Candrayana, Ida Bagus
Unknown Affiliation

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PEMOTRETAN PREWEDDING STYLE BALI MODIFIKASI DENGAN TEKNIK ARTIFICIAL LIGHT Suardika, I Made; Nindhia, Cokorda Istri Puspawati; Candrayana, Ida Bagus
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 2 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i2.1290

Abstract

Artificial light is light that is intentionally made or created by humans for photographic purposes,such as flash lights, studio lights, fire etc. In photography light also becomes one part which will later determine the result of the image taken. The Final Task is expected to provide knowledge to the wider public of the importance of lighting to the results of a photographic work and development tugas development that can be created from such lighting effects, so that it can produce a more interesting photo work according to the characters to be highlighted in the work tebutrebut, so that society is acceptable in general. The implementation methods used on solving intern case objects exist 2 which are Observation Method and Interview Method. The results that have been obtained during the MBKM Internship/Work Practice are written works and photographic works. In this photographic work, the author displays the photographic work according to the charge of knowledge, the charge of skill, and the charge of technology.
POSE-POSE PRE WEDDING TRADISIONAL ADAT BALI DI MAXHELAR PHOTOGRAPHY Ari, Ni Luh Made Kania Santhi; Candrayana, Ida Bagus; Adityasmara, Farhan
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 2 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i2.2050

Abstract

Foto pre wedding Bali yaitu foto yang mempergunakan kostum adat daerah Bali dengan kreasi dan aturan adat tertentu. Sehingga dalam pembuatannya melibatkan tata rias, tata busana, tata gaya, Fotografer hingga pencipta skenario atau story telling. Arti dari Pose-pose dalam fotografi tradisional adat Bali adalah gaya atau sikap yang ditampilkan ketika dipotret atau dilukis alat psikologis yang kuat dan memainkan peran besar dalam menyampaikan pesan fotografer, karena bahasa tubuh dan ekspresi dapat mengungkapkan banyak hal tentang karakter subjek. Pose dalam fotografi pre weddinng tradisional adat Bali menjadi pelengkap subjek yang harus menyampaikan pesan yang kuat atas potret yang dibuat. Penulis telah menganalisis beberapa pose dari hasil foto pre wedding adat Bali di Maxhelar Photography. Tujuan dilakukan kegiatan magang ini adalah untuk mengetahui teknik pemotretan fitur di Maxhelar Photography agar terlihat menarik. Mengetahui bagaimana memvisualisasikan Fotografi Pre wedding tradisional adat Bali ke dalam sebuah hasil karya foto, serta mengetahui Teknik-teknik apa saja yang digunakan dalam foto pre wedding tradisional adat Bali. Proyek magang yang penulis lakukan dalam kegiatan magang/praktik kerja di Maxhelar Photography adalah Disamping melakukan wawancara terhadap pemilik perusahaan, penulis juga melakukan metode observasi. Penulis mengamati bagaimana kerja sama dalam tim, pemasangan lighting, ke telitian pakaian pengantin, berkomunikasi terhadap client, dan tentunya memperhatikan setiap pose. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan tujuan dari penelitian dalam proyek magang dalam kegiatan magang/praktik kerja dapat tercapai.
PEMBUATAN UKIRAN TEMBAGA KHAS BALI DALAM FOTOGRAFI SENI DENGAN TEKNIK DOUBLE EXPOSURE Wijaya, I Made Abdi; Candrayana, Ida Bagus; Pramana, I Made Bayu
Retina Jurnal Fotografi Vol 3 No 2 (2023): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v3i2.2699

Abstract

Fotografi adalah proses untuk menghasilkan foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi seni merupakan kegiatan transfer pesan secara visual yang berdasarkan pengalaman sang fotografer yang merangkap sebagai komunikator kepada penyampaian pesan secara visual. Teknik Double Exsposure adalah teknik yang melapiskan dua eksposur berbeda pada sebuah gambar, menggabungkan dua foto menjadi satu. Salaka Parwa adalah sebuah usaha jasa yang bergerak di bidang layanan kesenian. Salaka Parwa sudah memulai usaha ini sejak maret 2021 serta didukung oleh para seniman yang handal dibidangnya masing masing. Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatra dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imaji tertentu. Tembaga (CU) adalah logam transisi Golongan IB dengan nomor atom 29 dan berat atom 63,55 g/mol. Teknik Double Exposure dengan cara menggabungkan 2 foto menjadi satu dan melakukan editing di kecerahan dan kontras. Teknik Double Exposure digunakan agar proses pertama dan proses kedua dapat terlihat dalam satu foto dan mudah dipahami. Pada saat pemotretan, penulis melakukan penataan objek dan mengambil gambar menggunakan beberapa sudut pandang kemudian menggabungkan foto tersebut agar menjadi foto double exposure. Setelah melalui semua tahapan penciptaan karya yang penulis lakukan, terdapat 15 karya yang terpilih untuk kemudian dideskripsikan berdasarkan pesan atau makna foto yang dihasilkan beserta beberapa pengaturan kamera yang digunakan untuk menghasilkan foto tersebut.
Pemotretan Pakaian Tradisional Adat Bali Dalam Karya Fotografi Prewedding Di Maxhelar Photography Sari, Anindya Ratna; Candrayana, Ida Bagus; Adityasmara, Farhan
Retina Jurnal Fotografi Vol 4 No 1 (2024): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v4i1.3259

