Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Memutus Mata Rantai Penularan Virus Covid-19 melalui Penggunaan Masker dan Penggunaan Alat Dispenser Hand Sanitizer di Tempat Ibadah Simbolon, Veronika Amelia; Manullang, Putri Orina; Sitanggang, Yessica Efrioni
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.584 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v2i1.290

Abstract

Penyakit korona merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang cukup tinggi dan WHO telah menetapkan penyakit ini sebagai masalah kesehatan global (pandemik) dan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia, sehingga perlu upaya perlindungan kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan dalam skala luas. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui kemauan dan kemampuan jemaat dalam melakukan pencegahan penularan virus corona bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu sosialisasi dan himbauan kepada jemaat Gereja HKBP di Kota Tanjungpinang. Lokasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah Gereja HKBP Kota Tanjungpinang, Gereja HKBP Nomensen Melayu Kota Piring dan Gereja HKBP Bintan Center. Jumlah peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh jemaat yang hadir saat ibadah berlangsung. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat diketahui bahwa penerapan protokol kesehatan pada Gereja HKBP di Kota Tanjungpinang sudah sesuai anjuran pemerintah. Pihak gereja selalu menghimbau jemaat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebagian besar jemaat sudah mematuhi protokol kesehatan, hanya sebagian kecil yang belum memahami aturan cara menggunakan masker dengan benar).
Pengaruh Pajanan Gas Hidrogen Sulfida (H2S) terhadap Keluhan Saluran Pernafasan pada Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet Kota Tanjungpinang Tahun 2018 Simbolon, Veronika Amelia; Nurmaini, Nurmaini; Hasan, Wirsal
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 18, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.18.1.42-49

Abstract

Latar belakang : Hidrogen Sulfida (H2S) merupakan gas yang tidak mudah terbakar, tidak berwarna dan berbau seperti telur busuk dan masuk ke tubuh manusia terutama melalui udara yang dihirup. Paparan konsentrasi rendah Hidrogen Sulfida (H2S) dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, atau tenggorokan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan gas Hidrogen Sulfida (H2S) terhadap keluhan saluran pernafasan pada pemulung, di TPA Ganet Kota Tanjungpinang.Metode : Jenis penelitian ini adalah survei bersifat analitik deskriptif  dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu pemulung yang pekerjaannya hanya sebagai pemulung dengan lama bekerja ≥ 3 tahun  dan durasi terpapar  ≥ 40 jam/minggu dengan jumlah sampel memenuhi syarat 27 pemulung.Hasil : Berdasarkan uji statistik dengan Fisher,s Exact Test diketahui ada pengaruh jenis kelamin (p = 0,019 PR = 1,9) dan intake (p = 0,039 PR = 2,1) terhadap keluhan saluran pernafasan. Variabel yang paling berpengaruh dominan pada uji regresi logistik antara jenis kelamin, konsentrasi H2S dan intake terhadap keluhan saluran pernafasan pada pemulung di TPA Ganet Tahun 2018 yaitu jenis kelamin dan intake dengan probabilitas 97,9 %.Simpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara jenis kelamin dan intake dengan keluhan saluran pernafasan pada pemulung di TPA Ganet Kota Tanjungpinang. ABSTRACTTitle: The Effect of Exposure Hydrogen Sulfide Gas (H2S) on the Complaints of Respiratory Track in Scavengers at the Ganet’s Final Waste Disposal of Tanjungpinang 2018Background : Hydrogen Sulfide (H2S) is a gas that is not flammable, colorless and smells like rotten eggs and enters the human body primarily through inhaled air. Exposure on low concentrations of Hydrogen Sulfide (H2S) can cause irritation to the eyes, nose or throat. This study aims to determine the effect of exposure to Hydrogen Sulfide (H2S) gas the respiratory tract complaints in scavengers at the Ganet’s final waste disposal of Tanjungpinang.Methods : This type of research is a descriptive analytic survey with a cross sectional design. The samples in this study were scavengers whose works were only as scavengers with length of work ≥ 3 years and duration of exposure ≥ 40 hours / week with the number of samples fulfilling the requirements of 27 scavengers.Results : Based on the statistical test with Fisher,s Exact Test it is  found that there was influence of sex (p = 0.019 PR = 1.9) and intake (p = 0.039 PR = 2.1) on respiratory complaints. The most dominant variable influenced the logistic regression test between gender, H2S concentration and intake of respiratory tract complaints on scavengers in 2018 TPA Ganet, were gender and intakes with a probability of 97.9%.Conclusion : There is a significant influence between gender and intake with complaints of respiratory tract on scavengers in TPA Ganet, Tanjungpinang City.
Memutus Mata Rantai Penularan Virus Covid-19 melalui Penggunaan Masker dan Penggunaan Alat Dispenser Hand Sanitizer di Tempat Ibadah Veronika Amelia Simbolon; Putri Orina Manullang; Yessica Efrioni Sitanggang
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.584 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v2i1.290

