Claim Missing Document
Check
Articles

AUTOMATISASI WATERSPRAY UNTUK MENGURANGI DEBU PADA PROSES TRANSPORT BATUBARA BERBASIS PLC DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. Pradana Pradana; Bambang Dwi Sulo; Bambang Minto
SCIENCE ELECTRO Vol 6, No 2 (2017): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.249 KB)

Abstract

Dalam pengoperasian transport material batubara tidak akan lepas dengan pencemaran debu batubara. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibuatlah sebuah sistem yang disebut waterspray. Cara kerja waterspray sangat sederhana,yaitu menambahkan sebuah pipa air yang berguna untuk menyemprotkan air di lokasi perpindahan batubara seperti pada hopper / tempat perpindahan material batubara dari dump truck ke penampungan sementara kemudian pada chute /tempat perpindahan antar belt serta dipasang di storage batubara. Namun dalam pengoperasiannya masih dikerjakan secara manual,personil di area kerja harus menuju area kerja yang berdebu untuk membuka valve-valve air secara manual. Hal ini cukup berbahaya dikarenakan debu batubara dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Dampak pada peralatan,jika personil lapangan lupa menutup valve di lapangan dapat menimbulkan belt basah dan air dapat mengalir ke area lorong yang menyebabkan banjir di area bawah tanah. Skripsi ini bertujuan untuk menghilangkan kekurangan-kekurangan pada sistem waterspray dengan mengubah sistemnya dari manual menjadi otomatis. Dengan menambahkan sensor-sensor dan mengatur tata letak sesuai dengan fungsi dan keadaan material. Diharapkan tujuan untuk mengurangi gangguan pada saat operasi bisa berjalan lancar, proses pemeliharaan lebih mudah, alat bekarja dengan optimal, dan hasi produksi meningkat.Kata kunci : Waterspray, PLC Allen Bradley SLC 500, Manual.
Rancang Bangun Deteksi Tingkat Kerusakan Current Tranformer Secara Online di Gardu 20 kV PT PLN UP3 Malang fauzy afriansyah; Bambang Dwi Sulo; Bambang Minto Basuki
SCIENCE ELECTRO Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.039 KB)

Abstract

AbstractMeasurement errors are often found on CT which result in energy measurements not being collected perfectly, therefore a tool design is made to detect damage to CT. The working principle of this tool is knowing the error in the CT through the current sensor installed in the neutral current wiring from the kWH meter to the CT, if the neutral current exceeds 1 ampere, it can be used as a reference to re-check the accuracy of the CT because there are indications that the measurement is out of class. From the results of testing the accuracy of the sensor on this tool, a difference of 0.02 amperes is obtained, this value is included in the normal category for a measurement sensor so that this tool can be implemented at PT PLN substations. By implementing this tool, it detects the initial level of CT damage, making it easier to make technical improvements so that the customer's energy consumption measurement can be billed perfectly.Keywords- Current Transformer (CT), Measurement Accuracy, Neutral Current AbstrakSering ditemukan error pengukuran pada CT yang mengakibatkan pengukuran energi tidak tertagih dengan sempurna, maka dari itu dibuatlah rancang bangun alat untuk mendeteksi kerusakan pada CT. Prinsip kerja alat ini mengetahui error pada CT melalui sensor arus yang dipasang di wiring arus netral balikan dari kWH meter ke CT, jika didapat arus netral melebihi 1 ampere maka bisa menjadi acuan untuk memeriksa ulang akurasi CT karena ada indikasi pengukurannya keluar kelas. Dari hasil pengujian akurasi sensor pada alat ini didapat selisih 0,02 ampere, nilai tersebut masuk kategori normal untuk sebuah sensor pengukuran sehingga alat ini sangat bisa di implementasikan di gardu PT PLN. Dengan mengimplementasikan alat tersebut mendeteksi awal tingkat kerusakan CT sehingga mempermudah melakukan perbaikan teknik agar pengukuran energi pemakaian pelanggan bisa tertagih dengan sempurna.Kata Kunci- Trafo Arus (CT), Akurasi Pengukuran, Arus Netral
ANALISIS KOORDINASI SISTEM PENGAMAN MV FEEDER TRAFO CONTROL 20 KV/400 V DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.0 PADA PABRIK TUBAN 3 PT.SEMEN INDONESIA Supriyono Supriyono; Sugiono Sugiono; Bambang Dwi Sulo
SCIENCE ELECTRO Vol 6, No 1 (2017): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.492 KB)

