Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH LAMA PERENDAMAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma longa) DAN KENCUR (Kaempferia galanga) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN KOI (Cyprinus carpio) Hakimah, Nisa; Wahidi, Budi Rianto; Suseno, Dewi Nurmalita; Setyastuti, Tri Ari; Sugianti, Budi; Yudana, I Gusti Putu Gede Rumayasa
JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol. 12 No. 2 (2024): JARI : JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jari.v12i2.8

Abstract

Pertumbuhan yang lama menjadi salah satu kendala dalam budidaya ikan koi. Pemberian ekstrak bahan herbal sebagai pemacu pertumbuhan melalui perendaman masih jarang dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh perendaman ekstrak kunyit dan kencur dengan waktu berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan koi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2023 selama 5 minggu (35 hari) di Laboratorium Patologi Ikan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu K (kontrol), B1 (perendaman 30 menit), B2 (perendaman 45 menit), dan B3 (perendaman 60 menit). Analisis data menggunakan One-Way ANOVA dan uji lanjut Tukey yang menunjukkan bahwa perendaman ikan koi ke dalam ekstrak kunyit dan kencur selama 45 menit (perlakuan B2) merupakan hasil terbaik dengan nilai kelangsungan hidup 86,67±0,57%, pertumbuhan bobot mutlak sebesar 3,27±0,03 gram, pertumbuhan panjang mutlak 0,27±0,02 cm, efisiensi pakan 86,73±4,18%, dan konversi pakan sebesar 1,15±0,05. Simpulan dari penelitian ini adalah perendaman ekstrak kunyit dan kencur selama 45 menit dapat memberikan peningkatan kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, dan efisiensi pakan serta menurunkan nilai konversi pakan. Ekstrak kunyit dan kencur yang diberikan pada ikan koi berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan sehingga dapat direkomendasikan sebagai pemacu pertumbuhan pada budidaya ikan air tawar.
GROWTH PERFORMANCES AND INTESTINAL BACTERIAL POPULATIONS OF PACIFIC WHITE SHRIMP (Penaeus vannamei) FED WITH DIFFERENT DIETARY PREBIOTICS-SUPPLEMENTED FEED Utami, Diah Ayu Satyari; Wahyu, Wahyu; Insani, Liga; Yudana, I Gusti Putu Gede Rumayasa; Harijono, Teguh
Jurnal Riset Akuakultur Vol 19, No 1 (2024): (Maret 2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.19.1.2024.1-13

Abstract

Prebiotic applications in aquaculture are mainly given in the form of single or mixed prebiotics. A number of studies compared the effects of different doses or frequencies of a single prebiotic application. However, studies comparing different prebiotics in order to find the most effective ones for certain farmed species are limited. This study aimed to evaluate the effects of different dietary prebiotics on the growth performances and intestinal bacterial populations of Pacific white shrimp (Penaeus vannamei). Four treatments with triplicates were arranged in a completely randomized design (CRD). The treatments consisted of feed supplemented with different dietary prebiotics for Pacific white shrimp, including control (without dietary prebiotic), 0.5% honey (v/w), 0.5% mannan-oligosaccharide (MOS) (w/w), and 0.5% inulin (w/w). Pacific white shrimp (1.59 ± 0.12 g) were randomly stocked in 12 glass tanks (60 x 30 x 40 cm3) with a stocking density of 15 shrimp per tank. The shrimp were fed the experimental feed to apparent satiation four times daily for 30 days. Growth parameters observed consisted of final weight, specific growth rate (SGR), feed conversion ratio (FCR), survival of Pacific white shrimp, total bacterial count, total Vibrio count, and dominance of Vibrio in the intestine of experimental shrimp. Dietary prebiotics improve the growth performances of Pacific white shrimp. The highest growth performances were found in the shrimp treated with dietary honey. The improvement in growth performance may be due to the ability of honey to boost the proliferation of beneficial bacteria in the intestines of Pacific white shrimp.Pemanfaatan prebiotik dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri atas prebiotik tunggal dan prebiotik campuran. Banyak penelitian sebelumnya yang berfokus pada perbandingan dosis atau frekuensi satu jenis prebiotik tetapi tidak membandingkan jenis prebiotik yang berbeda untuk menemukan prebiotik yang paling efektif untuk spesies tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pakan prebiotik yang berbeda terhadap kinerja pertumbuhan dan populasi bakteri usus udang vaname (Penaeus vannamei). Penelitian ini dilakukan melalui rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini terdiri atas pemberian pakan prebiotik yang berbeda pada udang vaname meliputi kontrol (tanpa prebiotik), madu 0,5% (v/b), mannan-oligosakarida (MOS) 0,5% (b/b), dan inulin 0,5% (b/b). Udang vaname (1,59 ± 0,12 g) ditebar secara acak dalam 12 akuarium kaca (60 x 30 x 40 cm3) dengan padat tebar 15 udang per akuarium. Udang diberi pakan percobaan sampai kenyang empat kali sehari selama 30 hari. Parameter yang diamati terdiri atas bobot akhir, laju pertumbuhan spesifik (LPS), rasio konversi pakan (RKP), kelangsungan hidup udang vaname, jumlah bakteri total, jumlah Vibrio total, dan dominasi Vibrio dalam usus udang percobaan. Pemberian pakan prebiotik meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Kinerja pertumbuhan tertinggi ditemukan pada udang yang diberi madu. Peningkatan kinerja pertumbuhan ini mungkin disebabkan oleh kemampuan madu dalam meningkatkan perkembangbiakan bakteri menguntungkan di usus udang vaname.