Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Sektor Potensial Provinsi Jawa Tengah Atmanti, Hastarini Dwi; Tamtelahitu, Jopie
JDEP (Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan) Vol. 1 No. 1 (2018): JDEP (Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan)
Publisher : UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdep.v1i1.396

Abstract

Central Java province strives to always increase the potential of its sector. If the potential of the sector increases, then economic growth is created and public welfare increases. Inter-sectoral linkages can help to increase the potential of less potential sectors. Through proper planning policies, all sectors can potentially advance so that the welfare of society is created. The purpose of this study is to analyze the growth patterns and structure of each economic sector to estimate future economic growth prospects in the future, to analyze the dominant sectors of growth and growth potential and to analyze potential sectors based on growth criteria and contribution criteria. While the data used is Table Input Output Central Java 2013, Central Java GRDP 2007 - 2013, and GDP in 2007 - 2013. The method used Shift Share, LQ and Typology Klasen.
Analysis of the causality between regional capital expenditure and local own-source revenue in Maluku province Rumerung, Dientje; Oppier, Hermi; Ramly, Fahrudin; Tamtelahitu, Jopie; Matitaputty, Izaac Tonny
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 1 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020243336

Abstract

Government initiatives to improve public services are critically necessary by taking into account the region’s entire potential. The regional government employs infrastructure development for public services by allocating funds in the form Regional Government Budget (RGB)) from the regional capital expenditure budgets. The infrastructure development allows the regional government to collect levies and taxes on to boost the Local Own-Source   Revenue This study aims to investigate the causality between regional capital expenditure and Local Own-Source Revenue in 11 regencies / cities in Maluku province for a 10-year period (2011-2020). A quantitative method using a Granger causality approach was employed. The data was collected using a purposive sampling method from the Statistics Indonesia of Maluku and analysis with Multiple Linear Regression Method. The results show that there is a unidirectional relationship between the Local Own-Source Revenue and regional capital expenditure. However, there is no causal relationship between regional capital expenditure and Regional Original Income. These results indicate that capital expenditure does not indicate the funding source for Local Own-Source. The implication is that Local Own-SOurce has not been able to meet capital expenditure needs. Therefore, the ability of regional governments to optimize regional income sources through extensification and intensification of potential economic sources reduces regional governments' dependence on central government finance.
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Tag Lokasi Usaha Berbasis Google Maps sebagai Upaya Promosi UMKM di Kota Ambon Sahetapy, Heaven V.; Hahury, Hendri Dony; Metekohy, Stellamaris; Siaila, Steven; Ramly, Fahrudin; Bugis, Muhammad; Muspida, Muspida; Tamtelahitu, Jopie; Oppier, Hermi; Pattimahu, Terezia V.
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.853

