Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kitosan Teradiasi Gamma 5 kGy Mempengaruhi Muatan Permukaan Nanopartikel MikroRNA Sumadi, Firasti A.N; Perkasa, DP; Wardana, Tirta; Martien, Ronny; Harjana, Sofia Mubarika
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 1 No 02 (2020): HERCLIPS VOL 01 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v1i02.1412

Abstract

Abstract Nanoparticles are non-viral vectors with biodegradability and controlled release abilities that are widely used in gene transfer. Nanoparticles are said to be able to effectively combine and concentrate DNA and RNA in products to be delivered to various cells. Based on changes in microRNA expression in cancer, delivery using microRNA nanoparticles from outside the body is expected to be one of the therapeutic solutions. Irradiated chitosan is assumed to undergo cutting off the main polysaccharide group to produce a smaller molecular weight compared to nonirradiated chitosan. The desired irradiation process to reduce chitosan particle size so that it has better absorption efficiency into the cell needs to be further evaluated including looking at its effect on the final potential zeta. Zeta potential is important to ensure that the nanoparticles are positive enough to be able to enter the negatively charged cell membrane. Chitosan used was irradiated at a dose of 5kGy mixed with 1: 1 nucleic acid ratio. The results of zeta potential measurements showed the highest zeta potential values ​​of 15.27 mV and 13.63 mV obtained in the formula with chitosan-microRNA composition only. The measurement result of zeta potential of irradiated chitosan nanoparticles decreases the surface charge of the particles, this can reduce the potential of nanoparticles for the process of delivery into the cell. Keyword : Irradiated chitosan; nanoparticle; zeta potential
Enhancement of mRNA Vascular Endothelial Growth Factor-A (VEGF-A) Induced Anemia in Oral Squamous Cell Carcinoma (OSCC) Ramadian, Kurnia Jelang; Mahardika, Choirumminanisa Imma; Pangastuti, Aliffala Widianaputri Setya; Ramadhani, Nabella Deby; Sulistyo, Hidayat; Widodo, Haris Budi; Indah Sari, Dwi Nur; Wardana, Tirta
Indonesian Journal of Cancer Vol 19, No 2 (2025): June
Publisher : http://dharmais.co.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v19i2.1278

Abstract

Background: Oral squamous cell carcinoma (OSCC) is a malignant epithelial neoplasm that can lead to mechanical disturbances and malnutrition, potentially causing anemia. Vascular endothelial growth factor-A (VEGF-A) plays a crucial role in angiogenesis and vascularization, which may impact anemia in OSCC patients. This study aimed to investigate the differential mRNA expression of VEGF-A in OSCC patients with and without anemia.Method: This cross-sectional observational study analyzed 39 formalin-fixed paraffin-embedded (FFPE) samples from OSCC patients (13 with anemia, 26 without anemia). VEGF-A mRNA expression was quantified using qPCR with GAPDH as a reference gene. The Livak method was used to determine VEGF-A expression levels. Data were analyzed using GenEX MultiD 6.0 software, and statistical significance was assessed using independent T-tests. Results: VEGF-A mRNA expression in OSCC patients varied based on anemia status (1.94-fold), tumor size (1.44-fold), histological grade (1.21-fold), and anemia severity (1.30-fold). Significant differences in VEGF-A mRNA expression were observed for anemia status and tumor size (p 0.05), while histological grading and anemia severity showed no significant differences. Conclusion: This study demonstrates a significant difference in VEGF-A mRNA expression in OSCC patients with anemia, particularly in relation to tumor size. These findings contribute to our understanding of the relationship between VEGF-A expression and anemia in OSCC, potentially informing future diagnostic and therapeutic strategies.
Prediktor Penyakit Jantung Koroner (PJK) Melalui Pemeriksaan Profil Lipid (HDL, LDL, Trigliserid) Menggunakan Rumus Castelli Dan Indeks Aterogenik Plasma (AIP) di Desa Srowot Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Wahyudin, Wahyudin; Wardana, Tirta; Yusan, Rizak Tiara; Arjadi, Fitranto; Kasum, Kasum; Saad, Nursan
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.10363

Abstract

Kolesterol berkaitan erat dengan kejadian penyakit jantung koroner atau PJK. Kolesterol yang terlalu banyak di dalam pembuluh darah akan menyebabkan akumulasi plak kolesterol atau sering disebut aterosklerosis. Pemeriksaan kolesterol lengkap yang meliputi low density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), trigliserida, dan kolesterol total dapat memberikan gambaran atau prediktor resiko PJK dengan menggunakan rumus indeks Castelli dan Indeks aterogenik plasma (IAP). Pemeriksaan kolesterol lengkap dilaksanakan bekerja sama dengan Kader Posyandu, Bidan Desa, dan Perangkat Desa dengan jumlah responden sebanyak 48 orang yang terdiri dari 40 perempuan dan laki-laki sebanyak 8 orang. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa resiko PJK dengan menggunakan indeks Castelli sebagian besar warga memiliki resiko rendah sebanyak 69% dibanding resiko sedang 27% dan resiko tinggi sebanyak 4 %. Sedangkan dengan menggunakan IAP, menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami resiko tinggi PJK sebanyak 38%, resiko sedang 52%, dan resiko rendah hanya mencapai 10%. Kegiatan ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi warga agar lebih memperhatikan pola makan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya PJK, dengan mengurangi makanan-makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi
Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa/Siswi SD Negeri 2 Linggasari dengan Pembuatan Kader Dokter Gigi Kecil di Desa Linggasari, Kembaran, Kabupaten Banyumas Prakoso, Aditya Priagung; Satrio, Rinawati; Hirawan, Helmi; Wardana, Tirta
Journal of Dental and Biosciences Vol 1 No 01 (2024): Journal of Dental and Biosciences
Publisher : Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedoketaran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut utamanya dalam mencegah terjadinya karies pada gigi dapat dilakukan melalui tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative dengan pemberdayaan kader. Salah satu bentuk kader yang dapat dibangun adalah pembentukan Dokter Gigi Kecil (DOKGICIL) pada tingkat sekolah dasar yang merupakan bagian dari Usaha Kehatan Gigi Sekolah (UKGS). DOKGICIL merupakan individu yang terorganisir dalam waktu tertentu dan kualitasnya terus ditingkatkan secara bertahap guna mencapai suatu tujuan yaitu kualitas kesehatan gigi dan mulut yang baik. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini yaitu membentuk kader DOKGICIL. Kemudian dilakukan pelatihan DOKGICIL. Setelah itu melakukan penilaian tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa-siswi kelas III-VI SDN 2 Linggasari dengan kuisioner (pre-test). Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dilakukan penyuluhan oleh kader DOKGICIL, penilaian pengetahuan setelah penyuluhan dilakukan dengan kuisioner (post-test). Kemudian membandingkan hasil pretest dan posttest pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas III-VI SDN 2 Linggasari. Analisis data pretest dan posttest dilakukan melalui aplikasi IBM SPSS menggunakan uji pair t-test. Hasil analisa data didapatkan bahwa p<0,05, sehingga terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh DOKGICIL. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembentukan kader DOKGICIL terbukti efektif untuk meningkatkan tingkat pengetahuan pada siswa/i kelas III-VI SDN 2 Linggasari.