Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS TEKNIS PENGARUH PENAMBANGAN BATU PADAS TERHADAP KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI OOS DI UBUD GIANYAR Suasira, I Wyn; Tapayasa, I Made; Santoiana, I Made Anom; Made Parwita, I Gusti Lanang
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada jaman dahulu pemakaian material batu padas di Bali pada umumnya terbatas hanya untuk bangunan suci dan untuk keperluan perumahan bangsawan/ keraton. Namun dengan perkembangan jaman seiring dengan berkembang pesatnya sektor kepariwisataan menyebabkan pemakaian batu padas semakin luas penggunaannya baik untuk kantor, sekolah, tempat bisnis maupun untuk akomodasi kepariwisataan. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap meningkatnya permintaan terhadap material batu padas dari waktu ke waktu. Kondisi lain lagi penambangan batu padas yang berlokasi di sepanjang alur daerah aliran sungai Oos diyakini memiliki kwalitas material terbaik di Bali dilihat dari tekstur, warna dan kekuatan materialnya. Permasalahan mulai timbul dimana permintaan batu padas yang meningkat tidak diikuti dengan penyediaan yang memadadi karena persediaan di alam cenderung tetap bahkan mulai berkurang. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa kegiatan penambangan batu padas tersebut telah mulai menimbulkan kerusakan terhadap sungai. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan di Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa pengambilan batu padas mulai menunjukkan perubahan yang sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya  dilihat dari jumlah material yang diambil,  kedalaman penggalian, penurunan kalitas air, kebisingan suara serta berkurangnya kapasitas sungai. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap beberapa hal negatif seperti alur sungai yang mulai mengalami perubahan serta daerah sekitar aliran sungai yang tidak lagi memperhatikan aspek keamanan serta estetika lingkungan. Kwalitas air sungai yang menurun memberi dampak yang tidak bagus terhadap sungai serta terancamnya daerah tebing di sekitar sungai yang berpotensi longsor. Penelitian ini memakai metode deskriftif kwantitatif dan kwalitatif dengan hasil yang diharapkan berupa suatu pola kebijakan penataan Tukad Oos yang komprehensif dan inovatif sehingga kerusakan sungai dapat dicegah. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya suatu pola kebijakan dalam penambangan batu padas di daerah aliran sungai Oos sehingga kerusakan yang lebih besar bias dihindari.Kata Kunci: Sungai  Oos, tambang batu padas , kerusakan sungai In ancient times the use of rock material in Bali in general was limited only to the sacred buildings and for the purposes of royal or palace housing. However, the development of the era along with the rapidly growing tourism sector led to the use of stone  more widely or offices, schools, business places and for tourism accommodation. This condition brings consequences to the increasing demand for rock material over time. Another condition of stone rock mining located along the flow of the Oos river basin is believed to have the best material quality in Bali in terms of texture, color and material strength. Problems begin to arise where increasing demand for rocks is not accompanied by an adequate supply because the inventories in nature tend to remain even begin to decrease. Current conditions indicate that the rock mining activities have started to cause damage to the river. From preliminary research conducted in Lodtunduh Village, Ubud District, Gianyar Regency shows that rocks taking start to show a very big change to the surrounding environment seen from the amount of material taken, the depth of excavation, the decrease of water calm, the noise and the decrease in river capacity. This condition brings consequences to some negative things such as the flow of the river that began to change as well as the area around the river that no longer pay attention to safety aspects as well as environmental aesthetics. The quality of declining river water gives a bad impact on the river and the threat of cliff areas around the river that have the potential of landslides. This study uses quantitative and qualitative descriptive methods with the expected results in the form of a comprehensive and innovative Tukad settlement policy so that river damage can be prevented. The end result of this research is the existence of a policy pattern in rock mining in the Oos watershed area, so that greater damage can be avoided.Keywords: Oos river, rock mining, river damage
TINGKAT KEBISINGAN PETUGAS GROUND HANDLING DI BANDARA NGURAH RAI BALI Nyoman Surayasa; I Made Tapayasa; I Wayan Putrayadnya
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.253 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.2.378.63-69