Abstract

Pengembangan UMKM agar dapat diketahui masyarakat luas seringkali diperhadapkan dengan keterbatasan akibat minimnya pengetahuan dan promosi, terlebih promosi yang dilakukan para pelaku UMKM hanya terbatas dari mulut ke mulut saja dan para pembeli juga hanya berasal dari masyarakat sekitar. Padahal optimalisasi UMKM dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi Google Maps sebagai sarana promosi yang efektif dan efisien. Untuk itu tujuan dari pelaksanaan PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) adalah melatih dan mendampingi mitra UMKM dalam membuat titik-titik (tag) lokasi usaha berbasis Google Maps sebagai upaya promosi. Metode PkM yang dilakukan adalah pelatihan yang disampaikan dengan metode ceramah. Dimana, kegiatan pelatihan dan demonstrasi digunakan untuk memberikan pemahaman dan contoh kepada mitra UMKM tentang pemanfaatan Google Maps sebagai sarana promosi usaha yang dilaksanakan pada 13-17 Oktober 2023. Kegiatan PkM ini bertempat di aula kantor kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon dengan dihadari peserta sebanyak 25 orang mitra UMKM di wilayah kelurahan Rijali. Hasil Pengabdian yang dilakukan terdapat peningkatan kemampuan dalam melakukan promosi melalui penggunaan Google Maps. Dampak setelah dilaksanakannya pelatihan adalah peningkatan pengetahuan mitra UMKM dalam penggunaan aplikasi Google Maps dibandingkan skor pretest. Luaran Pengabdian yang dilakukan adalah mitra UMKM sudah masuk Google Maps. Efforts to promote micro, small, and medium enterprises (MSME) are frequently limited by the knowledge on promotion, particularly because they rely on the word of mouth and the customers are the nearby communities. In fact, advertising on Google Maps is a powerful way to attract more customers. For this reason, the Community Service (Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)) aims to train and mentor MSME partners in Rijali Village, Sirimau District, Ambon City in developing Google Maps-based business location tags for promotional purposes, delivered through lectures with elaborated explanation and demonstration. There was a total of 25 MSME partners participated in these PkM activities which took place on October 13 – 17, 2023. After the training and mentoring, there is an increase in the MSME partners’ knowledge and promotion skills using Google Maps compared to their pre-test score. The PkM output results in the MSMEs in Rijali Village being tagged on Google Maps.
Analysis of Economic Sector Development In Aru Islands Regency Nada, Novianti Mariana; Bugis, Muhammad; Tamtelahitu, Jopie; Sangadji, Maryam
International Journal of Economics, Business and Innovation Research Vol. 4 No. 02 (2025): International Journal of Economics, Business and Innovation Research( IJEBIR)
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu strategi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu dengan mempriotaskan sektor-sektor ekonomi basis dalam program pembangunan yang direncanakan untuk mengarah pada kinerja perekonomian yang lebih baik secara keseluruhan. Tujuan dari Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui apakah sektor-sektor ekonomi diKabupaten Kepulauan Aru merupakan sektor basis atau sektor non basis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Location Quation (LQ), Shift Share, Tipologi Klassen. Dari Hasil penelitian dapat dilihat bahwa Hasil analisis LQ 2014-2023 menunjukkan bahwa terdapat 3 sektor di Kabupaten Kepulauan Aru yang menjadi sektor basis yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan nilai LQ 2,33, sektor Konstruksi 1,40 dan yang terakhir sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan sosial wajib 5,41. Dengan demikian maka sektor terdapat 3 sektor yang merupakan sektor basis di Kabupaten Kepulauan Aru yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, terakhir sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan jaminan sosial wajib dan sektor Konstruksi.
Pelatihan Kemampuan Usaha Perempuan melalui Ketersediaan Sumber Daya Lokal Matitaputty, Izaac T.; Sangadji, Maryam; Muspida, Muspida; Rumerung, Dientje; Oppier, Hermi; Ferdinandus, Sherly; Latuheru, Anita; Bugis, Muhammad; Pattilouw, Djufri R.; Tamtelahitu, Jopie; Pattimahu, Terezia V.; Hahury, Hendri Dony; Tuhumury, Harry A.
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1422

Abstract

Pemberdayaan perempuan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah dengan memanfaatkan ketersediaan potensi sumberdaya lokal dapat menjadi alternatif sumber pendapatan. Meskipun UMKM memberikan peluang, perempuan masih menghadapi berbagai keterbatasan seperti kemampuan menciptakan produk baru, pemasaran dan promosi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan perempuan dalam mengembangkan usaha melalui ketersediaan sumber daya lokal. Adapun metode yang digunakan berupa Participatory Action Research (PAR) berupa pelatihan dan ceramah. Metode PAR memungkinkan proses yang berkelanjutan dan responsif terhadap dinamika dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Pelaksanaan kegiatan di aula kantor Dinas Koperasi tepatnya di Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan pada 16 November 2024 dengan melibatkan 21 perempuan pelaku UMKM dari berbagai jenis usaha. Hasil pengabdian memperlihatkan bahwa, usaha yang dilakukan kaum perempuan belum cukup optimal. Dimana, produk-produk yang dihasilkan belum cukup beragam dan pemasarannya pun terbatas di sekitar Kecamatan Namrole saja. Pelatihan yang diberikan telah memotivasi perempuan dalam mengembangkan usahanya berupa peningkatan pemahaman perempuan dalam mengelola usaha dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal. Empowering women through Micro, Small and Medium Enterprises by utilizing the availability of local resource potential can be an alternative source of income. Although MSMEs provide opportunities, women still face various limitations such as the ability to create new products, marketing and promotion. This community service activity aims to improve women's understanding and skills in developing businesses through the availability of local resources. The method used is Participatory Action Research (PAR) in the form of training and lectures. The PAR method allows for a sustainable and responsive process to the dynamics and needs of the community that are constantly changing. The implementation of the activity in the hall of the Cooperative Office, precisely in Namrole District, South Buru Regency on November 16, 2024, involving 21 female MSME actors from various types of businesses. The results show that the efforts made by women are not yet optimal. Where, the products produced are not yet diverse enough and their marketing is limited to the Namrole District area. The training provided has motivated women in developing their businesses in the form of increasing women's understanding in managing businesses by utilizing local resource potential.
Strategi Pemberdayaan Perempuan Melalui UMKM Berbasis Ketersediaan Potensi Lokal di Desa Negeri Lama Hahury, Hendri Dony; Muspida, Muspida; Nikijuluw, Jeane B.; Tamtelahitu, Jopie; Rumerung, Dientje; Oppier, Hermi
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.8008