Abstract

Penyakit korona merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang cukup tinggi dan WHO telah menetapkan penyakit ini sebagai masalah kesehatan global (pandemik) dan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia, sehingga perlu upaya perlindungan kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan dalam skala luas. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui kemauan dan kemampuan jemaat dalam melakukan pencegahan penularan virus corona bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu sosialisasi dan himbauan kepada jemaat Gereja HKBP di Kota Tanjungpinang. Lokasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah Gereja HKBP Kota Tanjungpinang, Gereja HKBP Nomensen Melayu Kota Piring dan Gereja HKBP Bintan Center. Jumlah peserta dalam kegiatan ini adalah seluruh jemaat yang hadir saat ibadah berlangsung. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat diketahui bahwa penerapan protokol kesehatan pada Gereja HKBP di Kota Tanjungpinang sudah sesuai anjuran pemerintah. Pihak gereja selalu menghimbau jemaat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebagian besar jemaat sudah mematuhi protokol kesehatan, hanya sebagian kecil yang belum memahami aturan cara menggunakan masker dengan benar).
Ekstrak Daun Mengkudu dan Daun Pepaya Sebagai Larvasida Alami terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Aegypti indra martias; Veronika Amelia Simbolon
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v9i01.820

Abstract

Penggunaan larvasida kimiawi yang digunakan untuk mengontrol aedes aegypti telah menimbulkan populasi yang resistensi, sehingga dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. Namun hal ini memiliki efek toksik bagi manusia, hewan, serta lingkungan. Larvasida alami merupakan larvasida yang dibuat dari tanaman yang mempunyai kandungan beracun terhadap serangga pada stadium larva dan tidak menimbulkan efek samping terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari ekstrak daun mengkudu, daun papaya dan kombinasi keduanya dalam mengendalikan larva Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK). Objek penelitian adalah larva Aedes aegypti sebanyak 400 larva. Uji dibagi menjadi 4 kelompok dengan dua kali pengulangan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah kematian larva pada pengulangan I dan II sedangkan rata-rata PH air, suhu air dan kelembaban udara tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak daun mengkudu dan daun pepaya lebih efektif sebagai larvasida alami untuk kematian larva Aedes. Disarankan melakukan analisis probit untuk mendapatkan nilai toksisitas (daya racun) terhadap serangga percobaan dan pengujian terhadap insektisida kimiawi sebagai pembanding (kontrol) terhadap insektisida alami.
Modifikasi Metode Bubble Aerator dan Filtrasi dalam Menurunkan Kadar TSS dan COD pada Limbah Cair Domestik di Jalan Pemuda Kota Tanjungpinang Tahun 2019 Veronika Amelia Simbolon; Razor Armada; Rinaldi Daswito
Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Terpadu (Integrated Health Journal) November 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jkt.v10i2.51