Abstract

Bandara Ngurah Rai adalah bandara internasional di Bali, dan Bali merupakan salah satu tujuan wisata dengan banyak pengunjung baik wisatawan internasional taupun domestik. Hal ini akan meningkatkan frekuensi lalu lintas udara dan jumlah jenis pesawat. Kondisi ini merupakan salah satu faktor terjadinya risiko kebisingan, yang berakibat pada kemungkinan timbulnya gangguan pendengaran bagi pekerja bandara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kebisingan yang berdampak pada pekerja di lapangan terbang di Bandara Ngurah Rai. Metode cross sectional digunakan sebagai metode analisis data, dimana sebanyak 44 sampel data yang dihimpun secara acak. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner untuk mengetahui masa kerja, alat pelindung diri, dan pengukuran tingkat kebisingan yang digunakan oleh para staf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada Divisi Administrasi adalah antara 49,6-52 dBA. Namun, pada Divisi Teknis pada pukul 08.00 - 16.00 adalah rata-rata antara 88,3-90,9 dBA, pukul 16.00 - 24.00 itu antara 89,3-93,5 dBA dan pukul 24.00 - 08.00 itu antara 69,9-73,2 dBA. Studi ini menyimpulkan bahwa tingkat kebisingan pada divisi administrasi berada di bawah nilai ambang batas, sedangkan pada divisi teknis antara pukul 08.00 - 16.00 dan 16.00 - 24.00 berada di atas ambang batas, tetapi antara pukul 24.00 - 08.00 berada di bawah nilai ambang batas. Pada hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan bahwa pekerja harus selalu memiliki pelindung pendengaran pada saat bekerja. Perusahaan juga harus menyediakan tes audiometri untuk staf mereka secara berkala, menerapkan sistem rotasi kerja (work shift) untuk personel yang memiliki gangguan pendengaran. Selain itu studi ini menggarisbawahi setiap perusahaan penerbangan harus menerapkan sanksi kepada personil yang tidak memiliki pelindung pendengaran. Kata kunci: tingkat kebisingan, pekerja di lapangan terbang
TAJAM DENGAR PETUGAS GROUND HANDLING AKIBAT TINGKAT KEBISINGAN DI BANDARA NGURAH RAI BALI Nyoman Surayasa; I Made Tapayasa; I Wayan Putrayadnya
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.94 KB) | DOI: 10.22225/pd.6.1.458.44-50

Abstract

ABSTRACT Noise that occurs at Ngurah Rai Airport can cause hearing loss. The purpose of this research is to know hearing loss of the staff in the airfield, relationship between hearing loss and the characteristics of the respondents (working period and use of personal protective equipment), and to know the difference of hearing loss in the engineering division and the administration department at Ngurah Rai Airport. The cross sectional method was used to analys data, 44 samples are collected randomly. Data were collected by interview using questionnaires. Results showed that 16.7% of administrative staff has hearing loss, while 83.3% were normal. In the engineering division, 60.5% has hearing loss and 39.5% has normal. Based on staff with a working period of ≤ 20 years, 37.5% has hearing loss and 62.5% has normal. Based on staff with a working life of> 20 years, 77.3% has hearing loss and 22.7% has normal. Based on staff who often use ear protection, 66.7% of hearing is normal and 33.3% is not normal. Based staff who did not use ear protection, 5.9% of hearing is normal and 94.1% is not normal. Keyword: planning, labor costs, construction projects
Analysis of The Implementation of Occupational Health and Safety Management System on Workers Productivity on Structural Finishing Works of Reinforced Concrete Columns I Made Anom Santiana; I Gede Sastra Wibawa; I Made Tapayasa; I Wayan Suasira; I Ketut Sutapa
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 18 No 3 (2018): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.765 KB) | DOI: 10.31940/logic.v18i3.1127