Abstract

Fotografi prewedding telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam perayaan pernikahan modern, dimana pasangan calon pengantin mengabadikan momen-momen indah sebelum hari pernikahan mereka. Budaya Bali dengan segala keunikan dan keelokannya, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis. Pakaian adat tradisional Bali tidak hanya sebuah penanda identitas, tetapi juga merupakan karya seni yang tinggi. Setiap detil pada pakaian ini mencerminkan sejarah panjang dan kearifan lokal masyarakat Bali. Oleh karena itu, penulis merasa terdorong untuk melakukan eksplorasi dan mendalami keindahan pakaian adat tradisional Bali yang terfokus pada fotografi prewedding bukan hanya mencerminkan ketertarikan personal penulis, tetapi juga merupakan upaya untuk merangkul dan memahami perbedaan budaya. Penulis melakukan penelitian ini di Maxhelar Photography dengan pertimbangan memilih tempat magang tersebut karena studio berfokus pada pemotretan prewedding pakaian tradisional adat Bali dan dapat memberikan pengalaman berharga dalam pemahaman proses kreatif di balik karya-karya fotografi prewedding yang mengesankan. Penulis memilih Maxhelar Photography karena studio ini tidak hanya memotret pernikahan dengan pakaian adat, tetapi juga menciptakan konsep foto prewedding yang sangat unik. Keunggulan Maxhelar Photography yaitu menggabungkan nuansa kerajaan dengan bentuk koreo dan komposisi, memberikan sentuhan dramatis yang kuat dalam proses editing. Proses ini ibarat meracik sebuah masakan yang nikmat di pandang mata dengan rasa tersirat, menciptakan karya fotografi yang memukau dan mendalam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan laporan magang ini memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek fotografi prewedding, terutama dalam konteks penggunaan pakaian tradisional adat Bali di Maxhelar Photography.
Menggabungkan Pengalaman Masa Kecil Dengan Teknik Montase Dalam Karya Fotografi Seni Nusantara, Aulia Tegar; Saryana, I Made; Candrayana, Ida Bagus; Dharmawan, I Made Adi
Retina Jurnal Fotografi Vol 4 No 1 (2024): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v4i1.3400

Abstract

Dalam era di mana teknologi semakin dominan, penggunaan montase sebagai bentuk seni visual dapat menjadi medium yang efektif untuk merangkai dan merefleksikan kembali kenangan serta pengalaman masa kecil. Fokus utama p ini adalah mengidentifikasi cara-cara di mana fotografi montase dapat digunakan sebagai alat untuk menggambarkan keunikan dan kompleksitas pengalaman masa kecil. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini akan menggali cerita-cerita pribadi dan kenangan masa kecil partisipan sebagai bahan dasar untuk menciptakan karya seni montase yang berarti dan mendalam. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi seni montase sebagai alat untuk menggambarkan dan merayakan keanekaragaman pengalaman masa kecil. Selain itu, tugas akhir ini juga membahas konsep estetika dalam fotografi montase dan bagaimana elemen-elemen tersebut dapat digunakan untuk mengekspresikan nuansa dan emosi yang terkandung dalam kenangan masa kecil. Pembahasan ini akan melibatkan tinjauan literatur tentang seni montase dan fotografi serta konsep-konsep psikologi yang terkait dengan ingatan dan pengalaman masa kecil. Dengan menggabungkan aspek teknis fotografi dengan elemen emosional dan naratif dari pengalaman masa kecil, penelitian ini berharap dapat menghasilkan karya seni montase yang tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mampu menyampaikan pesan mendalam tentang keunikan dan kompleksitas setiap perjalanan kehidupan. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perkembangan seni visual, khususnya dalam konteks penggabungan pengalaman pribadi dengan teknik fotografi yang inovatif.
Penggunaan Lensa Fish Eye Pada Olahraga Skateboard Di Skatepark Pantai Kuta Sitepu, Desmana Arapenta; Candrayana, Ida Bagus; Raharjo, Anis
Retina Jurnal Fotografi Vol 4 No 1 (2024): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v4i1.3516