Abstract

Domestic wastewater is wastewater, if not treated it can cause pollution. One of the efforts to reduce levels of Total Suspended Solid (TSS) and Chemical Oxygen Demand (COD) is to treat domestic waste. This study uses a modified bubble aerator and filtration method with zeolite, beach sand, and activated charcoal as an effort to reduce the levels of COD and TSS in domestic wastewater. This research method is a pre-trial using the One Group Pretest Postest design. Measurement of results is done before and after calculation. The sampling technique uses purposive sampling. Data analysis performed was univariate and bivariate analysis. Paired statistical t-test was used to find out the difference in average TSS and COD levels before completion. Decreased TSS levels after training (79.36%) and COD after administration (13.48%). Paired t test results showed no difference before and after using the bubble aerator and filtration modification methods with p values ​​of 0.342 and 0.448, respectively. Modifications to the bubble aerator and filtration methods can be used to reduce TSS and COD levels in domestic wastewater, although statistics show insignificant results. It is hoped that further researchers will conduct further research to perfect the methods that had been estimated. Keywords: TSS levels, COD, bubble-filtation aeration method
Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair Sebagai Salah Satu Upaya Mengurangi Volume Sampah di RT 005 Kelurahan Kampung Baru Tahun 2021 Veronika Amelia Simbolon; Mutia Diansafitri
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.7 KB) | DOI: 10.22437/jssm.v2i2.13618

Abstract

Household waste is often ignored and thrown away, so that it can have a bad impact on the environment, but waste can be utilized if it is managed such as animal feed or fertilizer. Fertilizers produced from organic materials contain nutrients needed by plants, use for a long time does not damage the soil and is environmentally friendly so it is safe to use on plants. The purpose of community service is to provide education to residents of RT 005 about the use of organic waste as organic fertilizer so that they can increase the knowledge and understanding of residents on how to reduce the volume of waste and use it as organic fertilizer. The implementation method consists of the preparation stage, activity plan, activity implementation stage, implementation method and activity relevance. The results of the activity, namely, the socialization participants were very enthusiastic about participating in the activity, especially after being given education through the provision of materials, video screenings and simulations of making liquid organic fertilizer. Residents can use the simulated fertilizer directly on plants in their yard. The participants gained knowledge about the use of household organic waste into fertilizer through community service activities. The focus of the activity is on managing household waste, so that the residents of RT 005 are able to independently manage waste. It is hoped that the government's active role in conducting intense education to the community as an effort to control waste starting from the source of the waste.
Pemicuan dan Edukasi Masyarakat Tentang Pemananfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik di Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan Tahun 2022 Veronika Amelia Simbolon
Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Salam Sehat Masyarakat
Publisher : Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, FKIK Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.635 KB) | DOI: 10.22437/jssm.v3i2.17694

Abstract

Garbage is a complex problem and is one of the sanitation problems in the Pengudang Village area. Waste management is carried out by littering or throwing into the sea and burning dry waste. This has the potential to be a source of environmental pollution for the Pengudang Village community. Organic waste that is processed properly and correctly, will improve the quality of the environment and can even increase family income. The purpose of community service is to provide education to the residents of Pengudang Village about the use of organic waste so that they can increase the knowledge and understanding of residents on how to manage household waste. The implementation method consists of the preparation stage, activity plan, activity implementation stage, implementation method and activity relevance. The results of the activity showed that the participants enthusiastically participated in the presentation of socialization material on the use of waste to the implementation of the simulation of making organic fertilizer. Participants in the socialization were involved directly in the process of making organic fertilizers. The fertilizer that has been made is applied to the plants around the residents' houses. Through this community service activity, participants gain knowledge and skills in utilizing household organic waste into organic fertilizer. Management of household waste is the main objective of the activity, so that the residents of Pengudang Village are able to manage household waste independently. The active role of the government is needed in providing intense education to the community so that waste can be controlled starting from the source of the waste
EFEKTIVITAS LIMBAH TAHU DENGAN AKTIVATOR KULIT PISANG KEPOK MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP TANAMAN BAYAM HIJAU (Amaranthus tricolor L) Veronika Amelia Simbolon; Riris Putri Kinanti; Gustriza Erda
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2745

