Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PRAKTIK HIGIENE SANITASI PANGAN PENJAMAH MAKANAN DALAM PENJUALAN MAKANAN PADA AWAL PANDEMI COVID-19 DI JABODETABEK Prisca Petty Arfines; Zahra Zahra; Dwi Nastiti Iswarawanti; Ika Saptarini
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 20 No 3 (2021): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 20 NOMOR 3 TAHUN 2021
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.v20i3.5251

Abstract

ABSTRACT The COVID-19 pandemic has affected people's behavior including shopping behavior. The most important things highlighted in food buying behavior include food safety and the implementation of health measures to minimize the COVID-19 transmission. This study aims to identify the description of food hygiene and sanitation practices (HSP) for food handlers during the COVID-19 pandemic. This study is an observational study with a cross-sectional design conducted in the Greater Jakarta area (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi) in the first week of May 2020. Data collection was carried out online. The sample in this study was 189 food handlers. The variables analyzed included the HSP practices of food handlers, socio-demography, knowledge proxies, perceptions, and sources of information related to COVID-19. The results of the analysis showed that insufficient practice of HSP reached 49.7%. Factors related to the HSP practice are the provision of handwashing using soap facilities for food buyers/delivery (OR=2.4 95% CI 1.01-5.7) and the provision of medical tests for the worker (OR=2.61 95% CI 1.27-5.37). This study depicts the HSP’s practice of food handlers at the beginning of the pandemic in Jabodetabek is still lacking. Therefore, it is necessary to increase the promotion and priority of supervision on the HSP practice of food handlers in an integrated manner from across sectors. Strengthened coaching may lead to better HSP practices for food handlers. Keywords: Food sanitation, food hygiene, food safety, food purchasing, food handler ABSTRAK Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi perilaku masyarakat termasuk perilaku berbelanja. Hal terpenting yang menjadi sorotan dalam perilaku penjualan makanan antara lain aspek keamanan pangan dan pelaksanaan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran praktik higiene sanitasi (HSP) pangan penjamah makanan dalam penjualan makanan di masa pandemi COVID-19. Studi ini merupakan studi observasional dengan desain potong lintang yang dilakukan di area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) pada minggu pertama bulan Mei 2020. Pengumpulan data dilakukan secara daring. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 189 penjual makanan. Variabel yang dianalisis antara lain meliputi praktik HSP penjual makanan, sosio-demografi, proksi pengetahuan, persepsi, dan sumber informasi terkait COVID-19. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik HSP dengan kategori kurang mencapai 49,7%. Faktor yang berhubungan dengan praktik HSP dari penjual makanan adalah penyediaan sarana CTPS bagi pembeli/pengantar makanan (OR=2,4 95% CI 1,01-5,7) dan penyediaan tes kesehatan selama bekerja (OR=2,61 95% CI 1,27-5,37). Studi ini menunjukkan bahwa gambaran praktik higiene sanitasi pangan penjual pada awal masa pandemi di Jabodetabek masih kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan penguatan promosi dan prioritas pengawasan pada praktik HSP penjual makanan secara terpadu dari lintas sektor. Penguatan pembinaan dapat meningkatkan praktik HSP penjual yang lebih baik. Kata kunci: Sanitasi pangan, higiene pangan, keamanan pangan, pembelian makanan, penjamah makanan
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI PUSKESMAS CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2019 Abik Basyiar; Mamlukah Mamlukah; Dwi Nastiti Iswarawanti; Lely Wahyuniar
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i1.331