Abstract

Didalam penyaluran energi listrik di industri khususnya di PT.Semen Indonesia proteksi berperan penting terhadap sistem kelistrikan serta peralatannya. Sistem proteksi berperan penting dalam mendeteksi adanya gangguan dan dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan gangguan. Dengan menggunakan software ETAP 7.0 dilakukan analisa pemodelan sistem dengan melakukan simulasi relay SPAJ 140C menggunakan CT 1250/5 dengan setting pickup 0,5 didapatkan hasil arus gangguan masih cukup besar sehingga masih berpotensi terjadi gangguan pada circuit breaker Incoming diatasnya (HVS 31A). Kemudian dilakukan perbaikan dengan melakukan simulasi UR F35 GE Multilin dengan rating CT 1250/5 dan setting pickup 0,016 dari hasil simulasi tersebut didapatkan bentuk kurva koordinasi antara kedua relay pengaman trafo kontrol dan bus 20kV semakin berjauhan sehingga koordinasi proteksi lebih aman tetapi nilai arus tidak dapat ditampilkan secara nyata dikarenakan nilai rating CT yang terlalu besar sedangkan load hanya sebesar 23,4kVA/61,57A. Dari hasil simulasi software ETAP 7.0 didapatkan solusi dengan menggunakan relay UR F35 GE Multilin didapatkan koordinasi relay yang lebih aman dan mampu melindungi peralatan jika terjadi gangguan.Kata kunci: Rele pengaman, koordinasi.
PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO (PLTPH) MENGGUNAKAN TURBIN REAKSI UNTUK DAYA 100 WATT La Abd. Jalil Kasmin; Bambang Dwi Sulo; M. Jasa Afroni
SCIENCE ELECTRO Vol 12, No 2 (2020): Internet of Things Pada Bidang Elektro
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.305 KB)

Abstract

"> Potensi energi baru terbarukan yang ada di Indonesia cukup besar, untuk tenaga air 94.3 GW dan barudimanfaatkan sekitar 4.2 GW Oleh karena itu, perlu adanya terobosan baru yang harus dilakukan untukmengembangkan sumber energi terbarukan, salah satunya yaitu membuat Pembangkit Listrik Tenaga PikoHidro (PLTPH) dengan bobot yang ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan PembangkitListrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH) dengan menggunakan ponton sebagai dudukan turbin sekaligussebagai pelampung, turbin reaksi dengan diameter 40 cm, menggunakan generator DC 220 Volt 300-350Watt dan dengan memanfaatkan aliran air dengan kecepatan 0,53 m/s – 1,11 m/s. Proses pengujian alat inidilakukan secara eksperimen dengan cara melakukan percobaan pada lima titik dengan kecepatan aliran airyang berbeda dan mampu menghasilkan tegangan rata-rata sebagai berikut: kecepatan aliran 0,53 m/s dapatmenghasilkan tegangan listrik 8,43 Volt DC sedangkan saat dilakukan percobaan dengan kecepatan aliran1,11 m/s dapat menghasilkan tegangan listrik 12,9 Volt DC. Hasil pengujian sistem protoipe PLTPHdidapatkan hasil rata-rata daya keluaran generator pada kecepatan aliran air 1,11 m/s dengan tegangan yangdihasilkan sebesar 12,9 Volt DC tanpa beban saat diberikan beban lampu 14 watt tegangannya menurunmenjadi 12,6 Volt DC dengan arus 0,44 A dengan daya yang dihasilkan sebesar 5,54 Watt.Kata kunci: PLTPH, Energi kinetik, turbin, generator
sistem kendali multiple mikrokontroler menggunakan perintah suara berbasis internet of things MOH HASAN ABU DZIKRI; BAMBANG DWI SULO; ANANG HABIBI
SCIENCE ELECTRO Vol 14, No 2 (2022): Science Electro
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.688 KB)

