Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penambahan Nanoselulosa Sekam Padi Terhadap Kekasaran Permukaan Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Rahmawati, Selma Junita; Logamarta, Setiadi Warata; Satrio, Rinawati
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 10, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v10i2.12309

Abstract

Basis gigi tiruan adalah bagian yang berkontak langsung dengan jaringan lunak rongga mulut. Bahan basis gigi tiruan yang paling umum digunakan yaitu resin akrilik polimerisasi panas. Bahan ini masih memiliki kekurangan yaitu sifat mekanis rendah, meninggalkan monomer sisa dan adanya porositas yang berpengaruh terhadap kekasaran permukaan. Nanoselulosa sekam padi memiliki potensi sebagai alternatif untuk memperbaiki sifat bahan resin akrilik polimerisasi panas. Nanoselulosa memiliki keunggulan diantaranya memiliki luas permukaan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai reinforcing nanofiller pada material komposit seperti resin akrilik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan nanoselulosa sekam padi terhadap kekasaran permukaan pada resin akrilik polimerisasi panas. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan post-test only control group design. Sampel penelitian terdiri dari 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 8 sampel. Kelompok K1, K2, K3, K4, K5 dan K0 berturut-turut merupakan kelompok dengan penambahan nanoselulosa 1%, 2%, 3%, 4%, 5% serta kontrol (tanpa nanoselulosa). Hasil penelitian menunjukkan semua kelompok dengan penambahan nanoselulosa memiliki nilai kekasaran permukaan lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Penambahan nanoselulosa 5% (K5) memiliki nilai kekasaran permukaan tertinggi yaitu 0,3242 ± 0.0066µm kemudian diikuti berturut-turut oleh kelompok K4, K3, K2, K1 dan kelompok kontrol (K0) memiliki nilai kekasaran permukaan terendah yaitu 0.1558 ± 0.0023µm. Hasil uji SEM pada setiap kelompok menunjukkan terdapat aglomerasi dan ukuran porus yang bervariasi. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan nanoselulosa sekam padi tidak lebih baik dari kelompok kontrol dan dapat meningkatan kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas.
Antimicrobial photodynamic therapy with erythrosine photosensitizer against immune response in chronic periodontitis model Rochmawati, Mutia; Kusuma, Maulidina Raihan; Maziyyah, Faiz; Naim, Cantika Nadrotan; Prihastuti, Christiana Cahyani; Satrio, Rinawati; Laksitasari, Anindita; Sari, Dwi Nur Indah; Ichsyani, Meylida
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 9, No 2 (2023): August
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/majkedgiind.77084

Abstract

Chronic periodontitis is a progressive inflammatory disease of the supporting tissues of the teeth caused by dental plaque bacteria with a clinical sign of periodontal pockets. A Gram-negative bacterium that can trigger this inflammatory disease is Porphyromonas gingivalis. Antimicrobial photodynamic therapy with blue LED light irradiation and photosensitizer erythrosine can reduce the survival rate of P. gingivalis. This study aimed to determine the effects of antimicrobial photodynamic therapy (APDT) exposure with blue LED light irradiation and PS erythrosine on the number of macrophages, lymphocytes, and gingival fibroblasts in gingival tissue of Sprague Dawley rats as chronic periodontitis models. This study used a posttest-only control group design to examine 27 Sprague Dawley rats which were divided into P group (healthy rats), N group (untreated chronic periodontitis rats), and PDT groups (chronic periodontitis model given 1 mg/ml PS erythrosine and irradiated with blue LED light for 60 seconds). Cell observation of histologic preparations of rat gingival tissue with hematoxylin-eosin (H&E) staining was carried out on the 1st, 3rd, and 5th days. Histological preparations of gingival tissue with H&E staining was carried out on the 1st, 3rd, and 5th days. Statistical analysis used a one-way ANOVA and the Kruskal-Wallis test, continued with LSD and the Mann-Whitney post-hoc tests. Results showed significant difference in the mean of macrophages in the PDT group compared to the untreated chronic periodontitis group on the 1st, 3rd, and 5th days (p < 0.05). The mean lymphocyte in the PDT group was significantly different from the untreated chronic periodontitis group on the 1st, 3rd, and 5th days (p < 0.05), and significantly lower than that in the healthy group (p < 0.05) but only on the 3rd and 5th days. The mean fibroblast in the PDT group was significantly different compared to the untreated chronic periodontitis group on the 1st, 3rd, and 5th days (p < 0.05). In conclusion, there were significant differences in the number of macrophages, lymphocytes, and fibroblasts in a chronic periodontitis rat model after treatment with APDT exposure with blue LED and erythrosine photosensitizer.
CORRELATION BETWEEN DENTAL FLUOROSIS AND GROUNDWATER CONSUMPTION IN CHILDREN AGED 8-15 YEARS IN THE KARST AREA BANYUMAS Hidayat, Egi Gibbons; Satrio, Rinawati; Hidayah, Riski Amalia; Widodo, Haris Budi; Oktadewi, Fitri Diah
Mandala Of Health Vol 18 No 1 (2025): Mandala of Health: A scientific Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2025.18.1.16446

