Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

The Effectiveness of Rice Washing Waste on the Growth of Stem Height and Leaf Width of Green Spinach Plants (Amaranthus hybridus L.) Veronika Amelia Simbolon; Annisa Pratiwi Putri; Hendra Dermawan Sitanggang; Iza Lianti
Health Notions Vol 6, No 11 (2022): November
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn61104

Abstract

Rice washing waste can cause pollution if not treated, the waste can be used as liquid organic fertilizer. The fertilizer contains the nutrients needed by plants and is environmentally friendly. The purpose of the study was to determine the effectiveness of rice washing waste on the growth of stem height and leaf width of green spinach plants. This research was an experimental study with a factorial design. The factorial pattern was 2 x 3 with 3 repetitions. The first factor was rice washing waste and the second factor was variations in the concentration of liquid fertilizer. Variations in the concentration of liquid organic fertilizer from rice washing waste were 50%, 75% and 100%. The sample of this study was 100 stems of green spinach plants. Post hoc test found that the most effective concentration of liquid organic fertilizer on green spinach plant height was 50% (fermented) and 75% (without fermentation), while the leaf width concentration was 75%. There was no effect of giving liquid organic fertilizer from rice washing waste to the number of green spinach leaves. There was an effect of giving organic fertilizer from rice washing waste on stem height and leaf width of green spinach plantsKeywords: liquid organic fertilizer; rice washing waste; green spinach plant
Prediksi Tingkat Timbulan Sampah 5 Tahun Mendatang (2023-2027) di TPA Ganet Kota Tanjungpinang Veronika Amelia Simbolon; Tarisa; Hevi Horiza
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i2.105

Abstract

An increase in population growth affects an increase in waste generation, this has an impact on the provision of TPS, TPA, cleaning staff, transportation facilities and infrastructure, and also the operational budget. Predicting the level of waste generation is very important because the results of the predictions can be used to take proactive actions to solve waste problems in the future by the authorities. Therefore this study aimed to predict the waste generation that will affect the number of waste carriers in the next 5 years. The type of this research used descriptive quantitative. The data collection methods in this study by observation, study of documents, and study of literature. The results show that the prediction of the population of Tanjungpinang City in the next 5 years will increase where in 2027 the population is predicted to be 274,883 people and the amount of waste generation will decrease to 29,283 tons/year. This study concludes that the population has increased, waste generation has decreased in the next 5 years and there are no additional transportation facilities. The community is expected to be proactive about the policies carried out by the government and the Ganet TPA management by complying with existing regulations and disposing of waste in its place.
Sosialisasi Pengelolaan Sampah Organik Menjadi Kompos Pada Guru Uks Sekolah Di Kecamatan Tanjungpinang Barat Veronika Amelia Simbolon; Mutia Yuhesti; Dina Yulianti; Mitra Wibianto
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2023): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v1i1.84

Abstract

Masalah sampah merupakan masalah yang cukup kompleks, karena sampah merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan pada media yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat. Tujuan dari kegiatan sosial ini adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang pengelolaan sampah. Sasaran kegiatan ini adalah para guru atau trainer UKS. Kegiatan dilakukan pada Rabu, 14 Desember 2022 di Puskesmas Kota Tanjung Pinang. Metode kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan (pre test sebelum penyuluhan dan post test sesudah penyuluhan), simulasi dan launching guru UKS di kabupaten Tanjungpinang Barat. Hasil kegiatan diketahui bahwa pengetahuan peserta sebelum pemberian materi manajemen merah padat cukup baik yaitu. 65,5%, setelah penyuluhan mereka mengetahui bahwa peningkatan pengetahuan cukup penting, 87,5%. Para peserta mengikuti dengan antusias, terutama saat simulasi pengomposan dilakukan. Partisipan masyarakat terlibat langsung dalam proses pengomposan. Melalui kegiatan kemasyarakatan, peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan sampah organik sebagai kompos. Guru atau pelatih UKS diharapkan dapat memberikan informasi kepada siswa agar lingkungan sekolah terhindar dari sumber pencemaran dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tercemar.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Fasilitas Sanitasi Sebagai Upaya Pengendalian Penyakit Menular Wilayah Pesisir Weni Enjelina; annisa pratiwi putri; Veronika Amelia Simbolon; Kholilah Samosir
SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 2 (2023): SEGANTANG LADA : JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53579/segantang.v1i2.141

