Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Intelek Insan Cendikia

Analisis Penerapan Kurikulum Merdeka dan Tantangan Pengimplemengtasiannya Di SDN 106806 Cinta Rakyat Fahrur Rozi; Asiah Ramadhani; Dhea Ananda Br Barus; Dwi Wulan Joy Lumbantobing; Mutiah Mutadayyaniah Marbun; Nadya Tesalonika Simbolon; Rahmayani Rahmayani; Yohana Oktaferin Situmorang
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 3 (2025): MARET 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas penerapan Kurikulum Merdeka di SDN 106806 Cinta Rakyat serta tantangan yang dihadapinya. Diluncurkan pada awal tahun 2022, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan konteks siswa. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran, tantangan yang dihadapi oleh para guru, serta motivasi siswa dalam pelaksanaan kurikulum baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih terstruktur dan memberikan fleksibilitas kepada guru, terdapat tantangan signifikan seperti rendahnya motivasi belajar siswa dan kesiapan infrastruktur. Artikel ini juga menekankan pentingnya menerapkan strategi interaktif dalam pembelajaran guna meningkatkan keterlibatan siswa.
Peran Strategis Guru Kelas dalam Merancang Evaluasi Pembelajaran yang Bermakna di Sekolah Dasar Syahrial Syahrial; Septi Lusiana Hutabarat; Yohana Oktaferin Situmorang
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran strategis guru kelas dalam merancang evaluasi pembelajaran yang bermakna di sekolah dasar. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa banyak guru masih memahami evaluasi secara sempit, terbatas pada tes akhir semester yang berfokus pada aspek kognitif. Padahal, evaluasi yang bermakna harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara komprehensif, berkelanjutan, objektif, dan relevan dengan tujuan pembelajaran. Guru dituntut untuk mampu merancang instrumen evaluasi yang valid dan reliabel serta memanfaatkan hasil evaluasi sebagai dasar pengambilan keputusan pembelajaran yang lebih efektif. Dengan meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun dan melaksanakan evaluasi, proses pembelajaran akan menjadi lebih terarah, adil, dan mendorong pengembangan potensi siswa secara maksimal.
PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN INKLUSI : TINJAUAN LITERATUR Lastri Sarma Uli Pakpahan; Yohana Mitra Enjelika Tambuna; Josep Nainggolan; Yohana Oktaferin Situmorang; Eva Lina Pandiangan
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 6 (2025): JUNI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan inklusif menjadi semakin penting dalam konteks pendidikan di Indonesia, terutama untuk mencapai kesetaraan bagi semua siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang terbuka dan ramah bagi setiap individu tanpa pengecualian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi pendidikan inklusif di Indonesia, serta untuk mengidentifikasi tantangan dan strategi yang dapat digunakan oleh pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi studi literatur. Data dikumpulkan melalui analisis dokumen terkait kebijakan pendidikan inklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam penerapan pendidikan inklusif, masih terdapat tantangan signifikan yang dihadapi oleh pendidik, seperti kurangnya pelatihan dan sumber daya. Namun, dengan kolaborasi antara guru, institusi pendidikan, dan masyarakat, lingkungan belajar yang inklusif dapat tercipta, yang mendukung perkembangan semua siswa