Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEK PROPOLIS TERHADAP FUNGSI DAN PERLEMAKAN HATI TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) MODEL HIPERKOLESTEROLEMIA Diah Krisnansari; Hidayat Sulistyo; Viva Ratih Bening Ati
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) Vol. 37 No. 1 (2014)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v37i1.4011.77-85

Abstract

ABSTRACTCardiovascular disease has become the main cause of death due to hypercholesterolemia.Keywords : SGOT, SGPT, fatty liver, propolis ABSTRAK Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab utama kematian yang disebabkan hiperkolesterolemia. Propolis dapat menurunkan kadar kolesterol plasma. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek propolis terhadap fungsi dan perlemakan hati tikus putih model hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain pre-post test. Tiga puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) jantan berumur 12-16 minggu, berat badan 125-200 gr dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Kelompok I : pakan standard + sonde aquadest; kelompok II: pakan standard + sonde propolis 0,054 gr, kelompok III: pakan tinggi kolesterol + Propiltiourasil (PTU) 0,01% + sonde aquadest; kelompok IV: pakan tinggi kolesterol + PTU 0,01% + sonde propolis 0,054 gr; kelompok V : pakan tinggi kolesterol + PTU 0,01% + sonde propolis 0,108 gr dan kelompok VI : pakan tinggi kolesterol + PTU 0,01% + sonde propolis 0,0162 gr. Perlakuan dilakukan selama 30 hari. Sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pengukuran kadar serum glutamat-oksaloasetat transaminase (SGOT) dan serum glutamate-piruvat transaminase (SGPT), sesudah perlakuan hewan coba diterminasi untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopis perlemakan hati. Analisis menggunakan One Way Anova yang dilanjutkan dengan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan aktivitas SGOT (p = 0,018) dan SGPT (p = 0,038) antar kelompok. Perlemakan hati paling tinggi pada kelompok I dan perlemakan hati paling rendah pada kelompok II. Propolis dosis 0,054 gr dapat memperbaiki fungsi dan perlemakan hati tikus hiperkolesterolemia. [Penel Gizi Makan 2014, 37(1): 77-85] Kata kunci: SGOT, SGPT, perlemakan hati, propolis Bee propolis has been used widely to reduce plasma cholesterol levels. The aims of this research was to measure the effect of propolis on liver function and fatty liver of hypercholesterolemic Wistar rats. This was an experimental study with pre-post design. Thirty male Wistar rats aged 12-16 week, weight 125-200 g were allocated into 6 groups. Group I: standard meal + aquadest-gavage; group II: standard meal + 0,054 gr propolis-gavage, group III: high cholesterol meal+PTU 0,01+aquadest gavage; group IV: high cholesterol meal+Propiltiourasil (PTU) 0,01 + 0,054 gr propolis-gavage; group V: high cholesterol meal + PTU 0,01+ 0,108 gr propolis-gavage and group VI: high cholesterol meal + PTU 0,01+ 0,162 gr propolis-gavage. Serum glutamat-oksaloasetat transaminase (SGOT) and serum glutamate-piruvat transaminase (SGPT) levels before and after treatment were measure. Analisys of microscopic fatty liver was conducted after scarification of rats. Data were analysed by One Way Anova to LSD test. The study showed that there were significant differences in SGOT and SGPT between groups. Fatty liver were highest in group I and lowest in group II. Provision of 0,054 g propolis improve liver function and decreased fatty liver of hypercholesterolemic rats.
Enhancement of mRNA Vascular Endothelial Growth Factor-A (VEGF-A) Induced Anemia in Oral Squamous Cell Carcinoma (OSCC) Ramadian, Kurnia Jelang; Mahardika, Choirumminanisa Imma; Pangastuti, Aliffala Widianaputri Setya; Ramadhani, Nabella Deby; Sulistyo, Hidayat; Widodo, Haris Budi; Indah Sari, Dwi Nur; Wardana, Tirta
Indonesian Journal of Cancer Vol 19, No 2 (2025): June
Publisher : http://dharmais.co.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v19i2.1278

