a significant impact on tourism destination marketing strategies, especially in the context of sustainable tourism. This research aims to identify effective marketing strategies in promoting tourist destinations as sustainable tourism destinations in the digital era. This research uses a descriptive quantitative approach by utilizing data from interviews and various sources. The research results show that digital marketing is essential in tourism marketing. Social media, websites, and other digital platforms are critical in increasing tourist attraction. Besides that, collaborating with various parties, including the government, local communities, and business actors, supports tourism sustainability. Hopefully, these findings can provide a clearer picture of marketing strategies that can be implemented in developing sustainable tourism destinations in digital era. .
Manajemen Komunikasi Digital Pasraman di Media Sosial: Antara Laporan dan Kreativitas Konten Suardana, I Ketut Putu; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v7i1.2385

Abstract

Social media has now become an integral part of the communication strategy of religious educational institutions, including Hindu pasraman in Lombok. However, its utilization has not been optimal as a means of education and dissemination of dharma values ​​digitally. Many pasraman still face limitations in managing interesting and relevant content for the younger generation. This study aims to analyze the communication management of pasraman on social media, especially Facebook, by highlighting content patterns, upload intensity, and challenges and opportunities in developing creative communication based on Hindu religion. This study uses a qualitative method through observation of five Facebook accounts of pasraman in Lombok during the period from January to April. Data were analyzed based on content categories and information presentation patterns. The results of the study show that the majority of pasraman still use social media as a space for documenting activities, dominated by uploading photos and reports. Meanwhile, the use of interactive visual formats such as videos, reels, and creative narratives is still very limited. The main challenges include limited human resources, minimal training in digital content management, and cultural resistance to digital transformation. Nevertheless, social media has great potential as an educational and spiritual medium that can strengthen the religious identity of the younger generation of Hindus. Therefore, it is recommended that each pasraman form a social media management team and strengthen community-based digital collaboration to optimize religious communication in the digital era. Abstrak Media sosial kini menjadi bagian integral dari strategi komunikasi lembaga pendidikan keagamaan, termasuk pasraman Hindu di Lombok. Namun, pemanfaatannya belum optimal sebagai sarana edukasi dan diseminasi nilai-nilai dharma secara digital. Banyak pasraman masih menghadapi keterbatasan dalam mengelola konten yang menarik dan relevan bagi generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen komunikasi pasraman di media sosial, khususnya Facebook, dengan menyoroti pola konten, intensitas unggahan, serta tantangan dan peluang dalam pengembangan komunikasi kreatif berbasis keagamaan Hindu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi terhadap lima akun Facebook pasraman di Lombok selama periode Januari hingga April. Data dianalisis berdasarkan kategori konten dan pola penyajian informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasraman masih menggunakan media sosial sebagai ruang dokumentasi kegiatan, didominasi oleh unggahan foto dan laporan. Sementara itu, pemanfaatan format visual interaktif seperti video, reels, dan narasi kreatif masih sangat terbatas. Tantangan utama mencakup keterbatasan sumber daya manusia, minimnya pelatihan pengelolaan konten digital, dan resistensi kultural terhadap transformasi digital. Meskipun demikian, media sosial memiliki potensi besar sebagai wahana edukatif dan spiritual yang dapat memperkuat identitas keagamaan generasi muda Hindu. Oleh karena itu, disarankan agar setiap pasraman membentuk tim pengelola media sosial dan memperkuat kolaborasi digital berbasis komunitas untuk mengoptimalkan komunikasi keagamaan di era digital.
Manajemen Komunikasi Digital Pasraman di Media Sosial: Antara Laporan dan Kreativitas Konten Suardana, I Ketut Putu; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v7i1.2385