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita tidak lepas menggunakan perangkat elektronik seperti menyalakan lampu untuk penerangan rumah, menyalakan kipas angin, TV dan lainnya. Bagi orang yang sedang sakit, atau berada di kursi roda, ataupun orang disabitas dan juga orang yang lanjut usia akan kesulitan untuk mencapai saklar lampu ketika ingin menyalakan atau menghidupkan perangkat elektronik. Pada penelitian ini dikembangan voice recognition untuk kendali perangkat elektronik melalui Google Assistant.  Dalam sistem ini, ESP8266 digunakan sebagai mikrokontroller yang mengontrol relay dan membaca nilai sensor DHT11 yang disebut sebagai node. Terdapat 3 node (Node 1, Node 2, Node 3) yang digunakan, dimana Node 1 bertugas sebagai Cluster Head (CH) yang terhubung dengan internet. CH melakukan stream data sekaligus mendistribusikan data dari Node 2 dan Node 3 ke database maupun sebaliknya. Pengujian dibagi menjadi dua tahap yaitu pengujian pada Google Assistant dan pengujian komunikasi kontrol relay. Hasil pengujian menunjukkan sistem dapat bekerja dengan baik dengan tingkat keberhasilan pengujian Google Assistant sebesar 80% dan pengujian kontrol relay sebesar 100%.
PERANCANGAN DAN APLIKASI JARINGAN NIRKABEL ETHERNET PADA PLC SLC5/05“ALLEN BRADLEY” DI TRIPPER 243TR1 PT. SEMEN INDONESIA Dwi Agus Widodo; Bambang Dwi Sulo; Muhammad Taqiyyuddin
SCIENCE ELECTRO Vol 6, No 2 (2017): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.297 KB)

