Lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang profesional sebagai kunci peningkatan kualitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan dan pembinaan PTK yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam memperkuat kompetensi teknis, pedagogis, dan profesionalisme. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis data dari hasil pelatihan berbasis kompetensi, yang mencakup metode tatap muka, e-learning, dan praktik langsung di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berbasis kompetensi secara signifikan meningkatkan kemampuan pedagogis dan teknis PTK, dengan efektivitas tertinggi ditemukan pada kombinasi metode e-learning dan praktik langsung. Stakeholders, seperti pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi profesi, berkontribusi dalam perencanaan dan implementasi program, memastikan pelatihan berlangsung sistematis dan terencana. Selain itu, integrasi teknologi dalam pelatihan meningkatkan adaptasi PTK terhadap perkembangan kurikulum dan kebutuhan pendidikan abad ke-21. Namun, penelitian ini juga menemukan tantangan utama, seperti keterbatasan fasilitas, rendahnya partisipasi dalam pelatihan berbasis teknologi, dan kesenjangan kompetensi antardaerah. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan dukungan yang lebih terarah dari pemerintah dan peningkatan kolaborasi dengan organisasi profesi dalam penyediaan sumber daya pelatihan. Dengan demikian, lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam pengembangan berkelanjutan PTK melalui program pelatihan yang inovatif dan kolaboratif. Keberhasilan program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan mendukung tercapainya pendidikan berkualitas secara nasional.