Abstract

Angka kematian ibu merupakan indikator rendahnya keadaan ekonomi dan fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan antenatal dan obstetrik. Salah satu penyebab morbilitas dan mortalitas ibu dan janin adalah preeklamsia dengan angka kejadian sekitar 0,5% - 38,4%. Penyebab langsung kematian maternal di dominasi oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Cibeureum Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 345 ibu hamil dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random size sebanyak 223 responden. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik Berganda. Hasil uji Chi Square menunjukan terdapat hubungan antara usia ibu hamil (p = 0,004), jarak kehamilan (p = 0,045), riwayat penyakit kronis (p = 0,001) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Kemudian tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan (p = 0,436), paritas (p = 0,630), obesitas (p = 246) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara usia ibu hamil, jarak kehamilan dan Riwayat penyakit kronis dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Namun tidak terdapat hubungan antara tingkat Pendidikan, paritas dan obesitas dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil Trimester II dan III di Puskesmas Cibeureum Kabupaten Kuningan Tahun 2019. Dengan begitu, diperlukannya penyuluhan tentang preeklampsia dan pentingnya kontrol kehamilan, membuat penjadwalan penyuluhan mengenai preeklampsia pada kehamilan, memberikan saran format pencatatan untuk data ibu hamil di puskesmas, dan pengadaan poster mengenai preeklampsia di Puskesmas dan Posyandu.
Peningkatan Kapasitas Kader Dan Tokoh Masyarakat Melalui KBIH (Kelompok Bimbingan Ibu Hamil) Tentang Screening Anemia Dan Triple Eliminasi Ibu Hamil Nana Rokhana; Heni Handayani; Nurdewi Anggianti Rahayu; Mamlukah Mamlukah; Dwi Nastiti Iswarawanti
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.712 KB) | DOI: 10.34305/jppk.v1i02.439

Abstract

Masa kehamilan akan memberikan perubahan yang besar terhadap tubuh seorang ibu hamil. Salah satu perubahan yang besar yaitu pada sistem hematologi. Ibu hamil sering kali mengalami anemia selama masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut penurunan kadar hemoglobin (Hb) yang terjadi selama kehamilan normal. Kader dan tokoh masyarakat merupakan kepanjangan tangan di bidang kesehatan sehingga perlu mengetahui terkait anemia, triple eliminsai dan cara screening anemia pada ibu hamil . Untuk mengetahui pengaruh peningkatan kapasitas kader dan tokoh masyarakat terhadap pengetahuan anemia dan triple eliminasi pada ibu hamil melalui keigatan pelatihan dengan menggunakan media booklet . Penelitian dilakukan dengan pendidikan masayakarakat dengan melakukan pengukuran pretes dan postes kemudian membandingkannya untuk melihat perbedannya. Peserta kegiatan pelatihan adalah masyarakat Desa Batusumur dengan sampel sebanyak 25 responden, untuk memperoleh hasil penelitian digunakan analisa uji T pada pretest dan post test dengan P value <0,05. Berdasarkan hasil pelatihan melalui metode pendidikan masyarakat di dapat skor rata-rata pretes adalah 7,24 dan mengalami peningkatan setelah dilakukan pelatihan dengan hasil postes adalah 16,12. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai signifikansi adalah 0,000 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kader dan tokoh masyarkat Desa Batusumur mengalami peningkatan pengetahuan mengenai screening anemia dan trple elimanasi.
Improvement of Students and Snack Vendors Behavior After Received Health Promotion Program from UKS’s Cadres Rina Doriana Pasaribu; Oslida Marthony; Sri Supriyantini; Dwi Nastiti Iswarawanti
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 10, No 2 (2022): Juni
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.10.2.189-199