Abstract

Social media has now become an integral part of the communication strategy of religious educational institutions, including Hindu pasraman in Lombok. However, its utilization has not been optimal as a means of education and dissemination of dharma values ​​digitally. Many pasraman still face limitations in managing interesting and relevant content for the younger generation. This study aims to analyze the communication management of pasraman on social media, especially Facebook, by highlighting content patterns, upload intensity, and challenges and opportunities in developing creative communication based on Hindu religion. This study uses a qualitative method through observation of five Facebook accounts of pasraman in Lombok during the period from January to April. Data were analyzed based on content categories and information presentation patterns. The results of the study show that the majority of pasraman still use social media as a space for documenting activities, dominated by uploading photos and reports. Meanwhile, the use of interactive visual formats such as videos, reels, and creative narratives is still very limited. The main challenges include limited human resources, minimal training in digital content management, and cultural resistance to digital transformation. Nevertheless, social media has great potential as an educational and spiritual medium that can strengthen the religious identity of the younger generation of Hindus. Therefore, it is recommended that each pasraman form a social media management team and strengthen community-based digital collaboration to optimize religious communication in the digital era. Abstrak Media sosial kini menjadi bagian integral dari strategi komunikasi lembaga pendidikan keagamaan, termasuk pasraman Hindu di Lombok. Namun, pemanfaatannya belum optimal sebagai sarana edukasi dan diseminasi nilai-nilai dharma secara digital. Banyak pasraman masih menghadapi keterbatasan dalam mengelola konten yang menarik dan relevan bagi generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen komunikasi pasraman di media sosial, khususnya Facebook, dengan menyoroti pola konten, intensitas unggahan, serta tantangan dan peluang dalam pengembangan komunikasi kreatif berbasis keagamaan Hindu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi terhadap lima akun Facebook pasraman di Lombok selama periode Januari hingga April. Data dianalisis berdasarkan kategori konten dan pola penyajian informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasraman masih menggunakan media sosial sebagai ruang dokumentasi kegiatan, didominasi oleh unggahan foto dan laporan. Sementara itu, pemanfaatan format visual interaktif seperti video, reels, dan narasi kreatif masih sangat terbatas. Tantangan utama mencakup keterbatasan sumber daya manusia, minimnya pelatihan pengelolaan konten digital, dan resistensi kultural terhadap transformasi digital. Meskipun demikian, media sosial memiliki potensi besar sebagai wahana edukatif dan spiritual yang dapat memperkuat identitas keagamaan generasi muda Hindu. Oleh karena itu, disarankan agar setiap pasraman membentuk tim pengelola media sosial dan memperkuat kolaborasi digital berbasis komunitas untuk mengoptimalkan komunikasi keagamaan di era digital.
Strategi Komunikasi Public Relations RRI Mataram dalam Mensosialisasikan Transformasi Digital di Era Konvergensi Media Widaswara, Rieka Yulita; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
Sadharananikarana: Jurnal Ilmiah Komunikasi Hindu Vol 7 No 01 (2025)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sadharananikarana.v7i01.2530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi komunikasi yang diterapkan oleh Public Relations RRI Mataram dalam mensosialisasikan transformasi digital di era konvergensi media. Transformasi ini melibatkan pergeseran dari penyiaran konvensional menuju pemanfaatan platform digital, yang menuntut pendekatan komunikasi yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap perkembangan teknologi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Analisis menggunakan teori konvergensi media, yang menjelaskan integrasi antara media lama dan media baru dalam menyampaikan pesan komunikasi secara efektif kepada khalayak yang semakin beragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Public Relations RRI Mataram meliputi publikasi informasi melalui media sosial, penyelenggaraan event seperti peluncuran logo baru, penyebaran berita terkini melalui siaran radio dan kanal digital, serta keterlibatan komunitas melalui kerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan penyiaran iklan layanan masyarakat maupun iklan komersial. Strategi ini mencerminkan integrasi media tradisional dan digital dalam membangun citra serta menjaga eksistensi lembaga. Selain itu, RRI Mataram mengoptimalkan teknologi digital seperti audio-video streaming dan aplikasi RRI Play Go guna meningkatkan kualitas siaran dan memperluas jangkauan audiens. Temuan ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang holistik, adaptif, kolaboratif, dan berbasis teknologi menjadi kunci keberhasilan RRI Mataram dalam menghadapi tantangan era digital yang dinamis dan kompetitif.
Peran Pemayun dalam Strategi Komunikasi Budaya pada Perkawinan Adat Bali di Kabupaten Lombok Barat Kariana, I Nengah Putra; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
Sadharananikarana: Jurnal Ilmiah Komunikasi Hindu Vol 7 No 01 (2025)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sadharananikarana.v7i01.2531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Peran Pemayun dalam Strategi Komunikasi Budaya pada Perkawinan Adat Bali di Kabupaten Lombok Barat yang diterapkan oleh pemayun dalam konteks upacara perkawinan adat Bali di Kabupaten Lombok Barat. Pemayun merupakan tokoh adat yang memiliki posisi sentral dalam prosesi pernikahan sebagai juru bicara dan penengah antara dua keluarga besar. Perannya tidak sekadar menyampaikan pesan adat, melainkan juga mengelola dinamika komunikasi agar tetap sesuai dengan nilai-nilai budaya Bali yang menjunjung tinggi keharmonisan, kesopanan, dan rasa saling menghormati. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi terhadap prosesi upacara serta tokoh-tokoh adat yang terlibat secara langsung. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemayun menerapkan strategi komunikasi interpersonal yang didasarkan pada nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal, seperti empati, tata krama, dan pengendalian diri. Strategi tersebut meliputi pengelolaan pesan-pesan sensitif secara hati-hati, komunikasi dua arah yang terbuka, pendekatan persuasif yang personal, serta kemampuan memediasi konflik dengan cara yang halus dan penuh wibawa. Selain itu, pemayun juga menunjukkan keterampilan manajerial dalam mengatur waktu, suasana, dan dinamika sosial selama prosesi berlangsung. Di tengah arus modernisasi dan pergeseran nilai dalam masyarakat, peran pemayun tetap relevan karena mampu menyesuaikan diri tanpa mengabaikan substansi adat. Dengan demikian, strategi komunikasi yang digunakan tidak hanya menjamin kelancaran prosesi, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya, penguatan identitas kolektif, serta penjaga keberlangsungan nilai-nilai adat Bali di Lombok Barat.
Strategi Manajemen Komunikasi Public Relation Untuk Meningkatkan Pelayanan Prima Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Barat Jelantik, Sayu Kadek; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
Sadharananikarana: Jurnal Ilmiah Komunikasi Hindu Vol 7 No 01 (2025)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sadharananikarana.v7i01.2532