Abstract

The implementation of the project from year to year is significantly improved on implementation aspects of cost, quality, and time, in order to manage the use of human resources to be realistic. Occupational health and safety in a company is often ignored especially for companies which are doing project developments. This also affects the occupational safety of the workers and occupational illness arisen after the projects have been implemented. So in running safe business, occupational health and safety management Systemshould be implemented consistently. The research was conducted in the project of Dialog Villa Petitenget, Cendrawasihstreet, Denpasar, with 15 workers as sample. The implementation of occupational health and safety management systemcan ease the workload of the workers of the structural finishing works of reinforced concrete columns. This is proved by analysis on the treatment group ((p-value< 0.05). This shows that the workloads felt by group P1 (group which implement occupational health and safety management System are lighter than the ones felt by group P0 (group which do not implement the system). The decrease in workload felt by group P1 is 4%. The implementation of occupational health and safety management system can increase work productivity on the construction project of reinforced concrete structure columns. This is proven by the productivity analysis result which shows that the productivity increase experienced by group P1 is 25% with significance level (p-value<0.05). Thus, the implementation of occupational health and safety management system on the structural finishing works of reinforced concrete columns is proven to be able to improve work productivity
Effectiveness of Using Hollow as Column Formwork Amplifier Compared with Wood Beam I Wayan Suasira; I Made Tapayasa; I Ketut Sutapa; I Made Anom Santiana
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 20 No 2 (2020): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/logic.v20i2.1272

Abstract

In terms of cost utilization, formwork is the largest cost component in concrete work on a building project. The cost for formwork is about 40-60% [6] of the cost of concrete work or about 10% of the total cost of building construction. With two methods of formwork i.e. conventional and half system formwork, the authors want to know the comparison of which formwork method is best in the aspect of cost savings, and the execution time for the formwork of columns on the Standard Villa project. From 2 (two) methods proposed then it is chosen the second method; that is formwork column with method of half system as best alternative. The savings can be done from the first method to the second method as much as 26.17%, while in terms of savings time that can be done with method 2 is equal to 5% of method 1
PERBANDINGAN KEBUTUHAN BIAYA PEKERJAAN PENGECORAN PELAT LANTAI METODE KONVENSIONALDENGANMETODE FLOOR DECK STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN PROYEK THE HATTENS WINES BALI I Gede Sastra Wibawa; I Putu Rian Surya Wiguna; I Made Tapayasa; I Made Anom Santiana
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 1 (2017): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.036 KB)

