Taufiq Hidayat Siregar
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Labuhanbatu Sumatera Utara

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Komunikasi Interpersonal Ustaz dan Santri dalam Meningkatkan Motivasi Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Minhajus Sunnah Labuhanbatu Utara Fitriana, Nur; Mailin, Mailin; Siregar, Taufiq Hidayat
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.455 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Komunikasi Antar Pribadi Ustaz dan Santri dalam meningkatkan Motivasi menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Minhajus Sunnah, dan motivasi apa saja yang menjadi faktor pendukung santri dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an, yang dilakukan oleh Ustaz di Pondok pesantren Minhajus Sunnah. Data diambil dari observasi langsung ke Pondok Pesantrenn Minhajus Sunnah, wawancara yang melibatkan para santri dan Ustaz Pembimbing Tahfidz sebagai informan, dan studi dokumentasi dari buku-buku dan bahan lainnya yang berkaitan dengan pokok pembahasan. Hasil dari peneltian ini menunjukkan bahwa dalam proses interaksi santri, komunikasi interpersonal ustaz dan santri dilakuka dengan beberapa bentuk seperti, bentuk interaksi dalam memberikan motiasi, bentuk saling bertukar pendapat pembibing tahfiz dan santri, bentuk konseling (membantu santri dalam pemecahan masalah yang menghambat proses kelancaran dalam menghafal Al-Qur’an,kemudian bentuk wawancara. Komunikasi Interpersonal Ustaz dan santri dalam memberikan motivasi santri menghafal Al-Qur’an akan berjalan dengan efektif jika ustaz dan santri saling beriteraksi secara berkesinambungan terus menerus, ustaz pembimbing tahfiz memberikan motivasi secara tatap muka dan bersifat terencana sehingga motivasi yang diberikan oleh ustaz pembimbing tahfiz dalam berjalan dengan maksimal dan terencana.
KONTRIBUSI SURAT AN-NAHL TERHADAP METODE PENDIDIKAN Taufiq Hidayat Siregar, Achyar Zein, Syamsu Nahar
At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.603 KB)

Abstract

Abstract: This research has just done by library research method that we choose are tahlity method. Datawhich accumulate will be analyzing using by content analyzis, for meaning contained. It because writersaid, this method can recite some Al-Qur’an concept correctly about a problem about a problem that theteacher’s hope reach a comprehensive result. This education can we do tp knowing how contribute ofSurah An-Nahl to education method and implemantion is that can be as a choose in learning process andthen able to reach maximal result. From this research, the writer can conclusion if surah An-Nahl givescontributes to education methods contain 14 education methods will be using by the teacher to materializelesson planning to student to reach maximal result.the methods contain : Tadriz method (stage), Analogymethod, Conclusion or inductive methods, self examine method (muhasabah), Story method, pay attentionmethod, Debate or discussion methods, study tour method, Asking the questions method, Supposingor example methods (amsal), Forgiveness (amnesty) or guideness method, Provide method, Wisdom /philosophy, Mau’izatul hasanah ( good provider)Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi surat An-Nahl terhadap metode pendidikan danimplementasi metode-metode pendidikan tersebut yang dapat dijadikan pendidik sebagai pilihan dalammenjalankan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini dilakukandengan bercorak studi kepustakaan (library research), metode yang dipilih adalah metodetahlily, datayang terakumulasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis)mengenai makna yang terkandung didalamnya, karena menurut penulis, metode inilah yang tepat untukdigunakan mengkaji konsep-konsep Alquran tentang suatu masalah bila diharapkan suatu hasil yangkomprehensif. Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa surat An-Nahl memberikan kontribusiterhadap metode pendidikan berupa 14 metode pendidikan yang dapat digunakan seorang pendidikdalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik untuk mendapatkan hasil yang maksimal, metodetersebut antara lain; MetodeTadrîj (pentahapan), Metode analogi (Qiyas), Metode mengambil kesimpulanatau induktif, Metode introspeksi atau evaluasi diri (Muhâsabah al-Nafs), Metode kisah, Metode pemberianperingatan, Metode debat (Mujâdalah), Metode rihlah ilmiyah, Metode mengajukan pertanyaan, Metodeperumpamaan (Amaâl), Metode ampunan dan bimbingan,Metode keteladanan, Metodehikmah (bijaksana),dan Metodemau’izatul hasanah (pelajaran yang baik).Kata Kunci : Metode Pendidikan, Surat An-Nahl
KONTRIBUSI SURAT AN-NAHL TERHADAP METODE PENDIDIKAN Taufiq Hidayat Siregar, Achyar Zein, Syamsu Nahar
At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.603 KB)