Abstract

Industri pembuatan tahu menghasilkan limbah padat dan cair, jika tidak diolah akan menimbulkan bau busuk yang menyengat. Limbah cair tahu dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair, karena mengandung unsur hara yang baik untuk kesuburan tanah. Penggunaan pupuk organik cair limbah cair tahu dosis tinggi dan waktu yang panjang tidak merusak lingkungan karena berbahan alami dan mudah terurai di alam. Diketahui pH tanah sebelum dan sesudah perlakuan, diketahui konsentrasi terbaik terhapat pertumbuhan tanaman bayam dan dikatahui pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah cair terhadap pertumbuhan tanaman bayam hijau. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen telah dilakukan di Tanjungpinang Timur, Jln. D.I. Panjaitan KM.7 bulan Februari-Mei 2020. Objek penelitian yaitu bibit bayam yang berada di Tanjungpinang yang tumbuh baik dengan tinggi batang, lebar daun, dan jumlah daun yang sama. Jumlah sampel yaitu 30 batang tanaman bayam hijau yang terdiri dari 24 batang perlakuan (4 konsentrasi x 2 batang x 3 pengulangan) 6 batang control. Pengambilan data menggunakan lembar observasi yang diisi setelah dilakukan pengukuran. Analisis data secara univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (Annova). Diketahui pH tanah sebelum perlakuan 4 (asam), setelah perlakuan menjadi 6-7 (netral). Konsentrasi pupuk paling baik terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman bayam yaitu konsentrasi 10%, terhadap lebar daun 20% dan jumlah daun pada konsentrasi 20%. Tinggi batang tanaman bayam memiliki nilai p value sebesar 0,026 dan lebar daun dengan nilai p value sebesar 0,041 atau nilai p value < 0.05. Perlakuan pupuk organik cair limbah tahu dapat meningkatkan pH tanah dan ada pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah cair tahu terhadap pertumbuhan tinggi batang dan lebar daun tanaman bayam hijau. Perlu dilakukan penanganan hama selama melakukan proses pengamatan agar tidak merusak pertumbuhan tanaman bayam hjiau.Kata kunci: Limbah Cair, Pupuk Organik, Tanaman Bayam
Tingkat Pendidikan Berhubungan dengan Gejala COVID-19 pada Pekerja Perbankan di Kota Tanjungpinang Luh Pitriyanti; Veronika Amelia Simbolon; Kholilah Samosir; Muhammad Fadhil Idris
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 8 No.2 November 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v8i2.9104

Abstract

Kasus penyebaran COVID-19 cukup tinggi di tempat-tempat umum, salah satunya kawasan perbankan. Hal ini diketahui berdasarkan peningkatan jumlah kasus akibat penularan yang terjadi di sektor perbankan, baik bank BUMN maupun swasta. Penyebaran COVID-19 di sektor perbankan menjadi latar belakang mengapa penelitian ini perlu diteliti. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pekerja perbankan berupa jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan, masa kerja, riwayat vaksinasi dengan riwayat terkonfirmasi COVID-19 dan munculnya gejala COVID-19 selama masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, dengan jumlah sampel minimal 92 responden ditentukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan 26 April sampai 16 Juni 2022. Pengolahan data menggunakan uji chi-square.Hasil analisis chi-square diketahui tidak ada hubungan antara jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, lama kerja dan riwayat vaksinasi dengan riwayat konfirmasi COVID-19 (p > 0,05). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, kelompok umur, masa kerja dan riwayat vaksinasi dengan riwayat gejala COVID-19 selama masa pandemi (p > 0,05). Ada hubungan antara edukasi munculnya gejala COVID-19 pada masa pandemi (p = 0,034).
Pemanfaatan Residu Biogas dari Limbah Cucian Beras dan Kotoran Sapi sebagai Pupuk Organik Cair untuk Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) Veronika Amelia Simbolon; Afrilia Rahmi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i3.2327