Abstract

Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan dalam waktu terbatas menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil terbaik pada waktu yang akan datang.Dengan semakin majunya perkembangan pembangunan saat ini, permintaan terhadap jasa konstruksi relatif meningkat. Berbagai bahan bangunanpun serta cara pengerjaan yang baik terus dicari untuk kemajuan kualitas hidup manusia. Begitu juga dengan metode pelaksanaan pelat lantai menggunakan sistem floordeck untuk mempercepat dan mempermudah suatu pekerjaan pelat lantai pada bangunan bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode palaksaan pekerjaan pelat lantai menggunakan sistem Boundeck, metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai menggunakan sistem konvensional, dan untuk mengetahui selisih biaya pekerjaan pelat lantai sistem boundeck dan sistem konvensional. Pada penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang pelaksanaan pekerjaan beton khususnya mengenai pekerjaan pelat lantai sistem Floordeck dilapangan. Penelitian ini dilaksanakan pada proyek pembangunan gedung The Hattens Wines Bali Jalan By Pass Ngurah Rai, 393 Sanur-BALI. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa biaya pelaksanaan pekerjan pelat lantai floordeck lebih murah dibandingkan dengan pelat beton konvensional.
MENENTUKAN ORIENTASI BATANG DIAGONAL PADA PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BATANG I Wayan Suasira; I Made Tapayasa; Made Anom Santiana; Gede Sastra Wibawa
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 4 No 1 (2014): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orientasi batang diagonal pada suatu konfigurasi rangka batang, akan mempengaruhi jumlah bahanyang diperlukan dalam membentuk struktur rangka batang yang direncanakan. Hal ini disebabkan karena suatu orientasi tertentu pada batang diagonal akan memberikan respon yang berbeda dalam menerima beban, dibandingkan dengan orientasi yang lain. Empat alternatif konfigurasi rangka batang yang orientasi batang diagonalnya diubah-ubah dianalisis untuk mendapatkan jumlah bahan yang diperlukan dan besar lendutan yang terjadi di tengah bentang, akibat beban vertikal yang sama. Diperlukan upaya penataan konfigurasi rangka batang, khususnya dalam menentukan orientasi batang diagonal agar nantinya diperoleh jumlah pemakaian material yang optimum.Dari keempat input alternatif tersebut. ternyata alternatif I menghasilkan jumlah bahan yang palingsedikit, namun alternatif II mempunyai konfigurasi yang lebih kaku. Pilihan konfigurasi jatuh pada alternatif yang menggunakan bahan paling sedikit. Namun lendutannya tidak melebihi batas yang diperkenankan.
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN DAN KUALITAS UDARA DI KOTA DENPASAR Kadek Adi Suryawan; I Made Suardana Kader; I Wayan Suasira; I Made Tapayasa
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 4 No 3 (2014): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian Analisis Tingkat Pelayanan Jalan dan Kualitas Udara di Kota Denpasar bertujuan untuk: (1)mengetahui tingkat pelayanan jalan di beberapa ruas jalan Kota Denpasar, (2) mengetahui kualitas udara di Jalan Gajah Mada Denpasar, dan (3) mengetahui hubungan Tingkat Pelayanan Jalan dengan Kualitas Udara Ambien di Jalan Gajah Mada Denpasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observational surveys dengan pencatatan jumlah volume kendaraan yang lewat secara manual dan pengambilan sampel udara dengan alat impinger. Survey lalu lintas dan pengambilan sampel udara dilakukan selama 12 jam. Metode yang digunakan untuk menganalisis Tingkat Pelayanan Jalan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia dan metode yang digunakan dalam pengambilan sampel udara mengacu pada SNI 19-7119.6-2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Tingkat Pelayanan Jalan yang terjadi di ruas Jalan Diponegoro sebesar 0,89, di ruas jalan Imam Bonjol sebesar 0,36 dan di Jalan Gajah Mada sebesar 0,60. Kualitas Udara Ambien pada Jalan Gajah Mada Denpasar yang diambil sampelnya pada hari Jumat, 31 Januari 2014, memiliki rata-rata untuk NO2 : 307,35, SO2 : 357,17, CO ; 1580,00, HC : 15,12 dan Pb : 1,57, angka kualitas udara tersebut masih di bawah baku mutu yang ditetapkan dalan Per Gub Bali No 8 Tahun 2007. Hubungan Tingkat Pelayanan Jalandengan Kualitas Udara Ambien menunjukkan adanya hubungan yang positif. Semakin meningkatnya angka Tingkat Pelayanan Jalan akan menyebabkan semakin meningkatnya angka parameter udara atau semakin buruknya tingkat pelayanan jalan akan menyebabkan menurunnya kualitas udara.
ANALISIS TEKNIS PENGARUH PENAMBANGAN BATU PADAS TERHADAP KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI OOS DI UBUD GIANYAR I Wyn Suasira; I Made Tapayasa; I Made Anom Santoiana; I Gusti Lanang Made Parwita
Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v1i1.1332