Abstract

Abstract: This research has just done by library research method that we choose are tahlity method. Datawhich accumulate will be analyzing using by content analyzis, for meaning contained. It because writersaid, this method can recite some Al-Qur’an concept correctly about a problem about a problem that theteacher’s hope reach a comprehensive result. This education can we do tp knowing how contribute ofSurah An-Nahl to education method and implemantion is that can be as a choose in learning process andthen able to reach maximal result. From this research, the writer can conclusion if surah An-Nahl givescontributes to education methods contain 14 education methods will be using by the teacher to materializelesson planning to student to reach maximal result.the methods contain : Tadriz method (stage), Analogymethod, Conclusion or inductive methods, self examine method (muhasabah), Story method, pay attentionmethod, Debate or discussion methods, study tour method, Asking the questions method, Supposingor example methods (amsal), Forgiveness (amnesty) or guideness method, Provide method, Wisdom /philosophy, Mau’izatul hasanah ( good provider)Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi surat An-Nahl terhadap metode pendidikan danimplementasi metode-metode pendidikan tersebut yang dapat dijadikan pendidik sebagai pilihan dalammenjalankan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini dilakukandengan bercorak studi kepustakaan (library research), metode yang dipilih adalah metodetahlily, datayang terakumulasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis)mengenai makna yang terkandung didalamnya, karena menurut penulis, metode inilah yang tepat untukdigunakan mengkaji konsep-konsep Alquran tentang suatu masalah bila diharapkan suatu hasil yangkomprehensif. Dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa surat An-Nahl memberikan kontribusiterhadap metode pendidikan berupa 14 metode pendidikan yang dapat digunakan seorang pendidikdalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didik untuk mendapatkan hasil yang maksimal, metodetersebut antara lain; MetodeTadrîj (pentahapan), Metode analogi (Qiyas), Metode mengambil kesimpulanatau induktif, Metode introspeksi atau evaluasi diri (Muhâsabah al-Nafs), Metode kisah, Metode pemberianperingatan, Metode debat (Mujâdalah), Metode rihlah ilmiyah, Metode mengajukan pertanyaan, Metodeperumpamaan (Amaâl), Metode ampunan dan bimbingan,Metode keteladanan, Metodehikmah (bijaksana),dan Metodemau’izatul hasanah (pelajaran yang baik).Kata Kunci : Metode Pendidikan, Surat An-Nahl
KONSEP FASIQ DALAM TAFSIR Taufiq Hidayat Siregar
Tarbiyah bil Qalam : Jurnal Pendidikan Agama dan Sains Vol. 4 No. 1 (2020): Vol IV. Edisi I
Publisher : Tarbiyah bil Qalam : Jurnal Pendidikan Agama dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.174 KB)

Abstract

Kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang tersebut akhirnya membentukkepribadian yang menjauh dari ketaatan kepada Allah swt. hal ini sesuai denganSabda Nabi Muhammad saw., yang artinya jika seorang hamba melakukan sebuahdosa, maka akan dititikkan pada hatinya titik hitam, apabila dia bertaubat, makatitik itu akan dihapuskan, jika dia mengulanginya kembali maka titik hitam itu akankembali lagi mengotori hatinya, itulah yang dinamakan “ar raan”. Setiap insanbiasayan diberi gelar sesuai dengan perbuatan yang melekat padanya; seperti :mukmin, muslim, munafik, fasiq, muttaqin dan lain sebagainya.Istilah fasiq merupakan perbuatan yang melanggar perintah Allah swt.baik itu perbuatan yang tergolong dosa besar ataupun dosa kecil, juga mencakupperbuatan yang mengeluarkan pelakunya dari Islam atau tidak mengeluarkannyadari Islam. Setiap orang yang tidak beragama Islam, atau tidak mempercayai syariatIslam maka melekatlah sifat fasiq pada dirinya, akan tetapi tidak semua orang yangberbuat kefasiqan keluar dari lingkaran Islam.Tetapi terkadang Allah juga menyematkan kefasiqan pada dosa kecil, walaupunsangat jarang digunakan. Kefasiqan itu merupakan perbuatan melanggar perintahAllah yang jika dilakukan terus menerus akan menjadi sifat yang melekat dan semakinmenjauhkan pelakunya dari jalan kebenaran.Manusia yang secara unsur terdiri darifisik dan non fisik, adapun kemaksiatan merupakan noda yang akan mengkotori hatimanusia sampai hatinya menjadi hitam dan sulit untuk menerima kebenaran.
Komunikasi Interpersonal Ustaz dan Santri dalam Meningkatkan Motivasi Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Minhajus Sunnah Labuhanbatu Utara Fitriana, Nur; Mailin, Mailin; Siregar, Taufiq Hidayat
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2705

