Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Metode Kartometrik untuk Pemetaan Batas Wilayah Desa di Daerah Terpencil: Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Ampa Kolak Safri Yanti Rahayu; Atika Sari
Mitra Teras: Jurnal Terapan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Mitra Teras: Jurnal Terapan Pengabdian Masyarakat, Volume 4 Number 1, June 2025
Publisher : PT. Mitra Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58797/

Abstract

An administrative village boundary map is one of the essential elements needed for village development planning. However, many villages, especially those located in remote areas such as Ampa Kolak Village, still lack well-documented administrative boundary maps. This community service activity aimed to map the boundaries of Ampa Kolak Village using a cartometric approach, utilizing high-resolution satellite imagery downloaded through open-source software. The stages of the activity included data collection, visual interpretation, manual digitization of village boundaries, field validation with the community, and the preparation of a digital boundary map. The results of the activity indicated that several village boundary segments were inaccurate and needed revision. However, in general, most of the boundaries traced from satellite imagery were consistent with actual field conditions. The participation of local residents and village officials during the validation process greatly contributed to achieving more accurate mapping results. The resulting map provides a general depiction of the village boundaries, which, while not legally binding, can serve as a preliminary reference in the official boundary delineation process.   Abstrak Peta batas desa secara administratif merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan batas desa. Namun demikian, banyak desa yang masih belum memiliki peta batas administratif yang terdokumentasi dengan baik, terutama desa yang berada di wilayah terpencil, seperti Desa Ampa Kolak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemetaan batas Desa Ampa Kolak secara kartometrik dengan memanfaatkan citra satelit resolusi tinggi yang diunduh melalui perangkat lunak open source. Tahapan kegiatan meliputi pengumpulan data, interpretasi visual, digitasi batas desa, validasi lapangan bersama masyarakat, serta penyusunan peta batas desa dalam format digital.   Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa ada beberapa batas desa yang belum sesuai dan perlu direvisi. Namun, secara umum sebagian besar batas yang ditelusuri dari citra sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Partisipasi masyarakat dan perangkat desa dalam validasi batas sangat membantu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Peta yang dihasilkan merupakan gambaran batas desa secara umum, bukan batas desa secara formal yang memiliki kekuatan hukum meskipun masih bisa digunakan sebagai gambaran awal dalam proses penegasan batas secara resmi.
POLA MUSIM DI INDONESIA TAHUN 2002 SAMPAI 2016 BERDASARKAN EQUIVALENT WATER HEIGHT (EWH) Rahayu, Safri Yanti; Anjasmara, Ira Mutiara
GEOID Vol. 15 No. 2 (2020)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v15i2.1652

Abstract

Season is the weather that is clearly visible at certain timescales. Based on its geographical location, the most striking seasonal variation in Indonesia is rainfall. Seasonal changes are also called weather changes that result from surface water interactions such as the water cycle. This shows that weather variations are related to changes in water mass on earth. Water availability can be seen from the Equivalent Water Height (EWH) variations obtained from gravity satellite data Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) then the used of TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) satellite data can be used to observe rainfall as well as supporting data for GRACE satellites. From the results of GRACE gravity satellite data processing, the largest EWH value was 27.298 cm in January 2015 and the smallest EWH value of -29.816 cm was in June 2004 on Sumatra Island. During the years 2002 to 2016 Changes in seasonal patterns occurred in 2010 and 2015, each of which was caused by extreme changes in rainfall and by the occurrence of El Nino events.
Perbandingan Hasil Perhitungan Volume Timbunan Tanggul Dengan Metode Penampang Rata-Rata Menggunakan Autocad Civil 3d Dengan Menggunakan Microsoft Excel Sari, Atika; Amanda, Riska Tri; Armijon, Armijon; Rahayu, Safri Yanti
Jurnal Deformasi Vol. 10 No. 1 (2025): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/49gc2v62

