Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ChatGPT sebagai Asisten Pengajar: Pemanfaatan Generative AI untuk Efisiensi Pembuatan Materi Ajar dan Soal Evaluasi Abd. Rahman Saleh; Muhammad Naim; Muhammad Ikhwan Ahmad; Suherni Suherni; Sukriati Sukriati
Journal of Humanities, Social Sciences, and Education Vol. 1 No. 9 (2025): Edisi Nopember 2025
Publisher : FKIP UNSULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/jhuse.v1i9.447

Abstract

The development of generative artificial intelligence (AI) technology has brought significant changes to modern education. One prominent implementation is the use of ChatGPT as a teaching assistant capable of supporting the process of creating teaching materials and assessment questions more efficiently. This literature review aims to examine ChatGPT's potential in improving teacher effectiveness, particularly in the context of primary and secondary education. The study was conducted through a systematic review of various scientific publications published between 2022 and 2025 that discuss the application of generative AI in education. The analysis results indicate that ChatGPT can be used to generate learning material designs, automatically compile questions, and provide early feedback on student learning outcomes. The use of ChatGPT has been proven to save time in the learning design process, allowing teachers to focus more on pedagogical aspects and interactions with students. However, key challenges identified include the accuracy of the generated content, the potential for algorithmic bias, and issues of academic integrity, which require serious attention. Furthermore, clear institutional policies are needed, as well as improving digital literacy and ethical use of AI among educators. Based on the review results, it was concluded that ChatGPT has strategic potential as a teacher aid to support learning efficiency and innovation, as long as its use is directed wisely and accompanied by professional supervision to ensure it remains aligned with educational goals oriented toward character development and 21st-century competencies.
Profesionalisme Guru Madrasah dalam Konteks Sosial: Rekonstruksi Peran Guru antara Ekspektasi Sekolah, Kebutuhan Murid, dan Tuntutan Masyarakat Abd. Rahman Saleh; Muhammad Nur Maallah; Suherni Suherni; Muhammad Ikhwan Ahmad
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 5 (2025): Edisi Nopember 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i5.441

Abstract

Profesionalisme guru madrasah merupakan aspek penting dalam pendidikan Islam yang tidak hanya berkaitan dengan kompetensi akademik, tetapi juga kemampuan guru untuk menyeimbangkan ekspektasi sekolah, kebutuhan murid, dan tuntutan masyarakat. Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk merekonstruksi pemahaman tentang peran guru madrasah dalam konteks sosial yang dinamis. Literatur yang ditinjau mencakup berbagai jurnal, buku, dan artikel ilmiah yang membahas profesionalisme guru, manajemen madrasah, serta interaksi sosial guru dengan murid dan masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa guru madrasah dihadapkan pada dilema antara standar akademik yang ditetapkan sekolah, kebutuhan individual murid yang beragam, dan ekspektasi sosial masyarakat yang luas. Profesionalisme guru tercermin melalui kemampuan adaptasi, komunikasi efektif, pengembangan diri secara berkelanjutan, dan implementasi nilai-nilai pendidikan karakter. Kajian ini menegaskan pentingnya dukungan institusional, pelatihan berkelanjutan, dan kolaborasi dengan komunitas untuk meningkatkan efektivitas guru madrasah. Dengan pendekatan rekonstruksi peran, guru tidak hanya menjadi pengajar tetapi juga fasilitator sosial yang mampu menyeimbangkan tuntutan akademik dan sosial. Penelitian ini menyarankan strategi pengembangan profesionalisme guru madrasah yang kontekstual, berbasis kebutuhan murid, serta responsif terhadap dinamika masyarakat. Temuan ini diharapkan menjadi referensi bagi pengambil kebijakan pendidikan Islam, kepala madrasah, dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah.
Penilaian Kecerdasan Spiritual Sebagai Pendekatan Interdisipliner Dalam Pendidikan Islam Abd. Rahman Saleh; Andi Fitriani Djollong; Muhammad Ikhwan Ahmad; Suherni Suherni; Sukriati
Jurnal Kajian Pendidikan dan Cakrawala Pembelajaran Vol. 1 No. 4 (2025): Edisi Nopember 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/jakap.v1i4.477

Abstract

Spiritual intelligence is a crucial dimension in shaping students' character and personality, balancing intellectual, emotional, and spiritual aspects. In the context of Islamic education, assessing spiritual intelligence serves as a strategic instrument for measuring the success of a learning process that focuses not only on cognition but also on values ​​of faith, morality, and social sensitivity. This study, a literature review, aims to examine the concept of assessing spiritual intelligence as an interdisciplinary approach in Islamic education. The analysis was conducted through a review of various current scientific sources related to spiritual intelligence theory, interdisciplinary paradigms, and principles of Islamic educational evaluation. The results indicate that assessing spiritual intelligence can be conducted through the integration of psychological, educational, and Islamic theological dimensions, prioritizing affective, reflective, and contextual approaches. The application of this assessment model encourages students to internalize Islamic values ​​in real life. Thus, assessing spiritual intelligence serves not merely as a measuring tool but also as a means of fostering students' character and spirituality. This study recommends the development of an interdisciplinary assessment instrument oriented toward the formation of a perfect human being in modern Islamic education.
Inovasi Pembelajaran PAI Berbasis Teknologi di Sekolah Dasar Muhammad Ikhwan Ahmad; Jumawati Jumawati; Usnul Lestari; Amaluddin Amaluddin
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 5 (2025): Edisi Nopember 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i5.537

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah memberikan peluang besar bagi peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya di jenjang Sekolah Dasar (SD). Inovasi pembelajaran berbasis teknologi tidak hanya memfasilitasi proses belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan, tetapi juga mampu memperkuat internalisasi nilai-nilai agama pada peserta didik melalui media yang sesuai dengan karakteristik generasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk inovasi pembelajaran PAI berbasis teknologi di SD, mengidentifikasi strategi guru dalam implementasinya, serta menganalisis efektivitasnya terhadap motivasi dan pemahaman siswa. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai hasil penelitian terdahulu, artikel ilmiah, dan buku yang relevan terkait pembelajaran PAI dan teknologi pendidikan. Hasil kajian menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran PAI berbasis teknologi mencakup penggunaan multimedia interaktif, video pembelajaran, aplikasi digital seperti Kahoot, Wordwall, dan Quizizz, serta platform Learning Management System (LMS). Selain itu, integrasi teknologi memungkinkan guru mengembangkan metode gamifikasi, blended learning, dan pembelajaran berbasis proyek digital. Implementasi inovasi teknologi terbukti meningkatkan minat belajar, mempercepat pemahaman konsep, serta membantu siswa mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Namun, tantangan seperti keterbatasan sarana, kesiapan guru, dan pengawasan penggunaan perangkat tetap menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi digital guru PAI serta dukungan sekolah dalam menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai.