Hidayat, Imam Ma’arif
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Nilai-Nilai Inklusivitas dalam Uslub Al-Qur'an: (Replikasi Model Pendidikan Islam Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas) imam, Imam Alfi; Halwati, Umi; Hidayat, Imam Ma’arif; Al Faozi, Mahfudz; Kuswantoro, Kuswantoro
Schemata: Jurnal Pascasarjana UIN Mataram Vol. 14 No. 1 (2025): Schemata: Jurnal Pascasarjana UIN Mataram [ONGOING]
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to identify the values of inclusivity in the Qur'an and replicate it as an inclusive Islamic education model for people with disabilities. A qualitative approach is used with text analysis techniques on Qur'anic verses, hadiths, as well as Islamic and educational literature. Data were obtained from books, scientific journals, and relevant documents, which were then analyzed through thematic categorization and triangulation of experts' views. This study found that the uslub ‘ilmi, adabi, and khithabi in the Qur'an each contain the principles of equality, respect for physical diversity, social justice, and a call for collaboration that supports the creation of a disability-friendly education system. The results of this study show that the values of inclusivity in the Qur'an have strong relevance to the principles of modern inclusive education, such as accessibility, non-discrimination, and curriculum adaptation. These findings provide a theoretical contribution in the form of a strong theological foundation for the development of inclusive education in the context of Islam, as well as practical implications for teachers, policymakers, and society at large in building an education system that is fair for all. This research also highlights the need for further empirical studies to test the effectiveness of the implementation of this model in the field, as well as encourage synergy between stakeholders in realizing truly inclusive education.
Kajian Living Qur’an Tradisi Membaca Surah Al-Kahfi Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Rawalo Banyumas Hidayat, Imam Ma’arif
JIQSI : Jurnal Ilmu Al Qur'an dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : STIQ Miftahul Huda Rawalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang fenomena al-Qur’an yang hidup ditengah masyarakat dengan kata lain Qur’an in Everyday Life, seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Rawalo Banyumas yaitu tradisi membaca surah al-Kahfi yang diikuti oleh seluruh santri dan pengurus pondok. Adapun Tradisi membaca surah al-Kahfi di Pondok Pesantren Miftahul Huda telah dijalankan diwaktu yang lama di teruskan dari generasi ke generasi sampai saat ini, kegiatan tersebut menjelma menjadi budaya yang sarat dengan makna. Kegiatan tersebut tidak hanya menjalankan ritual saja namun memiliki motif tertentu dalam tradisi membaca Surah Al-Kahfi tersebut. Maka fokus pembahasan dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana Tradisi membaca Surah Al-Kahfi Santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda (2) Bagaimana Makna tradisi membaca Surah Al-Kahfi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Rawalo Banyumas. Hasil penelitian dalam artikel ini adalah (1) Kegiatan tradisi membaca Surah Al-Kahfi santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Rawalo Banyumas merupakan fenomena local yang telah dilaksankan dalam waktu yang lama dan secara turun temurun, santri menjalaninya secara rutin dan menyatu dengan Pondok Pesantren. Kegiatan tersebut bukanlah program yang tertulis namun sudah menjadi kebiasaan pengasuh yang kemudian di ikuti oleh santri dan pengurus. Kegiatan ini menjelma menjadi budaya pesantren yang dimiliki dan dilaksanakan secara kolektif serta menjadi identitas santri (2) Tradisi membaca Surah Al-Kahfi di Pondok Pesantren Miftahul Huda memiliki persepsi tertentu dapat dikelompokan menjadi dua yaitu : Pertama, because motif (motif karena) yang terdiri dari karena ketakdiman, karena mendapatkan pahala, dan karena mengetahui keutamaan surah al-Kahfi. Kedua, In Order to Motif (Motif Untuk) ketenangan hati, mendapatkan derajat keutaman di hadapan Allah dan untuk kemudahan menghafal al-Qur’an serta terhindar dari kepikunan. Sedangkan dalam pemaknaannya tradisi membaca Surah Al-Kahfi di Pondok Pesantren Miftahul Huda dibagi menjadi dua yaitu makna objektif dan makna subjektif. Pertama, makna objektif yang merupakan makna dari pengasuh pondok yang terdapat dua makna yaitu dimaknai sebagai pelancar rezeki, dan dimaknai sebagai amalan sehari-hari. Kedua, makna subjektif yang merupakan pemaknaan dari santri dan pengurus pondok yang ditemukan terdapat beberapa makna di antaranya: sebagai amalan sehari-hari, pelancar rezeki, Obat Hati, dan penambah pengetahuan.