Abstract

Women are often viewed solely as domestic workers responsible for taking care of household needs and requirements. Yet, women have the opportunity to find employment and earn income, thus ensuring the sustainability of household livelihoods. In a microeconomic context, income inequality exists between women and men in various countries, both developing and developed. This income inequality can be addressed by optimizing the local potential of each region through MSMEs. This reality is further complicated when faced with the geographical location of archipelagic regions that possess unique natural resource potential for development, yet many residents live below the poverty line. The solution to empowering women through MSMEs based on local potential involves fostering awareness of women's potential, strategies for overcoming inhibiting stereotypes, strategies for overcoming psychological barriers, and empowering women to run their businesses.
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: KONEKTIVITAS SEBAGAI SIMPUL KEMISKINAN DAERAH KEPULAUAN Sofyan, Azinar; Tamtelahitu, Jopie; Nikijuluw, Jeanee B
Equilibrium: Journal of Economics and Development Studies Vol 2 No 1 (2024): EQUILIBRIUM: Journal of Economics and Development Studies
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/Equilibrium.2.1.136-148

Abstract

Isu kemiskinan hingga saat ini masih terus diperdebatkan berbagai kalangan dan pemerhati masalah kemiskinan. Dimana, kemiskinan dimaknai sebagai ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang dalam memenuhi kebutuhan pokok. Kajian-kajian terkait kemiskinan selama ini menyoroti variabel makro ekonomi. Sementara, kenyataannya geografis wilayah Maluku merupakan wilayah kepulauan. Sehingga, penanganan kemiskinan pada wilayah kepulauan memerlukan strategi tersendiri dibandingkan penanganan kemiskinan pada wilayah kontinental. Metode penelitian yang digunakan adalah Systematic Literature Review. Pendekatan ini melibatkan serangkaian langkah terstruktur untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis temuan dari berbagai sumber literatur yang relevan. Proses ini di awali dengan menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi untuk memilih studi yang akan dianalisis. Hasil penelitian menggambarkan jika, Kemiskinan menjadi permasalahan yang bersifat multidimensional sehingga upaya penanganannya tidak hanya dapat mengandalkan faktor ekonomi semata saja. Akan tetapi memerlukan beragam penanganan dengan turut melibatkan masyarakat. Kemiskinan pada wilayah kepulauan selama ini masih erat dikaji melalui variabel makro ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, pengangguran, pertumbuhan penduduk, ketimpangan pendapatan dan sebagainya. Terlebih lagi, upaya penanganan yang dilakukan pemerintah seringkali belum tepat sasaran yakni masyarakat miskin. Hal tersebut makin diperumit dengan kenyataan bahwa, daerah kepulauan memiliki kelemahan terkait konektivitas antar pulau pada wilayah kepulauan tersebut. Sehingga upaya penanganan kemiskinan melalui kebijakan dan program kerja pada wilayah kepulauan perlu mempertimbangkan konektivitas antar pulau.