Abstract

Pendekatan kegiatan penyehatan lingkungan perlu dilakukan guna untuk mendorong mewujudkan kualitas lingkungan sehat melalui konseling, inspeksi kesehatan lingkungan dan intervensi kesehatan lingkungan. Kondisi kualitas lingkungan yang belum memenuhi target digambarkan pada jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat pencapaian baru 366 kabupaten/kota dari target 386 kabupaten/kota. Upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan dapat dilakukan melalui peningkatan akses sanitasi yang layak dengan memberdayakan masyarakat dalam membangun sarana dan prasarana sebagai akses penunjang dalam kehidupan. Beberapa sarana sanitasi yang paling berperan penting dalam kehidupan yaitu tersedianya air bersih yang cukup, pengelolaan sampah domestik dan pengolahan air limbah domestik. Dari 26 KK di lokasi pengadian masyarakat, terdapat 24 KK yang masih membakar sampah, 23 KK salurah pengolahan limbah domestiknya belum memenuhi persyaratan dan 19 KK sumber air bersihnya berasal dari sumur gali dekat dengan sumber pencemar. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat tentang pentingnya peningkatan fasilitas sanitasi sebagai upaya pengendalian penyakit menular. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu penyuluhan, simulasi dan edukasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman 17,8 %, Sikap 9,35 % serta Perilaku 2,19 % setelah diberikan sosialisasi kepada masyarakat, dimana masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, pembangunan sarana pembuangan air limbah dan air bersih serta memanfaatkannya dengan baik. Dengan dilakukannya kegiatan ini, pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya sarana sanitasi menjadi bertambah.
Kandungan Unsur Hara Campuran Limbah Cucian Beras dengan Air Kelapa Veronika Amelia Simbolon; Kholilah Samosir; Dina Yulianti; Mitra Wibianto; Lala Syafitri Handayani
Buletin Keslingmas Vol 42, No 4 (2023): BULETIN KESLINGMAS VOL.42 NO.4 TAHUN 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/keslingmas.v42i4.10822

Abstract

Penggunaan pupuk anorganik pada tanah dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan tanah. Tanah yang rusak sulit untuk diupayakan perbaikannya, untuk menghindari hal tersebut masyarakat sudah mulai beralih memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari hari. Selain aman diaplikasikan pada lingkungan, pemanfaatan limbah organik juga dapat menurunkan potensi pencemaran lingkungan.Beberapa penelitian menyatakan bahwa limbah organik seperti limbah cucian beras dan air kelapa cukup efektif untuk pertumbuhan tanaman.Tujuan penelitian untuk mengetahui kandungan unsur hara campuran limbah cucian beras dengan air kelapa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah pupuk organik cair campuran limbah cucian beras dengan air kelapa, dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100% dengan volume masing masing konsentrasi sebanyak 1000 ml (1 liter). Pengujian kadar Nitrogen Total dengan Kjedahl, Kalium menggunakan Flame photometer, sedangkan Magnesium (Mg) dan Kalsium (Ca) menggunakan AAS. Pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium DITSL IPB Bogor. Analisis data secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variabel pada penelitian.Hasil pengukuran kadar N-Total pada konsentrasi 50% sebesar 0,02%, 75% sebesar 0,03%, konsentrasi 100% sebesar 0,04%. Kadar Kalium diketahui pada konsentrasi 50% sebesar 0,14%, 75% sebesar 0,21%, konsentrasi 100% sebesar 0,27%. Kadar Calsium konsentrasi 50% sebesar 46,5ppm, 75% sebesar 56,1ppm, konsentrasi 100% sebesar 62,6ppm. Kadar Magnesium pada konsentrasi 50% sebesar 57,0 ppm, 75% sebesar 84,5 ppm, konsentrasi 100% sebesar 107,8 ppm. Kadar Fosfor konsentrasi 50% sebesar 0,02%, 75% sebesar 0,03% sedangkan konsentrasi 100% sebesar 0,04%. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu semakin pekat kadar pupuk organik cair, semakin tinggi kadar unsur hara dalam pupuk tersebut.
Pengaruh Intake Gas Amoniak di Udara Terhadap Iritasi Mata pada Pemulung di TPA Ganet Simbolon, Veronika Amelia; Daswito, Rinaldi; Samosir, Kholilah
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v3i2.1942