STRATEGI PEMBELAJARAN SANTRI TAHFIDZ OLEH KH. AGUS RIFAN PENGASUH PONPES ALMADANI RAWALO Hidayat, Imam Ma’arif; Haqi Mabrur
JIQSI : Jurnal Ilmu Al Qur'an dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : STIQ Miftahul Huda Rawalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah menguraikan dan menganalisis strategi pembelajaran  menghafal Alquran (Hifz Alquran) yang dilakukan di Pesantren Al-Madani  Rawalo. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan observasi,  wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data yang diperlukan. Hasil  yang didapat bahwa stragegi pembelajaran tahfiz Alquran di pesantren  menggunakan beberapa metode yaitu al-wahdah, as-sima’i, dan al-jam’u.  sedangkan untuk strategi yang digunakan adalah menggunakan strategi pesantren  klasik berbasis bandungan dan sorogan.
AURAT PEREMPUAN PADA SURAT AN NUR AYAT 31 Studi Kitab Tafsir Marr’ah Labid Karya Syekh Nawawi Al Bantani Khoirin, Miftahul; Hidayat, Imam Ma’arif
JIQSI : Jurnal Ilmu Al Qur'an dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : STIQ Miftahul Huda Rawalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al-Qur’an bisa didefinisikan sebagai “firman-firman Allah yang disampaikan oleh  malaikat Jibril sesuai dengan redaksi-Nya kepada nabi Muhammad SAW., dan  diterima oleh umat Islam secara tawatur. Hal ini disebabkan karena problematika  kehidupan bersifat dinamis, yang tentunya tidak satu persatu dijelaskan secara  jelas dan tegas dalam ayat Al-Qur’an melaikan seseorang harus mampu mencari  esensi makna dari suatu ayat, dari sekian problematika, hal yang terkait dengan  aurat perempuan merupakan salah satunya pembicaraan tentang perempuan yang  selalu menjadi salah satu topik yang menarik, tidak ada habisnya dikaji dan  diperbincangkan serta tidak akan pernah terlepas dari kritik sosial mulai dari segi  jasmaninya, rohani, hak, kewajiban sampai eksistensinya. Salah satu yang  menjadi sorotan dari sosok perempaun yakni auratnya, Sejauh ini aurat  perempuan yang di-mafhumi masyarakat umum memiliki batasan seluruh tubuh  terkecuali wajah dan telapak tangan serta menjadi hal yang tidak pernah selesai  untuk diperdebatkan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan metode pengumpulan datanya melalui metode study pustaka. Sumber data penelitian yang  digunakan adalah sumber primer dan sekunder, berupa karya-karya tertulis yaitu  kitab Tafsir Marr’ah Labid. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa Aurat Perempuan pada surat  an-Nur ayat 31 Study Kitab Tafsir Marr’ah Labid (karya Syekh Nawawi Al Bantani): Seorang perempuan muslimah harus menutup auratnya, sedangkan aurat  perempuan adalah seluruh tubuh selain yang dikecualikan. Dan menjaga martabat  seorang perempuan, dengan tidak memperlihatkan auratnya kepada laki-laki lain  selain mahramnya. Jangan memakai pakaian yang ketat atau pakaian yang  menerawang sehingga memunculkan fitnah. Kitab yang telah ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani. Tafsir Marāh Labīd terdiri dari 2 jilid, jilid pertama berjumlah 511 halaman beserta daftar isinya dan jilid kedua berjumlah 476 halaman beserta daftar isinya. Di mana jilid yang pertama dimulai dari surat al[1]Fātihah sampai dengan asal surat al-Kahfi
Implementasi Desain Pembelajaran Model Assure PAI Kelas VI di SDN 2 Kalisalak Tema Q.S Al-Maidah Ayat 3 dan Al-Hujurat Ayat 13 Kuswantoro; Hidayat, Imam Ma’arif
JIQSI : Jurnal Ilmu Al Qur'an dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2023): Januari - Juni 2023
Publisher : STIQ Miftahul Huda Rawalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran ASSURE merupakan model pembelajaran yang terdiri atas enam jenis kegiatan. Adapun model pembelajaran ASSURE meliputi melakukan analisa terhadap peserta didik (analize learners), membuat rumusan tujuan belajar (states objectives), memilih metode (select methodes), media dan bahan ajar (media and material), menggunakan media dan bahan ajar (utilize media and material), melakukan pengembangan terhadap peran serta peserta didik (require learner participation), melakukan evaluasi dan perbaikan (Evaluate and Revise). Model pembelajaran ini cocok digunakan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat sekolah dasar karena model ini berorientasi pada kelas sehingga suatu tema disesuaikan dengan kondisi siswa. Penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi library (library reaserch). Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran ASSURE pada pembelajaran PAI di SD N 2 Kalisalak merupakan model yang sangat efektif dalam kegiatan pembelajaran karena dapat langsung diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran PAI di ruang kelas. 