Abstract

Kegagalan komunikasi data antar PLC di 243TR1 yang disebabkan masih adanya masalah pada radio link serial pada jaringan nirkabel berakibat pada terhentinya proses produksi bahan baku di pabrik 3 PT.Semen Indonesia (persero) yang mengakibatkan kerugian yang besar baik berupa tidak tercapainya target produksi ,biaya listrik yang semakin besar maupun kerusakan alat lainnya dampak dari seringnya start dan stop operasional. Pada sistem komunikasi data yang terpasang, menggunakan radio link serial untuk menghubungkan PLC SLC 5/03 (mobile) yang terpasang di tripper 243TR1 yang disebut PLC Master dengan PLC 5/03 yang terpasang di Electrical Room 16C ( base station ) yang disebut PLC Slave. Radio link serial terpasang menggunakan radio SRM 6000 dengan frekuensi 900 Mhz .Radio ini mempunyai kelemahan pada sistem aplikasinya yang tidak dilengkapi dengan kemampuan mengukur seberapa besar sinyal koneksi antar radio ,besaran data kirim dan terima radio serta kemampuan menembus struktur bangunan pada area tripper.Selain itu PLC SLC 5/03 juga sudah mengalami masa discontinue atau tidak diproduksi lagi oleh pabrikan sehingga sangat perlu dilakukan pembaruan sistem PLC dan jaringan nirkabel pada tripper 243TR1.Skripsi ini bertujuan untuk merencanakan dan mengaplikasikan sistem komunikasi nirkabel pada 243TR1 dengan menggunakan radio Ethernet Bullet M5H sebagai penghubung data PLC pengganti sistem lama yakni PLC Allen Bradley SLC 5/05 .Dengan sistem ini pendeteksian sinyal koneksi antar radio dan kecepatan data dan besaran data bisa dideteksi sehingga memudahkan dalam perbaikkan konektifitas antar radio yang dihubungkan . Sehingga permasalahan gagalnya komunikasi antara PLC Master dan Slave di 243TR1 tidak terjadi lagi .Kata Kunci : Sistem komunikasi, nirkabel, Radio Ethernet, PLC Allen Bradley SLC 5/05
Analisis Tegangan Jatuh Terhadap Sistem 6 kV Di PT. Petrokimia Gresik-Unit III Imam Fathoni; Bambang Dwi Sulo; M Taqijjuddin Alawiy
SCIENCE ELECTRO Vol 8, No 1 (2018): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menjaga proses produksi di industri yang baik diperlukan suplai tenaga listrik dan perawatan secara kontinunitas, diantaranya pada peralatan distribusi tenaga listrik, misalnya tranformator dan kawat penghantar. Kawat penghantar yang baik dapat ditinjau dari jenis penghantar, luas penampang, dan kemampuan hantar arus. Pemilihan kawat penghantar yang digunakan untuk saluran distribusi didasarkan pada beban listrik yang disuplai. Ukuran penampang kawat penghantar sebaiknya memiliki tahanan kawat yang kecil dan sesuai dengan beban yang disuplay. Hal tersebut dimaksudkan agar nilai tegangan jatuh tidak melebihi dengan standart yaitu ±5 % dari tegangan sumber seperti yang tertera dalam PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) Standart PLN 1 : 1978, “dimana ditentukan bahwa variasi tegangan pelayanan, sebagian akibat jatuh tegangan (drop tegangan), karena adanya perubahan beban, maksimum +5% dan minimum -10% dari tegangan nominalnya”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar tegangan jatuh pada jaringan distribusi yang terjadi di PT. Petrokimia Gresik-Unit III dan apakah jatuh tegangan yang terjadi sesuai dengan standart PLN. Motode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan perbandingan perhitungan Manual dan Perhitungan dengan software ETAP 12.6. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Tegangan jatuh yang terjadi melebihi standart yang ditetapkan oleh PLN yaitu ± 5 % dari tegangan nominalnya.(2) Tegangan jatuh terjadi disaluran LV-TR 62 ke LTR 62 sebesar 6,34 %, LV-TR 81 ke LTR 81 sebesar 16,03%, LV-TR 42 ke LTR 42 sebesar 7,25%, LV-TR 41 ke LTR 41 sebesar 18,46%, LV-TR 51 ke LTR 51 sebesar 15,17 %, LV-TR 3 ke LTR 3 sebesar 15,15%, LV-TR 2101 ke LTR 2101 sebesar 16,32%, LV-TR 11 ke LTR 11 sebesar 7,13% dan di saluran LV-TR 52 A ke LTR 52 A sebesar 24,16 %.(3) Tegangan jatuh terburuk terjadi disaluran LV-TR 52 A ke LTR 52 A sebesar 99,657 volt dengan presentase 24,9 % dihitung melalui perhitungan manual dan   65,48 Volt dengan presentase tegangan jatuh 16,49 % jika dihitung melalui software Etap 12.6. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada pada peralatan listrik yang dimiliki. Untuk mengatasi permasalahan tegangan jatuh yang terjadi bisa dilakukan dengan pergantian diameter penghantar yang lebih besar untuk menekan jatuh tegangan.Kata kunci : Tegangan Jatuh, Jaringan distribusi, Tegangan Menengah, SPLN 1:1978, Etap 12.6
Study Drop Tegangan Energi Listrik Pada MDB Utility UHT & SCI di PT.Indolakto Purwosari Pasuruan Imam Suheri; Bambang Dwi Sulo; Bambang Minto Basuki
SCIENCE ELECTRO Vol 8, No 1 (2018): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (849.843 KB)

Abstract

Dalam perkembangan sistem kelistrikan saat ini, telah mengarah pada peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi listrik. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi yaitu dengan mengurangi rugi daya dan meminimalkan drop tegangan pada jaringan. Drop tegangan pada sistem distribusi dapat terjadi pada jaringan tegangan menengah (JTM) maupun jaringan tegangan rendah (JTR).PT. indolakto Purwosari Pasuruan dalam proses pengolahan susu murni menjadi produk olahan susu, membutuhkan energi listrik untuk pengoperasian alat-alat produksinya. Sehingga pada kontrol operasional alat-alat produksi selalu mengutamakan efisiensi energi listrik. Kendala dilapangan saat ini adalah adanya drop tegangan / drop voltage dan rugi daya pada saluran distribusi antara sumber- LVMDB 4 dengan penerima- MDB Utility UHT dan SCI sebesar 18 volt atau drop 4% dari tegangan sumber. Dari hasil study, terjadinya drop tegangan dan rugi daya pada MDB Utility UHT & SCI ini disebabkan karena adanya penggunaan penghantar yang tidak sesuai dengan kapasitas beban sesuai desain. Sedangkan untuk memperkecil drop tegangan dan rugi daya dapat dilakukan dengan memperbesar luas penghantar..Kata Kunci :Efisiensi energi, Optimalisasi, Drop Tegangan, Rugi Daya
SISTEM MONITORING PENGOPERASIAN TRANSFORMATOR DAYA BERBASIS UMUR OPERASIONAL DAN MODEL PEMBEBANAN SECARA ONLINE Muhammad Suryazul Khilmi; Bambang Dwi Sulo; Bambang Minto Basuki
SCIENCE ELECTRO Vol 12, No 2 (2020): Internet of Things Pada Bidang Elektro
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.624 KB)

