Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEK PEKERJAAN RUMAH TANGGA DALAM PENCEGAHAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA PEREMPUAN BERPENDIDIKAN RENDAH Shalim, Christina Permata; Rahadian, Julia; Turana, Yuda
Majalah Kedokteran Neurosains Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Vol 35 No 1 (2018)
Publisher : PERDOSNI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52386/neurona.v35i1.39

Abstract

   EFFECTS OF HOUSEWORK IN PREVENTION OF COGNITIVE DECLINE IN ELDERLY WOMEN WITH LOW EDUCATIONABSTRACTIntroduction: Physical activities have a role in preventing or slowing down cognitive decline. In Indonesia, physical activity in the elderly women is dominated with house work chores.Aims: This study was aimed to determine the relationship between house chores with cognitive function in elderly women.Methods: A cross sectional analytic descriptive of 65 women aged 60 years and over with highest education level of junior high school that live in Kalianyar, West Jakarta, between October to November 2014. Physical activity was measured by questionnaire about nine housework activities that Indonesian women usually do and cognitive function was assessed by Mini-Mental State Examination (MMSE).Results: In this study of 65 subjects with a mean age of 64.31 years and low education level, there was a significant relationship between the higher amount of physical activity and better cognitive level. The types of physical activity that had a significant relationship with better cognitive function was cooking, grocery shopping, and washing dishes, with the frequency of cooking and grocery shopping had a significant relationship.Discussion: Cooking and grocery shopping activity have a relationship with better cognitive function.Keywords: Cognitive function, daily physical activity, elderly, house choresABSTRAKPendahuluan: Aktivitas fisik dianggap memiliki peran dalam pencegahan atau perlambatan penurunan fungsi kognitif. Di Indonesia, aktivitas fisik pada lansia perempuan didominasi dengan pekerjaan rumah tangga.Tujuan:  Mengetahui  hubungan  aktivitas  fisik pekerjaan  rumah  tangga  terhadap  fungsi  kognitif  pada  lansia perempuan.Metode: Penelitian deskriptif analitik potong lintang terhadap lansia (>60 tahun) perempuan yang mengenyam pendidikanakhir paling tinggi tamat SMP dan tinggal di Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat, pada bulan Oktober-November 2014. Aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner sembilan aktivitas pekerjaan rumah tangga yang dilakukan lansia perempuan Indonesia dan penilaian fungsi kognitif menggunakan Mini-Mental State Examination (MMSE).Hasil: Pada penelitian terhadap 65 subjek dengan rerata usia 64,31 tahun berpendidikan rendah, terdapat hubungan bermakna antara jumlah aktivitas fisik yang dilakukan dengan fungsi kognitif yang lebih baik. Adapun jenis aktivitas fisik yang memiliki hubungan bermakna dengan fungsi kognitif yang lebih baik adalah memasak, berbelanja, dan mencuci piring, terutama frekuensi memasak dan berbelanja yang lebih sering memiliki hubungan secara bermakna.Diskusi: Aktivitas memasak dan berbelanja berhubungan dengan fungsi kognitif yang lebih baik.Kata kunci: Aktivitas fisik sehari-hari, fungsi kognitif, lansia, pekerjaan rumah tangga
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA DAN PENDAMPING LANSIA TERHADAP POSTUR DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT PUNGGUNG DI PANTI LANSIA St. ANNA Sudiyono, Nelson; Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Santosa, Mariani; Heidy; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5924

Abstract

Jumlah penduduk lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan, dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) pada tahun 2035. Nyeri punggung bawah adalah penyakit yang umum dijumpai pada lansia yang dapat mengganggu produktivitas serta kualitas hidup seseorang. Pencegahan nyeri punggung dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti menjaga berat badan agar tetap ideal, pengelolaan stres yang baik, postur tubuh yang benar, serta melakukan aktivitas fisik. Untuk itu, diperlukan proses edukasi untuk meningkatkan pengetahuan caregiver lansia terhadap postur tubuh yang baik dan benar agar dapat mencegah lansia mengalami nyeri punggung. Edukasi dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan di Panti Lansia St. Anna. Penyuluhan diikuti sebanyak 15 peserta yang terdiri dari 11 lansia dan 4 caregiver. Indikator keberhasilan edukasi didapat dengan pengisian pre-test dan post-tes oleh peserta. Dari hasil pre-test dan post-test, sebanyak 93% peserta mengalami peningkatan akan pemahaman mengenai postur tubuh yang benar untuk mencegah nyeri punggung.
PENYULUHAN PENCEGAHAN SARKOPENIA PADA LANSIA DI KLINIK PESONA MEDIKA, SAWAH BESAR, JAKARTA PUSAT Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Heidy, Heidy; Santosa, Mariani; Sudiyono, Nelson; Manalu, Jojor Lamsihar; Situmorang, Evi Ulina Margaretha; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6702

