Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Psychological Trauma of Ralph in William Golding’s The Lord of the Flies: A Carl Jung Analysis Eriska Yani Safitri; Otong Setiawan Djuharie
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JULI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/gbtdr094

Abstract

This study analyzes the psychological trauma experienced by Ralph in Lord of the Flies by William Golding through Gustav Jung’s literary psychology. It focuses on how trauma shapes Ralph’s character development using Jungian concepts: shadow, individuation, and collective unconscious. The research applies a qualitative descriptive method. The main source is the novel itself, supported by literature on trauma theory and Jungian psychology. Data is collected through literature review and text analysis. The analysis uses Jung’s theory to interpret Ralph’s psychological journey. Findings show that Ralph’s trauma is linked to violence, loss, and destruction, which affect his growth. The shadow concept reveals Ralph’s inner conflict between savage instincts and his effort to stay civilized. His individuation emerges as he faces internal darkness, especially when mourning Piggy and witnessing the island’s ruin. The study concludes that trauma significantly influences personal identity and group dynamics. It also highlights the relevance of psychological analysis in literature
Penggunaan Gaya Bahasa Kiasan pada Puisi Ju-Yi Muliyan Karya Al-Rudaki: Kajian Stilistika Eriska Yani Safitri; Wita Meilina Laura; Silvia Syifa Nur Padilah; Nurholis
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JULI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/8c2xbq35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan gaya bahasa kiasan dalam puisi Juyi Muliyan karya Al-Rudaki dengan pendekatan stilistika. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis gaya bahasa kiasan yang digunakan, serta memahami makna dan fungsi kiasan tersebut dalam memperkuat pesan dan estetika puisi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis stilistika, yaitu menganalisis kutipan-kutipan dalam puisi berdasarkan kategori gaya bahasa kiasan seperti metafora, simile, personifikasi, hiperbola, dan simbolisme. Data dikumpulkan melalui studi pustaka terhadap teks puisi dan referensi teoretis pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Rudaki secara dominan menggunakan metafora dan personifikasi sebagai perangkat utama dalam membangun suasana emosional puisi. Gaya bahasa kiasan digunakan untuk mengekspresikan kerinduan terhadap tanah air, kekaguman terhadap pemimpin, serta menciptakan citra imajinatif yang kuat. Dengan demikian, puisi Juyi Muliyan mencerminkan kekuatan ekspresi estetik melalui pilihan gaya bahasa yang khas dan mendalam.
Membedah Metode Edukatif Video ‘Siapa Allah?’ dari Kanal YouTube Yufid Kids: Penyederhanaan Konsep Tauhid Anak Alika Marsya Salsabila; Anisa Triani; Eriska Yani Safitri; Wita Meilina Laura; Dadan Firdaus
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JULI (Edisi Spesial)
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/0a8fvh30

Abstract

Artikel ini mengkaji pendekatan edukatif dalam video “Siapa Allah?” produksi kanal YouTube Yufid Kids sebagai sarana penyederhanaan konsep tauhid untuk anak-anak. Fokus utama penelitian ini adalah menelaah bagaimana narasi, visual, dan interaksi tokoh dalam video tersebut membentuk pemahaman dasar anak tentang ketuhanan. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis isi, penelitian ini menyoroti percakapan antara tokoh anak (Ubay) dan orang tuanya sebagai media penanaman nilai tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah secara halus dan bertahap. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa sederhana, ilustrasi konkret, dan pendekatan yang hangat dalam dialog memberikan pengaruh signifikan terhadap cara anak memahami Allah sebagai satu-satunya pencipta dan Tuhan yang layak dicintai. Video ini membuktikan bahwa pendidikan tauhid tidak harus disampaikan dengan pendekatan berat dan teoretis, tetapi dapat dikemas secara ringan, menyenangkan, dan tetap bermakna melalui media digital. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pengembangan model pembelajaran tauhid yang lebih kontekstual dan sesuai dengan tahap perkembangan psikologis anak di era digital.