Abstract

Background: School Health Program or UKS aims to improve  students learning achievement by improving their health status including the fulfillment of nutrition so that they can grow and develop optimally. The nutritional problems of school-age children in Indonesia, according to Riskesdas 2018 data, are children with the short/stunting category reaching 30.7%, while those who are obese are 8% and anemic 26%. Nutritional problems in school children will affect the quality of human resources in the future. Objectives: This study examined the effect of promoting healthy and safe snacks by UKS’s cadres on increasing knowledge, attitudes, behavior of students and snack sellers.Materials and Methods: The first stage of research was training elementary school students UKS’s cadres who will become educators on promoting healthy and safe food consumption behavior. The second stage was assessed to 360 randomly selected students and 94 school vendors in 12 different schools. The intervention schools received a package of promotions delivered by UKS’s cadres while the comparison group received the poster. Data on knowledge, attitudes, behavior of students and food sellers were collected using a questionnaire instrument. The data were collected by the researchers assisted by 12 enumerators, 6 research field assistants and 12 teachers in charge of the research field. Bivariate analysis using t-test, Wilcoxon test, and Mann Whitney test were used to assess the differences between the groups. Results: After intervention by UKS.s cadres, there was a change in students' knowledge of 51.1% for knowledge of healthy snacks, 52.8% about safe snacks, 82.8% about formalin, 62.8% about borax, and 75.6% about Rhodamine B. Changes in the behavior of snack sellers, the highest percentage of changes in holding food with tools is 62.5% and not holding food after holding money is 54.2%. Increased change were significantly higher in the intervention groups than the comparison group (p <0.05).Conclusion: The UKS’s cadres as trained peer-educators could significantly improve safe and healthy food behavior of students as well as knowledge of snack school vendors. UKS’s cadres as promoters of healthy and safe snacks can be used as a mandatory UKS program in school to achieve food safety for school children
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SANGKALI KOTA TASIKMALAYA PADA MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2021 Suryaningsih Suryaningsih; Mamlukah Mamlukah; Dwi Nastiti Iswarawanti; Rossi Suparman
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v13i02.556

Abstract

Kejadian stunting pada balita merupakan masalah yang dialami hampir di setiap negara. Prevalensi stunting di Indonesia belum mengalami banyak perubahan, pada tahun 2018 masih berada pada 36,8%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sangkali Kota Tasikmalaya Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sebanyak 297 responden diambil dengan teknik probability sampling. Analisis data univariat menggunakan deskriptif, bivariat menggunakan chi square dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (62.3%), Usia Ibu tidak berisiko sebanyak (68%), tingkat pendidikan rendah pada ibu sebanyak (78.8%), kategori ibu bekerja sebanyak (95.6%), kategori pendapatan rendah sebanyak (73.7%), hampir seluruh balita mengalami stunting sebanyak (79.1%.) Terdapat hubungan antara usia ibu, tingkat pendidikan ibu, dan pendapatan rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita (p= 0.000, p= 0.000, p= 0.000, p= 0.004). Usia ibu menjadi faktor dominan untuk memiliki balita dengan kejadian stunting, dimana dukungan usia ibu berpeluang 9 kali lebih besar berpeluang untuk mengalami kejadian stunting pada balita, setelah dikontrol dengan variabel pendidikan. Faktor dominan yang paling mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sangkali Kota Tasikmalaya Pada Masa Pandemi Covid-19 adalah variabel usia ibu dan pendidikan. Oleh karena itu, edukasi mengenai usia dalam merencanakan kehamilan dianggap penting guna menurunkan risiko kejadian stunting.
The association between dietary diversity, social assistance, and coping strategy with household food security during COVID-19 in Tulungagung District, East Java Novianti Tysmala Dewi Novi; Dwi Nastiti Iswarawanti; Novia Silvia Hardiany
World Nutrition Journal Vol. 6 No. 1 (2022): Volume 06 Issue 1, August 2022
Publisher : Indonesian Nutrition Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25220/WNJ.V06.i1.0004

