Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PELATIHAN PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR PADA KELOMPOK BUDIDAYA IKAN PASURUAN, JAWA TIMUR Halim, Atika Marisa; Harijono, Teguh; Ritonga, Lusiana BR
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol. 2 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v2i2.401

Abstract

Perikanan budidaya air tawar Indonesia berperan penting dalam produktifitas ikan konsumsi pada pasar global. Namun faktanya, kegiatan usaha budidaya air tawar tidak terlepas dari penggunaan pakan buatan berupa pakan pelet secara intensif. Hal tersebut tentunya menghabiskan lebih dari setengah biaya produksi. Sehingga keuntungan usaha budidaya ikan yang didapatkan tidak optimal. Pemberian probiotik dalam pakan diharapkan akan berpengaruh terhadap kecepatan fermentasi pakan dalam saluran pencernaan, sehingga akan sangat membantu proses penyerapan makanan dalam pencernaan ikan.. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyrakat ini adalah untuk untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kelompok pembudidaya ikan nila di Kecamatan Bangil tentang pembuatan probiotik dengan bahan yang murah dan mudah didapat. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada pada tanggal 27 September 2023, dirumah salah satu POKDAKAN yang terletak di Desa Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Peserta pelatihan terdiri dari 40 orang anggota keompok pembudidaya dan 5 orang penyuluh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan. Kegiatan pengabdian diawali dengan penyampaian materi secara teori dan praktik tentang cara pembuatan probiotik dari isolat usus ikan, serta dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Pada akhir kegiatan, peserta diberikan kuisioner penilaian terkait kegiatan pengabdian yang dilaksanakan. Hasil kegiatan ini adalah kelompok pembudidaya ikan terampil membuat probiotik skala rumah tangga dengan memanfaatkan bahan lokal dan isolate bakteri dari ususu ikan. Dapat disimpulkan bahwa para peserta memiliki ketertarikan yang besar terkait pembuatan probiotik skala rumah tangga dan merasakan manfaat dari kegiatan pengabdian.
BIMBINGAN TEKNIS PENANGANAN BENIH RAJUNGAN UNDER SIZE DAN PELATIHAN BUDIDAYA RAJUNGAN SISTEM INTENSIF DI DESA PACIRAN, LAMONGAN, JAWA TIMUR Rizky, Putri Nurhanida; Halim, Atika Marisa; Nasuki, Nasuki; Harijono, Teguh; Suprakto, Bambang; Edy, Moch. Heri; Arifin, M. Zainal; Widodo, Agus; Fauziah, Anna; Cahyanurani, Annisa Bias; Aonullah, Asep Akmal; Primasari, Kartika; Indrajati, Yvonne; Nazran, Nazran
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v3i1.484

Abstract

Praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan signifikan terhadap penurunan hasil tangkapan rajungan terutama di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Rendahnya hasil tangkapan ini di dominasi oleh ukuran yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini menyebabkan turunnya nilai produksi rajungan di Desa Paciran. Hasil tangkapan rajungan under size hanya dijadikan sebagai pakan ternak karena tidak memiliki nilai ekonomis. Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat mengenai penanganan benih rajungan under size pasca pasca penangakapan serta pelatihan dalam budidaya rajungan dengan teknologi intensif. Kegiatan bimbingan teknis ini dilakukan pada tanggal 15 Juni 2024 hingga 2 bulan pendampingan pasca kegiatan. Beberapa serangkaian kegiatan yang diadakan berupa workshop dan pelatihan kepada para nelayan lokal di Desa Paciran. Materi yang disampaikan meliputi pengetahuan dasar tentang rajungan, teknik penanganan benih rajungan under size, pengenalan sistem budidaya rajungan sistem intensif, serta praktik langsung dalam penerapan teknik – teknik tersebut. Hasil dari kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan praktis para peserta dalam penanganan benih rajungan under size serta implementasi budidaya rajungan dengan sistem intensif. Para peserta berhasil mengaplikasikan teknik-teknik yang diajarkan dalam kondisi nyata dan mampu mengelola budidaya rajungan dengan lebih efisien. Bimbingan teknis dan pelatihan ini memberikan kontribusi positif dalam pengembangan potensi budidaya rajungan di Desa Paciran. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan benih rajungan under size serta penerapan sistem budidaya intensif diharapkan dapat meningkatkan produksi rajungan secara berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat lokal.
PENCEGAHAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI CV. AGRABINTA SHRIMP FARM DESA SINARLAUT KABUPATEN CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT afif12, farhan; Harijono, Teguh; Nazran, Nazran
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Perikanan Pantura (JPP)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v8i1.9592