Abstract

Sejak penemuan fotografi pada abad ke-19, perkembangan budaya visual telah mencerminkan kemajuan kompleksitas subjek fotografi. Fungsi fotografi tidak lagi terbatas sebagai alat dokumentasi semata, melainkan telah berkembang menjadi media yang memungkinkan penangkapan dan visualisasi momen atau aktivitas tertentu. Fenomena ini sangat menonjol dalam bidang olahraga, di mana fotografi menjadi sarana untuk merekam dan menggambarkan ragam kegiatan, termasuk olahraga ekstrem seperti skateboard. Penelitian ini memfokuskan pada penciptaan visual yang unik melalui pemanfaatan lensa fisheye, dengan tujuan menonjolkan sudut pandang yang berbeda dalam aktivitas skateboard. Metode penelitian mencakup observasi lapangan untuk memahami fenomena skateboard di Skatepark Pantai Kuta, dilengkapi dengan studi pustaka yang mendukung konsep. Penggunaan medium kamera Fujifilm XT30 dan lensa TTArtisan 7.5mm menjadi landasan utama dalam proses penciptaan karya dengan didukung aplikasi variasi angle dan teknik editing untuk menonjolkan hasil visual yang unik. Karya ini berupaya mengeskplorasi nilai estetika dalam aktivitas skateboard di Skatepark Pantai Kuta, dengan penekanan khusus pada variasi sudut pandang dan interpretasi yang berbeda, memberikan kontribusi signifikan pada wawasan fotografi olahraga.
Tata Kelola Seni Pemotretan Beauty Shoot Foto Prewedding Di Tamas Bali Photo Devi, Ida Ayu Putu Trisna; Candrayana, Ida Bagus; Bratayadnya, Putu Agus
Retina Jurnal Fotografi Vol 5 No 1 (2025): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v5i1.5160

Abstract

Tata kelola dalam fotografi merupakan proses sistematis yang bertujuan untuk mencapai hasil yang optimal dengan memadukan prinsip-prinsip manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi. Dalam konteks fotografi prewedding, tata kelola menjadi elemen penting untuk memastikan hasil foto berkualitas, terutama dalam sesi beauty shoot yang mengutamakan penciptaan gambar elegan dengan fokus pada keindahan visual pasangan. Proses ini melibatkan koordinasi yang erat antara fotografer, makeup artist, dan berbagai pihak terkait untuk menghasilkan foto yang memenuhi standar kualitas dan etika. Dalam penelitian ini, Tamas Bali Photo dipilih sebagai mitra untuk memahami lebih dalam tentang implementasi tata kelola dalam pemotretan beauty shoot, serta untuk mempelajari tahapan-tahapan yang terlibat dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai praktik tata kelola yang diterapkan oleh Tamas Bali Photo, serta faktor-faktor yang berkontribusi pada kesuksesan pemotretan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang tata kelola seni dalam konteks pengelolaan seni yang efektif dan efisien. Melalui magang di Tamas Bali Photo, penulis tidak hanya memperoleh pengalaman teknis, tetapi juga kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan kualitas kerja di industri fotografi. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan tata kelola seni dalam industri fotografi, khususnya dalam sesi pemotretan prewedding.
Foto Prewedding Bali Dengan Gaya Hitam Putih Dinata, Putu Raka Narendra; Wirakesuma, I Nengah; Candrayana, Ida Bagus
Retina Jurnal Fotografi Vol 5 No 1 (2025): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v5i1.5237

Abstract

Foto prewedding dengan gaya hitam putih di Bali mencerminkan perpaduan antara kreativitas fotografer dan keindahan budaya lokal Bali. Dalam hal ini, foto prewedding tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi, tetapi juga sebagai ekspresi identitas dan simbolisme yang kaya akan makna. Laporan ini mengeksplorasi bagaimana elemen-elemen estetika, seperti pose mempelai pasangan, ragam bangunan Bali dan keindahan alam bali, menemukan nuansa baru dalam pengambilan gambar untuk menciptakan karya yang unik. Gaya hitam putih dalam foto prewedding memberikan nuansa klasik dan dramatis, memungkinkan penekanan pada interaksi antara pasangan. Penggunaan teknik pencahayaan yang tepat serta komposisi yang matang menjadi kunci dalam menghasilkan gambar yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga menyampaikan cerita yang mendalam. Dengan demikian, foto prewedding bali dalam gaya hitam putih menjadi medium penting untuk mengekspresikan keindahan dan kreativitas foto prewedding, sekaligus memperkuat identitas lokal dalam era modern yang terus berkembang.
Feudal Echoes: Unveiling Gendered Power Through Indonesian Literary Narratives The Girl from the Coast By Pramoedya Ananta Toer Tisna Andayani, Ni Putu; Candrayana, Ida Bagus
Proceeding Bali-Bhuwana Waskita: Global Art Creativity Conference Vol. 5 (2025): Proceedings Bali-Bhuwana Waskita: Global Art Creativity Conference
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/bbwp.v5i1.641

