Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Flows in Learning Theory (Behaviorisme, Cognitivisme and Constructivisme) Sanjaya, Ganesniko; Nur Fadhila, Lestari; Rahmawati, Kharisma; Wahyuliani, Eni; Nur’Aini, Lathifah; Hayani, Aida
Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 02 (2022): Akhlaqul Karimah: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Oktober 2022
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jak.v1i02.70

Abstract

Learning is an effort / effort to implement how humans learn, so that we can understand how the complex process of learning itself is. There are three learning theories that become the main perspectives, namely: behaviorism, cognitivism, and constructivism. Basically the 3 theories complement each other so that there is a main idea of its own. However, the most important thing of the three theories is how we understand which theory is good to implement in learning, this of course can improve the quality of learning. The research method is literature review or literature study, which contains theories relevant to research problems. The problem in this study is to find out how behaviorisme, Cognitivism and Constructivim in perspective of Education. In this section, an assessment of the concepts and theories used is carried out based on the available literature, especially from articles published in various scientific journals. The findings in this study are learning theory is the focus of attention on how one person can influence others so that the learning process occurs. And it turns out that there is a difference between learning theory and learning, Bruner revealed that learning theory can be defined as establishing a good learning method in order to obtain optimal learning outcomes. While the learning theory is called can be defined as a goal and explains how the learning process. From the theoretical study it can be concluded that in terms of the concepts of behaviorismis more the attitude or behavior of students, cognitivism is more knowledgeable about students and constructivism is more about building students' abilities.
Pemanfaatan Olahan Daun Kelor untuk Menekan Angka Stunting di Kelurahan Limbangan Wetan Arifin, Ahmad Syamsul; Ardan, Ardan; Hakim, Rosyida Nuur; Rahmadani, Sandra; Ibrahim, Julianti A.; Khatima, Khusnul; Cahyaningsih, Rina; Bafadal, Umar; Wahyuliani, Eni; Nugraha, Tutut; Zulfah S, Az-Zahro
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JPMI - Februari 2024
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.1949

Abstract

Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar menangani permasalahan kekurangan gizi yang cukup besar di masyarakat terutama permasalahan stunting pada bayi dan anemia serta kekurangan energi kronis yang diderita oleh ibu-ibu hamil. Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Faktor utama pemicu gizi kurang ini yaitu asupan nutrisi yang tidak baik. Faktor utama ini biasanya dipicu oleh masalah kemiskinan. Tujuan dilakukan pengabdian ini adalah 1) untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai manfaat daun kelor untuk meningkatkan asupan gizi bagi  balita yang dikemas dalam bentuk puding daun kelor; 2) mengedukasi masyarakat tentang beragam olahan daun kelor; dan 3) nilai ekonomis olahan daun kelor serta mendorong masyarakat untuk membudidayakan pohon kelor sehingga bisa dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga setiap hari. Guna mencapai tujuan tersebut, dilakukanlah sosialisasi pemanfaatan daun kelor yang dapat diolah menjadi puding dan menekan angka stunting di masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan pemberian materi tentang stunting, dilanjutkan dengan pemanfaatan daun kelor untuk beragam makanan olahan. Melalui kegiatan ini masyarkat di desa Limbangan Wetan semakin teredukasi tentang beragam nilai manfaat daun kelor yang banyak mereka temukan di lingkungan sekitar mereka. Sosialisasi pemanfaatan olahan daun kelor untuk menekan angka prevalensi stunting di Kelurahan Limbangan Wetan, Brebes telah dilaksanakan secara efektif. Hal itu terlihat dari sejumlah indikator yang diperoleh pasca-sosialisasi. Dari indikator kemudahan dan ketuntasan materi, setidaknya 30% peserta  menganggap bahwa materi yang disampaikan sangat mudah dan 45% peserta lainnya menyatakan bahwa materi mudah untuk dicerna dan dipraktikkan. Meskipun masih ada 2,5 % peserta yang menyatakan sulit. Sementara itu, pada indikator keefektivan 40 % peserta menganggap efektif dan 45% lainnya menganggap kegaitan ini efektif, sedangkan dari indikator kebermanfaatan kegiatan sosialisasi,  setidaknya 77,5% peserta  menganggap bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.