Abstract

Latar Belakang: Amoniak dalam sampah muncul ketika protein dari makhluk hidup terurai dengan bantuan mikroba. Paparan gas amoniak dapat mengakibatkan infeksi saluran pernapasan atas dan penyakit lainnya pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan gas amoniak terhadap iritasi mata pada pemulung di TPA Ganet Kota Tanjungpinang. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian observasional analitik dengan desain penelitian crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pemulung yang bekerja di TPA Ganet sebanyak 45 orang, dimana jumlah sampel yang diambil adalah total sampling, yaitu seluruh pemulung dijadikan sebagai sampel penelitian dan sampel penelitian udara yaitu gas NH3 yang diambil pada 4 titik lokasi pemeriksaan menggunakan alat Air Sampler Impinger. Penelitian dilakukan di TPA Ganet pada bulan Juli tahun 2023. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Konsentrasi rata-rata NH3 di 4 titik pengukuran ialah 0,085 ppm. Nilai intake diketahui sebesar 2,444. Keluhan iritasi mata memiliki pengaruh pada variabel intake dengan p value 0,049. Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara intake terhadap iritasi mata, yang berarti bahwa pemulung yang bekerja di TPA Ganet beresiko mengalami gangguan iritasi mata akibat pajanan gas amoniak, sehingga diharapkan pemulung memperhatikan personal hygiene dan menggunakan alat pelindung diri, seperti kacamata khusus dan APD lainnya untuk meminimalisir dampak gas amoniak. Kata kunci : Amoniak, iritasi mata, intake
Analisis Keberadaan TPA Ganet Kota Tanjungpinang Terhadap Pencemaran Udara Di Sekitarnya Yulianti, Dina; Simbolon, Veronika Amelia; Kurnia, Risma
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jsl.v4i1.1979

Abstract

Timbulan sampah yang berada di TPA sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat sekitar, maka dari itu ada beberapa kriteria pembangunan TPA yang harus dipenuhi. Salah satu kriteria pembangunan TPA yang berkaitan erat dengan pemukiman masyarakat adalah jarak keberadaan TPA minimal 500 meter dari pemukiman dan badan air (sungai) dengan jarak 100 meter dari lokasi TPA. Peneliti menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dimana penelitian ini menggunakan data berupa angka dan pengumpulan data yang menggambarkan objek penelitian. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pencemaran udara di sekitar TPA Ganet Diketahui bahwa rata-rata nilai suhu, kelembaban, kebisingan, dan pencahayaan di 175 rumah terdapat 1 variabel tidak memenuhi syarat yaitu variabel suhu dan 3 variabel lainnya telah memenuhi nilai standar yang tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah. Berdasarkan penelitian sebelumnya, perubahan iklim dapat menyebabkan efek bagi kesehatan manusia baik langsung maupun tidak. Parameter kualitas fisik udara di sekitar TPA Ganet Kota Tanjungpinang, didapatkan variabel suhu tidak memenuhi syarat, sedangkan variabel kelembaban, kebisingan, dan pencahayaan telah memenuhi syarat.
Efektifitas Variasi Pupuk Cair dengan Bioaktivator Sisa Buah dan Sayuran Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit Veronika Amelia Simbolon; Mutia Diansafitri
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.463