Abstract

This study aims to examine the public relations (PR) communication management strategy in improving excellent service at the Office of the Ministry of Religious Affairs of West Lombok Regency. The background of this study is based on the importance of effective communication between government institutions and the community in creating quality public services. The approach used in this study is qualitative with descriptive methods. Data collection techniques were carried out through in-depth interviews, direct observation, and documentation studies of internal office parties and community users of the service. The results of the study indicate that the PR communication strategy implemented includes planning targeted communication messages, utilizing information media such as social media and bulletin boards, and interpersonal approaches through direct services. This strategy has been proven to be able to increase public understanding of service procedures, build public trust, and strengthen the positive image of the institution. However, the study also found several obstacles such as limited human resources trained in the field of communication and the suboptimal periodic communication evaluation system. This study concludes that PR communication management that is designed systematically and contextually plays an important role in supporting excellent service. Strengthening communication capacity, using appropriate media, and involving the community in the communication process are the keys to creating effective, efficient, and humanistic public services. The implications of this study are expected to be a reference in developing PR strategies in other government agencies.
Strategi Manajemen Komunikasi Ormas Hindu dalam Membangun Representasi Keagamaan di Instagram Suardana, I Ketut Putu; Wastawa, I Wayan; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
Sadharananikarana: Jurnal Ilmiah Komunikasi Hindu Vol 7 No 01 (2025)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/sadharananikarana.v7i01.2562

Abstract

This study examines the digital communication strategies of Hindu mass organizations (ormas) in Lombok in building religious representation through the Instagram platform. Social media has become a new potential space to convey Hindu religious teachings more widely and interactively. This study analyzes the content of the official accounts of four Hindu mass organizations, namely PHDI, KMHDI, Prajaniti, and Peradah, with a focus on the types of messages, visual forms, and communication patterns used. The results of the study show that Prajaniti Lombok is the most active and strategic mass organization in building religious representation digitally. Through educational reel content and attractive visuals, Prajaniti is able to raise narratives of Hindu teachings in a contextual and relevant manner to young audiences. Meanwhile, PHDI and KMHDI are still dominant in the use of informative and ceremonial content, while Peradah tends to be limited to formal speech. This study suggests the importance of strengthening the digital capacity of Hindu mass organizations in Lombok through training in managing social media based on religious narratives, as well as collaboration in producing creative and contextual content. An effective digital communication strategy will strengthen the role of Hindu mass organizations in maintaining the existence of dharma teachings amidst the dynamics of today's digital space.
PENERAPAN MENYAMA BRAYA DALAM KOMUNIKASI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN IKLIM KERJA DI URBANLIFE STORE BALI Suratningtyas, Luh Putu Ega; Segara, I Nyoman Yoga; Dasih, I Gusti Ayu Ratna Pramesti
Anubhava: Jurnal Ilmu Komunikasi HIndu Vol. 5 No. 1 (2025): Communication Media and Organization
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/anubhava.v5i1.3894

Abstract

Conducive work climate creates a strong basis for relationships between employees that support overall company achievements. In order to support the work climate, Urbanlife Store Bali implements social communication based on menyama braya, the concept encourages employees to help each other, build harmony and kinship. This research aiming to explain the reasons for menyama braya being a basis for social communication in supporting the work climate, find out the application of menyama braya and describe the implications. Theories that used are interaction adaptation theory, communication accommodation theory and social action theory. Research was located at the Urbanlife Store Bali. With qualitative type of research and also determining informants using the purposive sampling method. Data was collected through interviews, observation and literature study. The reason menyama braya used as a basis of social communication at Urbanlife Store Bali are to build cooperation between employees, create principles of equality and diversity, and prevent tension between employees. The implementations of menyama braya are introducting culture; cooperation in completing work; tolerance for differences in tenant operating hours; mutual trust, flexibility and employee involvement in decision making; celebrating employee special days and giving rewards; suka-duka activities and adjustments of evaluation methods. Last, implications are viewed from cognitive, affective, and behavioral aspect.