Pemberdayaan perempuan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan memanfaatkan ketersediaan potensi sumberdaya lokal dapat menjadi alternatif sumber pendapatan. Meskipun UMKM memberikan peluang, perempuan masih menghadapi berbagai keterbatasan seperti kemampuan menciptakan produk baru, pemasaran dan promosi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan perempuan dalam mengembangkan usaha melalui ketersediaan sumber daya lokal. Adapun metode yang digunakan berupa Participatory Action Research (PAR) berupa pelatihan dan ceramah. Metode PAR memungkinkan proses yang berkelanjutan dan responsif terhadap dinamika dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Pelaksanaan kegiatan di aula kantor Dinas Koperasi tepatnya di Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan pada 16 November 2024 dengan melibatkan 21 perempuan pelaku UMKM dari berbagai jenis usaha. Hasil pengabdian memperlihatkan bahwa, usaha yang dilakukan kaum perempuan belum cukup optimal. Dimana, produk-produk yang dihasilkan belum cukup beragam dan pemasarannya pun terbatas di sekitar Kecamatan Namrole saja. Pelatihan yang diberikan telah memotivasi perempuan dalam mengembangkan usahanya berupa peningkatan pemahaman perempuan dalam mengelola usaha dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal. Empowering women through Micro, Small and Medium Enterprises by utilizing the availability of local resource potential can be an alternative source of income. Although MSMEs provide opportunities, women still face various limitations such as the ability to create new products, marketing and promotion. This community service activity aims to improve women's understanding and skills in developing businesses through the availability of local resources. The method used is Participatory Action Research (PAR) in the form of training and lectures. The PAR method allows for a sustainable and responsive process to the dynamics and needs of the community that are constantly changing. The implementation of the activity in the hall of the Cooperative Office, precisely in Namrole District, South Buru Regency on November 16, 2024, involving 21 female MSME actors from various types of businesses. The results show that the efforts made by women are not yet optimal. Where, the products produced are not yet diverse enough and their marketing is limited to the Namrole District area. The training provided has motivated women in developing their businesses in the form of increasing women's understanding in managing businesses by utilizing local resource potential.
Copyrights © 2025