Abstract

Pada jaman dahulu pemakaian material batu padas di Bali pada umumnya terbatas hanya untuk bangunan suci dan untuk keperluan perumahan bangsawan/ keraton. Namun dengan perkembangan jaman seiring dengan berkembang pesatnya sektor kepariwisataan menyebabkan pemakaian batu padas semakin luas penggunaannya baik untuk kantor, sekolah, tempat bisnis maupun untuk akomodasi kepariwisataan. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap meningkatnya permintaan terhadap material batu padas dari waktu ke waktu. Kondisi lain lagi penambangan batu padas yang berlokasi di sepanjang alur daerah aliran sungai Oos diyakini memiliki kwalitas material terbaik di Bali dilihat dari tekstur, warna dan kekuatan materialnya. Permasalahan mulai timbul dimana permintaan batu padas yang meningkat tidak diikuti dengan penyediaan yang memadadi karena persediaan di alam cenderung tetap bahkan mulai berkurang. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa kegiatan penambangan batu padas tersebut telah mulai menimbulkan kerusakan terhadap sungai. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan di Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa pengambilan batu padas mulai menunjukkan perubahan yang sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya  dilihat dari jumlah material yang diambil,  kedalaman penggalian, penurunan kalitas air, kebisingan suara serta berkurangnya kapasitas sungai. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap beberapa hal negatif seperti alur sungai yang mulai mengalami perubahan serta daerah sekitar aliran sungai yang tidak lagi memperhatikan aspek keamanan serta estetika lingkungan. Kwalitas air sungai yang menurun memberi dampak yang tidak bagus terhadap sungai serta terancamnya daerah tebing di sekitar sungai yang berpotensi longsor. Penelitian ini memakai metode deskriftif kwantitatif dan kwalitatif dengan hasil yang diharapkan berupa suatu pola kebijakan penataan Tukad Oos yang komprehensif dan inovatif sehingga kerusakan sungai dapat dicegah. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya suatu pola kebijakan dalam penambangan batu padas di daerah aliran sungai Oos sehingga kerusakan yang lebih besar bias dihindari.Kata Kunci: Sungai  Oos, tambang batu padas , kerusakan sungai In ancient times the use of rock material in Bali in general was limited only to the sacred buildings and for the purposes of royal or palace housing. However, the development of the era along with the rapidly growing tourism sector led to the use of stone  more widely or offices, schools, business places and for tourism accommodation. This condition brings consequences to the increasing demand for rock material over time. Another condition of stone rock mining located along the flow of the Oos river basin is believed to have the best material quality in Bali in terms of texture, color and material strength. Problems begin to arise where increasing demand for rocks is not accompanied by an adequate supply because the inventories in nature tend to remain even begin to decrease. Current conditions indicate that the rock mining activities have started to cause damage to the river. From preliminary research conducted in Lodtunduh Village, Ubud District, Gianyar Regency shows that rocks taking start to show a very big change to the surrounding environment seen from the amount of material taken, the depth of excavation, the decrease of water calm, the noise and the decrease in river capacity. This condition brings consequences to some negative things such as the flow of the river that began to change as well as the area around the river that no longer pay attention to safety aspects as well as environmental aesthetics. The quality of declining river water gives a bad impact on the river and the threat of cliff areas around the river that have the potential of landslides. This study uses quantitative and qualitative descriptive methods with the expected results in the form of a comprehensive and innovative Tukad settlement policy so that river damage can be prevented. The end result of this research is the existence of a policy pattern in rock mining in the Oos watershed area, so that greater damage can be avoided.Keywords: Oos river, rock mining, river damage
ANALISIS KOMPARASI METODE BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) DAN METODE KONVENSIONAL PADA PERHITUNGAN RAB STRUKTUR PROYEK (STUDI KASUS PEMBANGUNAN PASAR DESA ADAT PECATU) I Wayan Suasira; I Made Tapayasa; I Made Anom Santiana; I Gede Satra Wibawa
Jurnal Teknik Gradien Vol 13 No 1 (2021): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47329/teknikgradien.v13i1.737

Abstract

Building Information Modeling (BIM) adalah suatu proses yang dimulai dengan menciptakan 3D model digital dan didalamnya berisi semua informasi bangunan tersebut, berfungsi sebagai sarana membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta pemeliharaan bangunan. Estimasi biaya menggunakan BIM memberikan kecepatan dan keakuratan perhitungan volume pekerjaan. Pengaplikasian BIM menggunakan software salah satunya Tekla Structure. Tekla Structure merupakan software memungkinkan membuat model yang sangat constructable struktural 3D terlepas dari materi atau kompleksitas struktural. Berdasarkan kelebihan BIM maka cocok diaplikasikan pada proyek pembangunan pasar desa adat Pecatu. Pembangunan pasar desa adat Pecatu merupakan proyek pemerintah Kabupaten Badung. Pasar desa adat Pecatu memiliki fungsi sebagai tempat bertransaksi pedagang dan pembeli di desa adat Pecatu. Langkah-Langkah estimasi menggunakan BIM diawali membuat pemodelan struktur bangunan pasar desa adat Pecatu 3D. Pemodelan 3D dimulai dari pemodelan pondasi dilanjutkan dengan pemodelan sloof, kolom, balok, ring balok, dan atap baja dan kayu. Setelah pemodelan 3D selanjutnya dilakukan tahap estimasi menggunakan fasilitas menu quantity take off dari software Tekla Structure untuk mendapatkan volume masing-masing item struktur bangunan. Estimasi biaya dilakukan dengan cara mengkalikan volume item pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan dengan fasilisitas software Microsoft Excel. Hasil dari estimasi biaya menggunakan BIM adalah Rp. 5.746.833.111,23 lebih rendah 1,88 % dari RAB existing.