Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA DAN PENDAMPING LANSIA TERHADAP POSTUR DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT PUNGGUNG DI PANTI LANSIA St. ANNA Sudiyono, Nelson; Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Santosa, Mariani; Heidy; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5924

Abstract

Jumlah penduduk lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan, dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) pada tahun 2035. Nyeri punggung bawah adalah penyakit yang umum dijumpai pada lansia yang dapat mengganggu produktivitas serta kualitas hidup seseorang. Pencegahan nyeri punggung dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti menjaga berat badan agar tetap ideal, pengelolaan stres yang baik, postur tubuh yang benar, serta melakukan aktivitas fisik. Untuk itu, diperlukan proses edukasi untuk meningkatkan pengetahuan caregiver lansia terhadap postur tubuh yang baik dan benar agar dapat mencegah lansia mengalami nyeri punggung. Edukasi dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan di Panti Lansia St. Anna. Penyuluhan diikuti sebanyak 15 peserta yang terdiri dari 11 lansia dan 4 caregiver. Indikator keberhasilan edukasi didapat dengan pengisian pre-test dan post-tes oleh peserta. Dari hasil pre-test dan post-test, sebanyak 93% peserta mengalami peningkatan akan pemahaman mengenai postur tubuh yang benar untuk mencegah nyeri punggung.
PENYULUHAN PENCEGAHAN SARKOPENIA PADA LANSIA DI KLINIK PESONA MEDIKA, SAWAH BESAR, JAKARTA PUSAT Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Heidy, Heidy; Santosa, Mariani; Sudiyono, Nelson; Manalu, Jojor Lamsihar; Situmorang, Evi Ulina Margaretha; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6702

Abstract

Abstrak Indonesia telah memasuki fase aging population, ditandai dengan meningkatnya angkaharapan hidup dari 69,81 tahun (2010) menjadi 71,85 tahun (2022), serta peningkatanproporsi lansia menjadi 11,75%. Lansia rentan terhadap sarkopenia, dengan prevalensidi Asia, termasuk Indonesia, mencapai sekitar 40,6%. Untuk itu, edukasi mengenaipentingnya olahraga guna meningkatkan massa dan kekuatan otot menjadi krusial.Kegiatan penyuluhan dilakukan di Klinik Pesona Medika dengan 19 peserta lansia, diukurmelalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan penurunan nilai rata-rata sebesar 8,3%pada post-test, yang kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya ingat lansia. Hal inimenunjukkan perlunya edukasi berulang untuk memperkuat pemahaman. Meskipun hasilini belum mewakili populasi lansia secara luas, penyuluhan serupa di berbagai lokasidapat memberikan data yang lebih representatif. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkahawal untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan sarkopenia dan mendukungpeningkatan kebugaran serta kesejahteraan lansia dalam jangka panjang. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA DAN PENDAMPING LANSIA TERHADAP POSTUR DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT PUNGGUNG DI PANTI LANSIA St. ANNA Sudiyono, Nelson; Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Santosa, Mariani; Heidy; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5924

Abstract

Jumlah penduduk lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan, dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) pada tahun 2035. Nyeri punggung bawah adalah penyakit yang umum dijumpai pada lansia yang dapat mengganggu produktivitas serta kualitas hidup seseorang. Pencegahan nyeri punggung dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti menjaga berat badan agar tetap ideal, pengelolaan stres yang baik, postur tubuh yang benar, serta melakukan aktivitas fisik. Untuk itu, diperlukan proses edukasi untuk meningkatkan pengetahuan caregiver lansia terhadap postur tubuh yang baik dan benar agar dapat mencegah lansia mengalami nyeri punggung. Edukasi dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan di Panti Lansia St. Anna. Penyuluhan diikuti sebanyak 15 peserta yang terdiri dari 11 lansia dan 4 caregiver. Indikator keberhasilan edukasi didapat dengan pengisian pre-test dan post-tes oleh peserta. Dari hasil pre-test dan post-test, sebanyak 93% peserta mengalami peningkatan akan pemahaman mengenai postur tubuh yang benar untuk mencegah nyeri punggung.
PENYULUHAN PENCEGAHAN SARKOPENIA PADA LANSIA DI KLINIK PESONA MEDIKA, SAWAH BESAR, JAKARTA PUSAT Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Heidy, Heidy; Santosa, Mariani; Sudiyono, Nelson; Manalu, Jojor Lamsihar; Situmorang, Evi Ulina Margaretha; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6702

Abstract

Abstrak Indonesia telah memasuki fase aging population, ditandai dengan meningkatnya angkaharapan hidup dari 69,81 tahun (2010) menjadi 71,85 tahun (2022), serta peningkatanproporsi lansia menjadi 11,75%. Lansia rentan terhadap sarkopenia, dengan prevalensidi Asia, termasuk Indonesia, mencapai sekitar 40,6%. Untuk itu, edukasi mengenaipentingnya olahraga guna meningkatkan massa dan kekuatan otot menjadi krusial.Kegiatan penyuluhan dilakukan di Klinik Pesona Medika dengan 19 peserta lansia, diukurmelalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan penurunan nilai rata-rata sebesar 8,3%pada post-test, yang kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya ingat lansia. Hal inimenunjukkan perlunya edukasi berulang untuk memperkuat pemahaman. Meskipun hasilini belum mewakili populasi lansia secara luas, penyuluhan serupa di berbagai lokasidapat memberikan data yang lebih representatif. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkahawal untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan sarkopenia dan mendukungpeningkatan kebugaran serta kesejahteraan lansia dalam jangka panjang.