Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Efektifitas Chewing Gum Terhadap Sensasi Rasa Haus dan Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pasien Hemodialisis Yenny, Yenny; Aji, Yohanes Gamayana Trimawang
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.047 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i9.4102

Abstract

Pasien hemodialisis memiliki tugas untuk mengatur diit cairan dalam upaya mencegah kelebihan volume cairan. Pembatasan asupan cairan ini diperlukan untuk meminimalkan resiko timbulnya komplikasi dan tercapainya kualitas hidup yang baik. Rasa haus dan Interdialytic Weight Gain (IDWG) menjadi keluhan yang sering dialami pasien hemodialisis. Oleh karenanya perlu ada intervensi secara praktis, sederhana dan inovatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas “chewing gum” terhadap sensasi rasa haus dan interdialytic weight gain (IDWG) pasien hemodialisis. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan pretest – postest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini 64 orang yang terdiri dari 32 orang pada kelompok perlakuan dan 32 orang pada kelompok kontrol. Teknik pengampilan sampel dengan cara purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu di ruang hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan adanya efektifitas chewing gum terhadap sensasi rasa haus dan IDWG pasien hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta dengan nilai p-value<0,05 menggunakan uji paired t-test. Kesimpulan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelayanan keperawatan khususnya dalam keperawatan medikal bedah di unit hemodialisis dalam memberikan intervensi yang tepat sebagai upaya penurunan sensasi rasa haus dan interdialytic weight gain (IDWG) pasien hemodialisis melalui tindakan chewing gum.
Efektifitas Chewing Gum Terhadap Sensasi Rasa Haus dan Interdialytic Weight Gain (IDWG) Pasien Hemodialisis Yenny, Yenny; Aji, Yohanes Gamayana Trimawang
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.047 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i9.4102

Abstract

Pasien hemodialisis memiliki tugas untuk mengatur diit cairan dalam upaya mencegah kelebihan volume cairan. Pembatasan asupan cairan ini diperlukan untuk meminimalkan resiko timbulnya komplikasi dan tercapainya kualitas hidup yang baik. Rasa haus dan Interdialytic Weight Gain (IDWG) menjadi keluhan yang sering dialami pasien hemodialisis. Oleh karenanya perlu ada intervensi secara praktis, sederhana dan inovatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas “chewing gum” terhadap sensasi rasa haus dan interdialytic weight gain (IDWG) pasien hemodialisis. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pendekatan pretest – postest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini 64 orang yang terdiri dari 32 orang pada kelompok perlakuan dan 32 orang pada kelompok kontrol. Teknik pengampilan sampel dengan cara purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu di ruang hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan adanya efektifitas chewing gum terhadap sensasi rasa haus dan IDWG pasien hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta dengan nilai p-value<0,05 menggunakan uji paired t-test. Kesimpulan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelayanan keperawatan khususnya dalam keperawatan medikal bedah di unit hemodialisis dalam memberikan intervensi yang tepat sebagai upaya penurunan sensasi rasa haus dan interdialytic weight gain (IDWG) pasien hemodialisis melalui tindakan chewing gum.
GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI INTRADIALISIS PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA Yohanes Gamayana Trimawang Aji
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 2 (2018): JAKHKJ September 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.505 KB)

Abstract

Pasien yang menjalani hemodialisis rutin dapat mengalami komplikasi berupa hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran kejadian hipertensi intradialisis pada pasien yang menjalani hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Jumlah responden 80 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan dilakukan pengisian lembar observasi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2018 di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 10 mmHg. Tekanan darah sistolik terbanyak sebelum hemodialisis yaitu 140 mmHg dan terjadi peningkatan tekanan darah sistolik terbanyak yaitu 150 mmHg. Adanya pasien hipertensi intradialisis diharapkan dapat menjadi masukan oleh perawat untuk memberikan asuhan keperawatan komprehensif
THE RELATION BETWEEN PATIENTS' PERCEPTION OF CONTINUOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS (CAPD) AND SELF-EFFICACY IN PATIENTS WITH CAPD Yohanes Gamayana; Yulia Yulia; Lestari Sukmarini
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.184 KB) | DOI: 10.55644/jkc.v2i1.53