Abstract

Background: Oral squamous cell carcinoma (OSCC) is a malignant epithelial neoplasm that can lead to mechanical disturbances and malnutrition, potentially causing anemia. Vascular endothelial growth factor-A (VEGF-A) plays a crucial role in angiogenesis and vascularization, which may impact anemia in OSCC patients. This study aimed to investigate the differential mRNA expression of VEGF-A in OSCC patients with and without anemia.Method: This cross-sectional observational study analyzed 39 formalin-fixed paraffin-embedded (FFPE) samples from OSCC patients (13 with anemia, 26 without anemia). VEGF-A mRNA expression was quantified using qPCR with GAPDH as a reference gene. The Livak method was used to determine VEGF-A expression levels. Data were analyzed using GenEX MultiD 6.0 software, and statistical significance was assessed using independent T-tests. Results: VEGF-A mRNA expression in OSCC patients varied based on anemia status (1.94-fold), tumor size (1.44-fold), histological grade (1.21-fold), and anemia severity (1.30-fold). Significant differences in VEGF-A mRNA expression were observed for anemia status and tumor size (p 0.05), while histological grading and anemia severity showed no significant differences. Conclusion: This study demonstrates a significant difference in VEGF-A mRNA expression in OSCC patients with anemia, particularly in relation to tumor size. These findings contribute to our understanding of the relationship between VEGF-A expression and anemia in OSCC, potentially informing future diagnostic and therapeutic strategies.
Pemberdayaan Ekonomi Penyandang Thalasemia di Banyumas Raya Melalui Kegiatan Pelatihan Usaha Kain Ecoprint dan Shibotik Lestari, Diyah Woro Dwi; Rujito, Lantip; Sulistyo, Hidayat; Faiza, Dinar; Sylviningrum, Thianti
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2025): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2025.2.2.13478

Abstract

Penyandang thalassemia menghadapi tantangan yang signifikan terutama tantangan fisik, psikologis dan ekonomi. Keterbatasan fisik dan kewajiban melakukan transfusi darah secara rutin membatasi para penyandang dalam kegiatan ekonomi. Keterbatasan partisipasi ini dimungkinkan berpengaruh pada kondisi perekonomian mereka. Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman berinisiatif untuk menginisiasi kegiatan yang sekiranya dapat menjawab tantangan ini. Kegiatan yang dimaksudkan ialah pelatihan keterampilan pembuatan kain shibori dan ecoprint bagi anggota perkumpulan penyandang thalasemia di Banyumas Raya. Tujuan dilakukan kegiatan ini selain untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan usaha kain shibori dan ecoprint, juga untuk mengakrabkan sesama anggota perkumpulan dan memperluas jejaring. Tim Pengabdi berkerja sama dengan Perkumpulan Penyandang Talasemia Indonesia (PPTI) cabang Banyumas. Metode yang dilakukan meliputi pemberian materi di kelas, praktek bersama ahli dan diskusi mengenai potensi pengembangan usaha. Peserta pelatihan mengapresiasi upaya tim pengabdi dan memberikan evaluasi secara kualitatif.
KORELASI USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN GRADING LIMFOMA NON HODGKIN SEL B DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Pangestu, Thomas Adi; Sulistyo, Hidayat; Djatmiko, Wahyu; Novrial, Dody; Mardhihusodo, Hajid Rahmadianto
Mandala Of Health Vol 17 No 1 (2024): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2024.17.1.9564

Abstract

Latar Belakang: Limfoma non-Hodgkin (LNH) dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu limfoma sel B dan limfoma sel T/NK. Tipe LNH paling banyak di dunia adalah LNH sel B. Salah satu cara mengelompokkan LNH sel B yaitu dengan menggunakan pemeriksaan histopatologi untuk membedakan grading menjadi low grade dan high grade. Tingkat kejadian LNH sel B meningkat bertahap berdasarkan usia dan lebih banyak terjadi pada laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan grading LNH sel B. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada pasien limfoma non-Hodgkin sel B di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada tahun 2019-2021. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Total sampel yang didapatkan adalah 75 pasien LNH sel B. Sebanyak 47 (62,7%) pasien berusia <60 tahun dan 28 (37,3%) pasien berusia ⩾60 tahun. Pasien laki-laki berjumlah 40 (53,3%) pasien, lebih banyak daripada perempuan yang berjumlah 35%. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan grading (p=0,617), serta jenis kelamin dengan grading (p=0,366). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia dengan grading LNH sel B. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan grading LNH sel B.