Heidy Heidy
Departemen Fisiologi/Fisika, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KESESUAIAN ERGONOMI MEJA BELAJAR DENGAN DATA ANTROPOMETRI SISWA DI SEKOLAH DASAR JAKARTA UTARA Desmyanti Tarihoran; Robi Irawan; Yunisa Astiarani; Heidy Heidy
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v6i1.1682

Abstract

Analisis kesesuaian ergonomi meja belajar dengan antropometri anak belum banyak diterapkan di sekolah-sekolah dasar di Indonesia, padahal meja belajar yang ergonomis penting untuk kesehatan tulang belakang dalam masa pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian ergonomi meja belajar dengan data antropometri anak sekolah dasar di Jakarta Utara.Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dan melibatkan 98 siswa dari kelas 1 sampai 6 SD di sebuah sekolah dasar di Jakarta Utara. Alat ukur yang digunakan adalah pita meteran. Terdapat 100% ketidaksesuaian antara ergonomi meja belajar dengan data antropometri anak sekolah dasar yang dianalisis melalui persentil data antropometri. Panjang meja memiliki rerata presentase ketidaksesuaian terbesar (61.1%) dan presentase ketidaksesuaian panjang meja yang tertinggi terdapat pada kelas 1 (87.3%). Terdapat ketidaksesuaian antara ergonomi meja terhadap antropometri anak sekolah dasar di Jakarta Utara Kata Kunci: ergonomi, antropometri, anak, sekolah dasar
KORELASI KEKUATAN GENGGAMAN TANGAN DENGAN KARAKTER ANTROPOMETRI LENGAN BAWAH DAN TANGAN SERTA INDEKS MASSA TUBUH Heidy Heidy; Tena Djuartina; Robi Irawan
Bahasa Indonesia Vol 18 No 1 (2019): Damianus Journal of Medicine
Publisher : Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/djm.v18i1.2189

Abstract

Introduction: An individual’s overall muscle strength is commonly assessed by a power grip measurement, a reliable indicator of functional capacity and physical condition. The development of muscle parallels the changes of body composition during growth. Aim of this study is to examine the correlationship between hand grip strength and anthropometric. Methods: This cross-sectional study involved 76 male students of Dhammasavana School, aged between 12 – 16 years old, North Jakarta. Hand grip strength was examined using a digital dynamometer on the dominant side. Statistical analysis was computed using SPSS ver. 15.0 program with Spearman correlations test. Significance was set at p<0.05. Results: Dominant hand grip strength was found to have significant (p<0.05 - 0.001) positive correlation with height (r=0.612), lower arm muscle-and-bone cross-sectional circumference and area (CSA) (r=0.553 and r=0.553 respectively), hand length (r=0.548), forearm length (r=0.540), age (r=0.520), weight (r=0.416), and forearm girth (r=0.376). Conclusion: No significant correlation between grip strength and body mass index was found. Positive correlations between the variables mentioned above conclude that the higher the value of the anthropometric measurements, the greater the strength generated in a power grip.
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN TEKANAN DARAH PADA REMAJA SMP PERMAI Heidy Heidy; Sebastian Darvan
Mandala Of Health Vol 11 No 2 (2018): Mandala Of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.791 KB) | DOI: 10.20884/1.mandala.2018.11.2.947

