Dewi, Agnes Fransiska
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Nilai Filosofis dan Sosio-Kultural dalam Tradisi “Mapatettong Bola”: Suatu Pendekatan Etnopedagogi Sari, Andi Nurindah; Nur, Fakhriyah; Rizkyanti, Rizkyanti; Kuswanto, Riyan Terna; Dewi, Agnes Fransiska; Hoeruman, Moh Restu; Subha, Rahman
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 4 No. 3 (2024): Oktober 2024-Januari 2025
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v4i3.510

Abstract

Artikel ini mengkaji nilai-nilai filosofis dan sosio-kultural pada tradisi Mapatettong Bola melalui pendekatan etnopedagogi, serta mengeksplorasi potensi integrasi nilai-nilai tersebut ke dalam sistem pendidikan formal. Metode kualitatif diterapkan dengan pendekatan etnopedagogi yang mendalam memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih analitis dan komperhensif tentang nilai tradisi tersebut dalam konteks kehidupan masyarakat Bugis. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dan observasi partisipatif, yang melibatkan tokoh agama dan anggota masyarakat. Temuan kami mengungkapkan bahwa tradisi Mappatettong Bola memiliki nilai filosofis yang mendalam dan erat kaitannya dengan nilai religius, seperti penyucian fisik dan spiritual, keseimbangan spiritual dan moral, dan doa sebagai perlindungan dari hal-hal negatif dalam kehidupan masyarakat Bugis.  Sementara, temuan kami nilai sosio-kultural yang diadopsi dari tradisi ini, yaitu gotong royong sebagai inti kehidupan sosial, membangun solidaritas masyarakat, pelestarian tradisi, bentuk penghormatan terhadap leluhur, menumbuhkan kerja sama dan semangat gotong royong di dalam masyarakat Bugis. Penelitian ini menyoroti pentingnya integrasi tradisi tradisional Mapatettong Bola, sebagai sumber pembelajaran etnopedagogi yang relevan dalam konteks pendidikan modern di Indonesia. Penelitian ini memperkuat argumen bahwa pendekatan berbasis budaya dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap nilai-nilai lokal. Kontribusi dari temuan ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam pengembangan kurikulum yang lebih inklusif dan relevan dengan budaya lokal. Selain itu, penelitian ini berpotensi mendorong diskusi lebih lanjut tentang pentingnya melestarikan tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal di kalangan generasi muda.
Internalizing the Value of Religious Moderation for Generation Z in Facing the Challenges of Plurality Hoeruman, Moh Restu; Fadil, Achmad; Dewi, Agnes Fransiska; Fauziah, Nurul; Khoirunnisa, Khoirunnisa; Sari, Andi Nurindah; Ahmad, Mustapa
Cendekiawan : Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol 4 No 4 (2025): December: Multiple Intelligences of Students in Formal, Informal, and Nonformal E
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/cendekiawan.v4i4.475

Abstract

Generation Z lives in a social space characterized by openness of information, cross-cultural interactions, and high intensity of digital media use. These conditions present both opportunities and challenges, especially in relation to their ability to respond to religious, cultural, and identity plurality. This study aims to analyze the process of internalizing religious moderation values among Generation Z and effective strategies that can be applied in the context of education, particularly Islamic Religious Education. The research method used is a descriptive qualitative approach through literature study and limited interviews with students to explore perceptions, attitudes, and practices of religious moderation. The results of the study indicate that the internalization of religious moderation values can be optimized through three aspects: strengthening digital religious literacy, collaborative learning that emphasizes dialogue across differences, and the exemplary role of educators in applying the principles of tawassuth, tasamuh, tawazun, and i'tidal. The conclusion of this study confirms that religious moderation is an important competency for Generation Z in building inclusive attitudes and adaptive abilities to face socio-religious diversity in the contemporary era.