Abstract

The amount of waste production continues to increase so it is feared that it can have a negative impact on the environment such as water, soil, air pollution, also causes odors and can be a source of disease. This requires proper handling to reduce the amount of waste production. The purpose of this study was to determine the results of gas pressure from a mixture of rice washing waste and cow dung and to determine the growth of red spinach plants given liquid organic fertilizer resulting from biogas residue from a mixture of rice washing waste and cow dung. This study is an experimental study with a static group comparison design to see the observed parameters, namely the results of stem height, number of leaves, and leaf width of red spinach (Amaranthus tricolor L) after being given treatment with liquid organic fertilizer with 0% concentration of biogas residue (control), 25%, 50%, 75%, and 100% for 28 days. The research object was 30 sticks with a factorial pattern (5 concentrations x 3 repetitions x 2 sticks). The results showed that the concentration that gave the best growth effect on all parameters for 28 days was a concentration of 100% with the highest average value at stem height of 3.01 cm, the highest average value for the number of leaves of 5 leaves and an average value of 5 leaves. The highest average in leaf width is 0.65 cm. The use of liquid organic fertilizer with biogas residue succeeded in increasing the growth of red spinach plants, but the growth of red spinach plants was quite slow so that they did not meet the physical criteria for harvesting. It is hoped that the measurement of nutrients in the planting media and liquid organic fertilizer from biogas residue will be carried out so that the constraints on plant growth are measured, and it is hoped that measurements of concentration variations for different types of plants will be carried out in order to determine the best concentration results from the liquid organic fertilizer used.Keywords: biogas residue; red spinach; rice washing waste ABSTRAK Jumlah produksi limbah yang terus meningkat sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan seperti pencemaran air, tanah, udara, juga menimbulkan bau serta dapat menjadi sumber penyakit. Hal ini membutuhkan penanganan yang tepat untuk menurunkan jumlah produksi limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tekanan gas dari campuran limbah cucian beras dan kotoran sapi serta mengetahui pertumbuhan tanaman bayam merah yang diberikan pupuk organik cair hasil residu biogas dari campuran limbah cucian beras dan kotoran sapi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain static group comparison untuk melihat parameter yang diamati yaitu hasil tinggi batang, jumlah daun, dan lebar daun tanaman bayam merah (Amaranthus tricolor L) setelah diberikan perlakuan pupuk organik cair hasil residu biogas konsentrasi 0% (kontrol), 25%, 50%, 75%, dan 100% selama 28 hari. Objek penelitian sebanyak 30 batang dengan pola faktorial (5 konsentrasi x 3 pengulangan x 2 batang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi yang memberikan pengaruh pertumbuhan terbaik pada seluruh parameter selama 28 hari adalah konsentrasi 100% dengan nilai rata-rata tertinggi pada tinggi batang yaitu 3,01 cm, nilai rata-rata tertinggi pada jumlah daun sebanyak 5 helai daun dan nilai rata-rata tertinggi pada lebar daun yaitu 0,65 cm. Penggunaan pupuk organik cair residu biogas berhasil meningkatkan pertumbuhan tanaman bayam merah namun pertumbuhan tanaman bayam merah cukup lambat sehingga belum memenuhi kriteria fisik untuk dipanen. Diharapkan dilakukan pengukuran unsur hara pada media tanam dan pupuk organik cair hasil residu biogas agar diketahui kendala pada pertumbuhan tanaman yang diukur, serta diharapkan dilakukan pengukuran variasi konsentrasi untuk jenis tanaman yang berbeda guna mengetahui hasil konsentrasi terbaik dari pupuk organik cair yang digunakan.Kata kunci: residu biogas; bayam merah; limbah cucian beras