Abstract

Background : Food insecurity is still prevalent in Indonesia and COVID-19 impacts led to severe and widespread increases in food insecurity, affecting vulnerable households with impacts expected to continue into 2022 and possibly beyond. Objective : This study aimed to determine the association between dietary diversity, social assistance, and coping strategies with food security during COVID-19 in Tulungagung, East Java. Methods : This cross-sectional study was conducted in Tulungagung District, East Java with interviewed using telephone from May to July 2021. Multistage random sampling was conducted to 187 parents (mother or father). The study used structured questionnaire for socio demographic background, Household Food Insecure Assess Scale (HFIAS), dietary diversity scale, coping strategy index instruments to collect the data. Results : This study found the prevalence of food insecurity in Tulungagung were 56.1%. There was association between income (p=0.021, OR= 2.388(1.123-5.079)), dietary diversity (p=0.007, OR=3.400(1.440-8.200)), number of coping strategies (p=<0.001, OR=10.020(5.055-9.861)), and coping strategies food compromisation (p=<0.00, OR=13.337(5.835-3.485)) with food security. Conclusions : Most households have faced food insecurity because of lower income during the pandemic, have low dietary diversity, and tend to use coping strategy to survive. By this finding, it is important for government to give priority and focus on vulnerable household in social assistance for the long term and more focused to build up human capital among households through skill and training to ensure the resilience of food security.
ANALISIS DETERMINAN KEMATIAN IBU DI KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2020 Sri Anugraeni Supardi; Mamlukah Mamlukah; Lely Wahyuniar; Dwi Nastiti Iswarawanti
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 3 No 01 (2022): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v3i01.587

Abstract

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu sebesar 305/100.000 KH. Jumlah kematian ibu di Provinsi Jawa Barat tahun 2020 sebesar 745 kasus. Penyebab kematian ibu masih didominasi oleh perdarahan 28% dan hipertensi 29%. Kabupaten Indramayu dilaporkan pada tahun 2018 sebanyak 61 kasus, tahun 2019 sebanyak 40 kasus dan tahun 2020 sebanyak 38 kasus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh kematian ibu di Kabupaten Indramayu Tahun 2020. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan rancangan atau desain case control study. Sampel sebanyak 38 kelompok kasus dan kelompok kontrol berjumlah 76 ibu bersalin. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat (Chi-Square) dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil menunjukan terdapat hubungan antara determinan dekat komplikasi kehamilan (p value 0,000), komplikasi persalinan (p value 0,000) komplikasi nifas (p value 0,000) dengan kematian ibu. Terdapat hubungan determinan antara kualitas pelayanan (p value 0,000) dengan kematian ibu. Terdapat hubungan determinan jauh pendidikan (p value 0,017) dengan kematian ibu. Tidak terdapat hubungan determinan antara status anemia (p value 0,399), pemeriksaan antenatal (p value 0,276) dengan kematian ibu, Tidak terdapat hubungan determinan jauh pekerjaan (p value 0,331), status ekonomi (p value 0,789) dengan kematian ibu. Faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kematian ibu adalah komplikasi kehamilan dengan (p value 0,000).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN TENAGA VAKSINASI COVID-19 PADA MASA PANDEMI DI KABUPATEN TASIKMALAYA 2022 Elsa Rustiawati; Dewi Laelatul Badriah; Rossi Suparman; Dwi Nastiti Iswarawanti
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 3 No 01 (2022): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v3i01.609

Abstract

Penanganan COVID-19 dengan pelaksanaan akselerasi vaksinasi COVID-19 terus dilakukan, tentunya menambah beban tugas petugas kesehatan. Banyaknya target vaksinasi yang harus dicapai menjadi tantangan dan menimbukan kecemasan bagi petugas. Hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa tenaga vaksinasi COVID-19 mengalami tingkat kecemasan sedang (56,67%), kecemasan ringan (23,33%), kecemasan parah (6,67%) dan kecemasan sangat parah (3,33%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan tenaga vaksinasi COVID-19 pada masa pandemi di Kabupaten Tasikmalaya 2022. Jenis penelitian analitik deskriptif dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelilitian ini adalah 1274 orang dan pengambilan sampel menggunakan disproportionate stratified random sampling dengan sampel 309 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis dilakukan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis dari 5 variabel yang diteliti didapatkan tidak ada hubungan pendidikan dengan tingkat kecemasan (p value=0.057), dan terdapat hubungan antara pengetahuan (p value=0.001), jarak ke lokasi vaksinasi (p value 0.003), target sasaran vaksinasi (p value 0.014), jumlah sasaran vaksinasi (p value 0.007) dengan tingkat kecemasan. Faktor dominan yang berhubungan dengan tingkat kecemasan tenaga vaksinasi COVID-19 pada masa pandemi di Kabupaten Tasikmalaya 2022 adalah jumlah sasaran vaksinasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMATIAN PASIEN COVID-19 DI RSUD SINGAPARNA MEDIKA CITRAUTAMA KABUPATEN TASIKMALAYA 2021–2022 Adi Widodo; Dewi Laelatul Badriah; Dwi Nastiti Iswarawanti; Mamlukah Mamlukah
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 3 No 01 (2022): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v3i01.610