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Komunikasi Antar Pribadi Ustaz dan Santri dalam meningkatkan Motivasi menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Minhajus Sunnah, dan motivasi apa saja yang menjadi faktor pendukung santri dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an, yang dilakukan oleh Ustaz di Pondok pesantren Minhajus Sunnah. Data diambil dari observasi langsung ke Pondok Pesantrenn Minhajus Sunnah, wawancara yang melibatkan para santri dan Ustaz Pembimbing Tahfidz sebagai informan, dan studi dokumentasi dari buku-buku dan bahan lainnya yang berkaitan dengan pokok pembahasan. Hasil dari peneltian ini menunjukkan bahwa dalam proses interaksi santri, komunikasi interpersonal ustaz dan santri dilakuka dengan beberapa bentuk seperti, bentuk interaksi dalam memberikan motiasi, bentuk saling bertukar pendapat pembibing tahfiz dan santri, bentuk konseling (membantu santri dalam pemecahan masalah yang menghambat proses kelancaran dalam menghafal Al-Qur’an,kemudian bentuk wawancara. Komunikasi Interpersonal Ustaz dan santri dalam memberikan motivasi santri menghafal Al-Qur’an akan berjalan dengan efektif jika ustaz dan santri saling beriteraksi secara berkesinambungan terus menerus, ustaz pembimbing tahfiz memberikan motivasi secara tatap muka dan bersifat terencana sehingga motivasi yang diberikan oleh ustaz pembimbing tahfiz dalam berjalan dengan maksimal dan terencana.
The Role of Intensive Islamic Courses in Strengthening Religious Foundation Among Orphaned Children: a Case Study Of Yaa Bunayya Orphanage Under Mutiara Cahaya Qolbu Foundation in Teluk Dalam Lubis, Hasan Hamzah; Tumanggor, Ilham; Siregar, Taufiq Hidayat; Imam Azhar
As-sunnah: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): AL-ARKHABiiL: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : ASSUNNAH PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/jpm_assunnah.v5i1.770

Abstract

This study examines the critical role of intensive Islamic educational programs in establishing religious foundations among orphaned children in minority Muslim communities. Using an Asset-Based Community Development (ABCD) methodological framework, we conducted a detailed investigation at Yaa Bunayya Orphanage, operated by the Mutiara Cahaya Qolbu Foundation in Teluk Dalam, South Nias, Indonesia—a region where Muslims constitute only 2.4% of the population. Through systematic observation, structured interviews with community stakeholders, and documentation analysis during Ramadan-based community service initiatives, we identified significant educational challenges including limited qualified instructors, insufficient learning resources, and geographical isolation from established Islamic educational institutions. The implementation of an accelerated Islamic boarding school program ("pesantren kilat") revealed high enthusiasm for religious education among orphaned children, particularly among recent converts who demonstrated exceptional achievement in Islamic knowledge competitions. Data indicates that structured religious education interventions positively impact children's spiritual development, ethical conduct, and religious practice adherence in religiously diverse environments. This research contributes to understanding effective approaches for Islamic educational development in minority contexts, highlighting the importance of pedagogical innovation, community engagement, and tailored educational strategies that respond to specific socio-cultural environments while addressing resource constraints. These findings offer valuable insights for religious education stakeholders working in pluralistic societies and marginal Muslim communities