Abstract

Background: CAPD is one of a few therapy that can be used to replace the kidney function. A good patient perception of CAPD can increase the self-efficacy of patients undergoing CAPD. The majority of CAPD patients are HD patients who have a perceived experience of both physical and psychological discomfort. The research objective was to determine the relation between perceptions of CAPD measures and self-efficacy in patients undergoing CAPD. Methods: This study used a cross-sectional approach. The number of samples of 75 respondents was selected by consecutive sampling technique. Results: The logistic regression test results show that there is a relation between perceptions of CAPD measures and self-efficacy in patients undergoing CAPD with the confounding variable that affected by social support. Conclusions: Nurses need to improve their abilities when assessing patient perceptions and increasing the role of social support, so that the information obtained becomes the basis for increasing self-efficacy in patients undergoing CAPD.
Gambaran Komorbid pada Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) drEsnawan Antariksa: Hemodialisis, komorbid Sara Artiany; Yohanes Gamayana Trimawang Aji
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.076 KB) | DOI: 10.55644/jkc.v2i2.57

Abstract

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global. PGK memiliki prevalensi dan insidensi yang meningkat, prognosis yang buruk serta biayaperawatanyang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran komorbid pada pasien hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik non-ekperimental yang bersifat kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Puposive Sampling dan didapatkan sampel sebanyak 105 pasien hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas jenis kelamin perempuan, usia tertinggi yaitu rentang usia 55-65 tahun, lama menjalani hemodialisa tertinggi yaitu 1-5 tahun, jenis komorbid tertinggi yaitu hipertensi dan mayoritas jumlah komorbid sebanyak satu penyakit. Kesimpulan penelitian ini diharapkan memberikan gambaran komorbid pada pasien hemodialisis, sehingga dapat dilakukan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk meminimalkan komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisis.
GambaranTingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan tentang Caring di AKPER Rumah Sakit PGI Cikini Eltania Giovanni; Yohanes Gamayana Trimawang Aji; Sri Hunun Widiastuti
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.138 KB) | DOI: 10.55644/jkc.v2i2.58

Abstract

Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang bekerja dengan penuh kasih dan caring, karena pengetahuan pemahaman tentang caring sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi tingkat pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang caring di AKPER RS PGI CIKINI Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik pada 52 mahasiswa semester IV melalui teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tinggi dengan komponen compassion dan competence mendapatkan peringkat tertinggi dengan persentase kedua komponen tersebut sama, yaitu tinggi (98,10%) dan sedang (1,9%). Komponen confidence mendapatkan peringkat terendah dengan persentase yaitu tinggi (51,9%) dan sedang (48,1%). Dari hasil yang didapatkan institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mempraktikkan pengetahuan caring yang telah diberikan dalam melaksanakan tugas kepada klien
Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Suhu Tubuh pada Pasien Hipertermi di Rumah Sakit PGI CIKINI Ardianson Tiyel; Yohanes Gamayana Trimawang Aji; Loritta Yemina; Yenny Yenny
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.973 KB) | DOI: 10.55644/jkc.v1i2.83

Abstract

Peneliti menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang pengaruh kompres hangat terhadap suhu tubuh pada pasien hipertermi. Penjelasan tersebut meliputi gambaran karakteristik responden yaitu umur responden, jenis kelamin,. Selain itu, peneliti juga menyajikan tentang analisis bivariat dengan uji statistik paired sample T- Test. Hasil analisis didapatkan rata-rata umur responden adalah 33,27 tahun dengan standar deviation 13,87. Pada umur 18 tahun samai 60 tahun.. Hasil confidence interval dapat disimpulkan 95 % diyakini bahwa umur rata-rata responden adalah diantara 25.58 tahun – 40,95 tahun. Suhu tubuh wanita dan pria yang berusia 60 tahun ke atas lebih rendah dibandingkan suhu tubuh orang yang lebih muda. Penelitian dilakukan terhadap 15 responden yang berjenis kelamin laki-laki 10 orang dan perempuan 5 orang, dari hasil analisis didapatkan data bahwa dari 10 responden laki-laki didapatkan presentasi sebesar 66,7% dan untuk perempuan 33,3% dengan total presentasi 100%. Suhu sebelum dilakukan tindakan kompres hangat adalah 38, 57˚C, setelah dilakukan kompres hangat adalah 38.09 ˚C. Sehingga ada penurunan sebesar 0,48°C
Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Kulit Harlini Yulianti Simatupang; Loritta Yemina; Yohanes Gamayana
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.695 KB) | DOI: 10.55644/jkc.v3i2.87