Abstract

Background: dental fluorosis is a condition of tooth growth and development that causes spots and brittle teeth. The cause of dental fluorosis is chronic fluoride intoxication due to consumption of fluoridated water during the tooth development period. One type of water with a high fluoride content is groundwater in karst areas. Groundwater in Darmakradenan village containing 1,9 mg/L fluoride. The vast majority of the locals consume groundwater as drinking water. Aim: to determine the association between groundwater consumption and the incidence of dental fluorosis. Methods: an analytic-observational with a cross-sectional approach. The research population consisted of residents aged 8–15 years in Darmakradenan Village, Ajibarang District, and Banyumas Regency. Purposive sampling was implemented for selecting research participants, with a total of 90 participants who divided into two groups: consumed groundwater and refilled drinking water. The Dean's Index is used to examine the status of dental fluorosis. Analysis data used Chi-square test. Result: there was an association between groundwater consumption and dental fluorosis (p < 0,05, CC = 0,277). Conclusion: there is an association between groundwater consumption in karst areas and the incidence of dental fluorosis.
Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa/i Tunarungu Di SLB B Yakut Purwokerto Oktadewi, Fitri Diah; taqwim, ali; satrio, rinawati; dias andrianto, angger waspodo
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2025.2.2.13673

Abstract

Siswa tunarungu memiliki keterbatasan fisik dalam mendengar dan umumnya diikuti oleh gangguan bicara.. Keterbatasan ini menjadi hambatan bagi penyandang tunarungu untuk memperoleh pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang nantinya akan menentukan sikap dan tindakan anak dalam menjaga kebersihan rongga mulutnya . SLB B Yakut Purwokerto merupakan sekolah untuk siswa tunarungu wicara yang terletak di daerah Kranji, Banyumas, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan dalam untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada siswa tunarungu di SLB B Yakut Purwokerto. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa tunarungu SLB B Yakut Purwokerto berjumlah 74 siswa dari usia TK hingga SMA. Metode kegiatan ini berupa pemberian edukasi melalui demonstrasi sikat gigi dengan phantom gigi didampingi guru dan pemeriksaan gigi dan mulut. Pemeriksaan rongga mulut menunjukkan angka karies yang cukup tinggi. Hasil pemeriksaan rongga mulut akan diserahkan kepada pihak sekolah dan orang tua agar dapat ditindaklanjuti.
EFEKTIVITAS MIKROEMULSI-GEL SELEDRI (Apium graveolens) DALAM MENURUNKAN KADAR CALPROTECTIN GCF PADA MODEL PERIODONTITIS KRONIS Prihastuti, Christiana Cahyani; Salisa, Ziyada; Rakhmawati, Rakhmawati; Taqwim, Ali; Satrio, Rinawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 12, No 1 (2025): Vol 12 No 1 (Juni 2025)
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v12i1.1812