Abstract

Tanggul sungai merupakan infrastruktur penting yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya air yang berfungsi melindungi kawasan sekitar sungai dari risiko banjir. Dalam proses konstruksi tanggul, perhitungan volume timbunan tanah menjadi tahap penting yang memengaruhi ketepatan desain dan efisiensi pekerjaan. Metode penampang rata-rata kerap digunakan karena kesederhanaannya serta kemampuannya diterapkan melalui berbagai perangkat bantu, seperti AutoCAD Civil 3D dan Microsoft Excel. Penelitian ini bertujuan membandingkan ketelitian perhitungan volume timbunan tanah menggunakan kedua perangkat lunak tersebut. Dengan menggunakan data hasil pengukuran daerah tanggul Sungai Ciujung yang terdiri dari 25 STA. Hasil perhitungan acuan adalah data aktual dari PT. PP (Persero) Tbk, dengan mengacu pada toleransi maksimal perbedaan sebesar 2,5% sesuai standar ASTM (American Society for Testing and Materials). Hasil menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan Microsoft Excel menghasilkan selisih rata-rata sebesar 0,43%, sementara AutoCAD Civil 3D menghasilkan selisih rata-rata sebesar 1,16%. Keduanya masih dalam batas toleransi ASTM, namun penggunaan Microsoft Excel menunjukkan ketelitian lebih tinggi. Dengan demikian, metode penampang rata-rata yang diimplementasikan melalui Microsoft Excel pada penelitian ini dinilai lebih akurat dibandingkan dengan AutoCAD Civil 3D
Penerapan Metode Kartometrik untuk Pemetaan Batas Wilayah Desa di Daerah Terpencil: Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Ampa Kolak Rahayu, Safri Yanti; Sari, Atika
Mitra Teras: Jurnal Terapan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Mitra Teras: Jurnal Terapan Pengabdian Masyarakat, Volume 4 Issue 1, June 2025
Publisher : MJI Publisher by PT Mitra Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58797/teras.0401.02

Abstract

An administrative village boundary map is one of the essential elements needed for village development planning. However, many villages, especially those located in remote areas such as Ampa Kolak Village, still lack well-documented administrative boundary maps. This community service activity aimed to map the boundaries of Ampa Kolak Village using a cartometric approach, utilizing high-resolution satellite imagery downloaded through open-source software. The stages of the activity included data collection, visual interpretation, manual digitization of village boundaries, field validation with the community, and the preparation of a digital boundary map. The results of the activity indicated that several village boundary segments were inaccurate and needed revision. However, in general, most of the boundaries traced from satellite imagery were consistent with actual field conditions. The participation of local residents and village officials during the validation process greatly contributed to achieving more accurate mapping results. The resulting map provides a general depiction of the village boundaries, which, while not legally binding, can serve as a preliminary reference in the official boundary delineation process. Abstrak Peta batas desa secara administratif merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan batas desa. Namun demikian, banyak desa yang masih belum memiliki peta batas administratif yang terdokumentasi dengan baik, terutama desa yang berada di wilayah terpencil, seperti Desa Ampa Kolak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemetaan batas Desa Ampa Kolak secara kartometrik dengan memanfaatkan citra satelit resolusi tinggi yang diunduh melalui perangkat lunak open source. Tahapan kegiatan meliputi pengumpulan data, interpretasi visual, digitasi batas desa, validasi lapangan bersama masyarakat, serta penyusunan peta batas desa dalam format digital. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa ada beberapa batas desa yang belum sesuai dan perlu direvisi. Namun, secara umum sebagian besar batas yang ditelusuri dari citra sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Partisipasi masyarakat dan perangkat desa dalam validasi batas sangat membantu untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Peta yang dihasilkan merupakan gambaran batas desa secara umum, bukan batas desa secara formal yang memiliki kekuatan hukum meskipun masih bisa digunakan sebagai gambaran awal dalam proses penegasan batas secara resmi.