Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang pada Anak di SD Negeri 03 Pakan Labuah Irawati, Deni; Monia, Fenny Ayu; Puadi , Asral
Indonesian Research Journal on Education Vol. 3 No. 2 (2023): irje 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.477 KB) | DOI: 10.31004/irje.v3i1.328

Abstract

This research is motivated by the large number of elementary school-aged children at SD 03 PakanLabuah engages in deviant behavior both outside of school and within the school environment. dealing with deviant behavior in the child. This research is a qualitative descriptive study. Based on the results of the research that has been done, shows that the forms of deviant behavior carried out by children are lying, cheating, being late, scribbling on friends' books, mocking, stealing, and damaging friends' things, making noise, fighting, disturbing friends when learning takes place, and not paying attention to the teacher , not carrying out pickets, fighting teachers, and leaving class without permission. Factors thatinfluence this is due to the inability to absorb cultural norms, deviant learning processes, differences in the social structure between children, family circumstances, and deviant socialization processes. Efforts that must be made to overcome deviant behavior in children are preventive actions, repressive actions, curative actions, and persuasive actions.
Menguak Islamisasi Ilmu Pengetahuan Melalui Gerakan Aufklarung Irawati, Deni; Aprisonn, Wedra
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 1 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i1.443

Abstract

Artikel ini ingin menjelaskan bagaimana konsep Islamisasi ilmu sebagai Aufklarung bagi umat Islam. Meluasnya sekularisme di dunia Islam telah membawa umat Islam berada dalam dikotomi Barat. Mereka terjebak oleh pengetahuan Barat yang skeptis atas dasar rasionalisme dan empirisme. Epistemologi ini tidak sesuai dengan spirit, semangat keilmuan umat Islam. Umat Islam mempunyai epistemologi ilmu tersendiri yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah serta ruh ilmu Ilahi. Oleh karena itu Sayed Naquib al-Attas mengembangkan konsep Islamisasi ilmu pengetahuan sebagai pencerahan (Aufklarung) bagi umat Islam. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan menggunakan sumber primer berupa karya asli Sayed Muhammad Naquib al-Attas dan sumber sekunder yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab konsep Islamisasi ilmu pengetahuan sebagai era pencerahan (Aufklarung) yang dikembangkan oleh al-Attas. Islamisasi ini menjadi landasan ilmu keislaman yang wajib disebarluaskan oleh setiap individu muslim, karena mereka semua bertanggung jawab terhadap ilmu keislaman. Karena dengan gerakan pencerahan ini, umat Islam akan mandiri dan menemukan diri mereka sesuai dengan semangat prinsip-prinsip Islam yang tidak mengikuti pengetahuan Barat. Dengan adanya gerakan Aufklarung, melalui wacana tersebut dapat mengembangkan kepribadian umat Islam sehingga umat Islam dapat melahirkan kebaikan, Keadilan, dan Kekuatan Iman.
Integrasi Ilmu dan Agama Sebagai Islamisasi Ilmu Pengetahuan Irawati, Deni; Masyithah, Qonita; Dafirsam, Dafirsam; Burhanuddin, Nunu
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 2 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i2.444

Abstract

Pembahasan dan pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat berdiri sendiri, namun selalu terkait dengan permasalahan lain, termasuk agama. Sebaliknya, pembahasan agama tidak akan pernah lepas dari pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sinilah integrasi ilmu pengetahuan dan agama menjadi penting untuk dibicarakan. Ilmu yang pada hakikatnya mempelajari alam sebagaimana adanya mulai mempertanyakan hal-hal yang bersifat dugaan (moral, agama). Misalnya pertanyaan, ilmu pengetahuan sebenarnya harus digunakan untuk apa, sampai dimana batas kewenangan penjajahan ilmu pengetahuan, ke arah mana pengembangan ilmu pengetahuan harus dilakukan, pertanyaan-pertanyaan seperti ini kini menjadi penting dan mau tidak mau harus menjawabnya para ilmuwan harus berpaling. terhadap moral dan agama. Artinya diskusi mengenai integrasi ilmu pengetahuan dan agama tidak bisa dihindari.
Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Era Digital: Tinjauan Literatur Kualitatif Irawati, Deni; Putri, Lidia; Andriani, Popi; Arifmiboy, Arifmiboy
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di era digital melalui tinjauan literatur kualitatif. Metode yang digunakan melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai sumber literatur yang relevan untuk memahami bagaimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pendekatan pembelajaran PAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi seperti platform e-learning, aplikasi mobile, multimedia, dan media sosial meningkatkan aksesibilitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran agama Islam. Selain itu, strategi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi ini terbukti efektif dalam memperdalam pemahaman siswa terhadap nilai-nilai agama, meskipun juga menghadirkan tantangan terkait keabsahan informasi dan pengaruh sosial. Kesimpulannya, pembelajaran PAI di era digital memerlukan pendekatan yang holistik dan terpadu untuk memastikan teknologi mendukung tujuan utama pendidikan dalam membentuk karakter yang kuat dan etis sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.
PERBANDINGAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI SDN 28 LUNDANG, SMPN 7 BUKITTINGGI, SDN 12 KUOK III KOTO Humaira , Fadhila; Insannia, Maghfirah; Irawati, Deni; Kurnia, Tuti; Ananda, Arifan; Ilmi, Darul
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEGURUAN Vol. 2 No. 1 (2024): Januari
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memorizing the Qur'an or reciting the Qur'an is a very noble task both for humans and for the great Almighty Allah. And not everyone is able to do it except people who have a strong desire or istiqamah. And this strong desire must be applied to daily activities without giving up until he truly achieves what he wants, namely to become a muhafidz muhafidzah. So it can be concluded that to become tahfizd you cannot just have a strong desire or determination, but do it by being sincere and trying to purify your intentions from joy and avoiding sinful acts and always praying to Allah SWT.