Penggunaan pupuk sintesis berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan yang diakibatkan endapan residu bahan kimia di dalam tanah dan aliran air. Hal ini menyebabkan dampak negatif berkelanjutan bagi keseimbangan ekosistem sekitar wilayah pertanian. Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi alternatif sebagai pengganti penggunaan pupuk kimia. Solusi alternatif tersebut, ialah pemanfaatan cairan Eco-Enzyme berbasis kulit jeruk sebagai pupuk organik. Pemanfaatan limbah kulit jeruk sebagai bahan dasar cairan Eco-Enzyme berpotensi sebagai katalisator pertumbuhan tanaman yang optimal. Dusun Selokerto, Desa Selorejo merupakan wilayah dengan tingkat budidaya dan produksi jeruk yang besar. Namun, hal ini juga selaras dengan penumpukan limbah kulit jeruk yang kian menggunung, terutama ketika musim panen tiba. Terjadinya penumpukan limbah kulit jeruk di Dusun Selokerto menunjukkan kurangnya upaya pengelolaan limbah oleh masyarakat Dusun tersebut. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi warga Dusun Selokerto dalam mengolah limbah kulit jeruk menjadi cairan Eco-Enzyme yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Rangkaian kegiatan ini meliputi, edukasi dan demonstrasi pemanfaatan limbah kulit jeruk menjadi cairan Eco-Enzyme. Melalui kegiatan ini, terlihat adanya peningkatan pengetahuan warga Dusun Selokerto terhadap upaya pemanfaatan limbah kulit jeruk. Hal ini dibuktikan dengan hasil pre test dan post test yang menunjukkan peningkatan nilai rata-rata sebesar pada post test 13,04 dan persentase kenaikan sebesar 31,05%.