Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

PENGARUH PERMEN JELLY DAUN KELOR (MORINGA OLIEFERA) TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DENGAN ANEMIA Putri, Noer Riffany; Dewi Satiti, Ika Arum; Jayanti, Nicky Danur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34698

Abstract

Usia, berat badan dan tinggi badan hasil dari rumus imt merupakan beberapa variabel yang mempengaruhi penurunan kadar hemoglobin pada remaja putri. Faktor permasalahan anemia dengan kekurangan zat besi banyak terjadi pada wanita khususnya remaja putri karena pola makan maupun penyakit penyerta yang merupakan permasalahan yang mempengaruhi penurunan kadar hemoglobin pada remaja putri. Salah satu faktor penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi makanan yang kaya akan zat besi. Salah satu cara untuk mengatasi anemia adalah dengan mengonsumsi zat besi yang cukup. Dalam 100 gram daun kelor (Moringa Oliefera), terdapat 7 mg zat besi, namun ketika daun kelor dijadikan serbuk, jumlah zat besi meningkat menjadi 28,29 mg. Intervensi baru yang digunakan dalam uji coba ini adalah pemberian permen yang terbuat dari jelly daun kelor. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh pemberian permen jelly daun kelor (Moringa Oleifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada siswi kelas Xl SMKN 13 Malang. Metode penelitian ini ialah menggunakan desain penelitian quasi eksperimental one group pretest – posttest control group dengan jumlah sampel 12 responden kelompok eksperimen dan 12 responden kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah formulir pengumpulan biodata dan alat (GCHb). Penelitian dilakukan dengan pretest dan possttest untuk mendapatkan hasil sebelum dan sesudah diberikan intervensi pemberian permen jelly  daun kelor menggunakan uji statistik Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil penelitian yang didapatkan selisih rata-rata peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok intervensi yaitu 1,416 dan didapatkan nilai ? value sebesar 0,001 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh pemberian permen jelly daun kelor terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada siswi  yang diberikan perlakuan selama 10 hari.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA HIPERTENSI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARDIMULYO KABUPATEN MALANG Gega Luron, Natalia; Soelisyoningsih, Dwi; Satiti, Ika Arum Dewi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40983

Abstract

Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun. Aktivitas fisik yang dilakukan dengan teratur dapat meningkatkan konsumsi energi, sekresi endorfin dan suhu tubuh yang dapat  tidur dalam proses pemulihan tubuh. Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo Kabupaten Malang. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik observasional dengan purposive sampling dan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 67 lansia. Kriteria Inklusi: usia lansia dari 60 tahun, lansia yang bersedia menjadi responden, lansia yang kooperatif, dan kriteria eklusi: lansia yang bed rest, lansia yang terdiagnosa demensia dan lansia yang mengonsumsi obat tidur. Instrumen penelitian untuk aktivitas fisik International Physical Activity (IPAQ) dan kualitas tidur menggunakan Pittsurgh Sleep Quality Index (PSQI). Korelasi kedua variabel diuji menggunakan uji Chi Square. Responden lansia yang memiliki usia rerata 60 tahun, mayoritas respoden lansia adalah perempuan sebanyak 58 lansia dan mayoritas lansia hipertensi sebanyak 26 lansia masuk dalam kategori tekanan darah hipertensi tingkat satu. Penilaian aktivitas fisk didapatkan mayoritas kategori sedang sebanyak 57 lansia (85,1%), sedangkan penilaian kualitas tidur didapatkan mayoritas kategori kualitas tidur buruk sebanyak 60 lansia (89,6%). Hubungan antara aktivitas dengan kualitas tidur pada lansia hipertensi didapatkan nilai p-value 0,01. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ardimulyo dengan p-value sebesar 0,01. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti aktivitas fisik dengan variable berbeda, contohnya tingkat stress, kecemasan dan lain-lain.
Pengaruh Intervensi Probiotik terhadap Indeks Antropometri pada Anak dengan Stunting Dewi Satiti, Ika Arum; Wicaksono, Kurniawan Erman
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46833

Abstract

Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan dampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak. Intervensi nutrisi komplementer, seperti probiotik yang menargetkan kesehatan usus, kini semakin diminati sebagai strategi untuk mengatasi stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi probiotik terhadap indeks antropometri balita stunting. Desain penelitian menggunakan quasi-eksperimental dengan pendekatan pre-test post-test with control group. Sebanyak 70 balita stunting usia 6–23 bulan di Desa Bululawang, Kabupaten Malang, dibagi menjadi dua kelompok (masing-masing n=35). Kelompok intervensi mendapat probiotik (campuran Lactobacillus plantarum dan Bifidobacterium animalis subsp. lactis sebanyak 5×10⁹ CFU/hari dalam bentuk sachet bubuk), sedangkan kelompok kontrol menerima terapi standar. Intervensi berlangsung selama 12 minggu. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik dasar kedua kelompok homogen. Setelah 12 minggu, kelompok intervensi mengalami peningkatan signifikan pada Z-score BB/U (dari -2.51 ± 0.78 menjadi -2.15 ± 0.72; p<0.001) dan Z-score TB/U (dari -2.65 ± 0.67 menjadi -2.31 ± 0.59; p<0.001). Kelompok kontrol hanya menunjukkan peningkatan marginal pada Z-score TB/U (p=0.042) dan tidak signifikan untuk Z-score BB/U (p=0.112). Peningkatan rerata Z-score BB/U dan TB/U antar kelompok juga menunjukkan perbedaan signifikan (p<0.001). Kesimpulannya, suplementasi probiotik secara signifikan meningkatkan status antropometri balita stunting dan berpotensi menjadi intervensi komplementer yang efektif dalam memperbaiki gizi dan pertumbuhan anak.
Peningkatan Berat Badan Balita Stunting dengan Pemberian Cookies Debamery Rachmadhani, Riza; Wahyuningrum, Ari Damayanti; Satiti, Ika Arum Dewi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32218

Abstract

Salah satu penyebab stunting adalah kekurangan nutrisi sejak masa prenatal hingga masa kanak-kanak. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan gizi balita menggunakan bahan alam yang mudah didapatkan sebagai makanan pendamping ASI berupa cookies Debamery yang terbuat dari kedelai, bayam merah, stroberi yang  memiliki  kandungan makronutrien dan mikronutrien untuk proses tumbuh kembang balita. Mengetahui pengaruh cookies Debamery terhadap peningkatan berat badan balita stunting.Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental. Populasi penelitian  adalah 19 balita stunting dengan sampel 19 balita stunting yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan 9 balita kelompok perlakuan dan 10 balita kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampling menggunakan total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan timbangan badan dan microtoice. Analisis data menggunakan uji repeated anova dan uji independent t-test.Rata-rata kenaikan berat badan menggunakan uji repeated anova pada kelompok intervensi didapatkan bulan pertama kenaikan berat badan 0,381 kg, bulan kedua didapatkan 0,344 kg, bulan ketiga didapatkan 0,550 kg dengan p-value 0.05. Perbandingan rata-rata berat badan pada bulan ketiga memiliki selisih 1.332 kg pada kedua kelompok tersebut yang diuji menggunakan independent-t test dengan p­-value 0.030 (0.05) dengan kesimpulan H1 diterima.Cookies Debamery dapat meningkatkan berat badan balita stunting, sehingga pemberian cookies Debamery dengan bahan unifikasi kedelai, bayam merah, dan stroberi efektif terhadap peningkatan berat badan balita.