Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PPKN DI KELAS VII SMPK SANTA MARIA ASSUMPTA Anaet, Yustina; Kollo, Fredik Lambertus; Kale, Dorkas Yufice Ariyanti
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i1.21175

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar peserta didik yang berdampak pada proses pembelajaran yang kurang optimal, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPK Santa Maria Assumpta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan peserta didik memberikan dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar. Siswa menunjukkan keterlibatan aktif, antusiasme yang lebih tinggi, serta pemahaman materi yang lebih baik. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi terbukti efektif sebagai pendekatan yang mampu mendorong partisipasi belajar yang lebih bermakna dalam konteks pembelajaran PPKn di tingkat SMP.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS CANVA PADA MATERI KEBINEKAAN INDONESIA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH KUPANG Kale, Dorkas Yufice Ariyanti; Mas'ud, Fadil; Nassa, Daud Yefkanius; Doko, Meryana Micselen
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i1.21204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis Canva pada materi Kebinekaan Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Kupang. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memperoleh kategori sangat layak berdasarkan validasi ahli materi dan ahli media, dengan skor rata-rata masing-masing sebesar 91,2% dan 88,5%. Uji coba terbatas menunjukkan respon positif dari siswa, di mana 85% menyatakan media menarik dan mudah dipahami, serta 90% menyatakan media membantu pemahaman konsep kebinekaan. Media pembelajaran berbasis Canva terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa serta mendukung pembelajaran nilai-nilai kebangsaan secara visual, interaktif, dan kontekstual. Dengan demikian, media ini dapat menjadi alternatif strategis dalam pembelajaran PPKn, khususnya pada materi yang berorientasi pada penguatan karakter kebangsaan.
PENDIDIKAN MORAL BERBASIS PANCASILA SEBAGAI ANTITESIS PERILAKU ECHO CHAMBER DI KALANGAN MAHASISWA PPKn UNIVERSITAS KHAIRUN Wibowo, Irham; Noe, Wahyudin; Mas'ud, Fadil; Kale, Dorkas Yufice Ariyanti
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 2 (2025): Edisi Khusus
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i2.24649

Abstract

Fenomena echo chamber di ruang digital memengaruhi pola interaksi mahasiswa, termasuk mahasiswa PPKn Universitas Khairun, yang cenderung membatasi diri dalam kelompok homogen sehingga memperkuat confirmation bias. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena tersebut, menelaah relevansi nilai-nilai Pancasila sebagai antitesis, serta merumuskan strategi implementasi pendidikan moral berbasis Pancasila. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen, dengan analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa echo chamber melemahkan tradisi dialogis dan kritis di lingkungan akademik, misalnya mahasiswa lebih sering mengonsumsi informasi yang sejalan dengan pandangan mereka dan mengabaikan perbedaan perspektif. Di sisi lain, nilai-nilai Pancasila, khususnya kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan, relevan untuk membangun sikap terbuka dan inklusif. Strategi implementasi yang ditawarkan meliputi integrasi dalam kurikulum, penerapan pedagogi dialogis, penguatan budaya akademik, serta literasi digital berlandaskan Pancasila. Dengan demikian, pendidikan moral Pancasila dapat berfungsi sebagai antitesis echo chamber sekaligus membentuk generasi mahasiswa yang kritis, toleran, dan berkarakter kebangsaan.
URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER BANGSA YANG TANGGUH DI ERA DIGITAL Kale, Dorkas Yufice Ariyanti; Mas'ud, Fadil; Nassa, Daud Yefkanius
Media Sains Vol. 25 No. 1 (2025): Terbitan Juni 2025
Publisher : Pendidikan MIPA Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69869/54ce0473

Abstract

Perkembangan teknologi digital yang pesat membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pembentukan karakter bangsa. Tantangan globalisasi, kemudahan akses informasi, serta arus budaya yang serba cepat menuntut generasi muda untuk memiliki karakter bangsa yang kuat, berakhlak mulia, dan berwawasan kebangsaan. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memegang peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, nasionalisme, toleransi, dan tanggung jawab sosial sebagai fondasi pembentukan karakter bangsa yang tangguh di era digital. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter bangsa yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur, ditemukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya berfungsi sebagai wahana transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai media pembelajaran kritis yang membekali peserta didik dengan keterampilan literasi digital, berpikir kritis, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan. Urgensi tersebut mencakup upaya mitigasi pengaruh negatif digitalisasi, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan degradasi moral. Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan perlu diintegrasikan dengan pendekatan kontekstual dan berbasis teknologi agar relevan dengan kebutuhan generasi muda di era digital. Implikasi dari kajian ini menunjukkan bahwa penguatan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan langkah strategis dalam menciptakan generasi bangsa yang berkarakter, berdaya saing, dan mampu menghadapi dinamika global dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.