Abstract

Kematian akibat Covid-19 (Case Fatality Rate) di Indonesia mencapai 3.4 % masih lebih tinggi dari kasus kematian di dunia sebesar 2.1 % serta kematian di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 4.95 % masih di atas rata-rata Nasional ataupun rata-rata Jawa Barat 2.09 %. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pasien Covid-19 di RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya 2021-2022. Jenis penelitian analitik deskriptif dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian 1107 pasien konfirmasi Covid-19 dan pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan jumlah sampel 211. Data sekunder dikumpulkan dari informasi yang ada dalam rekam medik pasien Covid-19 yang dirawat. Analisis dilakukan dengan univariat, bivariate (uji chi square) dan multivariate (uji regressi logistik). Hasil analisis bivariat dari variabel yang diteliti didapatkan hasil hubungan usia dengan kematian pasien Covid-19 (p = 0.002) , komorbiditas (p = 0.027), peradangan paru (p = 0.972), saturasi oksigen dalam darah (p = 0.002), dan gangguan koagulopati (p < 0.001). Hasil analisis multivariat didapatkan Ods Ratio (OR) pada gangguan koagulopati OR=18.401, kadar oksigen dalam darah OR=4.974, dan komorbiditas OR=3.442. Terdapat hubungan antara usia, komorbiditas, saturasi oksigen dalam darah, dan gangguan koagulopati dengan kematian pasien Covid-19 di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalata 2021-2022. Faktor paling dominan yang berhubungan dengan kematian pasien Covid-19 adalah gangguan koagulopati. Rumah sakit disarankan memberikan pelayanan yang paripurna pada pasien Covid-19 atau pada emerging disease lainnya di kemudian hari.
PEMBERDAYAAN KADER TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) YANG TEPAT & AMAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Reni Marlina; Rini Raniati; Risman Aprianto; Dwi Nastiti Iswarawanti; Mamlukah Mamlukah
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i01.527

Abstract

Pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) bayi tergantung sepenuhnya pada perawatan dan pemberian makanan oleh ibu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Puskesmas Padasuka merupakan Puskesmas dengan kasus stunting yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2018 (6,3%) sampai dengan 2020 (16,4%) di Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberdayaan dengan memberikan penyuluhan terkait materi MP-ASI yang tepat dan aman pada kader posyandu. Tujuan dilaksanakan pemberdayaan ini agar pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam mengedukasi tentang MP-ASI yang tepat dan aman diharapkan dapat meningkat dan dapat mengedukasi para ibu Baduta dengan baik. Penelitia ini menggunakan pra-eksperimen, dimana penelitian ini dengan melakukan pre test dan post test dengan 15 pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Padasuka. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu yaitu pada tanggal 18 Juni 2021 sd 01 juli 2021 dimana sampel dalam penelitian ini berjumlah 23 orang yaitu kader posyandu dengan teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan 15 item pertanyaan mengenai pengetahuan kader posyandu tentang MP-ASI yang tepat dan aman. Analisis data menggunakan UJi Beda Mean Dependent (Paired Test). Hasil Analisis data diperoleh nilai t sebesar -16.149 dan p = 0,000 (p < 0,05), artinya ada pengaruh pelatihan MP-ASI yang tepat dan aman terhadap pengetahuan kader posyandu tentang MP-ASI yang tepat dan aman.