Abstract

Gangguan integritas kulit merupakan keadaan pasien yang beresiko mengalami kerusakan jaringan epidermis dan dermis di lapisan kulit. Gangguan reabsorbsi sisa metabolisme yang tidak dieksresikan melalui ginjal menyebabkan peningkatan pada ureum dan natrium sehingga terekskresi melalui kulit, dikarenakan terserap kembali oleh kulit maka terjadi perubahan pada pigmen kulit, warna kulit, pruritus, dan kulit kering. Tujuan studi kasus ini adalah menggambarkan pemberian asuhan keperawatan pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) dengan gangguan integritas kulit. Subjek dalam kasus ini adalah 2 klien dengan gangguan integritas kulit yang dirawat di RS PGI Cikini. Hasil Studi menunjukan pengelolaan asuhan keperawatan pada kedua klien dengan gangguan integritas kulit selama Sembilan hari di dapatkan hasil kedua klien mengalami perbaikan integritas kulit namun belum maksimal. Rekomendasi pemberian asuhan keperawatan gangguan integritas kulit pada pasien PGK agar dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal
The Six-Minute Walking Exercise on The Fatigue Levels in Hemodialysis Patients Yohanes Gamayana Trimawang Aji; Krisna Yetti; Lestari Sukmarini
PUINOVAKESMAS Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Pusat Unggulan Iptek (PUI) Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.62 KB) | DOI: 10.29238/puinova.v1i1.435

Abstract

Patients undergoing routine hemodialysis are often experiencing fatigue. One of the interventions was made to minimize the level of fatigue through the six-minute walking exercise. This study aims at investigating the effectiveness of the six-minute walking exercise on the decreasing level of fatigue in patients undergoing hemodialysis. The method used is quasi-experiment with pretest-posttest control group design. Sixteen HD patients were recruited into two groups: the exercise training group (n= 8) and the control group (n= 8). The six-minutes walking was conducted in March - April 2017 in the hemodialysis room of Fatmawati Hospital Jakarta. Results indicated a significant decrease in fatigue level in the intervention group after four six-week walking exercises over a 2-week period. This is evidenced in the intervention group, there is a decrease in fatigue level from the category of moderate fatigue to mild fatigue. Six-minute walking exercise can be applied and developed by nurses as a part of a health education program to decrease fatigue levels in patients undergoing hemodialysis.
Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr Esnawan Antariksa: PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP TINGKAT FATIGUE PADA PASIEN HEMODIALISIS DI RSAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA Rini Hutagaol; Yohanes Gamayana Trimawang Aji
JURNAL KEPERAWATAN CIKINI Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan Cikini
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.495 KB) | DOI: 10.55644/jkc.v1i1.25

Abstract

Pasien yang menjalani hemodialisis rutin dapat mengalami gejala berupa fatigue (kelelahan, letih dan lesu). Fatigue dialami karena lama berbaring di tempat tidur sewaktu menjalani hemodialisis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap tingkat fatigue pada pasien hemodialisis. Penelitian ini menggunakan metode desain quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest with control group. Sampel penelitian berjumlah 32 responden dan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu 16 kelompok perlakuan dan 16 kelompok kontrol. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2018 di Unit Hemodialisa RSAU dr. Esnawan Antariksa. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh latihan range of motion (ROM) terhadap tingkat fatigue pada pasien hemodialisis dengan p value < 0,05 dengan menggunakan uji independent sample test dan ada perbedaan fatigue pada kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai p value 0,005. Kesimpulan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak rumah sakit khususnya pelayanan hemodialisis untuk lebih meningkatkan asuhan keperawatan. Upayan yang dapat dilakukan melalui penerapan terapi non farmakologi yaitu latihan range of motion yang dapat menurunkan tingkat fatigue pasien hemodialisis.