Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu melalui Penyuluhan MP-ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Trauma Center Samarinda Yuniasih, Arista Dian; K, Iriyani; Wisnuwardani, Ratih Wirapuspita
Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/bajpm.v5i3.1942

Abstract

Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) merupakan salah faktor yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan balita. Kader posyandu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat yang memiliki peran strategis dalam mendampingi ibu dalam pemberian MP-ASI serta pemantauan status gizi balita. Angka presentasi wasting di Puskesmas Trauma Center sebesar 11,9%, stunting 15,8% dan berat badan kurang 17,2% pada tahun 2024. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang MP-ASI. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan mengisi lembar pretest dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan terkait materi MP-ASI dan mengisi lembar posttest. Pengabdian masyarakat ini dilakukan selama pada bulan April 2025 pada 55 kader posyandu. Analisis data menggunakan uji non-parametrik yaitu Uji Wilcoxon Signed-Rank Test. Terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan MP-ASI (p=0,017). Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan yang diberikan kepada kader posyandu terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan mereka mengenai pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
Analisis Kandungan Siklamat pada Minuman Jajanan Sekolah di SMP Negeri 15 Samarinda, sebagai Upaya Pengawasan Keamanan Pangan Yuniasih, Arista Dian; K, Iriyani; W, Ratih Wirapuspita
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): Edisi Oktober
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i2.1296

Abstract

Keamanan pangan merupakan hal yang perlu diupayakan secara maksimal guna menciptakan kondisi atau jaminan bahwa pangan yang dikonsumsi aman. Suatu bahan pangan dianggap aman apabila telah memenuhi standar keamanan tertentu, sehingga dapat menghindarkan dari potensi bahaya, baik yang bersifat biologis, kimiawi, fisik, maupun zat lain yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Salah satu zat berbahaya dalam minuman jajanan sekolah adalah pemanis buatan siklamat. Siklamat bersifat karsinogenik, meningkatkan tekanan darah dan risiko sindrom metabolik apabila dikonsumi oleh anak-anak. Berbagai laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan masih adanya produk jajanan di sektor informal yang mengandung siklamat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan siklamat pada jajanan minuman yang dijual di lingkungan SMP Negeri 15 Samarinda. Sepuluh sampel minuman diambil dari pedagang di dalam dan luar area sekolah, kemudian dianalisis di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Samarinda menggunakan metode kualitatif. Hasil uji menunjukkan bahwa kedua sampel negatif mengandung siklamat. Dengan demikian, pada saat pemeriksaan, jajanan minuman yang dikonsumsi siswa dinyatakan aman dari zat pemanis buatan berbahaya tersebut. Namun, pengawasan berkala dan edukasi kepada pedagang serta masyarakat tetap diperlukan untuk menjaga keberlanjutan keamanan pangan di lingkungan sekolah.
Gambaran Kasus Parotitis Anak Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Loa Bakung Pakki, Irfansyah Baharuddin; Herliani, Resda; Noorhayaty, Noorhayaty; Insany, Vicca Yulia; Yuniasih, Arista Dian; Sigit, Ratih Fianni
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 9, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Parotitis is a disease caused by mumps virus infection. The infection attacks the parotid glands, causing symptoms such as fever, swelling on the side of the face accompanied by pain. Data from the Samarinda City Health Office shows that there were 380 cases of mumps from September to early October 2024. The increase in cases also occurred among elementary school children, but there is no definitive data yet that illustrates the number and distribution of parotitis cases. The aim of this study is to identify the risk factors for mumps in elementary school children in the Loa Bakung working area. This study is a descriptive study. The sample was 5154 students. Data collection was done by distributing questionnaires online in the form of Google Forms and interviews to teachers during field visits. The number of schools that filled out the Google form was 11 schools (91.7%), and the number of classes that filled out the Google form was 55 classes (31.9%). Analysis was conducted on the incidence data of cases, patient characteristics, and school intervention efforts. The study showed the incidence of mumps cases among 238 students, with the highest number at SD Muhammadiyah 5 (37.82%) and the highest attack rate at MI Tijanul Jawahir (13.89%). The majority of the patients were 9 years old (27.94%) and male (53.36%). The main symptoms experienced are swelling in the cheeks (85.5%) and fever (67.3%). The preventive measures taken by the school include the use of masks, provision of handwashing facilities, and granting dispensations. The incidence of mumps cases shows a significant increase in the elementary school environment. Further investigation is needed regarding the factors influencing the high attack rate and prevention strategies. Keywords : Parotitis, attack rate, elementary school, prevention, Samarinda