Abstract

Abstrak Indonesia telah memasuki fase aging population, ditandai dengan meningkatnya angkaharapan hidup dari 69,81 tahun (2010) menjadi 71,85 tahun (2022), serta peningkatanproporsi lansia menjadi 11,75%. Lansia rentan terhadap sarkopenia, dengan prevalensidi Asia, termasuk Indonesia, mencapai sekitar 40,6%. Untuk itu, edukasi mengenaipentingnya olahraga guna meningkatkan massa dan kekuatan otot menjadi krusial.Kegiatan penyuluhan dilakukan di Klinik Pesona Medika dengan 19 peserta lansia, diukurmelalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan penurunan nilai rata-rata sebesar 8,3%pada post-test, yang kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya ingat lansia. Hal inimenunjukkan perlunya edukasi berulang untuk memperkuat pemahaman. Meskipun hasilini belum mewakili populasi lansia secara luas, penyuluhan serupa di berbagai lokasidapat memberikan data yang lebih representatif. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkahawal untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan sarkopenia dan mendukungpeningkatan kebugaran serta kesejahteraan lansia dalam jangka panjang. 
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA DAN PENDAMPING LANSIA TERHADAP POSTUR DAN LATIHAN PENGUATAN OTOT PUNGGUNG DI PANTI LANSIA St. ANNA Sudiyono, Nelson; Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Santosa, Mariani; Heidy; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i1.5924

Abstract

Jumlah penduduk lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan, dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) pada tahun 2035. Nyeri punggung bawah adalah penyakit yang umum dijumpai pada lansia yang dapat mengganggu produktivitas serta kualitas hidup seseorang. Pencegahan nyeri punggung dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti menjaga berat badan agar tetap ideal, pengelolaan stres yang baik, postur tubuh yang benar, serta melakukan aktivitas fisik. Untuk itu, diperlukan proses edukasi untuk meningkatkan pengetahuan caregiver lansia terhadap postur tubuh yang baik dan benar agar dapat mencegah lansia mengalami nyeri punggung. Edukasi dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan di Panti Lansia St. Anna. Penyuluhan diikuti sebanyak 15 peserta yang terdiri dari 11 lansia dan 4 caregiver. Indikator keberhasilan edukasi didapat dengan pengisian pre-test dan post-tes oleh peserta. Dari hasil pre-test dan post-test, sebanyak 93% peserta mengalami peningkatan akan pemahaman mengenai postur tubuh yang benar untuk mencegah nyeri punggung.
PENYULUHAN PENCEGAHAN SARKOPENIA PADA LANSIA DI KLINIK PESONA MEDIKA, SAWAH BESAR, JAKARTA PUSAT Haryono, Rika; Agung, Nawanto; Rahadian, Julia; Heidy, Heidy; Santosa, Mariani; Sudiyono, Nelson; Manalu, Jojor Lamsihar; Situmorang, Evi Ulina Margaretha; Yantho, Erwin; Paul, Clara Stephanie
Mitramas: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitramas.v3i2.6702

Abstract

Abstrak Indonesia telah memasuki fase aging population, ditandai dengan meningkatnya angkaharapan hidup dari 69,81 tahun (2010) menjadi 71,85 tahun (2022), serta peningkatanproporsi lansia menjadi 11,75%. Lansia rentan terhadap sarkopenia, dengan prevalensidi Asia, termasuk Indonesia, mencapai sekitar 40,6%. Untuk itu, edukasi mengenaipentingnya olahraga guna meningkatkan massa dan kekuatan otot menjadi krusial.Kegiatan penyuluhan dilakukan di Klinik Pesona Medika dengan 19 peserta lansia, diukurmelalui pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan penurunan nilai rata-rata sebesar 8,3%pada post-test, yang kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya ingat lansia. Hal inimenunjukkan perlunya edukasi berulang untuk memperkuat pemahaman. Meskipun hasilini belum mewakili populasi lansia secara luas, penyuluhan serupa di berbagai lokasidapat memberikan data yang lebih representatif. Diharapkan kegiatan ini menjadi langkahawal untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan sarkopenia dan mendukungpeningkatan kebugaran serta kesejahteraan lansia dalam jangka panjang.