Abstract

Background: Calprotectin is a neutrophil secretion product that serves as one of the biomarkers for periodontal tissue inflammation. Calprotectin levels in Gingival Crevicular Fluid (GCF) are reported to increase in periodontitis conditions. Celery (Apium graveolens) contains flavonoids and polyphenols that have potential anti-inflammatory properties. The topical microemulsion-gel formulation offers optimal bioavailability of active substances when applied to periodontal pockets. Objective: To determine the effect of celery microemulsion-gel on GCF calprotectin levels in an experimental model of chronic periodontitis. Methods: This experimental study used 25 male Wistar rats (Rattus norvegicus) divided into 5 groups (n=5): healthy control group, negative control group, and three treatment groups receiving Apium graveolens microemulsion-gel at concentrations of 25%, 50%, and 100%. The chronic periodontitis model was induced using P. gingivalis. Apium graveolens microemulsion-gel (0.7 ml) was applied to the inflamed gingival sulcus for 7 days. GCF samples were collected using filter paper and calprotectin levels were measured using ELISA method. Data analysis was performed using One-Way ANOVA followed by Least Significant Difference (LSD) test. Results: GCF calprotectin levels in the Apium graveolens microemulsion-gel treatment groups were lower compared to the negative control group (p<0.05), with the lowest levels observed in the 50% concentration group. There was no significant difference between the treatment groups and the healthy control group (p>0.05). Conclusion: Apium graveolens microemulsion-gel effectively reduces GCF calprotectin levels in chronic periodontitis model, indicating an anti-inflammatory effect.
UJI Aktifitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica papaya Linn) terhadap Candida albicans Multri, Violentri; Peramiarti, IDSAP; Rochmawati, Mutia; Ichsyani, Meylida; Satrio, Rinawati
Journal of Dental and Biosciences Vol 1 No 01 (2024): Journal of Dental and Biosciences
Publisher : Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedoketaran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Candida albicans merupakan patogen oportunistik pada membran mukosa rongga mulut. C. albicans dalam jumlah berlebihan pada mukosa rongga mulut dapat menimbulkan infeksi kandidiasis oral. Pengobatan kandidiasis menggunakan obat sintetik memiliki efek samping pada pasien dengan kondisi khusus seperti mual, muntah dan diare, sehingga diperlukan alternatif pengobatan yang lebih aman, salah satunya dengan memanfaatkan daun pepaya. Daun pepaya memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai antifungi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antifungi dan KHM ekstrak etanol daun pepaya California pada konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, 10 %, 12,5%, 15%. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris secara in vitro dengan rancangan penelitian berupa post-test only control group design. Penelitian ini menggunakan metode dilusi dengan pengukuran menggunakan spektrofotometer. Uji fitokimia ekstrak etanol daun pepaya California mengandung senyawa aktif berupa flavonoid, saponin, tannin, dan alkaloid. Ekstrak etanol daun pepaya dapat menghambat pertumbuhan C. albicans pada konsentrasi 7,5%, 10%, 12,5% dan 15% dengan nilai absorbansi -0,0250, -0.0125, -0.0368 dan -0.0397. Ekstrak etanol daun pepaya California mempunyai aktivitas antifungi terhadap jamur C. albicans dengan nilai KHM sebesar 7,5%.
Peningkatan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa/Siswi SD Negeri 2 Linggasari dengan Pembuatan Kader Dokter Gigi Kecil di Desa Linggasari, Kembaran, Kabupaten Banyumas Prakoso, Aditya Priagung; Satrio, Rinawati; Hirawan, Helmi; Wardana, Tirta
Journal of Dental and Biosciences Vol 1 No 01 (2024): Journal of Dental and Biosciences
Publisher : Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedoketaran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut utamanya dalam mencegah terjadinya karies pada gigi dapat dilakukan melalui tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative dengan pemberdayaan kader. Salah satu bentuk kader yang dapat dibangun adalah pembentukan Dokter Gigi Kecil (DOKGICIL) pada tingkat sekolah dasar yang merupakan bagian dari Usaha Kehatan Gigi Sekolah (UKGS). DOKGICIL merupakan individu yang terorganisir dalam waktu tertentu dan kualitasnya terus ditingkatkan secara bertahap guna mencapai suatu tujuan yaitu kualitas kesehatan gigi dan mulut yang baik. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini yaitu membentuk kader DOKGICIL. Kemudian dilakukan pelatihan DOKGICIL. Setelah itu melakukan penilaian tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa-siswi kelas III-VI SDN 2 Linggasari dengan kuisioner (pre-test). Untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dilakukan penyuluhan oleh kader DOKGICIL, penilaian pengetahuan setelah penyuluhan dilakukan dengan kuisioner (post-test). Kemudian membandingkan hasil pretest dan posttest pengetahuan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas III-VI SDN 2 Linggasari. Analisis data pretest dan posttest dilakukan melalui aplikasi IBM SPSS menggunakan uji pair t-test. Hasil analisa data didapatkan bahwa p<0,05, sehingga terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh DOKGICIL. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembentukan kader DOKGICIL terbukti efektif untuk meningkatkan tingkat pengetahuan pada siswa/i kelas III-VI SDN 2 Linggasari.
Pemanfaatan Radiografi Panoramik Untuk Estimasi Usia Identifikasi Forensik: A Review Adrianto, Angger Waspodo Dias; Hartomo, Bambang Tri; Satrio, Rinawati; Hesantera, Amalia Putri; Rahmawati, Haryani Devi
Journal of Dental and Biosciences Vol 1 No 01 (2024): Journal of Dental and Biosciences
Publisher : Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedoketaran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Radiografi panoramik merupakan salah satu jenis radiografi yang digunakan dalam proses identifikasi odontologi forensik. Keunggulan penggunaan radiografi panoramik dalam proses identifikasi odontologi forensik yaitu sederhana. Akurasi radiografi panoramik dalam pengukuran anatomi telah ditetapkan dalam berbagai penelitian, dan gambaran radiografi panoramik telah dijadikan sebagai parameter dalam penentuan estimasi usia. Tujuan: Penulisan jurnal review ini bertujuan untuk membahas radiografi panoramik untuk usia estimasi identifikasi forensik. Metode: Jurnal Review ini disusun dengan metode studi kepustakaan atau literature review serta menggunakan data sekunder. Sumber ilmiah pada jurnal review ini diperoleh dari e-book dan jurnal nasional serta internasional bereputasi 5 tahun terakhir (2017-2022) yang terindeks di PubMed, Google Scholar, Sinta dan DOAJ. Pembahasan: Radiografi panoramik dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses estimasi usia identifikasi forensik dengan menghasilkan gambaran tomografi yang memperlihatkan struktur fasial meliput lengkung maksila dan mandibula beserta struktur pendukungnya. Jenis radiografi ini digunakan dapat digunakan dalam penentuan usia individu. Proses identifikasi tersebut dilakukan dengan menggunakan data ante-mortem serta data post-mortem. Kesimpulan: Pemeriksaan odontologi forensik menggunakan radiografi panoramik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi estimasi usia korban berdasarkan struktur dentomaxillofacial serta tahap pertumbuhannya.
Pengaruh Serbuk Cangkang Kerang Hijau (Perna viridis) dan Kapur sebagai Bahan Poles terhadap Kekasaran Permukaan Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Yunanto, Karissa Alysia Zahra; Satrio, Rinawati; Purnama, Ryana Budi
Journal of Dental and Biosciences Vol 1 No 2 (2024): Journal of Dental and Biosciences
Publisher : Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedoketaran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resin akrilik polimerisasi panas adalah salah satu bahan yang umum digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan. Salah satu sifat fisik basis gigi tiruan yang penting adalah kekasaran permukaan karena berpengaruh terhadap kenyamanan pasien serta retensi bakteri dan stain sehingga perlu dilakukan pemolesan menggunakan bahan abrasif. Serbuk cangkang kerang hijau (P.viridis) dan kapur berpotensi dijadikan bahan abrasif alternatif dengan kandungan utama berupa kalsium karbonat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serbuk cangkang kerang hijau (P. viridis) dan kapur terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris pre-post-test design. Sampel berjumlah 27 dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok perlakuan 1 menggunakan serbuk cangkang kerang hijau, kelompok perlakuan 2 menggunakan serbuk kapur, dan kelompok kontrol menggunakan pumis. Kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas diukur menggunakan profilometer kontak. Uji Paired T-Test menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada nilai kekasaran permukaan antara sebelum dengan sesudah pemolesan pada ketiga kelompok (p<0,05). Uji One-Way ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada nilai selisih kekasaran sebelum dan sesudah pemolesan antara ketiga kelompok (p>0,05). Simpulan dari penelitian ini adalah serbuk cangkang kerang hijau (P. viridis) dan kapur berpengaruh terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Kata kunci: Bahan poles, cangkang kerang hijau, kapur, kekasaran permukaan, resin akrilik polimerisasi panas
Hubungan Performa Mahasiswa Profesi Dokter Gigi pada Pelayanan Gigi Mulut terhadap Kecemasan Dental Pasien di RSGMP Universitas Jenderal Soedirman Satrio, Rinawati; Oktavilia, Ernasiwi Astri; Khairunnisa, Ghina
Journal of Dental and Biosciences Vol 2 No 01 (2025): Journal of Dental and Biosciences
Publisher : Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedoketaran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jdentbios.2025.2.01.12359