Abstract

Transformator salah satu peralatan sistem tenaga listrik yang sangat vital untuk menyalurkan energi listrik,Sering terjadi kelebihan kapasitas pembebanan pada transformator yang mengakibatkan umur transformatorberkurang. Maka dari itu perlunya pengawasan untuk memantau kondisi realtime transformator agar tidakmelebihi kapasitasnya dan umur transformator bisa lebih dari yang sudah ditentukan, Ada beberapa hal yangharus diperhatikan yaitu suhu, arus output, dan tegangan transformator. Maka diperlukan sensor-sensor yangdigunakan untuk memonitoring transformator yaitu sensor LM35 sebagai sensor suhu, sensor ACS712 sensorarus dan sensor ZMPT101B untuk mensensor tegangannya, Kemudian mengirimkan hasil baca data ke arduinouno dan ESP8266 sebagai modul untuk mengonlinekan hasil dari sensor agar bisa terbaca dan ditampikanmelalui aplikasi Blynk. Hasil uji coba perangkat sistem monitoring ini memiliki akurasi dalam pengukuran ratarata error sebesar 1,38 untuk sensor tegangan, Sensor arus 9,36% dan sensor suhu 6,21% dan juga sudah bisamengetahui umur transformator.Kata Kunci : Blynk, Sensor LM35, Sensor ACS712, Dan Sensor ZMPT101B, Umur Transformator.
ANALISIS SISTEM OTOMATISASI PENYIRAMAN PADA BUDIDAYA PAKCO Alan Duana Putra; M. Jasa Afroni; Bambang Dwi Sulo
SCIENCE ELECTRO Vol 13, No 2 (2021): SCIENCE ELECTRO
Publisher : Science Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.792 KB)

Abstract

Pakcoy merupakan salah satu tanaman yang digemari oleh petani dikarenakan masa tanam yang pendek dan segera bisa dipanen. Dalam budidaya pakcoy penyiraman dilakukan dengan metode manual yang menggunakan banyak tenaga manusia dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu dalam penyiraman perlu perencanaan penyiraman yang berteknologi dan lebih modern guna menunjang hasil panen yang lebih banyak. Maka dari itu perlu dilakukan pengamatan kelembaban tanah secara real time. Dalam penelitian ini memerlukan sensor sensor dan kontrol untuk menunjang penyiraman yang lebih efisien, yaitu sensor ultrasonik digunakan untuk memonitoring ketinggian air dalam tandon, sensor soil moisture untuk memonitoring kelembaban tanah, sensor water flow digunakan untuk mengukur debit air yang mengalir dan berbagai kontrol seperti motor servo digunakan untuk membuka kran air, dan relay untuk menyalakan pompa air. Data dari sensor tersebut ditampilkan dalam aplikasi Blynk pada android sehingga bisa terpantau darimanapun dan kapanpun. Dalam aplikasi juga bisa digunakan untuk mengontrol penyiraman dari jarak jauh. Dalam penelitian ini menggunakan 3 perlakuan penyiraman pada tanaman yaitu penyiraman menggunakan gembor(P0), penyiraman menggunakan stop kran manual(P1), dan penyiraman menggunakan IoT(P2). Dalam penelitian penggunaan air pada P2 rata rata menghabiskan air 20 liter dan pada P0 menghabiskan air rata rata 30 liter, dan berat rata rata tanaman pada P0, P1, P2 sebesar 159,77 gr, 145,32 gr, 170,32 gr