Pengaruh Doa dalam Proses Pencarian Jodoh (Tinjauan Ayat-Ayat Pernikahan dalam Al-Qur’an) Hidayat, Imam Ma’arif; Yuliana, Eka
JIQSI : Jurnal Ilmu Al Qur'an dan Studi Islam Vol 2 No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : STIQ Miftahul Huda Rawalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64341/jiqsi.v2i1.17

Abstract

Dalam konteks islam, pernikahan dianggap sebagai ikatan suci yang tidak hanya melibatkan hubungan antar manusia, tetapi juga hubungan spiritual dengan Tuhan. Doa dipahami sebagai bagian dari upaya spiritual yang menyertai ikhtiar seseorang dalam menemukan pasangan hidup. Dengan pendekatan tafsir tematik artikel ini menganalisis ayat-ayat pernikahan yang mengandung konsep doa dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesiapan mental dan spiritual individu. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa doa memiliki peran penting dalam  mempermudah seseorang mendapatkan jodoh yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Doa tidak hanya sebagai permohonan, tetapi juga ibadah yang memperkuat usaha manusia dalam mencri pasangan. Al-Qur’an menekankan pentingnya doa, dengan beberapa ayat seperti dalam Surah Al-Anbiya, Al-Qashash, Al-Hajj, dan Yusuf, mengandung doa-doa yang dipercaya mampu mempermudah proses pencarian jodoh. Doa juga menunjukkan penyerahan diri kepada Allah dan telah menjadi bagian dari tradisi muslim. Ayat-ayat Al-Qur’an ini menjadi pedoman penting dalam mencari jodoh yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
PENERAPAN POTONGAN MARGIN KEUNTUNGAN (MUQASAH)  PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH Hidayat, Imam Ma’arif; Azizah, Nadya Rizky; MABRUR, HAQI
JIQSI : Jurnal Ilmu Al Qur'an dan Studi Islam Vol 2 No 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : STIQ Miftahul Huda Rawalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64341/jiqsi.v2i1.19

Abstract

Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sarana yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan bank berfungsi untuk menghimpun dan dan menyalurkannya kepada masyarakat, bank dalam operasionalnya memiliki berbagai macam jasa pembiayaan. Salah satu cara bank untuk mendapatkan profit adalah dengan memberikan pembiayaan kepada nasabahnya. Pada prinsipnya bank dibagi menjadi dua bentuk yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional menerapkan sistem bunga sedangkan bank syariah menjalankan prinsip usahanya dengan menggunakan prinsip syariah. Berbagai bentuk pembiayaan yang ditawarkan Bank Syariah salah satunya yaitu pembiayaan mura>bahah yang berarti jual beli barang pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati. PSAK 102 menyatakan bahwa nasbah dapat melakukan pelunasan sebelum jangka waktu pembiayaan berakhir (percepatan pelunasan). Pada saat melakukan percepatan pelunasan pihak bank dapat memberikan potongan atas margin keuntungan yang belum jatuh tempo yang mana pemberian potongan ini diatur sendiri sesuai dengan kebijakan bank. Potongan angsuran ini dinamanakan dengan muqasah. Muqa>sah diatur dalam Fatwa DSN-MUI No.23/DSN-MUI/III/2002 tentang potongan (muqa>sah) pelunasan pembiayaan Mura>bahah menyebutkan: 1) Jika nasabah dalam transaksi Mura>bahah melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang telah disepakati, LKS boleh memberikan potongan dari kewajiban pembayaran tersebut, dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad. 2) Besarnya potongan sebagaimana dimaksud di atas diserahkan pada kebijakan dan pertimbangan LKS