Abstract

Disease attacks are an important issue that should not be ignored as they relate to successful cultivation. Attacks can cause deaths and delays in the production process. To address this problem, disease prevention must be improved to reduce risk factors for production failure. Disease prevention in CV. Agrabinta Shrimp Farm includes prevention through the cultivation preparation stage, prevention through the selection and distribution of fry, prevention through the maintenance process, and prevention through water quality management and finally prevention through the implementation of biosecurity. This research was conducted for one month starting from January to February 2025. The fry used in this study are in plot 2 using PLB (Prima Larvae Bali) and plot 6 using STP fry (Suri Tani Pemuka) which is stocked in PL 10. The data taken from this study are prevention through cultivation preparation, selection and distribution of fry, maintenance, water quality management, and the application of biosecurity. It can be concluded that the implementation of biosecurity in CV. Agrabinta Shrimp Farm is good enough to keep shrimp from diseases and viruses that attack because both plots are still good and can survive until this research is completed. In plot 2, the growth is faster than in plot 6, this can also be seen from the sampling of Average Daily Growth (ADG) and Average Body Weight (ABW) which are always increasing, indicating that shrimp grow healthy because they are not affected by diseases or viruses.
Teknik Pendederan Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) pada Bak Fiber Glass di PT Suri Tani Pemuka Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur Nurtyas, Nabilla Vindy; Harijono, Teguh; Nazran, Nazran; Shofa, Shofa
Jurnal Bisnis Mahasiswa Vol 5 No 3 (2025): Jurnal Bisnis Mahasiswa
Publisher : PT Aksara Indo Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60036/jbm.651

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan spesies budidaya penting yang berasal dari wilayah Indo-Pasifik Barat yang dapat dibudidayakan di kolam serta di bak fiber, Ikan kakap putih menjadi salah satu jenis ikan yang banyak diminati untuk dibudidayakan baik dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Tujuan dilaksanakan penelitian ini untu mengetahui beberapa tahapan kegiatan pendederan benih kakap putih. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2025 yang berlokasi di PT. Suri Tani Pemuka Karangtekok Unit pendederan ikan kakap putih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Prosesnya meliputi persiapan wadah dan media pendederan, seleksi dan penebaran benih, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, monitoring pertumbuhan, pengendalian penyakit, panen dan pasca panen.
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN WADER PARI (Rasbora argyrotaeni) DI LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN UMBULAN KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR Harijono, Teguh; Ritonga, Lusiana BR; Aonullah, Asep Akmal; Ihtifazhuddin, Muhammad Ikhwan; Mustafa, Septien Gita
Chanos Chanos Vol 23, No 1 (2025): CHANOS CHANOS
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/chanos.v23i1.15677

Abstract

Wader fish, as one of the endemic species that has great potential to be developed, requires intensive cultivation efforts to ensure its sustainable existence and be able to meet market demand. One method to ensure the continuous availability of Wader fry is through spawning. This activity aims to increase the production of pari Wader fry at the Fish Health and Environment Laboratory of Umbulan, Pasuruan Regency, East Java. The spawning method uses a natural spawning method with a ratio of male and female fish 2:1. Female fish weigh 7-10 grams with a length of 5-6 cm, while males weigh 4-6 grams with a length of 4-5cm. The results showed a fecundity value of 2,100 grains/brood fish. Fertilization Rate (FR) 84%, Hatching Rate (HR) 82% and Survival Rate (SR) 79%. Spawning of Pari Wader fish is expected to encourage the development of a sustainable Wader fish farming industry and maintain the sustainability of the Wader fish species itself.Ikan Wader, sebagai salah satu spesies endemik yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, memerlukan upaya budidaya yang intensif agar keberadaannya tetap terjamin secara berkelanjutan dan mampu memenuhi permintaan pasar. Salah satu metode untuk memastikan ketersediaan benih ikan Wader secara kontinyu adalah melalui pemijahan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan produksi benih ikan Wader Pari di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Umbulan Pasuruan, Jawa Timur. Metode pemijahan menggunakan metode pemijahan secara alami dengan perbandingan ikan jantan dan betina 2:1. Ikan betina memiliki berat 7-10 gram dengan panjang 5-6 cm, sedangkan pada jantan mempunyai berat 4-6 gram dengan panjang 4-5cm. Hasil penelitian menunjukkan nilai fekunditas 2.100 butir/induk. Fertilization Rate (FR) 84 %, Hatching Rate (HR) 82 % dan Survival Rate (SR) 79%. Pemijahan ikan Wader Pari diharapkan dapat mendorong perkembangan industri budidaya ikan Wader yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian spesies ikan Wader itu sendiri. 
EFFECTS OF FEEDING RATE REDUCTION ON THE GROWTH PERFORMANCE AND FEED UTILIZATION OF PACIFIC WHITE SHRIMP REARED USING BIOFLOC SYSTEM Kusmiatun, Anik; Utami, Diah Ayu Satyari; Firnaeni, Tata; Kaborang, Yasinta Ega; Harijono, Teguh; Tangguda, Sartika; Triyastuti, Meilya Suzan; Djauhari, Ricky; Tantulo, Uras; Sihombing, Mika Azarya
Jurnal Riset Akuakultur Vol 19, No 4 (2024): Desember (2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.19.4.2024.331-343

