Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengelolaan Ekosistem Lamun dengan Metode Teknologi Terf dan Sprig Anchor Untuk Keberlanjutan Desa Wisata Pahawang, Kabupaten Pesawaran Al Supandi, Nur Muhammad Tirta Weuning; Firdausi, Hilma Nahwa; Samosir, Maria Febriyanti; Tefsele, Kristian Thomas; Viani, Dwi Okta; Oktari, Sheliyana Cahya; Kaisinda, Farhan Juliputra; Putri, Deliza; Asri, Widya; Farani, Sabrina Cinta; Saputra, Rizqy Hadi; Nurhalisa, Alifia Adibila; Jaya, Indra; Utomo, Deny Sapto Chondro; Yusup, Maulid Wahid
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7989

Abstract

Pesawaran merupakan salah satu kabupaten dengan sebaran potensi objek wisata yang beragam di sejumlah daerah, salah satunya yaitu Pulau Pahawang. Penurunan luasan padang lamun yang terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia. Aktivitas tersebut diantaranya yaitu pembangunan konstruksi pesisir, pembuangan limbah domsetik, alur perjalanan kapal, dan juga penangkapan ikan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Wisata Pahawang, Kabupaten Pesawaran. Kegiatan ini melibatkan masyarakat sekitar Desa Wisata Pahawang dan Himpunan Mahasiswa Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Kontribusi masyarakat sebagai peserta dalam kegiatan transplantasi lamun serta melakukan kegiatan monitoring persentase pertumbuhan lamun. Metode transplantasi yang dapat dilakukan yaitu metode terf dan sprig anchor. Jumlah bibit yang ditanam menggunakan metode terf sebanyak 350 bibit dengan 14 plot frame dimana masing-masing plot berisi 25 bibit. Pada metode sprig anchor, jumlah bibit yang ditanam sebanyak 475 bibit dengan 19 plot dimana masing-masing plot berisi 25 bibit. Jenis lamun yang ditanam yaitu Enhalus acoroides dengan ciri morfologi tumbuhan yaitu daun panjang menyerupai pita dengan ujung daun membulat. Pemulihan kondisi ekosisitem lamun dilakukan dengan kegiatan transplantasi lamun menggunakan dua metode yaitu terf dan sprig anchor. Kegiatan pengabdian masyarakat pelestarian ekosistem lamun diterima baik oleh masyarakat Desa pahawang dan dapat dilanjutkan oleh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan serta keberlangsungan makhluk hidup yang tinggal di wilayah pesisir.
Environmental Effect on the Growth and Enzyme Activity of Fucoidanase-Producing Bacteria Cytobacillus kochii GSD Setyawan, Agus; Amiin, Muhammad Kholiqul; Fidyandini, Hilma Putri; Lahay, Almira Fardani; Yusup, Maulid Wahid; Nurhalisa, Alifia Adibila; Saputra, Rizqy Hadi; Putri, Wanda Andella; Ratna Juliasih, Ni Luh Gede; Rivaie, Arief Rahman; Saputra, Suryadi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 17 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v17i2.69263

Abstract

Graphical Abstract   Highlight Research 1. Sargassum polycystum has been extracted and analyzed. 2. Cytobacillus kochii GSD in response to fucoidanase-producing enzyme activity was analyzed. 3. Optimum temperature, pH, and salinity can suppress the activity of the fucoidanase enzyme through the inhibition test. 4. Cytobacillus kochii GSD can produce fucoidanase enzyme with low molecular weight.     Abstract Extensive research has shown that low molecular weight fucoidan exhibits significantly greater biological activity than its high molecular weight. C. kochi GSD, a Sargassum symbiont bacterium, is proven to have the activity of hydrolyze fucoidan. This study proposes the growth optimization and fucoidanase enzymatic activity of C. kochii GSD bacteria under varying environmental conditions (temperature, pH, and salinity) cultured in basic liquid medium (BLM) for 48 hours. Based on Response Surface Methodology (RSM), the range of temperature, pH, and salinity for the growth optimization test of C. kochi GSD bacteria were 26.591, 30, 35, 40, and 43.49oC, the pH used starts from 3.636, 5, 7, 9, and 10.363, while the salinity to be used starts from 3.522, 5, 17.5, 30, and 38.522 ppt, respectively. The best conditions for growth of each environment were then continued with the test of fucoidanase enzyme activity in vitro. The results showed that C. kochii GSD bacteria grew optimally at temperature, pH, and salinity of 35oC, 7, and 30 ppt, respectively. The optimum enzyme activity of C. kochii GSD is at 72 hours with the forming of clear zones on media containing fucoidan and given Cetylpyridinium chloride (CPC) solution with clear zone diameters of 31.17 mm (temperature), 25.9 mm (pH), and 20.97 mm (salinity), respectively. The conclusion of this study is a high novelty finding to produce low molecular weight fucoidan enzymatically with C. kochii GSD bacteria to be used as an immunostimulant.