Abstract

Hipertensi merupakan sebuah penyakit pada orang dewasa maupun anak-anak dan remaja dengan tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Faktor penyebab hipertensi yang dapat dimodifikasi adalah pola makan dan gaya hidup. Pola makan sering mengonsumsi western fast food yang tinggi energi, lemak jenuh, garam, dan rendah serat dapat meningkatkan risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan tekanan darah pada remaja kelas IX SMP Permai Penjaringan Jakarta Utara dengan menggunakan metode penelitian analitik potong lintang. Dari 123 responden didapatkan 40 responden jarang mengonsumsi makanan cepat saji yang terbagi dari 35 responden dengan tekanan darah normal dan 5 responden dengan tekanan darah meningkat. Dari 83 responden yang sering mengonsumsi makanan cepat saji terdapat 72 responden dengan tekanan darah normal dan 11 responden dengan tekanan darah meningkat. Tidak terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan tekanan darah pada remaja SMP Permai Penjaringan Jakarta Utara Hypertension is a disease in adults as well as children and adolescents with high mortality and morbidity. Causes of hypertension that can be modified include diet and lifestyle. Diet that often consume western fast food that is high in energy, saturated fat, salt, and low fiber can increase the risk of hypertension. This research aimed to know whether there was a correlation between fast food consumption frequency with blood pressure among teenagers of class IX in Permai Junior Highschool, used a cross sectional analytic study. Out of 123 respondents, we obtained 40 respondents that did not consume fast food often, there were 35 respondents with normal blood pressure and 5 respondents with elevated blood pressure. Of the 83 respondents that consume fast food often, there were 72 respondents with normal blood pressure and 11 respondents with elevated blood pressure. There was no correlation between fast food consumption frequency with blood pressure among teenagers in Permai Junior Highschool
PENYULUHAN PENCEGAHAN SARKOPENIA PADA LANSIA DI KLINIK PESONA MEDIKA, SAWAH BESAR, JAKARTA PUSAT Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Heidy, Heidy; Santosa, Mariani; Sudiyono, Nelson; Manalu, Jojor Lamsihar; Situmorang, Evi Ulina Margaretha; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6702

Abstract

Abstrak Indonesia telah memasuki fase aging population, ditandai dengan meningkatnya angkaharapan hidup dari 69,81 tahun (2010) menjadi 71,85 tahun (2022), serta peningkatanproporsi lansia menjadi 11,75%. Lansia rentan terhadap sarkopenia, dengan prevalensidi Asia, termasuk Indonesia, mencapai sekitar 40,6%. Untuk itu, edukasi mengenaipentingnya olahraga guna meningkatkan massa dan kekuatan otot menjadi krusial.Kegiatan penyuluhan dilakukan di Klinik Pesona Medika dengan 19 peserta lansia, diukurmelalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan penurunan nilai rata-rata sebesar 8,3%pada post-test, yang kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya ingat lansia. Hal inimenunjukkan perlunya edukasi berulang untuk memperkuat pemahaman. Meskipun hasilini belum mewakili populasi lansia secara luas, penyuluhan serupa di berbagai lokasidapat memberikan data yang lebih representatif. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkahawal untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan sarkopenia dan mendukungpeningkatan kebugaran serta kesejahteraan lansia dalam jangka panjang. 
PENYULUHAN PENCEGAHAN SARKOPENIA PADA LANSIA DI KLINIK PESONA MEDIKA, SAWAH BESAR, JAKARTA PUSAT Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Heidy, Heidy; Santosa, Mariani; Sudiyono, Nelson; Manalu, Jojor Lamsihar; Situmorang, Evi Ulina Margaretha; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6702

Abstract

Abstrak Indonesia telah memasuki fase aging population, ditandai dengan meningkatnya angkaharapan hidup dari 69,81 tahun (2010) menjadi 71,85 tahun (2022), serta peningkatanproporsi lansia menjadi 11,75%. Lansia rentan terhadap sarkopenia, dengan prevalensidi Asia, termasuk Indonesia, mencapai sekitar 40,6%. Untuk itu, edukasi mengenaipentingnya olahraga guna meningkatkan massa dan kekuatan otot menjadi krusial.Kegiatan penyuluhan dilakukan di Klinik Pesona Medika dengan 19 peserta lansia, diukurmelalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan penurunan nilai rata-rata sebesar 8,3%pada post-test, yang kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya ingat lansia. Hal inimenunjukkan perlunya edukasi berulang untuk memperkuat pemahaman. Meskipun hasilini belum mewakili populasi lansia secara luas, penyuluhan serupa di berbagai lokasidapat memberikan data yang lebih representatif. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkahawal untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan sarkopenia dan mendukungpeningkatan kebugaran serta kesejahteraan lansia dalam jangka panjang.