Abstract

Biofloc in shrimp aquaculture provides natural food and reduces the reliance on commercial feed. The extent to which biofloc can optimize feeding management is not, however, fully understood. This study aimed to evaluate the effects of reducing feeding rates on the growth performance and feed utilization of Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) reared in a biofloc system. A completely randomized design was used with four treatments: K (standard feeding, clear water), N (standard feeding, biofloc), NA (25% feeding reduction, biofloc), and NB (50% feeding reduction, biofloc). Shrimp were stocked at 40 individuals per tank and fed commercial feed containing 40% protein over a 30-day period. Results showed that shrimp in the NA treatment (25% feed reduction with biofloc) had the highest final weight (8.66 ± 0.03 g), biomass (306.13 ± 14.27 g), and weight gain (5.74 ± 0.25 g) compared to other treatments (P<0.05). NA also exhibited a higher specific growth rate (3.63 ± 0.27 %/day) than K and NB. Feed utilization improved with a lower feed conversion ratio and higher protein retention in the NA group. This study highlights that a 25% feeding rate reduction in biofloc systems optimizes shrimp growth and feed utilization. Future research should explore long-term sustainability, biofloc composition variations, and technological integration for scaling up efficient and environmentally sustainable shrimp farming operations.Penggunaan bioflok dalam budidaya udang memberikan makanan alami dan mengurangi ketergantungan pada pakan komersial. Namun, sejauh mana bioflok dapat mengoptimalkan manajemen pakan belum sepenuhnya dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pengurangan laju pemberian pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan pemanfaatan pakan udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dibudidayakan dalam sistem bioflok. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu: K (pemberian pakan standar, air jernih), N (pemberian pakan standar, bioflok), NA (pengurangan pakan 25%, bioflok), dan NB (pengurangan pakan 50%, bioflok). Udang ditempatkan sebanyak 40 individu per tangki dan diberi pakan komersial yang mengandung 40% protein selama 30 hari. Hasil menunjukkan bahwa udang pada perlakuan NA (pengurangan pakan 25% dengan bioflok) memiliki berat akhir tertinggi (8,66 ± 0,03 g), biomassa (306,13 ± 14,27 g), dan kenaikan berat (5,74 ± 0,25 g) dibandingkan perlakuan lainnya (P<0,05). NA juga menunjukkan tingkat pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi (3,63 ± 0,27 %/hari) dibandingkan K dan NB. Pemanfaatan pakan meningkat dengan rasio konversi pakan yang lebih rendah dan retensi protein yang lebih tinggi pada kelompok NA. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan feeding rate pakan sebesar 25% dalam sistem bioflok mengoptimalkan pertumbuhan udang dan pemanfaatan pakan. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi keberlanjutan jangka panjang, variasi komposisi bioflok, dan integrasi teknologi untuk meningkatkan praktik budidaya udang yang efisien dan ramah lingkungan.
GROWTH PERFORMANCES AND INTESTINAL BACTERIAL POPULATIONS OF PACIFIC WHITE SHRIMP (Penaeus vannamei) FED WITH DIFFERENT DIETARY PREBIOTICS-SUPPLEMENTED FEED Utami, Diah Ayu Satyari; Wahyu, Wahyu; Insani, Liga; Yudana, I Gusti Putu Gede Rumayasa; Harijono, Teguh
Jurnal Riset Akuakultur Vol 19, No 1 (2024): (Maret 2024)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.19.1.2024.1-13

