Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pupuk Silika Terhadap Jumlah Populasi dan Keanekaragaman Hama dan Musuh Alami Pada Kedelai Sari, Eka Nurmala; Wijayanti, Retno; Shidiqi, Moh Hasbi Ash; Arniputri, Retna Bandriyati
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.534

Abstract

Salah satu tanaman pangan utama di Indonesia adalah kedelai. Kebutuhan akan kedelai terus meningkat seiring dengan permintaan dari konsumen. Hama merupakan organisme penggangu tanaman yang keberadaannya dapat menjadi hambatan dalam budidaya kedelai. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pemeliharaan yang tepat terhadap tanaman budidaya. Salah satu tahap dalam pemeliharaan yaitu pemberian unsur hara dan pengendalian hama, pupuk silika memiliki dua manfaat selain sebagai unsur hara juga berguna dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan waktu dan konsentrasi pupuk silika yang tepat untuk meningkatkan ketahanan kedelai terhadap serangan hama. Penelitian dilakukan di Cawas, Klaten, Jawa Tengah dari Juli hingga Oktober 2020. Menggunakan rancangan penelitian petak terbagi (split plot). Konsentrasi pupuk silika sebagai anak petak adalah P1= 2 ml/L, P2= 4 ml/L, dan P3 = 6 ml/L dan waktu aplikasi sebagai petak utama adalah T1= pemupukan seminggu sekali dan T2= pemupukan dua minggu sekali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Aphids glycine adalah hama dengan populasi tertinggi, sedangkan Coccinela transversalis adalah musuh alami hama. Nilai indeks keanekaragaman (H`) sedang pada hama, sedangkan untuk musuh alami rendah. Intensitas kerusakan daun dan polong kedelai tidak berbahaya karena tingkat keparahannya rendah.
Vigor Enhancement of Tomato (Solanum lycopersicum) using Spirulina platensis as Seed Priming Agent Pratiwi, Indah Wahyu; Rahmawati, Fitri Ayu; Samtani, Kariena; Atuilah, Nuning; Hidayatullah, Reza Aris; Alfiah, Nur Aini; Wilujeng, Elly Daru Ika; Anindita, Devina Cinantya; Shidiqi, Moh Hasbi Ash; Adnan, Moch. Rosyadi
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 10, No 2 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v10i2.10220

Abstract

Seed priming is a technique to enhance seed germination. Biopriming, a specific method, involves soaking seeds in biological agents such as Spirulina platensis, a microalga that can thrive in agricultural waste including Sugar Mill Effluent (SME). Spirulina sp. contains various beneficial growth hormones, making it a potential seed priming agent. This research aimed to determine the effectiveness of tomato seed priming using Spirulina platensis grown on SME. The research was conducted from May to August 2024 at the Seed Technology Laboratory, Politeknik Negeri Jember. The research method used a factorial Completely Randomized Design which included Spirulina platensis biomass concentrations (0, 30, 45, and 60%) and soaking durations (1, 2, and 3 hours). Analysis of variance using the Bonferroni post-hoc test at a 5% level using GraphPad Prism version 5.01. The results showed that seed priming with S. platensis positively influenced several physiological parameters, including mean germination time, vigor index, seed growth rate, and shoot length. These findings demonstrated that SME-grown S. platensis cells capable of improving the physiological quality of tomato seeds, making it one of the environmentally friendly seed invigorating techniques.
Pendampingan Kelompok Tani Bangsring Jaya dalam Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Kotoran Sapi di Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi Effendi, Mokhtar; Indraloka, Aldy Bahaduri; Shidiqi, Moh Hasbi Ash; Mudhor, Mohammad Ali
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): MAY
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v5i1.6469

Abstract

Fertilizers are a key component in agriculture, supporting soil fertility and enhancing crop productivity. However, the scarcity of subsidized fertilizers often poses significant challenges for farmers in meeting the nutritional needs of their crops, ultimately affecting yields and farmers' economic well-being. On the other hand, cattle manure waste remains largely underutilized. This waste is often left to accumulate in livestock enclosures or discarded without proper treatment. Processing cattle manure into organic fertilizer can not only mitigate the negative environmental impacts of waste but also offer an alternative solution to the shortage of subsidized fertilizers. The objective of this community service program is to assist farmer groups in producing organic fertilizer from cattle manure, with the aim of improving farmers' knowledge and skills in waste management and organic fertilizer production. Furthermore, this initiative seeks to support food security and promote sustainable agricultural productivity in Bangsring Village, Banyuwangi Regency. The program has successfully reduced farmers’ dependence on subsidized fertilizers and contributed to increased crop yields. Pupuk merupakan komponen utama dalam pertanian yang mendukung kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Namun, kelangkaan pupuk bersubsidi seringkali mengakibatkan petani menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman mereka, yang pada akhirnya memengaruhi hasil panen dan kesejahteraan ekonomi petani. Di sisi lain, ada permasalahan limbah kotoran sapi yang belum diolah secara optimal. Limbah ini seringkali dibiarkan mengendap di kandang ternak atau dibuang tanpa pengolahan yang tepat. Pengolahan kotoran sapi untuk diolah sebagai pupuk organik tidak hanya dapat mengurangi dampak negatif dari limbah, tetapi juga memberikan alternatif solusi bagi kelangkaan pupuk bersubsidi. Tujuan pengabdian masyarakat adalah pendampingan kelompok tani dalam pembuatan pupuk organik berbahan kotoran sapi sehingga diharapkan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam mengolah limbah menjadi pupuk organik. Adapun itu, program ini juga bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan di Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi. Program ini telah berhasil mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubsidi dan meningkatkan hasil panen.