Abstract

This article analyzes Gadis Pantai (The Girl from the Coast) by Pramoedya Ananta Toer through a socialist feminist approach to uncover the forms of gender oppression embedded in the feudal social structure of early 20th-century in Java. Feudalism in The Girl from the Coast is portrayed as a system that freezes class and gender identity. It erases a woman's name, agency, and dignity in order to preserve the elite’s status quo. Bendoro positions the Girl from the Coast as a symbol of status rather than an equal partner. The Girl from the Coast serves as a vivid example of female resistance, even within constraints. Male dominance in the novel constructs a narrative that suppresses women's agency. The story illustrates how the institution of marriage can become a form of symbolic violence. Pramoedya gives voice to women who have long been silenced by social systems. The Girl from the Coast stands as a witness to how tradition can perpetuate subordination. Pramoedya not only critiques this feudal system, but also lays the foundation for reinterpreting the role of women within modern social structures. The protagonist, a young woman from a fishing community, is coerced into marriage with a Javanese aristocrat as a “trial wife,” reflecting the interwoven realities of patriarchy and class hierarchy. This study reveals that symbolic and social forms of violence depicted in the novel not only reinforce female subordination but also carve out space for symbolic resistance through the character’s emergence of self-awareness. By synthesizing feminist theory from Simone de Beauvoir and the patriarchy-class framework of Rosemarie Tong and Kate Millett, this article proposes that Gadis Pantai stands as an emancipatory narrative, remaining highly relevant for understanding gendered power relations in contemporary society.
IMAJINASI POTRET WAJAH WANITA DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI DENGAN TEKNIK PHOTOGRAM Gunantra, I Made Wirawan Putra; Candrayana, Ida Bagus; Octaviano, Amoga Lelo
Retina Jurnal Fotografi Vol 1 No 1 (2021): Retina Jurnal Fotografi
Publisher : Lp2mpp Isi Denpasar - Ps. Fotografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/rjf.v1i1.326

Abstract

Berawal dari pengamatan pencipta pada saat semester 5 dalam mata kuliah kamar gelap, pencipta mendapatkan ide untuk membuat photogram dengan memadukan keahlian pencipta dalam membuat sketsa gambar dan imajinasi potret wajah wanita dengan teknik photogram. Dengan tujuan untuk membuat sebuah karya dengan visualisasi imajinasi potret wajah wanita dengan Teknik photogram sehingga menampilkan karya yang menarik dari segi teknikal, ideasional, maupun hasil akhirnya.Dari ide di atas pencipta melakukan metode observasi mengenai proses pembuatan photogram dengan mempertimbangkan Teknik-teknik yang sesuai dengan tahapan kamar gelap. Kemudian dilanjutkan dengan membuat sketsa dan diwujudkan melalui proses photogram di kamar gelap. Dari hasil perwujudan di kamar gelap pencipta melalukan scanning untuk dijadikan media file yang merupakan hasil akhir dari penciptaan karya photogram.Imajinasi potret wajah wanita dengan Teknik photogram dapat ditarik kesimpulan: untuk memvisualisasikan photogram yang unik dan menarik dengan visual imajinasi potret wajah wanita pencipta harus melakukan proses pencetakan di kamar gelap serta melakukan eksperimen melalui pembakaran di enlager dan didukung dengan properti yang sesuai dengan ide pencipta. Melalui karya fotografi kamar gelap mengenai proses photogram ini diharapkan mampu menginspirasi dan memperkenalkan pada masyarakat luas serta membangkitkan tentang Teknik-teknik photogram. Hasil karya Photogram yang di ciptakan sebanyak 15 karya yang berjudul: Kembang Desa Kekinian, Wanita Eksitis, Wanita Afrika, Wanita Gaisha, Wanita Fashionoable, Bulan Pernikahan, Shower Flower, Wanita Dalam Kerudeng, Amarah Dalam Tenang, Wanita Bunga Tunjung, Wanita Rambut Pendek, Wanita Si Kupu-Kupu Malam, Tatapan Manis Wanita, Queen Of Nature.