Abstract

Prebiotic applications in aquaculture are mainly given in the form of single or mixed prebiotics. A number of studies compared the effects of different doses or frequencies of a single prebiotic application. However, studies comparing different prebiotics in order to find the most effective ones for certain farmed species are limited. This study aimed to evaluate the effects of different dietary prebiotics on the growth performances and intestinal bacterial populations of Pacific white shrimp (Penaeus vannamei). Four treatments with triplicates were arranged in a completely randomized design (CRD). The treatments consisted of feed supplemented with different dietary prebiotics for Pacific white shrimp, including control (without dietary prebiotic), 0.5% honey (v/w), 0.5% mannan-oligosaccharide (MOS) (w/w), and 0.5% inulin (w/w). Pacific white shrimp (1.59 ± 0.12 g) were randomly stocked in 12 glass tanks (60 x 30 x 40 cm3) with a stocking density of 15 shrimp per tank. The shrimp were fed the experimental feed to apparent satiation four times daily for 30 days. Growth parameters observed consisted of final weight, specific growth rate (SGR), feed conversion ratio (FCR), survival of Pacific white shrimp, total bacterial count, total Vibrio count, and dominance of Vibrio in the intestine of experimental shrimp. Dietary prebiotics improve the growth performances of Pacific white shrimp. The highest growth performances were found in the shrimp treated with dietary honey. The improvement in growth performance may be due to the ability of honey to boost the proliferation of beneficial bacteria in the intestines of Pacific white shrimp.Pemanfaatan prebiotik dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri atas prebiotik tunggal dan prebiotik campuran. Banyak penelitian sebelumnya yang berfokus pada perbandingan dosis atau frekuensi satu jenis prebiotik tetapi tidak membandingkan jenis prebiotik yang berbeda untuk menemukan prebiotik yang paling efektif untuk spesies tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pakan prebiotik yang berbeda terhadap kinerja pertumbuhan dan populasi bakteri usus udang vaname (Penaeus vannamei). Penelitian ini dilakukan melalui rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini terdiri atas pemberian pakan prebiotik yang berbeda pada udang vaname meliputi kontrol (tanpa prebiotik), madu 0,5% (v/b), mannan-oligosakarida (MOS) 0,5% (b/b), dan inulin 0,5% (b/b). Udang vaname (1,59 ± 0,12 g) ditebar secara acak dalam 12 akuarium kaca (60 x 30 x 40 cm3) dengan padat tebar 15 udang per akuarium. Udang diberi pakan percobaan sampai kenyang empat kali sehari selama 30 hari. Parameter yang diamati terdiri atas bobot akhir, laju pertumbuhan spesifik (LPS), rasio konversi pakan (RKP), kelangsungan hidup udang vaname, jumlah bakteri total, jumlah Vibrio total, dan dominasi Vibrio dalam usus udang percobaan. Pemberian pakan prebiotik meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Kinerja pertumbuhan tertinggi ditemukan pada udang yang diberi madu. Peningkatan kinerja pertumbuhan ini mungkin disebabkan oleh kemampuan madu dalam meningkatkan perkembangbiakan bakteri menguntungkan di usus udang vaname.
THE GROWTH PERFORMANCE OF WHITE SNAPPER (Lates calcarifer) FINGERLINGS IN ODE AQUACULTURE AND AGRICULTURE HATCHERY UNIT, BRUNEI-MUARA BRUNEI DARUSSALAM DISTRICT Ritonga, Lusiana BR; Harijono, Teguh; Asmarany, Anja; Widodo, Agus; Aonullah, Asep Akmal; Akbar, M.Baihaqi; Affisramyraj, Rizky
Aurelia Journal Vol 7, No 1 (2025): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v7i1.14754

Abstract

White snapper (Lates calcarifer) is a high value aquaculture commodity with increasing market demand. This study aimed to analyzed the growth performance of white snapper fry during the nursery phase at the ODE Aquaculture and Agriculture Hatchery Unit, Brunei-Muara District, Brunei Darussalam, from March to June 2023.The nursery utilized controlled fiberglass tanks equipped with aeration and a flow-through water system. Two types of tanks were used: rectangular tanks measuring 4 × 1.5 × 1 m (capacity: 6,000 L) and circular tanks with a diameter of 2 m (capacity: 3,140 L). A total of 100,000 fry were stocked, with 30,000–40,000 fry per tank. Observed parameters included survival rate (SR), absolute length growth rate, absolute weight growth rate, specific growth rate (SGR), and feed conversion ratio (FCR). Water quality parameters measured were temperature, salinity, and pH. Results indicated an absolute length growth rate of 1.2 cm/week, surpassing previous studies reporting only 0.4 cm/week. The absolute weight growth rate was 1.3 g/week, exceeding the 0.6–1 g/week range reported in other research. The FCR was 0.33, demonstrating excellent feed efficiency. However, the survival rate was 30.77%, below the standard for controlled nursery systems (>50%), likely due to high stocking density and cannibalism. Harvest size ranged from 8 to 9 cm. Water quality remained stable, with temperatures between 31–32.5°C, pH levels from 7.6–8.3, and salinity ranging from 30–32 ppt. Despite the low survival rate attributed to high stocking density, the nursery phase at this facility achieved commendable growth rates compared to previous studies. This success is supported by stable water quality and the provision of high-protein feed.