Abstract

Kurangnya unsur hara dalam tanah dapat menurunkan produktivitas tanaman. Kondisi tanah di daerah KotaTanjungpinang kurang baik dijadikan sebagai lahan pertanian memiliki tanah yang kurang baik untuk dijadikan lahan pertanian, karena tanah didaerah Tanjungpinang berwarna kuning, berbatu dan mengandung bauksit, sehingga memiliki kesuburan yang sangat rendah. Upaya penyehatan tanah dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk organik cair untuk peningkatan kesuburan media tanam. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui efektivitas variasi pupuk cair dengan bioaktivator sisa buah dan sayuran terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan dasarnya adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial 2 x 4 dengan 3 kali pengulangan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian diketahui terdapat perbedaan rata-rata tinggi batang, jumlah daun dan lebar daun diantara jenis pupuk yang digunakan. Kesimpulan penelitian adalah pupuk limbah cair cucian beras lebih baik dibandingkan dengan pupuk cair limbah tahu, hal ini diketahui berdasarkan rata – rata tinggi batang, jumlah daun dan lebar daun lebih besar pada perlakuan pupuk cair cucian beras. Saran penelitian diharapakan dilakukan pengukuran pada kondisi lingkungan tempat dilakukan penanaman, guna mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman.
Pengaruh Campuran Limbah Cucian Beras Dan Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea L.) Simbolon, Veronika Amelia; Samosir, Kholilah; Erda, Gustriza; Rahmi, Afrilia
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 24 No 2 (2024): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v24i2.684

Abstract

The characteristics of the soil in the Tanjungpinang City area have a low level of fertility, so in this case many farmers use soil fertilizing substances in the form of inorganic fertilizers, where the farmers assume that the use of inorganic fertilizers can speed up the planting period and increase crop yields, without knowing the impact of applying inorganic fertilizers directly. Continuously and in excessive doses can cause physical damage to the soil. Soil damage due to the use of inorganic fertilizer can be avoided by changing inorganic fertilizer to organic fertilizer, where organic fertilizer can quickly overcome nutrient deficiencies, does not damage soil humus and dissolves easily in the soil and carries important nutrients for soil fertility. The aim of the research was to determine the nutrient content (N-Total, P2O5, K2O, Mg, Ca) in a mixture of rice washing waste and coconut water with concentrations of 50%, 75% and 100% on the growth of green mustard plants. The type of research used is a quantitative approach, experimental method with a Complete Randomized Block Design (CRBD) using a 2 x 3 factorial pattern with 3 repetitions. The type of data analysis used in this research is ANOVA (Off Variance Analysis) and further test Tukey. The results of the research showed that the concentration that had the best growth effect on all parameters was a concentration of 50% with the result being an average stem height of 6.845 cm, average leaf width of 2.918 cm and an average number of leaves of 5.8644 pieces. It was concluded that each concentration had a significantly different effect on the growth of mustard green plants and the most influential in the growth of mustard green plants was the 50% concentration.
Ekstrak Daun Mengkudu dan Daun Pepaya Sebagai Larvasida Alami terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Aegypti indra martias; Veronika Amelia Simbolon
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v9i01.820

Abstract

Penggunaan larvasida kimiawi yang digunakan untuk mengontrol aedes aegypti telah menimbulkan populasi yang resistensi, sehingga dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. Namun hal ini memiliki efek toksik bagi manusia, hewan, serta lingkungan. Larvasida alami merupakan larvasida yang dibuat dari tanaman yang mempunyai kandungan beracun terhadap serangga pada stadium larva dan tidak menimbulkan efek samping terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari ekstrak daun mengkudu, daun papaya dan kombinasi keduanya dalam mengendalikan larva Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK). Objek penelitian adalah larva Aedes aegypti sebanyak 400 larva. Uji dibagi menjadi 4 kelompok dengan dua kali pengulangan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan jumlah kematian larva pada pengulangan I dan II sedangkan rata-rata PH air, suhu air dan kelembaban udara tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak daun mengkudu dan daun pepaya lebih efektif sebagai larvasida alami untuk kematian larva Aedes. Disarankan melakukan analisis probit untuk mendapatkan nilai toksisitas (daya racun) terhadap serangga percobaan dan pengujian terhadap insektisida kimiawi sebagai pembanding (kontrol) terhadap insektisida alami.