Abstract

Latar belakang: Pendidikan profesi dokter gigi merupakan pendidikan yang diarahkan pada penguasaan dan penerapan ilmu kepada masyarakat dalam bidang kedokteran gigi untuk menghasilkan dokter gigi yang berkompeten. Performa merupakan pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan perancanaan strategis dan operasional organisasi oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi. Kecemasan dental merupakan pemikiran bahwa sesuatu menyeramkan akan terjadi sebelum seseorang melakukan kunjungan atau perawatan gigi. Kecemasan dental tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman traumatis, jenis kelamin, instrumen perawatan gigi, pengetahuan, jenis perawatan gigi, dan dukungan keluarga, tetapi performa dari operator juga memegang peranan penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara performa mahasiswa program profesi dokter gigi dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut terhadap kecemasan dental pasien di klinik integrasi RSGMP UNSOED. Metode: Penelitian ini dilaksanakan secara observasional analitik. Responden penelitian berjumlah 95 orang yang merupakan pasien klinik integrasi RSGMP UNSOED pada tahun 2023-2024. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara performa mahasiswa profesi dengan kecemasan dental pasien (p<0,05) dengan nilai coefficient correlation (CC) sebesar -0.811 yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel kuat. Kesimpulan: terdapat hubungan antara performa mahasiswa program profesi dokter gigi dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terhadap kecemasan dental pasien.